Kekesalan Rehaan

"Hey! Buka pintunya!!!" Rehaan terus menggedor-gedor pintu rumahnya.

"Ya Tuhan... apa yang harus ku lakukan, jika ku diamkan Dia akan menghancurkan pintu ini dan Aku akan dimarahi Tuan Ravi, tapi jika ku buka pintunya Aku yang akan dimarahi oleh Uncle itu," gumam Mayura.

"Gadis ini benar-benar membuatku kesal," ucap Rehaan yang siap mendobrak pintunya.

Namun di saat bersamaan Mayura juga membuka pintunya hingga Rehaan yang sudah siap mendobrak pintu langsung menabrak Mayura.

"Aauuhhhh..."

Keduanya terjatuh dengan posisi Rehaan diatas tubuh Mayura.

Mayura terdiam menatap wajah Rehaan yang begitu dekat dengan wajahnya.

"Rehaan... Mayura... Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Ravi yang baru pulang.

Rehaan langsung bangun dari atas tubuh Mayura.

Begitupun dengan Mayura yang kembali berdiri.

"Gadis ini selalu saja membuatku sial," ucap Rehaan kesal.

"Selalu? Apa kau mengenalnya?" tanya Ravi.

"Apa Abang ingat saat Aku ceritakan Ada gadis ceroboh menbrak ku hingga ponsel ku rusak" tanya Rehaan.

"Ya Aku ingat," ucap Ravi.

"Dia lah gadisnya, dan kali ini Dia kembali membuatku kesal dengan mengunciku di luar! di rumahku sendiri!" ucap Rehaan kesal.

"Hagh! rumahnya?" batin Mayura yang begitu kaget mendengarnya.

"Heh! Sedang apa kau dirumahku?" ucap Rehaan sambil mencengkram lengan Mayura.

"Ternyata benar ini rumahnya, tamatlah riwayat ku," ringis Mayura dalam hati.

"Rehaan tenanglah, Dia bekerja di sini," ucap Ravi.

"Apa! gadis ceroboh ini? bekerja disini?" Rehaan melepaskan cengkramannya dengan kasar.

"Itu benar Rehaan, Kau keluar kota, Bibi tiba-tiba pulang kampung, dan Aku sibuk dengan pekerjaan ku, jadi Aku menelfon yayasan untuk mencari seseorang untuk menjaga Pari dan yayasan itu membawa gadis ini" jelas Ravi.

"Tapi kenapa Dia? tidak adakah orang lain?" tanya Rehaan.

"Rehaan apa salahnya? Dia baru sehari disini dan Pari menyukainya,"

"Tapi Aku tidak menyukainya," ketus Rehaan.

"Rehaan, Dia kemari untuk menjaga Pari bukan untuk menjagamu," ucap Ravi terkekeh.

"Bang..." ucap Rehaan kesal.

"Aku hanya bercanda," Ravi menahan tawanya.

"Dan Kau!" Rehaan menunjuk wajah Mayura.

"Aku akan memberimu kesempatan untuk menjaga putriku, tapi satu kesalahan saja, Aku akan memecat mu!" tegas Rehaan lalu pergi ke atas.

"Jadi Pari putri dari Uncle pemarah itu? bukan putri dari Tuan Ravi." batin Mayura.

"Sungguh malang nasib Pari memiliki Ayah pemarah sepertinya," lanjut Mayura dalam hati.

"Mayura, jangan hiraukan ucapa Rehaan, Dia memang mudah marah, tapi sebenarnya hatinya sangat baik," ucap Ravi.

"Jika Saya boleh tau, kemana Ibunya Pari?" tanya Mayura.

"Ibunya Pari meninggal di hari pertama Pari lahir, tapi sudahlah jangan pernah membahas ini di depan Rehaan atau kamu akan menerima kemarahannya," jelas Ravi.

Mayura mengangguk pelan.

°°°

"Hey.. Peri..." ucap Rehaan yang langsung menemui Pari di kamarnya.

"Daddy..." Pari langsung berlari memeluk Rehaan.

"Hallo sayang, bagaimana kabar Perinya Daddy?" tanya Rehaan mencium gemas pipi Pari.

