Isyana terdiam kaget mendengar pertanyaan Ricky.
Dalam hatinya bertanya apakah Ricky mengetahui tentang hubungannya dengan Ravi.
Atau hanya sekedar pertanyaan saja.
"Aku tau pernikahan kita karena dijodohkan, Tapi Aku jatuh cinta padamu saat pertama kali melihatmu, jauh sebelum Kita dijodohkan," ucap Ricky menjeda ucapannya.
"Mungkin Kau menerima pernikahan ini karena kesepakatan bisnis orang tua Kita, tapi Aku benar-benar mencintaimu," lanjut Ricky.
"Sekarang Aku ingin melamar sendiri, Apa Kau bersedia menikah denganku?" tanya Ricky berlutut di depan Isyana.
"Ricky jangan lakukan ini," ucap Isyana mencoba menarik lengan Ricky untuk berdiri, Namun Ricky diam mematung menantikan jawabannya.
Cukup lama Isyana terdiam sebelum akhirnya Isyana menganggukkan kepalanya.
Ricky tersenyum lebar dan kembali berdiri.
"Kau menerimaku?" Ricky kembali meyakinkan.
"Ya," Isyana kembali menganggukan kepalanya.
"Terimakasih Isu," Ricky langsung memeluk erat Isyana.
"Meskipun Aku masih mencintai Ravi tapi ini sudah terlambat, Aku tidak ingin menghancurkan reputasi kedua orang tuaku di hadapan para tamu undangan," batin Isyana.
*****
"Rehaan apa Kau sudah bersiap?" tanya Ravi yang langsung masuk ke kamar Rehaan.
"Astaga! Dia belum juga bangun," ucap Ravi geram.
Ravi pun naik ketempat tidur dan menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Rehaan.
"Rehaan! Rehaan bangunlah, jangan sampai kita terlambat," ucap Ravi.
"Sepuluh menit lagi Bang, Aku ngantuk sekali," ucap Rehaan dengan mata yang masih terpejam.
"Tidak bisa Rehaan, Aku tidak ingin saat kita kesana Isyana telah menikah dengan orang lain,"
"Itu tidak akan terjadi, Percayalah padaku," ucap Rehaan yang belum juga mau membuka matanya.
"Anak ini kalau sudah tidur sulit sekali dibangunkan," gerutu Ravi.
Ravi terdiam sejenak memikirkan cara agar Rehaan bangun dari tidurnya.
Ia pun tersenyum senang saat menemukan ide bagaimana cara membangunkan Rehaan.
"Ee... Hey Mayura! Ada perlu apa ke kamar Tuan Rehaan?" tanya Ravi sambil melirik Rehaan.
"Mayura! Untuk apa kemari, Apa Kau belum puas dengan apa yang Kau laku..." Rehaan menghentikan omelannya ketika tidak melihat Mayura.
Ravi tertawa puas melihat Rehaan langsung terbangun begitu Ia menyebut nama Mayura.
"Abang menipuku?" tanya Rehaan kesal.
"Maafkan Aku Rehaan, Tapi sepertinya cara ini ampuh untuk membangunkanmu," ucap Ravi kembali tertawa.
"Cck.." Rehaan berdecak kesal lalu pergi kekamar mandi.
*****
Rehaan dan Ravi sampai dirumah Isyana, keduanya mengawasi situasi di rumah itu.
Setelah cukup lama mereka mengawasi, Rehaan pun memutuskan masuk diantara para tamu yang datang.
"Bang tunggulah disini Aku akan memberi instruksi setelah Aku siap membawa kakak ipar keluar dari rumahnya," ucap Rehaan.
Ravi mengangguk setuju.
Semua tamu melewati ruang pemeriksaan dan harus menunjukan id card undangan.
Rehaan pun mulai gugup ketika tiba gilirannya, Ia mencari cara agar lepas dari pemeriksaan.
Netranya pun tertuju pada papan nama kedua mempelai.
"Id card Anda mana Tuan?" tanyanya.
"Ee.." Netranya tertuju kedalam dan melihat mempelai Pria yang sedang berdiri tidak jauh dari pintu masuk.
"Hay Ricky... Tunggulah sebentar Aku harus melalui pemeriksaan seperti tamu undangan lainya kan?" triak Rehaan sambil melirik petugas.
