Kembali Menyelinap

Ravi masih terdiam memikirkan kata-kata Rehaan.

Setelah cukup lama Ia pun mengambil kunci mobilnya dan keluar dari kamarnya.

"Ravi apa Kau tidak sarapan dulu?" tanya Hema yang melihat Ravi berjalan tergesa-gesa.

"Tidak Ibu, Aku ada urusan," ucap Ravi berlalu pergi.

"Memangnya urusan apa sepagi ini," gumam Hema.

"Biarkan saja Tante, Dia akan membawa menantu untuk Tante," ucap Rehaan tertawa.

"Menantu?" tanya Ruslaan bingung.

Rehaan hanya tertawa dan bangun dari duduknya.

"Daddy berangkat dulu ya Sayang," ucap Rehaan mengecup kening Pari.

"Bye Handsome Dad," ucap Pari mengecup pipi Rehaan.

"Bye Beautiful peri," ucap Rehaan mengusap kepalanya lalu pergi.

Rehaan naik ke mobilnya dan merasa ada yang aneh dengan mobilnya, Ia pun kembali turun dan melihat apa yang terjadi, rupanya ban mobilnya kempes, Rehaan pun berteriak memanggil supirnya.

"Kenapa tidak memeriksa mobilnya? bukankah Aku sudah sering mengatakan untuk rutin menservis mobilku?" Bentak Rehaan.

"Maaf Tuan Saya belum sempat mengecek mobil yang ini, karena..."

"Ah sudahlah Aku tidak ingin mendengar alasan apapun," ucap Rehaan.

Supir pun hanya bisa menundukan kepalanya.

"Ambilkan kunci mobil yang lain,"

"Itu yang ingin Saya katakan Tuan, mobil Tuan yang lain sedang di servis, hanya tinggal satu, itupun untuk mengantar non Pari," jelas supir.

Rehaan yang melihat Mayura dan Pari masuk ke mobil, menghentikan perdebatannya dan berjalan mendekati mereka.

"Keluarlah! Aku yang akan mengantar Putriku," ucap Rehaan pada supir yang sudah siap di kursi kemudi.

Mayura yang sudah duduk di belakang bersama Pari hanya bisa melihat Rehaan menggantikan sang supir.

Rehaan pun menyalakan mobilnya dan melihat Mayura dari spion dalam mobilnya.

"Apa yang kau lihat! Apa kau fikir Aku supirmu?" Ketus Rehaan.

Mayura menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu Duduk di depan!" ucap Rehaan.

Mayura pun mengangguk dan pindah kedepan bersama Pari.

"Daddy, bisakah tidak marah pada Bibi Mayura?" ucap Pari.

"Ee... Siapa yang marah Sayang? Daddy tidak marah," ucap Rehaan melunakkan nada bicaranya.

Pari terdiam menatap kedepan.

"Sayang... Nada bicara Daddy memang begini, tapi bukan berarti Daddy marah," lanjut Rehaan.

"Tapi nada bicara Daddy padaku tidak seperti itu,?" ucap Pari.

"Itu karena kamu masih kecil, sudahlah lupakan itu, apa Kau senang Daddy yang mengantarmu ke sekolah?" tanya Rehaan mengalihkan pembicaraan.

"Ya, Aku sangaaattt bahagia, apa lagi dengan Bibi Mayura," ucap pari memgusap pipi Mayura.

Mayura tersenyum mengusap punggung Pari.

"Sebelumnya Aku hanya di antar Buddy atau Daddy, kalau tidak hanya di antar supir, tapi sekarang aku diantar oleh Daddy dan Bibi, ini terlihat seperti teman-teman ku yang di antar oleh Ayah dan Ibu mereka," ucap Pari menjadi sedih.

Rehaan dan Mayura saling menatap mendengar ucapan Pari.

Namun Mayura segera mengalihkan pandangannya kedepan.

"Tuan Rehaan awaaasss!" triak Mayura yang melihat mobil melintas di depannya.

Rehaan pun segera membanting stir ke kanan jalan hingga menabrak trotoar.

"Pari Kau tidak papa?" tanya Rehaan khawatir.

"Aku tidak papa Daddy, Bibi memelukku dengan sangat erat," ucap Pari.

"May..." ucapan Rehaan terhenti saat melihat tangan kanan Mayura memegang erat tangannya.

Terlihat di wajahnya yang sangat ketakutan, hal ini membuat hati Rehaan sedikit lunak hingga membiarkan Mayura terus memegang tangannya.

Rehaan pun terdiam menarik nafas panjang, menunggu Mayura tersadar dari Shock'nya.

"Daddy apa mobilnya rusak?" tanya Pari.

"Daddy belum melihatnya Sayang, karna seseorang tidak membiarkan Daddy turun," ucap Rehaan melirik Mayura.

"Ee..." Mayura yang mendengarnya tersadar dan langsung melepaskan tangannya.

Rehaan kembali menarik nafas panjang dan menggelengkan kepalanya.