"Sekarang Aku merasa bahagia sekali karena Sekarang Aku mempunyai Bibi yang menemaniku bermain, Bibi juga membacakan cerita sebelum Aku tidur," ucap Pari.

"Bibi yang sebelumnya juga menemanimu bermain," ucap Rehaan.

"Tapi Bibi sebelumnya tidak pernah membacakan cerita, tidak seperti Bibi Mayura,"

"Heummm, Kau baru sehari dengannya tapi kau sudah begitu memujinya? Bagaimana jika Dia setahun bersamamu? Apa kau akan melupakan Daddy?" Rehaan memasang wajah cemberut.

"Itu tidak akan mungkin, karena Daddy yang terbaik," ucap Pari sambil mencium pipi Rehaan.

Mayura yang sudah berdiri di depan pintu terharu melihat ikatan antara Rehaan dan Pari.

"Ternyata dibalik sikap pemarahnya Dia sangat menyayangi putrinya," batin Mayura.

"Bibi..." ucap Pari yang melihat Mayura.

"Hey Pari," saut Mayura.

Rehaan menoleh sesaat ke Mayura.

"Baiklah Sayang, beristirahatlah Daddy juga akan beristirahat," ucap Rehaan.

Pari mengangguk-ngangguk gemas.

Rehaan melewati Mayura dengan wajah sinisnya, Mayura hanya bisa menundukkan wajahnya dan masuk ke kamar Pari.

°°°

Pagi Hari.

"Uncle! Uncle! Apakah Aku setua itu?" ucap Rehaan yang sedang bersiap di depan cermin.

Rehaan memperhatikan setiap inci wajahnya, Ia pun menyadari wajahnya yang tak begitu terawat hingga membuatnya terlihat lebih tua dari usianya.

Rehaan terdiam sejenak.

"Sepertinya gadis itu benar, sejak kepergian Nayla Aku tidak pernah lagi memperhatikan wajah dan penampilanku," batin Rehaan.

Rehaan pun bergegas keluar kamar, dan menghentikan langkahnya di meja makan.

"Selamat pagi Sayang," sapa Rehaan sambil mengecup Pari.

"Pagi Daddy,"

"Daddy pergi sekarang, sampai jumpa,"

"Apa Kau tidak akan sarapan?" tanya Ravi.

"Tidak, Aku ada urusan lain sebelum ke kantor," ucap Rehaan.

"Baiklah hati-hati," ucap Ravi.

Rehaan mengangguk dan bergegas pergi,

Langkahnya terhenti saat Ia akan menabrak Mayura yang sedang membawa sarapan untuk Pari.

"Apa sebelum bekerja disini pekerjaanmu menabrak seseorang?" lirih Rehaan dengan kesal.

"Ee.... Maafkan Aku Tuan, Aku..."

"Bibi... Cepatlah," triak Pari.

Rehaan pun meninggalkan Mayura dengan kesal.

°°°

Siang Hari.

Disebuah hotel Ravi baru saja menyelesaikan meetingnya.

Ia bergegas meninggalkan hotel, namun ketika di lobby hotel Ia melihat Isyana yang baru turun dari mobilnya.

"Isyana." ucap Ravi bergegas menghampirinya.

Isyana kaget melihat Ravi yang sudah berdiri di depannya.

"Kau disini?" tanya Isyana.

"Ya, Aku baru saja menyelesaikan Meeting dengan klien,"

Isyana tersenyum tipis dan melangkah melewati Ravi.

"Jika yang Kau maksud Putriku adalah Pari Kau salah, karena Dia bukankah Putri ku," ucapan Ravi menghentikan langkah Isyana.

Isyana tersenyum sekilas dan menoleh ke belakang.

"Ya, Dia putri Adik ku," lanjut Ravi.

Namun seketika senyuman Isyana terhenti mengingat saat Ravi meninggalkannya begitu saja.

"Lalu apa bedanya Dia putrimu atau bukan, itu tidak ada hubungannya dengan ku kan?"

Ravi merasa bingung dengan ucapan Isyana.

"Sudahlah Ravi, tidak penting kamu sudah memiliki Putri atau belum, karena itu tidak ada hubungannya dengan ku," Isyana kembali membalikan badan dan meninggalkan Ravi.

