Ricky dan Isyana saling memandang mendengar pertanyaan dari Ayahnya.
"Kenapa kalian hanya saling memandang? Katakan apa yang terjadi Ricky, dan siapa mereka?"
"Iya Nak, Katakan pada Ibu, Apa yang terjadi dan siapa mereka?"
"Ayah... Ibu... sebenarnya..." Isyana kembali menatap Ricky.
"Sebenarnya apa yang terjadi Isu? Katakan dengan jelas?" tegas Ayah.
"Sebenarnya Aku tidak ingin menikah dengan Isyana," tegas Ricky.
"Apa yang kau katakan? Apa Kau ingin mempermalukan Putriku?" Ayah Isyana langsung menarik kerah jas Ricky.
"Lepaskan Ayah, Ricky berbohong, Yang sebenarnya adalah Aku yang tidak ingin menikah dengannya,"
"Siapa yang harus Ayah percaya? Apakah kata-kata Ricky atau kata-katamu!" tanya Ayah dengan marah.
"Percayalah padaku," ucap Isyana dan Ricky bebarengan.
Isyana dan Ricky kembali saling menatap.
"Apa kalian berdua sepakat tidak ingin menikah?" tanya Ibu Isyana.
"Ya," jawab Ricky dan Isyana Kembali bebarengan.
"Apa alasan kalian? dan kenapa kalian baru mengatakan di hari pernikahan kalian, kemana tadi Isyana menghilang? dan siapa kedua pria ini?" tanya Ibu Isyana.
"Sebenarnya Kami..."
"Cukup Ricky," ucap Ravi yang memotong pembicaraan Ricky.
Kini semua orang menatap Ravi.
Ravi melangkah ke depan kedua orang tua Isyana.
"Saya Akan menjelaskan semuanya,"
Isyana menggelengkan kepalanya pada Ravi.
Ravi mengedipkan kedua matanya sekejap mengisyaratkan jika semua akan baik-baik saja.
"Om, pertama Aku ingin meminta maaf atas kekacauan ini, kekacauan ini terjadi karena perbuatanku, Aku yang menculik Isyana dan menggagalkan pernik...."
"Kurrrang ajar!!!" Ayah Isyana langsung menampar Ravi tanpa mau mendengarkan Ravi menyelesaikan ucapannya.
"Ayah!" Isyana memegang pipi Ravi yang melihat ujung bibirnya mengeluarkan sedikit darah karena tamparan yang begitu keras.
langsung berdiri di sisi Ranveer memegang kedua pundaknya.
"Kenapa Kau membela orang yang telah menggagalkan pernikahan mu Isu? Menyingkirlah dari hadapannya!" hardik Ayah.
"Tidak Ayah, Ayah tidak boleh memukulnya,"
"Kenapa Ayah tidak boleh memukulnya, Dia harus mendapatkan ganjaran atas apa yang telah Ia buat."
"Karena aku mencintainya Ayah,"
"Apa!" kedua orang tua Isyana dan Ricky sama-sama terkejut mendengar pengakuan Isyana.
"Ya, Itu benar Ayah, Bahkan Aku mencintainya sejak tujuh tahun yang lalu saat kami sama-sama berada di Swiss, Akulah yang sangat mencintainya, Akulah yang terus mengejarnya," jelas Isyana.
"jika itu benar, Kenapa Dia yang menculik mu, Ini tidak masuk akal Isu!"
"Karena keadaan Ayah, Keadaan yang memisahkan kami selama enam tahun membuat Ravi menyadari cintanya dan kami bertemu kembali dua hari sebelum pernikahan, Ravi sudah memintaku untuk bersamanya dan membatalkan pernikahan ini, tapi Aku fikir semua sudah terlambat jadi Aku memintanya untuk tidak menemuiku lagi. Namun setelah Ravi menculik ku, Aku tidak ingin menikah dengan orang lain Ayah, Aku ingin menghabiskan hidup ku bersama Ravi," ucap Isyana memelas.
"Tapi bagaimana dengan Ricky Isu, Dia akan menjadi orang yang paling tersakiti?" ucap Ayah bingung.
"Tidak masalah Om, Aku tidak ingin memaksakan kehendakku, Aku rasa menikah dengan orang yang tidak mencintai ku akan lebih menyakitkan daripada melihat Isyana menikah dengan orang lain," ucap Ricky yang berusaha tegar.