Kemudian Ia turun untuk melihat kondisi mobilnya.

"bagaimana Dad? Apa mobilnya rusak?" tanya pari.

"Bemper dan lampunya pecah, Daddy akan mencoba apakah mobil ini masih bisa jalan atau tidak," ucap Rehaan menyalakan mobilnya.

"Bisa," ucap Pari terseyum.

"Ya, Syukurlah," ucap Rehaan tersenyum dan kembali melanjutkan perjalanannya.

°°°

Ravi kembali menyelinap masuk ke rumah Isyana.

Ia yang telah mengetahui kamar Isyana langsung menyelinap masuk ke kamarnya.

Isyana terkejut melihat Ravi yang tiba-tiba masuk ke kamarnya.

"Sedang apa Kau...!" Isyana hampir saja berteriak, Namun Ravi dengan sigap membungkam mulutnya.

"Euuummm... Eummmmm...."

Ravi melepaskan Isyana dan melihat Isyana telah memakai Hena.

Ravi mencoba meraih tangan Isyana, Namun Isyana langsung menghindarinya.

"Jangan sentuh, ini masih basah, Aku tidak ingin hena ini rusak," ucap Isyana terus mengangkat kedua tangannya.

"Justru karena masih basah Aku akan lebih mudah merusaknya," ucap Ravi terus mencoba melihat tangan Isyana.

"Ravi apa masalahmu?" hardik Isyana.

Ravi tak menjawabnya dan langsung memegang kedua tangan Isyana, Ia pun melihat kedua telapak tangan Isyana yang terlukis Hena dengan indah.

"R," ucap Ravi melihat inisial yang terlukis di Henanya.

"Kenapa kau tersenyum?" tanya Isyana heran.

"Jadi Kau menulis inisialku di henamu?"

"Itu bukan inisial nama mu, tapi itu inisial calon suamiku," tegas Isyana.

"Ya, inisial calon suamimu itu sama dengan inisial namaku kan? Siapa yang tau jika Akhirnya Kau akan menikah dengan siapa," ucap Ravi terseyum smirk.

"Hentikan omong kosong ini dan pergilah dari sini!" ucap Isyana berpaling dari hadapan Ravi.

"Aku tidak akan pergi sebelum Aku mendapat jawaban darimu," Ravi mendorong tubuh Isyana ke dinding.

"Jawaban apa yang kau inginkan? bukankah Kau sudah mendapat jawabannya?" ucap Isyana kesal.

"Itu bukan jawaban, sekarang lihat mataku apa Kau sudah tidak merasakan apapun saat Kau menatap mataku?" tanya Ravi.

"Tidak!" ucap Isyana menurunkan pandangannya.

"Bagaimana jika Aku memelukmu seperti ini?" Ravi menarik pinggang Isyana ke pelukannya, tidak cukup sampai disitu Ravi pun meraba perut Isyana yang memang sudah terbuka karena model pakaiannya.

"Tidak," ucap Isyana menahan nafasnya yang mulai memburu.

"Pejamkan matamu dan katakan apa kau benar-benar tidak merasakan apapun?" kini Ravi memainkan jari jemarinya di bawah telinga Isyana hingga membuatnya meremang.

"Tidak," ucap Isyana yang telah memejamkan matanya sembari menikmati setiap hembusan nafas hangat Ravi pada area lehernya.

Ravi yang tidak mendapat penolakan dari Isyana mulai hanyut dengan permainannya, Ia terus menikmati aroma tubuh Isyana, Aroma yang belum pernah Ia rasakan dari wanita manapun.

"Isyanaaaa..." pekik seseorang dari luar kamar.

Keduanya tersentak mendengar panggilan itu.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Amanah Amanah

Amanah Amanah

hayooooo spa yg melihat kondisi istana dn Ravi dlm keadaan yg g boleh di lakukan oleh seorang clonpengntin dg bukan calon swaminya?

