Rehaan menggendong bayinya di depan jenazah Nayla yang yang akan di bawa ke peristirahatan terakhirnya.
Matanya bengkak karena tak henti-hentinya Rehaan menangisi kepergian Nayla,
Ia mengingat semua kenangannya bersama Nayla,
Kenangan sejak Ia masih di asuh Nayla hingga kecupan terakhirnya.
"Tidak akan ku biarkan hal buruk terjadi padamu Rehaan," ucapa Nayla kala itu kembali terngiang-ngiang di telinga Rehaan.
"Aku sudah memenuhi janjiku, Sekarang putri kita yang akan menemani hari-harimu,"
ucap Nayla lalu menghilang di balik pekatnya asap
"Nayla... Nayla... Naylaaaaaa..." triak Rehaan terbangun dari tidurnya.
"Ada apa Dad, Apa yang terjadi?" tanya Pari yang kini telah berusia enam tahun.
Rehaan menghelai Nafas panjang dan menatap Pari.
"Handsome Dad? Apa Daddy bermimpi Mommy Nayla lagi?"
"Ya... " ucap Rehaan meraih tubuh mungil Pari ke pangkuannya.
"Kenapa Daddy selalu memimpikan Mommy Nayla? Sedangkan Aku tidak pernah bermimpi sama sekali?"
"Sudah enam tahun setelah kepergian Nayla, tapi rasa sakit kehilangannya tidak berkurang sedikitpun, Aku selalu saja memimpikannya," batin Rehaan.
"Daddy..." ucapan Pari mengagetkan Rehaan.
"Ee... Itu karena Daddy selalu merindukam Mommy Nayla," ucap Rehaan sembari mencubit lembut pipi Pari.
"Aku juga selalu merindukannya, bahkan aku ingin sekali Mommy Nayla datang memelukku, tapi Mommy tidak juga datang,"
Rehaan yang mendengarnya merasa sangat sedih dan langsung memeluk Pari.
"Berdoalah sebelum kamu tidur, Mommy Nayla pasti akan datang dalam mimpi mu," ucap Rehaan menahan tangisnya.
"Aku tidak menyangka putriku akan mengalami nasib sepertiku, bahkan putriku harus kehilangan ibunya di hari pertama ia lahir," ucap Rehaan yang tak kuasa menahan air matanya.
"Pariiii.... Pariiii.." terdengar suara seseorang memanggil Pari.
Rehaan mengusap air matanya dan menurunkan Pari dari pangkuannya.
"Lihatlah siapa yang datang,"
Pari mengangguk dan berlari membuka pintu.
Seseorang bersembunyi di balik boneka Teddy Bear.
"Kau tidak perlu bersembunyi di balik boneka Teddy itu, karena aku sudah mengetahui siapa dirimu..." ucap Pari yakin.
Rehaan hanya tersenyum melihatnya.
"Benarkah? Memangnya siapa yang ada di belakangku?" ucap orang itu menirukan suara kartun.
"Siapa lagi kalau bukan Buddy Handsome," ucap Pari tertawa gemes.
Orang itu pun menurunkan boneka Teddy'nya dan berjongkok di depan Pari.
Pari tersenyum bahagia menatapnya.
"Bagaimana kamu bisa tau padahal boneka ini begitu besar dan menutupi wajahku?"
tanya orang itu.
"Karna kau adalah My Buddy, sahabat terbaik ku," ucap Pari yang langsung mencium pipi orang itu.
"Dan kau adalah My angel," orang itu membalas dengan mengecup kening Pari.
"Ini Ambillah untukmu," ucap orang itu memberikan boneka Teddy'nya.
Pari begitu senang menerima boneka itu dan langsung bermain dengan bonekanya.
Orang itu berdiri dan mendekati Rehaan.
"Hai Rehaan, apa kamu masih bermimpi hal yang sama?"
Rehaan menganggukan kepalanya.
"Aku akan selalu memimpikannya karena aku selalu merindukannya," ucap Rehaan sedih.
Orang itu pun ikut sedih melihat Rehaan yang masih belum mau keluar dari kenangannya bersama Nayla.
