Isyana terkejut melihat Ravi berada di dalam mobil.
Isyana kembali berdiri dan menatap Rehaan,
Rehaan terseyum menaik turunkan alisnya.
"Jadi Kau menyuruh seseorang untuk membawaku lari?" tanya Isyana yang kembali melihat Ravi dengan kesal.
"Isyana sebenarnya..." Ravi bingung menjawabnya.
"Kau benar-benar pengecut Ravi, Tidak bisakah Kau memperjuangkan cintamu sendiri?" Isyana yang merasa kecewa kembali melangkah masuk.
Rehaan menjadi panik dan mengejarnya.
"Kakak ipar, Apa masalahnya, Yang terpenting cinta Bang Ravi tulus padamu," ucap Rehaan menghalangi langkah Isyana.
Sedangkan di dalam rumah Ibu berteriak panik memanggil-manggil nama Isyana hingga mengagetkan semua orang,
Ricky yang masih duduk di kursi ijab segera bangun dan berlari mendekati calon Ibu mertuanya.
"Apa yang terjadi dengan Putri kita?" tanya Ayah.
"Isu hilang," ucap Ibu menangis.
"Apa maksudmu, Katakan dengan jelas!" ucap Ayah.
"Tante... Katakan apa yang terjadi?" sambung Ricky.
"Saat Aku memanggil Isyana, Aku mendengar ada sesuatu yang pecah di luar kamar, Aku pun melihatnya, Tapi setelah Aku kembali, Isyana sudah tidak ada di kamar," tangis ibu.
"Keamanan!" triak Ricky.
Salah satu Keamanan pun datang mendekat.
"Aku ingin melihat cctv di rumah ini sekarang juga!" tegas Ricky.
"Baik Tuan, Ikutlah dengan Saya,"
Keamanan pun membawa Ricky ke ruang CCTV.
Disisi lain Rehaan terus meyakinkan Isyana jika Ravi benar-benar mencintainya meskipun Ia melibatkan Rehaan dalam rencana penculiknya.
"Kakak ipar, Percayalah padanya, Abangku sangat mencintaimu, Nanti Kami akan menjelaskan semuanya, Tapi sekarang masuklah ke mobil sebelum orang-orang menyadari jika Kau tidak ada," ucap Rehaan
"Kumohon Isu, Aku sangat mencintaimu, Dulu Aku sangat bodoh sehingga tidak bisa melihat cintamu, Tapi sekarang Aku sudah menyadarinya, izinkan Aku memperbaiki kesalahanku," ucap Ravi memelas.
Isyana masih terdiam dan berfikir.
"Itu Mereka!" triak keamanan yang diikuti oleh Ricky di sebelahnya.
"Cepat masuk! Mereka akan menangkap Kita." ucap Rehaan bergegas masuk ke mobil.
Ravi menarik tangan Isyana dan masuk ke kursi belakang.
Isyana yang masih merasa bingung hanya menuruti apa yang Ravi suruh.
Ricky berlari kearah mobil namun dengan cepat Rehaan meninggalkan rumah itu.
"Hey...!!!" triak Ricky berlari beberapa meter.
Ricky yang merasa tidak mungkin mengejar dengan berlari bergegas mengambil mobilnya dan kembali mengejar mereka.
°°°
"Siapa yang melakukan ini? Apa salah Putri kita?" tangis ibu.
"Mungkin ini salah satu pesaing bisnis Kita, bersabarlah," ucap Ayah
"Jika sampai pernikahan ini gagal, kesepakatan dan kerjasama kita batal," ucap Ayah Ricky kesal.
"Kami telah banyak membantu dengan menjalin kerjasama dengan Kalian, tapi apa balasannya, Kalian malah mempermalukan Putra Kami!" lanjutnya.
"Dalam hal bisnis dan kerjasana tidak ada kata siapa yang membantu siapa, kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan yang sama, Aku tidak peduli dengan kerjasama Kita, karena yang terpenting bagiku sekarang adalah keselamatan putriku," tegas Ayah Isyana.
