Kini ketiganya telah berhadapan
Mereka sama-sama percaya diri dengan kekuatan masing-masing.
"Katakan siapa yang ingin terlebih dahulu menerima pukulanku?" tanya Ricky meniup tangannya yang sudah mengepal.
Rehaan melangkah tepat di hadapan Ricky.
"Oh jadi Kau yang ingin merasakan pukulanku terlebih dahulu?" tanya Ricky yang akan melayangkan pukulannya.
"Tidak Rehaan, Kau tidak perlu melakukannya untuk ku," ucap Ravi menggeser posisi Rehaan.
"Bang," ucap Rehaan khawatir.
"Tidak Rehaan Kau sudah banyak membantu, sekarang biarkan Aku menghadapinya sendiri," ucap Ravi.
"Ayo pukul Aku, Aku lah yang ingin menculik calon istrimu," tantang Ravi.
"Tidak-tidak, Dia berbohong, Aku lah penculik sebenarnya, Kau lihat Aku hadir di rumah Isyana kan?" tanya Rehaan.
"Tidak, Dia berbohong, Yang sebenarnya Aku lah yang menyuruhnya, Jadi jika ada yang harus di salahkan, Salahkan Aku " ucap Ravi.
Ricky yang merasa kesal melihat perdebatan kedua saudara itu langsung menonjok keduanya secara bergantian.
"Aaa...!!!" Ravi dan Rehaan memegangi hidungnya masing-masing.
"Kau fikir Aku ingin melihat drama kalian?" tanya Ricky kembali memukul keduanya.
Bhug.. Buhh.. Bhug..
Ricky terus memukul mereka tanpa ada perlawanan dari keduanya.
Isyana yang melihatnya dari dalam mobil mulai merasa cemas.
"Kenapa kalian diam saja? Kenapa tidak melawan? Ayo lawan Aku, Dasar pengecut!" Ricky kembali menghajar Ravi hingga mulut dan hidungnya mengeluarkan darah.
"Bang," Rehaan mendekati Ravi yang tersungkur ke tanah.
"Biarkan Aku menghajarnya Bang," ucap Rehaan.
"Tidak Rehaan, Biar bagaimanapun Kita yang salah, Biarkan Dia meluapkan kekesalannya," ucap Ravi.
Rehaan yang mendengarnya hanya bisa mengepalkan tangannya tanpa bisa menghajar Ricky.
"Bangunlah pengecut!" Ricky menarik kerah kemeja Ravi dan kembali ingin menonjok wajahnya.
"Ricky cukup!" triak Isyana yang berdiri di antara Mereka hingga tonjokan Ricky hampir mengenai wajah Isyana.
"Sejak tadi Aku dengar Kau selalu mengatakan mereka pengecut, Tapi yang sebenarnya pengecut adalah dirimu Ricky, Kau terus menghajarnya meskipun mereka tidak melawanmu sedikitpun," ucap Isyana yang memegang kedua tangan Ravi ke perutnya.
"Kenapa kau melindunginya?" tanya Ricky datar.
"Bukankah Dia telah menculikmu?" tanyanya lagi.
"Jawab Isyana!" bentak Ricky.
"Ya Dia memang menculik ku, Tapi Aku mencintainya," ucap Isyana.
"Kenapa Kau tidak mengatakannya? bukankah sebelum pernikahan Aku sudah bertanya padamu? Kenapa Kau tidak menolakku dan malah setuju untuk menikah denganku?"
Isyana terdiam menundukkan wajahnya.
"Jika Kau mengatakan tidak dan mengatakan Kau mencintai orang lain, Aku tidak akan setuju menikahimu," ucap Ricky.
"Hagh!" Ravi, Isyana dan Rehaan tercengang mendengarnya.
"Ap-ap-Apa maksud kata-kata mu Ricky?" tanya Isyana yang masih tak percaya.
"Aku tidak akan memaksamu jika sebelumnya Kau mengatakan mencintai orang lain," jelas Ricky.
"Ricky..." Isyana memeluk Ricky dengan haru.
"Isu.." Ravi merasa cemburu melihatnya, Kemudian Ia mengalihkan pandangannya pada Rehaan, Rehaan mencebikan bibirnya sembari mengangkat kedua bahunya.
