Rencana Rehaan

Ravi dan Isyana menjadi canggung dengan apa yang baru saja mereka lakukan.

Sedangkan di luar, suara Ibu Isyana terus saja mengetuk-ngetuk pintu.

"Isyana apa yang sedang Kau lakukan, Buka pintunya," pekiknya.

"Pergilah Ravi," ucap Isyana mendorong tubuh Ravi ke arah balkon.

"Sekarang Aku sudah tau jawabannya," ucap Ravi terseyum.

"Apa yang kau fikrkan, Aku tidak mengatakan apapun, Sekarang cepat pergi dari sini!"

"Aku tidak akan pergi sebelum Kau mengakui perasaan mu,"

"Ravi Kau..."

"Isyanaaaa... Buka pintunya!" pekik Ibu lagi.

"Ravi kumohon pergilah sebelum Ibuku mengetahui Kau ada disini," ucap Isyana seraya memohon.

"Sudah ku bilang Aku tidak akan pergi sebelum Kau mengakui perasaan mu pada ku," dengan santainya Ravi kembali masuk dan mengambil apel lalu memakannya di atas tempat tidur.

"Ravi, Kau..."

"Isyanaaaa..."

Bhrukkkk Bhrukkk Bhrukkk...

Ibu terus menggedor-gedor pintu kamar Isyana dengan kuat.

"Ravi Ku mohon...." Isyana berlutut memohon kepada Ravi, Namun Ravi hanya menggelengkan kepalanya.

"Ya baiklah! Kau memang benar," ucap Isyana menyerah.

"Benar apa?" Ravi terus memancing agar Isyana mengatakan yang sejujurnya.

"Ya Kau benar, Aku masih mencintaimu, Sangat-sangat mencintaimu, tapi semua itu sudah tidak ada artinya karna besok Aku harus menikah dengan pilihan Ayah ku," ucap Isyana membelakangi Ravi.

Ravi terdiam mendengarnya, Perasaan bahagia dan sedih bercampur menjadi satu.

"Ayahku dan keluarga Ricky telah menjalin kerjasama, dan untuk memperkuat kepercayaan masing-masing mereka menjodohkan kami agar kedua belah pihak tidak ada yang saling berkhianat," jelas Isyana.

"Sekarang Kau sudah mendapatkan jawabannya, kumohon pergilah dan jangan pernah kembali," ucap Isyana menahan air matanya agar tidak sampai keluar.

Ravi pun tak kuasa menahan air matanya.

"Isyana sebenarnya apa yang kau lakukan?" Ibu membuka pintu dengan kunci cadangan yang baru saja Ia ambil.

Wajah Isyana begitu tegang melihat Ibu yang terus menatapnya dengan tajam.

Isyana melirik dimana tadi Ravi berdiri. Namun Isyana tak melihat Ravi ada disana, Isyana pun bernafas lega.

"Isyana apa yang sedang kau lakukan? Kenapa tidak membukakan pintu? Dan apa yang Kau cari?" tanya Ibu penuh curiga.

"Ee... Aku... Aku baru saja keluar dari kamar nandi ibu," ucap Isyana gugup.

"Pantas saja dari tadi tidak menjawab,"

Isyana memaksakan senyumnya.

"Baiklah, Ibu kesini hanya ingin mengatakan jika Ricky menelfon, Dia bilang berkali-kali menelfonmu tapi Kau tidak mengangkatnya," ucap Ibu memberikan ponselnya.

"Sejak pagi Aku tidak melihat ponselku," ucap Isyana sembari mengambil ponsel Ibu.

Sedangkan Ravi baru saja berhasil keluar dari gerbang rumah Isyana, Ia langsung bergegas masuk ke mobilnya dan meninggalkan rumah Isyana.

"Sekarang Aku sudah dapat jawabannya, Aku tinggal membicarakan ini pada ahlinya," ucap Ravi tertawa mengingat Rehaan.

°°°

Malam hari.

Ravi telah menceritakan semuanya pada Rehaan.

Rehaan manggut-manggut sembari menarik-narik jenggot tipisnya.

"Ini hal kecil," ucap Rehaan tersenyum.

"Apa Kau akan menerapkan rencana mu saat menculik Nayla?"

Rehaan tertawa mendengarnya.

"Tidak, Ini akan sedikit berbeda, Karena Aku juga harus melibatkan mu dalam hal ini,"

"Apa Kau yakin rencanamu akan berhasil?"

"Seratus persen yakin," ucap Rehaan penuh percaya diri

"Kenapa kau begitu yakin?"

"Bang, Nayla saja yang saat itu tidak mencintaiku berhasil ku bawa lari, Apa lagi ish.. ish... siapa tadi namanya?" tanya Rehaan.

"Isyana," ucap Ravi dengan geram.

"Hah, Ya Isyana.." Rehaan menjeda ucapannya.

"Apa lagi Isyana yang jelas-jelas mengatakan kalau Dia masih mencintai Abang, Sudah tentu ini akan lebih mudah, Abang tenang saja, Aku yang akan menjalankan rencana ini dan Abang tinggal tunggu instruksi dariku Oke?" ucap Rehaan melangkah pergi.