Sementara Ricky terus mengejar mobil Mereka.
Ia benar-benar tidak pernah membayangkan jika calon istrinya akan di culik di hari pernikahannya.
"Ravi tidak bisakah Kau datang dan memintaku dari orang Tuaku secara baik-baik?" tanya Isyana kesal.
"Bukankah Kau yang mengatakan jika semuanya sudah terlambat, dan Kau memintaku untuk tidak menemuimu lagi?"
"Ya, Aku mengatakan itu, tapi bukan berarti Aku memintamu untuk menyulik ku!"
"Tapi kenapa Kakak ipar tidak menolak saat Aku meminta Kakak ipar turun dari balkon?" tanya Rehaan terseyum.
Isyana terdiam mendengar pertanyaan Rehaan.
"Itu artinya, Sebenarnya Kakak ipar juga tidak ingin menikahi Pria itu, iya kan?" tanya Rehaan lagi.
Isyana terdiam menatap Ravi
Begitupun dengan Ravi yang perlahan mengisi jari jemari Isyana dengan jarinya.
Semakin dalam tatapan Mereka hingga keduanya larut dalam pandangannya.
Rehaan yang meliriknya dari spion dalam mobil, kembali mengingat saat Ia menculik Nayla.
Saat itu Nayla juga tidak banyak melawan, sama seperti Isyana yang mengikuti saat Rehaan membawanya lari.
Karena lamunan ketiganya, Tanpa Rehaan sadari Ricky telah berhenti menghadang mobil Mereka.
Rehaan yang melihatnya langsung mengerem mendadak hingga membuat Ravi dan Isyana tersentak dari lamunannya,
Mereka melihat apa yang terjadi di hadapannya.
"Ricky," ucap Isyana yang melihat Ricky turun dari mobilnya.
"Keluarlah pengecut," ucap Ricky mengetuk pintu kemudi.
"Kalian tenanglah Aku yang akan keluar," ucap Rehaan mulai membuka pintunya.
"Tidak Rehaan, ini masalah ku, Aku yang akan menghadapinya," ucap Ravi.
"Tidak Ravi, Ricky terlihat sangat marah, bagaimana jika..." ucap Isyana.
"Kau mengkhawatirkan ku?" tanya Ravi terseyum.
Isyana terdiam dan melepaskan pegangan tangannya dari lengan Ravi.
"Tenanglah Isu, Tidak akan terjadi sesuatu padaku, percayalah," ucap Ravi.
Isyana mennatap Ravi dengan ragu.
"Aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Adikku," ucap Ravi yang mihat Rehaan sudah turun.
Tanpa ada rasa takut, Rehaan terus mengangkat dagu dan membusungkan dadanya.
"Apa Kau fikir Kau seorang jagoan?" tanya Ricky yang sudah mengeraskan rahangnya.
"Aku tidak mengatakannya, tapi terimakasih jika Kau mengatakan demikian," Rehaan tersenyum mengusap hidung dengan jari telunjuknya.
Baru saja Ricky menarik kerah Kemeja Rehaan, Ia terkejut melihat masih ada orang lain yang menculik calon istrinya.
"Oh, Jadi dua orang Pria pengecut yang menculik calon istriku," ucap Ricky yang melihat Ravi keluar dari mobilnya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Ilyas Angkai Setiawan
lanjut autgor seru
2022-01-17
0
Ririn
duh kenapa kejadian Ravi sama dengan Rehaan bawa lari calon pengantin.. jangan sampe Ricky dan keluarganya dendam sama seperti Surya
2022-01-05
0
Puja Kesuma
kerjasama.kog menggadaikan anak gadis sih om....jd klo kerjasama berakhir maka berakhir jg donk rumah tangga ank gadis om😃😃😃
2021-10-31
1