"Dimana Aku meletakkannya," Rehaan pura-pura mencari di semua sakunya.
"Iya, tunggulah, kenapa Kau tidak sabaran, Aku kan bukan mempelai wanitanya," ucap Rehaan terus pura-pura di panggil Ricky.
"Sepertinya Anda teman baik Tuan Ricky, cepatlah masuk sebelum Tuan Ricky marah padaku," ucap petugas.
"Tapi Aku harus menaati peraturan kan? Mungkin id card ku tertinggal di mobil, Aku akan mengambilnya," ucap Rehaan berpura-pura.
"Sudah masuklah masih banyak tamu yang mengantri," ucap petugas.
"Baiklah, terimakasih," ucap Rehaan tersenyum membusungkan dada.
Rehaan masuk dan melihat Ricky sudah bersiap di kursi ijab yang telah di sediakan.
Mata tajamnya melihat kesana-kemari mencari keberadaan Isyana.
"Dimana mempelai Wanita?" tanya Penghulu.
"Akan ku lihat," ucap Ibu bergegas naik ke atas.
Dengan mengambil nampan pelayanan, Rehaan mengikutinya ke kamar,
Ia pun melihat Isyana yang masih duduk termenung di depan cermin.
Kini Rehaan mencari cara agar Ibunya meninggalkan Isyana sendirian.
Rehaan yang melihat guci besar di depannya langsung menjatuhkan guci itu dan bersembunyi di balik dinding.
Praaannkkk...!!!
"Suara apa itu?" tanya Ibu.
Isyana menggelengkan kepalanya.
"Ibu akan lihat sebentar, Kamu tunggu disini,"
Isyana menganggukan kepalanya dan Ibu keluar melihat apa yang terjadi, di saat bersamaan Rehaan menyelinap masuk ke kamar Isyana.
Isyana yang melihat Rehaan dari cermin membelalakkan matanya.
Rehaan langsung membungkam mulutnya ketika melihat Isyana akan bertriak.
"Sssstttt... Diamlah Aku tidak akan menyakitimu," lirih Rehaan yang hampir tidak terdengar suaranya.
Isyana pun tidak bisa berbuat apa-apa saat Rehaan membawanya ke tepi balkon.
"Bang bersiaplah," ucap Rehaan dalam telpon.
Ravi pun mengalihkan penjaga dengan berpura-pura menanyakan alamat pada mereka.
Di saat bersamaan Rehaan menyuruh Isyana turun melalui tangga yang sudah Rehaan siapkan.
"Kau mau membawaku Kemana? Siapa Kau?"
"Percayalah padaku, Aku tidak akan menyakitimu, lihat Aku baik-baik apa Aku terlihat seperti orang jahat?" tanya Rehaan meyakinkan.
Isyana terdiam menatap Rehaan.
"Sekarang turunlah," ucap Rehaan
Seperti di hipnotis Isyana pun menuruti perkataan Rehaan tanpa membantah lagi.
Rehaan dan Isyana sudah berhasil turun dan ini dilihat oleh Ravi yang tengah mengalihkan perhatian penjaga keamanan.
"Ee.. Baiklah, Terimakasih banyak," ucap Ravi yang langsung bergegas kedalam mobilnya.
Rehaan pun telah membawa Isyana keluar gerbang tanpa sepengetahuan penjaga keamanan.
"Sebenarnya Kau siapa dan mau membawaku kemana? Semua orang akan mencariku."
"Seseorang sudah menunggumu disini?" ucap Rehaan membukakan pintu mobil untuk Isyana.
Isyana membungkukan badannya dan melihat Ravi di dalam mobil.
"Ravi jadi Kau?"
"Silahkan masuk kakak ipar, " ucap Rehaan tersenyum.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Amanah Amanah
aku memikirkan perasaan Riky dn keluarganya jga orng tua Isyana thoor
2023-01-29
0
Ita rahmawati
katany gk mau ngecewain ortuny dn bikin malu,,eh diculik kok diem² bae 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2022-12-21
0
Ilyas Angkai Setiawan
kalau cerita ini ada di dunia nyata,apa jadinya nasib si pria
2022-01-17
0