"Bang Ravi... Terimakasih karerna sejak Nayla tiada Bang Ravi selalu ada bersamaku,
Bang Ravi rela meninggalkan pekerjaan di Swiss dan menetap di Jakarta untuk membantu ku mengurus perusahaan dan Putri ku, aku tidak tau bagaimana aku mengurus putriku tanpa bantuan mu" ucap Rehaan
"Tidak masalah Rehaan, Kamu begitu terpukul kehilangan Nayla, sementara kedua orang tuaku sudah begitu tua, aku hanya mengurus Pari semampuku, kamu lah yang mengurus putrimu dengan baik," ucap Ranveer tersenyum.
Rehaan kembali merasa bersedih.
"Hidup ku hanya ada Nayla, kehilangannya membuat diri ku kehilangan separuh nyawaku, Nayla bukan hanya istriku, tapi dia juga seperti sahabatku, seperti malaikat pelindungku, Dia segalanya bagiku Bang," uucap Rehaan menangis.
Ravi menenangkan Rehaan di pundaknya.
"Aku tau perasaanmu Rehaan, bahkan Aku juga belum bisa melupakan saat pertama kali aku mendengar kabar kematian Nayla" batin Ravi yang mengingat hari itu.
#flasbackOn
Ravi langsung membatalkan temu janjinya dan langsung mengemasi pakaiannya.
Ia pun langsung terbang ke Jakarta saat itu juga, begitu Ia sampai, Ravi langsung berlari ke rumah ke dalam.
Rumah Rehaan sudah dipenuhi para pelayad.
Kaki Ravi perlahan melangkah masuk, dengan gemetar, Ia langsung berurai air mata ketika melihat jasad Nayla terbujur kaku di tengah-tengah kerumunan para pelayad yang mendoakannya.
Ravi melihat Rehaan terus menangis disisi jenazah Nayla.
Ravi begitu lemas melihat orang yang ia cintai pergi untuk selamanya.
Ravi pun terduduk di samping jasad Nayla dan meratapi kepergian nya.
Rehaan menyadari kedatangan Ravi yang sudah duduk di sisinya.
"Bang Ravi..." ucap Rehaan dalam tangisnya.
"Rehaan..." Ravi mengusap air matanya dan langsung memeluknya.
Mereka menangis bersama dalam pelukan satu sama lain.
Pek Kiyai dan semua jamaah bersiap membawa jenazah Nayla setelah sebelumnya menyolatkan nya
"Tidak.. kalian tidak bisa membawa istriku! Kalian tidak bisa melakukan itu padanya! Dia akan segera bangun, percayalah!" ucap Rehaan histeris melihat jasad Nayla di bawa.
"Rehaan tenanglah, Nayla tidak akan bangun kembali, Nayla telah benar-benar meninggalkan kita Rehaan," uap Ravi yang menenangkan Rehaan meskipun dirinya juga merasakan kesedihan yang sama.
"Tidak Bang... Aku tidak ingin berpisah selamanya dari Nayla, mereka tidak boleh membawa Nayla pergi," Rehaan terus meronta-ronta minta di lepaskan.
"Rehaan... Rehaan... Tenangkan dirimu!"
"Oweee... Oweee ... Oweee..." Suara tangis Pari menghentikan tangisan Rehaan.
Rehaan pun melepaskan pelukan Ravi dan berjalan mengambil bayinya yang ada di gendongan Tante Hema.
Rehaan menenangkan putri kecilnya dan melupakan kesedihannya.
"Pak Rehaan... Apa Anda tidak ingin ikut ke peristirahatan terakhirnya?" tanya Pak Kiyai.
Rehaan pun bersama bayinya bersiap ikut.
"Rehaan biarkan Pari bersama Tante," ucap Hema.
Rehaan pun kembali memberikan bayinya dan ikut ke peristirahatan terakhir Nayla
Dengan deraian air matanya Rehaan melepas kepergian Nayla untuk selama-lamanya.
#flashbackOff
Ravi mengusap air matanya mengingat hari itu.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Amanah Amanah
gampang banget di ingat namanya "Pari"
2023-01-29
0
Hanumhop
lnjut.....
2022-02-18
0
Hanumhop
lanjut thor....
2022-02-18
0