"Kenapa Kau tidak mengatakannya jika Kau mencintai orang lain?" tanya Ricky yang menahan kesedihannya.
"Aku takut Kau tidak menerimanya, Aku juga memikirkan kedua orangtuaku,"
"Aku memang mencintaimu, Tapi Aku tidak pernah memaksakan kehendak ku dan...
untuk orang tuamu, Aku yakin Mereka akan lebih mementingkan kebahagiaan putrinya daripada bisnisnya," ucap Ricky.
"Ricky...." Isyana begitu terharu mendengar keikhlasan Ricky.
"Ayolah Isu kau tidak perlu merasa bersalah, Aku cukup tampan untuk mendapatkan gadis lain yang lebih cantik darimu," gurau Ricky.
Isyana tertawa dan kembali memeluknya.
"Sudahlah Isu, Aku tau pelukanku membuatmu nyaman tapi hargailah kedua calon suamimu itu," ledek Ricky.
"Ricky, Apa Kau fikir Aku akan menikah dengan keduanya sekaligus?" ucap Isyana mencubit perut Ricky.
"Tidak-tidak Aku hanya bergurau, Sekarang katakan siapa dari dua Pria ingusan yang ingin Kau nikahi?" tanyanya lagi.
Ishaani tersenyum dan menarik tangan Ravi.
"Oh jadi Dia yang ingin Kau nikahi?"
Isyana tersenyum menganggukan kepalanya.
"Baiklah... Selamat untukmu, Maafkan Aku karena Aku telah menghajarmu, Tapi ini salahmu juga, Kenapa Kau tidak menggadapiku secara langsung?" ucap Ricky.
"Aku fikir...." Ravi tak melanjutkan ucapannya.
"Sudahlah Kita kembali Kerumah dan katakan hal ini pada keluarga Kita, Ayo," ucap Ricky menyuruh Ravi dan Isyana masuk ke mobil, Ricky pun kembali ke mobil dan meneteskan air matanya.
Ya.. Mulutnya bisa mengatakan apapun tapi di dalam hatinya, Hatinya benar-benar terluka melihat gadis yang Ia cintai memilih orang lain.
Rehaan yang dari tadi memperhatikan Ricky kembali teringat perbuatan Surya pada Nayla.
"Andai saja semua Pria seperti mu, pasti sekarang Nayla Ku masih hidup," ucap Rehaan yang langsung menghapus air matanya.
"Rehaan, Apa yang Kau pikirkan? Ayo cepat?" pekik Ravi.
Rehaan pun mengangguk dan masuk ke mobilnya.
Mereka semua kembali ke rumah Isyana.
Terlihat rumah sudah sepi dari para tamu undangan, Kini hanya tersisa orang tua Ricky yang masih menunggu kedatangan Putranya.
Kecemasan mereka terhenti saat melihat mobil Ricky telah kembali.
Mereka semua tersenyum melihat Ricky turun dari mobilnya.
Namun seketika senyum mereka terhenti melihat mobil lain memasuki pelataran rumahnya, kebingungan mereka semakin bertambah ketika melihat Isyana turun dari mobil bersama Ravi yang terlihat babak belur.
Kedua orang tua Isyana dan Ricky menghampiri Anaknya masing-masing.
"Ricky apa yang terjadi?" tanya Ayah Ricky.
"Isu apa yang terjadi? Apa kau tidak papa Sayang?" tanya Ibu yang langsung memeluknya.
"Siapa kedua Pria ini?" tanya Ayah Isyana.
Ricky dan Isyana saling menatap mendengar pertanyaan dari Ayahnya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Amanah Amanah
Masya Allah hatimu terbuat dari apa si koq baik banget,in syaa Allah author sdh menyiapkan jodoh yg terbaik buat kamu 😅😅
2023-01-30
0
Ita rahmawati
sm² pengusaha kok gk knal y 🤔 ap mteka lain kota atau gmna 🤔🤔🤔
2022-12-21
0
Ilyas Angkai Setiawan
sa siapa mereka,mereka adalah calon menantumu
2022-01-17
0