"Jelas itu ada bedanya," triak Ravi.

Isyana kembali menghentikan langkahnya, namun kembali melangkah meninggalkan Ravi tanpa menolehnya.

"Isyana dengarkan Aku,"

Isyana terus melangkah tanpa menghiraukan ucapan Ravi.

"Isyana Aku mencintaimu," triak Ravi

Deg Deg Deg...

Untuk sesaat jantung Isyana seperti berhenti mendengar pengakuan cinta Ravi.

Ia memutar tubuhnya dan melihat Ravi yang sudah cukup jauh dari hadapannya.

Ravi tersenyum dan membentangkan kedua tangannya.

Isyana tersenyum dan berlari memeluknya.

"Raviii..." lirih Isyana menangis haru.

Ravi membelai lembut rambut Isyana dan sesekali mmengecup pucuk rambutnya.

"Isyana," ucap Ravi melangkah mendekati Isyana.

"Hagh!" Isyana tersadar jika ternyata pelukan itu hanya halusinasinya.

"Sejak Aku mengajakmu bertemu di tepi Danau, Aku sudah mulai mencintaimu, dan perasaan itu terap ada meskipun Aku tidak lagi bertemu denganmu, ya Aku tau saat Aku meninggalkan mu Aku belum sepenuhnya melupakan Nayla, tapi percayalah hingga saat ini Aku masih terus memikirkan mu, Aku berharap suatu saat Tuhan akan mempertemukan kita kembali, dan sekarang..."

"Sekarang sudah terlambat," ucap Isyana memotong ucapan Ravi.

"Terlambat? Apa maksudmu?" tanya Ravi bingung.

"Karena dua hari lagi Aku akan menikah," ucap Isyana kemudian meninggalkan Ravi.

Bagai petir di siang bolong Ravi begitu terkejut dengan apa yang baru saja Ia dengar.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Amanah Amanah

Amanah Amanah

apa Ravi akan mnggagalkn pernikhn Isyana seperti halnya Rehaan menggagalkan pernikh Nayla dn Surya?

2023-01-29

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

hah knp kakak adik cinta naila smua 🤦‍♀️ eh it ravi bner bgt rehan,,mayura kan jagain pari bkan kmu ngapa kmu...😂😂

