Ravi mengusap air matanya mengingat kematian Nayla.
Kesedihan yang ia rasakan saat itu lebih menyakitkan ketimbang rasa sakit saat cintanya yang tidak kesampaian.
"Sejak Aku masih bayi, Nayla selalu melindungiku dari bahaya apapun, Dia menyelamatkan nyawaku beberapa kali, tapi saat Nayla membutuhkan perlindunganku Aku tidak ada disisinya, Aku gagal melindungi istriku Bang, Aku gagal melindungi istriku dari bajingan itu, ini terjadi karena kegagalanku sebagai seorang suami, Nayla tiada karena kesalahku," Rehaan terus menangis pilu.
"Berhenti menyalahkan dirimu Rehaan ini bukan kesalahanmu, selama kalian menikah, kamu sudah membuatnya bahagia, Aku yakin Nayla begitu bahagia memiliki suami sepertimu," ucap Ravi mencoba menenangkan Rehaan.
"Tidak Bang, Nayla lebih banyak menderita denganku, Aku belum sempat membuatnya bahagia, Aku benar-benar suami yang gagal, mungkin jika kamu yang ada di posisiku, kamu bisa melindungi Nayla, dan pasti sekarang Nayla masih hidup," ucap Rehaan lagi.
"Tidak Rehaan, jangan katakan itu, Nayla akan sedih mendengar kamu mengatakan ini,
Kamu adalah suaminya, dan Nayla sangat mencintaimu," ucap Ranveer sedih.
"Tidak ada siapapun yang dapat menghindari takdir.," sambung Ranveer.
"Handsome Dad... Buddy..." ucapan Pari yang mengagetkan mereka
Rehaan segera menghapus air matanya dan menyembunyikan kesedihannya.
"Heyyy... Periku...." Rehaan mengangkat tubuh Pari ke tempat tidur.
Ravi tersenyum melihatnya.
"Hari ini Aku libur sekolah, bisakah hari ini Daddy dan Buddy menemaniku?"
tanya Pari.
Rehaan dan Ravi saling melihat dan mencebikan bibir mereka.
"Ayolah Handsome Dad... Ayolah Buddy... selama ini kalian selalu bergantian menjagaku,
Aku ingin kali ini kalian secara bersama-sama menemaniku, itu akan terlihat sangat menyenangkan, dan membuat semua orang iri karena Aku memiliki dua pengawal yang sangat tampan," ucap Pari dengan suara yang sangat menggemaskan.
Ravi dan Rehaan tertawa mendengarnya.
"Jadi menurutmu kami berdua adalah pengawal pribadi mu?" tanya Ravi mencubit hidung Pari.
Pari mengangguk dengan senyuman manisnya.
"Baiklah Tuan Putri... kami siap mengawal kemanapun Tuan Putri inginkan,"
ucap Rehaan tersenyum.
"Yeyyy... Pari bertepuk tangan sembari berlompatan di tempat tidurnya.
Ravi dan Rehaan tersenyum melihat kebahagiaan Pari.
"Kemarilah," ucap Pari menyuruh Ravi dan Rehaan mendekat.
Ravi dan Rehaan berdiri mendekat.
Pari merangkul pundak Ravi dan Rehaan dari atas tempat tidur.
"I love u Handsome Dad... I love u Buddy..." ucap Pari mengecup pipi mereka.
"I love u to..." ucap Rehaan dan Ravi yang secara bersamaan mencium pipi Pari.
Hema yang melihat mereka dari pintu kamar tersenyum melihat momen ini.
"Nayla pasti akan bahagia melihat putri kecilnya memiliki dua sosok Ayah yang sangat mencintainya," ucap Hema.
"Aku menyesal karena telah merenggut semua kebahagiaan Rehaan,
Sejak masih bayi dia harus kehilangan kedua orang Tuanya karena keserakahan kita, dan ketika Rehaan sudah menemukan kebahagiaanya dalam diri Nayla, Nayla meninggalkannya untuk selamanya," Sesal Ruslaan.
"Rehaan begitu menderita akibat perbuatan kita, bahkan hingga sekarang Rehaan masih sangat menderita, Dia hanya mendapatkan kebahagiaannya bersama Nayla, tapi takdir kembali merenggut kebahagiaanya, andai saja Waktu bisa di putar kembali, Aku tidak akan melakukan dosa itu," tangis Hema.
"Kita tidak bisa memutar waktu, tapi kita bisa memperbaiki kesalahan kita..
Di sisa usia kita kita abdikan diri kita kepada Rehaan dan Pari," ucap Ruslan.
Hema pun menganggukan kepalanya.