Ravi hanya mengangguk sembari melihat kepergian Rehaan.

Rehaan yang baru keluar dari kamar Ravi bertabrakan dengan Mayura.

"Awwhhh Ssssiiiitttttt...!!!" Rehaan merasakan panas yang luar biasa di bagian Vitalnya karena ketumpahan sup yang Mayura bawa.

"Sssiaaallll... Apa Kau tidak punya mata!" bentak Rehaan sembari menarik-narik celananya.

"Mm... Maaf Tuan, Maafkan Aku, Aku benar-benar tidak sengaja, Tuan tiba-tiba keluar saat Aku lewat," ucap Mayura yang akan mencoba membersihkan celana Rehaan.

"Heyyy! jangan berrrani menyentuhnya!" triak Rehaan menyingkirkan tangan Mayura yang hampir menyentuh ke arah vitalnya.

"Maaf maafkan Aku," ucap Mayura yang merasa begitu bodoh di depan Rehaan.

"Auuhhh, Ini sakit sekali, Sssttttt," rintih Rehaan.

Mayura hanya terdiam dan tidak tau apa yang harus Ia lakukan.

"Kenapa kau diam saja! pergi dan ambil air es untukku!" triak Rehaan

Mayura mengangguk dan berlari ke dapur.

Sesaat kemudian Mayura kembali dan tidak melihat Rehaan disana, Ia pun pergi kekamar Rehaan.

Tok tok tok...

Mayura mengetuk pintu kamar Rehaan.

"Cepat masuk dan bawa kemari!" tegas Rehaan.

Mayura pun masuk dan memberikan wadah berisi air es.

Rehaan melihat Mayura yang masih berdiri di depannya.

"Apa Kau yang akan melakukannya?" tanya Rehaan kesal.

"A-Eee-Tttt-tidak Tuan, Mm-maafkan Aku," Mayura langsung berlari keluar.

"Gadis itu benar-benar ingin menghancurkan masa depanku!" ucap Rehaan sembari melepaskan celananya.

"Mayuraaa... Kenapa Kau bodoh sekali," ucap Mayura menepuk keningnya sendiri.

*****

Pagi Hari.

Isyana telah bersiap dengan kebaya berwarna putih, Ia menatap dirinya di cermin,

Ia kembali mengingat saat Ravi menyentuhnya dengan cinta, Balasan cinta yang selama ini ia impikan. Namun keadaannya sekarang tidak memungkinkan untuk kembali pada Ravi,

Ia harus melakukan pernikahan ini demi Ayah dan Ibunya, ini sudah hari H tidak mungkin lagi Isyana mundur dari pernikahannya.

Seketika Isyana terkejut melihat tangan yang tiba-tiba melingkar di perutnya.

Ia pun menoleh kebelakang dan semakin terkejut melihat Ricky yang memeluknya.

"Ricky? sedang apa Kau disini?" tanya Isyana melihat kearah pintu.

"Mau bagaimana lagi Sayang, Aku sangat merindukanmu," ucap Ricky.

"Apa Kau lupa jika calon pengantin tidak boleh bertemu sebelum hari pernikahan?" tanya Isyana.

"Itu hanya aturan orang jaman dulu,"

"Tapi tetap saja Kita harus mematuhi peraturan Mereka, Sekarang kumohon pergilah sebelum orang lain melihatmu," ucap Isyana yang mulai merasa risih.

"Tenang saja Sayang, semua orang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing, mereka tidak akan memperhatikan Aku ada atau tidak ada," ucap Ricky menarik pinggang Isyana kepelukannya.

"Ricky... kumohon lepaskan Aku," Isyana menggeliat mencoba melepaskan diri.

"Kenapa? Apa kau tidak mencintaiku? Apa kau tidak menginginkan pernikahan ini?"

Isyana tercengang mendengar pertanyaan Ricky.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Amanah Amanah

Amanah Amanah

brrti Rehn punya harapan msa depan krna dia msih krsa takut klo alatnya g berfungsi

2023-01-29

0

Ilyas Angkai Setiawan

Ilyas Angkai Setiawan

terus terang aja insyana bahwa kamu tidak mencintainya lagi

2022-01-17

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

bukannya kau udah gk.ada masa.depan lg rehan krn kau mau hidup slamanya dgn masa.lalumu..knp kau takut klo alat vitalmu kena panas😁😁😁😁