2023-01-29

0

Ilyas Angkai Setiawan

Ilyas Angkai Setiawan

hayo mas ravi kepergok,siapakah dia

2022-01-17

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

ravi mmg pengejar cinta yg tangguh👍👍😁😁

2021-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 Sequel Of Pesona Pengasuh'ku
2 Sad Scene
3 Setelah Kematian Nayla
4 Ke Taman Bermain
5 Pertemuan Ravi dan masa lalunya.
6 kenangan Masa Lalu
7 Pengasuh Untuk Pari
8 Terkejut
9 Kekesalan Rehaan
10 Penampilan Baru
11 Belenggu Masa Lalu
12 Ngomporin Ravi
13 Kembali Menyelinap
14 Rencana Rehaan
15 Menculik Isyana
16 Tertangkap
17 Tak Sesuai Dugaan
18 Mengikhlaskan
19 Pernikahan Ravi dan Isyana
20 Pesona Majikan'ku
21 Disuruh Tidur Bersama
22 Kemarahan Rehaan.
23 Malpernya Ravi
24 Rasa Yang Yang Beda
25 Accident
26 Kemarahan Rehaan
27 Sadarkan Diri
28 Tangis Mayura
29 Ratapan Mayura
30 Meminta Mayura Kembali
31 Sebuah Petunjuk
32 Selalu Terbayang
33 Pemandangan Yang Tak Biasa
34 Semakin Terpesona
35 Ngehalu
36 Dijodohkan
37 Halusinasi
38 Kehawatiran Rehaan
39 Menegangkan
40 Tantangan 30 Hari
41 Mendebarkan
42 Meresahkan
43 Pembalasan Untuk Sang Majikan
44 Menyerah Dengan Perasaan
45 Setelah Menyatakan Cinta
46 Singa Mes'um
47 Kenangan Masa Lalu
48 Jail
49 Pembalasan
50 Tanpa Basa-basi
51 Meminta Restu
52 Mimpi
53 Menggoda
54 Penghinaan
55 Nyosor Again
56 Tahan Mas
57 Ketakutan
58 Ternyata
59 Ijab Sah
60 Malam Pertama
61 Pemanasan
62 Tak Sabar
63 Nikmatnya Malam ini
64 Masih Berlanjut
65 Jailnya Ravi
66 Kang Nyosor
67 Curi-curi kesempatan
68 Tak Menduga
69 Kembali Kuliah
70 Tidak Tahan
71 Pura-pura Tidur
72 Siasat Avni
73 Jealous
74 Dimarahi Dosen
75 Always Nyosor
76 Kemarahan Rehaan
77 Ganasnya Mayura
78 Di permalukan
79 Kabar Bahagia
80 Ngelabrak Avni
81 Dua Adik Untuk Pari
82 Hottie
83 Again
84 Ravi Ngidam
85 Curiga
86 Menjelaskan
87 Hot husband
88 Minta Jatah Sebelum Melahirkan
89 Hebohnya Ravi
90 Dua Kelahiran.
91 Siuman
92 Pemberian Nama
93 Kembali Ke Rumah
94 Cara Jitu
95 Kebahagiaan Rehaan
96 Happy End
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Sequel Of Pesona Pengasuh'ku
2
Sad Scene
3
Setelah Kematian Nayla
4
Ke Taman Bermain
5
Pertemuan Ravi dan masa lalunya.
6
kenangan Masa Lalu
7
Pengasuh Untuk Pari
8
Terkejut
9
Kekesalan Rehaan
10
Penampilan Baru
11
Belenggu Masa Lalu
12
Ngomporin Ravi
13
Kembali Menyelinap
14
Rencana Rehaan
15
Menculik Isyana
16
Tertangkap
17
Tak Sesuai Dugaan
18
Mengikhlaskan
19
Pernikahan Ravi dan Isyana
20
Pesona Majikan'ku
21
Disuruh Tidur Bersama
22
Kemarahan Rehaan.
23
Malpernya Ravi
24
Rasa Yang Yang Beda
25
Accident
26
Kemarahan Rehaan
27
Sadarkan Diri
28
Tangis Mayura
29
Ratapan Mayura
30
Meminta Mayura Kembali
31
Sebuah Petunjuk
32
Selalu Terbayang
33
Pemandangan Yang Tak Biasa
34
Semakin Terpesona
35
Ngehalu
36
Dijodohkan
37
Halusinasi
38
Kehawatiran Rehaan
39
Menegangkan
40
Tantangan 30 Hari
41
Mendebarkan
42
Meresahkan
43
Pembalasan Untuk Sang Majikan
44
Menyerah Dengan Perasaan
45
Setelah Menyatakan Cinta
46
Singa Mes'um
47
Kenangan Masa Lalu
48
Jail
49
Pembalasan
50
Tanpa Basa-basi
51
Meminta Restu
52
Mimpi
53
Menggoda
54
Penghinaan
55
Nyosor Again
56
Tahan Mas
57
Ketakutan
58
Ternyata
59
Ijab Sah
60
Malam Pertama
61
Pemanasan
62
Tak Sabar
63
Nikmatnya Malam ini
64
Masih Berlanjut
65
Jailnya Ravi
66
Kang Nyosor
67
Curi-curi kesempatan
68
Tak Menduga
69
Kembali Kuliah
70
Tidak Tahan
71
Pura-pura Tidur
72
Siasat Avni
73
Jealous
74
Dimarahi Dosen
75
Always Nyosor
76
Kemarahan Rehaan
77
Ganasnya Mayura
78
Di permalukan
79
Kabar Bahagia
80
Ngelabrak Avni
81
Dua Adik Untuk Pari
82
Hottie
83
Again
84
Ravi Ngidam
85
Curiga
86
Menjelaskan
87
Hot husband
88
Minta Jatah Sebelum Melahirkan
89
Hebohnya Ravi
90
Dua Kelahiran.
91
Siuman
92
Pemberian Nama
93
Kembali Ke Rumah
94
Cara Jitu
95
Kebahagiaan Rehaan
96
Happy End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!