°°°
Mereka telah sampai di wahana permainan
Pari berjalan di gandeng oleh keduanya.
Mereka menjadi pusat perhatian karena hanya Pari yang di dambingi oleh kedua Pria di sisinya.
"Kenapa semua orang menatap kita?" tanya Rehaan heran.
"Abaikan saja Rehaan," ucap Ravi tertawa.
"Kenapa Bang Ravi tertawa?" tanya Rehaan semakin bingung.
"Rehaan, apa lagi? Lihatlah semua anak-anak di dampingi oleh Ayah dan ibunya, sedangkan Pari di dampingi oleh kedua Ayahnya," ucap Ravi tertawa.
"Apa mereka berfikir Aku adalah Ayahnya dan Abang Ibunya?" ucap Rehaan kesal.
Ravi tertawa mendengarnya.
"Sudahlah Rehaan, Kita kesini untuk membahagiakan Pari, jadi abaikan saja tanggapan orang tentang kita," ucap Ravi.
"Handsome Dad... Buddy, Sebenarnya apa yang kalian bicarakan?" tanya Pari dengan keingintahuannya.
"Bukan apa-apa sayang, Ayo kita naik," ucap Ravi.
Pari tersenyum menggandeng tangan Ravi.
"Ee... Kalian naik saja duluan, Aku akan menyusul," ucap Rehaan mengambil ponsel dari sakunya.
Ravi pun mengangguk dan mengajak Pari menaiki wahana permainan.
Baru saja Rehaan memegang ponselnya seorang gadis menabraknya hingga ponsel Rehaan terlempar cukup jauh.
"Hey apa kau tidak bisa melihat?!" triak Rehaan kesal.
Rambut gadis itu yang awalnya terikat kini terurai indah.
Rehaan menatap sejenak gadis itu dan kembali mencari ponselnya.
"Dimana ponselku," Rehaan mencari-cari ponselnya dengan perasaan yang sangat kesal.
Gadis itu terpaku melihat Rehaan yang sedang mencari-cari ponselnya yang terlempar entah kemana.
"Apa yang Kau lihat? Cepat cari ponsel ku!" ucap Rehaan kesal.
Gadis itu pun tetap diam tak bergerak.
"Ponselku," Rehaan menemukan ponselnya hancur.
Rehaan berjalan mendekati gadis itu dengan kesal.
"Lihatlah.. akibat perbuatanmu! ponselku tidak bisa digunakan! apa kau tidak tau betapa pentingnya ponsel ini? semua kenangan dan pekerjaan ku ada di dalam ponsel ini dan sekarang kau menghancurkannya!!" bentak Rehaan.
Gadis itu terus terpaku menatap Rehaan.
"Hey apa selain tidak bisa melihat kau juga tuli?" bentak Rehaan sembari menjentikkan jarinya di wajah gadis itu.
"Eee... Mmmm..... Maafkan aku... Aku benar-benar minta maaf, Aku sedang melarikan dari kejaran seseorang," ucap gadis itu.
"Apa kau juga seorang pencuri?" tanya Rehaan.
"Apa yang Anda katakan? Apa wajahku terlihat seperti pencuri?" ucap gadis itu.
"Hey... Itu Dia Mayura," ucap beberapa remaja yang mengejar gadis yang bernama Mayura.
"Haaagh!" Mayura pun langsung berlari meninggalkan Rehaan.
"Mau kemana, Kau sudah menghancurkan ponselku dan kau akan kabur begitu saja?" Rehaan menarik tangan gadis itu.
Mayura berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman Rehaan.
"Aku akan menggantinya, tapi tidak sekarang, kumohon lepaskan Aku sekarang," ucap Mayura yang terus melihat mereka semakin dekat.
"Aku tidak akan melepaskanmu sebelum urusan kita selesai," tegas Rehaan.
Mayura yang melihat mereka semakin mendekat langsung menggigit tangan Rehaan.
"Aaaaaaaa..." triak Rehaan yang seketika melepaskan cengkramannya.
"Heyyyyy Mayura jangan kabur..." triak Remaja yang mengejar Mayura
"Maafkan Aku Uncle... Sampai ketemu lagi," tawa Mayura lalu menghilang di tengah keramaian pengunjung.
"Apa! Uncle? Apakah Aku setua itu?" ucap Rehaan memegang wajahnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Amanah Amanah
kenapa setiap brpapasn yg akan menjadi tokoh dlm cerita selalu tabrakan thoor?
2023-01-29
0
Ita rahmawati
emg gk nyadar y kmu rehan klo dh tua 🤣 apakah mayura in calon jodohny rehan 🤔🤔🤔
2022-12-21
0
Aqid Firman
nexx
2022-01-17
0