2021-10-29

2

lihat semua
Episodes
1 Sequel Of Pesona Pengasuh'ku
2 Sad Scene
3 Setelah Kematian Nayla
4 Ke Taman Bermain
5 Pertemuan Ravi dan masa lalunya.
6 kenangan Masa Lalu
7 Pengasuh Untuk Pari
8 Terkejut
9 Kekesalan Rehaan
10 Penampilan Baru
11 Belenggu Masa Lalu
12 Ngomporin Ravi
13 Kembali Menyelinap
14 Rencana Rehaan
15 Menculik Isyana
16 Tertangkap
17 Tak Sesuai Dugaan
18 Mengikhlaskan
19 Pernikahan Ravi dan Isyana
20 Pesona Majikan'ku
21 Disuruh Tidur Bersama
22 Kemarahan Rehaan.
23 Malpernya Ravi
24 Rasa Yang Yang Beda
25 Accident
26 Kemarahan Rehaan
27 Sadarkan Diri
28 Tangis Mayura
29 Ratapan Mayura
30 Meminta Mayura Kembali
31 Sebuah Petunjuk
32 Selalu Terbayang
33 Pemandangan Yang Tak Biasa
34 Semakin Terpesona
35 Ngehalu
36 Dijodohkan
37 Halusinasi
38 Kehawatiran Rehaan
39 Menegangkan
40 Tantangan 30 Hari
41 Mendebarkan
42 Meresahkan
43 Pembalasan Untuk Sang Majikan
44 Menyerah Dengan Perasaan
45 Setelah Menyatakan Cinta
46 Singa Mes'um
47 Kenangan Masa Lalu
48 Jail
49 Pembalasan
50 Tanpa Basa-basi
51 Meminta Restu
52 Mimpi
53 Menggoda
54 Penghinaan
55 Nyosor Again
56 Tahan Mas
57 Ketakutan
58 Ternyata
59 Ijab Sah
60 Malam Pertama
61 Pemanasan
62 Tak Sabar
63 Nikmatnya Malam ini
64 Masih Berlanjut
65 Jailnya Ravi
66 Kang Nyosor
67 Curi-curi kesempatan
68 Tak Menduga
69 Kembali Kuliah
70 Tidak Tahan
71 Pura-pura Tidur
72 Siasat Avni
73 Jealous
74 Dimarahi Dosen
75 Always Nyosor
76 Kemarahan Rehaan
77 Ganasnya Mayura
78 Di permalukan
79 Kabar Bahagia
80 Ngelabrak Avni
81 Dua Adik Untuk Pari
82 Hottie
83 Again
84 Ravi Ngidam
85 Curiga
86 Menjelaskan
87 Hot husband
88 Minta Jatah Sebelum Melahirkan
89 Hebohnya Ravi
90 Dua Kelahiran.
91 Siuman
92 Pemberian Nama
93 Kembali Ke Rumah
94 Cara Jitu
95 Kebahagiaan Rehaan
96 Happy End
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Sequel Of Pesona Pengasuh'ku
2
Sad Scene
3
Setelah Kematian Nayla
4
Ke Taman Bermain
5
Pertemuan Ravi dan masa lalunya.
6
kenangan Masa Lalu
7
Pengasuh Untuk Pari
8
Terkejut
9
Kekesalan Rehaan
10
Penampilan Baru
11
Belenggu Masa Lalu
12
Ngomporin Ravi
13
Kembali Menyelinap
14
Rencana Rehaan
15
Menculik Isyana
16
Tertangkap
17
Tak Sesuai Dugaan
18
Mengikhlaskan
19
Pernikahan Ravi dan Isyana
20
Pesona Majikan'ku
21
Disuruh Tidur Bersama
22
Kemarahan Rehaan.
23
Malpernya Ravi
24
Rasa Yang Yang Beda
25
Accident
26
Kemarahan Rehaan
27
Sadarkan Diri
28
Tangis Mayura
29
Ratapan Mayura
30
Meminta Mayura Kembali
31
Sebuah Petunjuk
32
Selalu Terbayang
33
Pemandangan Yang Tak Biasa
34
Semakin Terpesona
35
Ngehalu
36
Dijodohkan
37
Halusinasi
38
Kehawatiran Rehaan
39
Menegangkan
40
Tantangan 30 Hari
41
Mendebarkan
42
Meresahkan
43
Pembalasan Untuk Sang Majikan
44
Menyerah Dengan Perasaan
45
Setelah Menyatakan Cinta
46
Singa Mes'um
47
Kenangan Masa Lalu
48
Jail
49
Pembalasan
50
Tanpa Basa-basi
51
Meminta Restu
52
Mimpi
53
Menggoda
54
Penghinaan
55
Nyosor Again
56
Tahan Mas
57
Ketakutan
58
Ternyata
59
Ijab Sah
60
Malam Pertama
61
Pemanasan
62
Tak Sabar
63
Nikmatnya Malam ini
64
Masih Berlanjut
65
Jailnya Ravi
66
Kang Nyosor
67
Curi-curi kesempatan
68
Tak Menduga
69
Kembali Kuliah
70
Tidak Tahan
71
Pura-pura Tidur
72
Siasat Avni
73
Jealous
74
Dimarahi Dosen
75
Always Nyosor
76
Kemarahan Rehaan
77
Ganasnya Mayura
78
Di permalukan
79
Kabar Bahagia
80
Ngelabrak Avni
81
Dua Adik Untuk Pari
82
Hottie
83
Again
84
Ravi Ngidam
85
Curiga
86
Menjelaskan
87
Hot husband
88
Minta Jatah Sebelum Melahirkan
89
Hebohnya Ravi
90
Dua Kelahiran.
91
Siuman
92
Pemberian Nama
93
Kembali Ke Rumah
94
Cara Jitu
95
Kebahagiaan Rehaan
96
Happy End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!