2022-12-21

0

Ilyas Angkai Setiawan

Ilyas Angkai Setiawan

kisahnya makin seru aja lanjut thor

2022-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Sequel Of Pesona Pengasuh'ku
2 Sad Scene
3 Setelah Kematian Nayla
4 Ke Taman Bermain
5 Pertemuan Ravi dan masa lalunya.
6 kenangan Masa Lalu
7 Pengasuh Untuk Pari
8 Terkejut
9 Kekesalan Rehaan
10 Penampilan Baru
11 Belenggu Masa Lalu
12 Ngomporin Ravi
13 Kembali Menyelinap
14 Rencana Rehaan
15 Menculik Isyana
16 Tertangkap
17 Tak Sesuai Dugaan
18 Mengikhlaskan
19 Pernikahan Ravi dan Isyana
20 Pesona Majikan'ku
21 Disuruh Tidur Bersama
22 Kemarahan Rehaan.
23 Malpernya Ravi
24 Rasa Yang Yang Beda
25 Accident
26 Kemarahan Rehaan
27 Sadarkan Diri
28 Tangis Mayura
29 Ratapan Mayura
30 Meminta Mayura Kembali
31 Sebuah Petunjuk
32 Selalu Terbayang
33 Pemandangan Yang Tak Biasa
34 Semakin Terpesona
35 Ngehalu
36 Dijodohkan
37 Halusinasi
38 Kehawatiran Rehaan
39 Menegangkan
40 Tantangan 30 Hari
41 Mendebarkan
42 Meresahkan
43 Pembalasan Untuk Sang Majikan
44 Menyerah Dengan Perasaan
45 Setelah Menyatakan Cinta
46 Singa Mes'um
47 Kenangan Masa Lalu
48 Jail
49 Pembalasan
50 Tanpa Basa-basi
51 Meminta Restu
52 Mimpi
53 Menggoda
54 Penghinaan
55 Nyosor Again
56 Tahan Mas
57 Ketakutan
58 Ternyata
59 Ijab Sah
60 Malam Pertama
61 Pemanasan
62 Tak Sabar
63 Nikmatnya Malam ini
64 Masih Berlanjut
65 Jailnya Ravi
66 Kang Nyosor
67 Curi-curi kesempatan
68 Tak Menduga
69 Kembali Kuliah
70 Tidak Tahan
71 Pura-pura Tidur
72 Siasat Avni
73 Jealous
74 Dimarahi Dosen
75 Always Nyosor
76 Kemarahan Rehaan
77 Ganasnya Mayura
78 Di permalukan
79 Kabar Bahagia
80 Ngelabrak Avni
81 Dua Adik Untuk Pari
82 Hottie
83 Again
84 Ravi Ngidam
85 Curiga
86 Menjelaskan
87 Hot husband
88 Minta Jatah Sebelum Melahirkan
89 Hebohnya Ravi
90 Dua Kelahiran.
91 Siuman
92 Pemberian Nama
93 Kembali Ke Rumah
94 Cara Jitu
95 Kebahagiaan Rehaan
96 Happy End
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Sequel Of Pesona Pengasuh'ku
2
Sad Scene
3
Setelah Kematian Nayla
4
Ke Taman Bermain
5
Pertemuan Ravi dan masa lalunya.
6
kenangan Masa Lalu
7
Pengasuh Untuk Pari
8
Terkejut
9
Kekesalan Rehaan
10
Penampilan Baru
11
Belenggu Masa Lalu
12
Ngomporin Ravi
13
Kembali Menyelinap
14
Rencana Rehaan
15
Menculik Isyana
16
Tertangkap
17
Tak Sesuai Dugaan
18
Mengikhlaskan
19
Pernikahan Ravi dan Isyana
20
Pesona Majikan'ku
21
Disuruh Tidur Bersama
22
Kemarahan Rehaan.
23
Malpernya Ravi
24
Rasa Yang Yang Beda
25
Accident
26
Kemarahan Rehaan
27
Sadarkan Diri
28
Tangis Mayura
29
Ratapan Mayura
30
Meminta Mayura Kembali
31
Sebuah Petunjuk
32
Selalu Terbayang
33
Pemandangan Yang Tak Biasa
34
Semakin Terpesona
35
Ngehalu
36
Dijodohkan
37
Halusinasi
38
Kehawatiran Rehaan
39
Menegangkan
40
Tantangan 30 Hari
41
Mendebarkan
42
Meresahkan
43
Pembalasan Untuk Sang Majikan
44
Menyerah Dengan Perasaan
45
Setelah Menyatakan Cinta
46
Singa Mes'um
47
Kenangan Masa Lalu
48
Jail
49
Pembalasan
50
Tanpa Basa-basi
51
Meminta Restu
52
Mimpi
53
Menggoda
54
Penghinaan
55
Nyosor Again
56
Tahan Mas
57
Ketakutan
58
Ternyata
59
Ijab Sah
60
Malam Pertama
61
Pemanasan
62
Tak Sabar
63
Nikmatnya Malam ini
64
Masih Berlanjut
65
Jailnya Ravi
66
Kang Nyosor
67
Curi-curi kesempatan
68
Tak Menduga
69
Kembali Kuliah
70
Tidak Tahan
71
Pura-pura Tidur
72
Siasat Avni
73
Jealous
74
Dimarahi Dosen
75
Always Nyosor
76
Kemarahan Rehaan
77
Ganasnya Mayura
78
Di permalukan
79
Kabar Bahagia
80
Ngelabrak Avni
81
Dua Adik Untuk Pari
82
Hottie
83
Again
84
Ravi Ngidam
85
Curiga
86
Menjelaskan
87
Hot husband
88
Minta Jatah Sebelum Melahirkan
89
Hebohnya Ravi
90
Dua Kelahiran.
91
Siuman
92
Pemberian Nama
93
Kembali Ke Rumah
94
Cara Jitu
95
Kebahagiaan Rehaan
96
Happy End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!