"Apa yang Kau katakan Ricky? bagaimana dengan reputasi dan kerjasama Ayah?" tanya Ayah Ricky.
"Ayah, Jika Ayah hanya menginginkan kerjasama itu tidak perlu dengan jaminan pernikahanku dan Isyana kan? Ayah bisa tetap bisa melakukan kerjasama tanpa harus menikahkan kami, betul kan Om?" tanya Ricky pada Ayah Isyana.
"Ya, Itu terserah Ayahmu saja, Jika Beliau menerimanya, Maka Aku pun akan menerimanya,"
Ayah Ricky masih terdiam bingung.
"Ayolah Ayah apa kau tidak percaya ketampanan Putramu?" Ayah menatap wajah Ricky.
"Dengan ketampanan Putramu ini akan sangat mudah mendapatkan 10 Gadis yang lebih dari Isyana," gurau Ricky.
"Kau ini." Ayah mentoyor kepala Ricky sembari menggelengkan kepalanya.
Hal ini membuat semua orang tertawa dan mencairkan suasana.
"Baiklah sepertinya semua masalah sudah beres bisa Kita menikah sekarang Isu?" tanya Ricky
"Rickyyyyy...." ucap Isyana mengerucutkan bibirnya.
"Tidak-tidak... Aku hanya bercanda, Menikahlah dengan Pria idaman mu," ucap Ricky menyatukan tangan mereka.
Ravi dan Isyana tersenyum dan saling menatap penuh cinta.
"Hey Kau! kemarilah." ucap Ayah dengan tegas kepada Ravi.
"Ya Om," Ravi menatap calon mertuanya dengan gugup.
"Demi kebahagiaan Putriku, Aku merestui pernikahan ini, jadi jangan pernah berani menyakiti Putriku." ucapnya sambil menggengam kerah Ravi dan melepaskannya dengan sedikit kasar setelah Ia selesai bicara.
"Bb... Baik Om," ucap Ravi dengan tegang.
Ibu pun tersenyum dan membawa Isyana duduk di kursi ijab.
Begitupun dengan Ravi yang mengikuti Isyana dan duduk di sebelahnya.
"Pelayan!" triak Ayah Isyana.
Pelayan pun langsung datang mendekat.
"Katakan pada Supir untuk menjemput penghulu sekarang juga."
Pelayan menganggukan kepalanya dan pergi sesuai perintah.
"Ibu bisa tolong ambilkan kotak obat?" tanya Isyana.
"Ya tentu," Ibu pun segera mengambil kotak obat.
"Apa rasanya sangat sakit?" tanya Ishaani memegang pipi Ravi dengan lembut.
"Akan lebih sakit jika Aku kehilanganmu," ucap Ravi mengecup tangan Isyana.
Isyana terseyum mendengar ucapan Ravi.
Perlahan Ricky menarik diri hingga menabrak Rehaan yang berada di belakangnya.
Rehaan menepuk-nepuk pelan dada Ricky.
"Aku tau betapa sakitnya kehilangan orang yang Kamu cintai, tapi percayalah menikah dengan orang yang mencintai mu akan jauh lebih membahagiakan," ucap Rehaan menjeda ucapannya.
Ricky menahan kesedihannya mendengar ucapan Rehaan.
"Hatimu sangat besar, Tidak semua orang bisa melakukan apa yang telah kau lakukan, Percayalah padaku, Kelak kau akan menemukan wanita yang mencintaimu seperti kau mencintainya," lanjut Rehaan.
Ricky mengangguk pelan dan kembali melihat Isyana yang sedang mengobati Ravi dengan tatapan penuh cinta.
"Mumpung penghulu belum datang, sebaiknya Aku jemput Om dan Tante untuk menyaksikan pernikahan Bang Ravi," batin Rehaan yang langsung pergi menjemput Hema dan Ruslaan.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Amanah Amanah
sangat langka ya...Thor manusia dengan hati sprti Riky
2023-01-30
0
Martini
semoga dengan kejadian ini pada sadar ya
2022-01-05
0
Widya Iskandar
GK bg nya GK adeknya sm z
😊😊
2021-12-30
1