Tita mengerjapkan matanya ketika sinar matahari menerobos celah jendela kamarnya. Tita membuka matanya dan melihat Ken masih tertidur. Tita menyunggingkan senyumnya mengingat kejadian semalam.
"Sayang,,, kamu mau menggoda aku?" Ucap Ken dengan suara khas bangun tidur.
"Hah! Sayang udah bangun ya? Ih, nyebelin." Ucap Tita menyusup kedalam dada bidang Ken.
"Sayang... Kamu membangunkannya loh." Ken.
"Siapa?" Tanya Tita mendongakkan kepalanya melihat Ken.
"Itu." Tunjuk Ken pada bagian bawahnya.
"Maaass.... Ih,,, mesum..." Tita berusaha bangkit namun di tahan oleh Ken.
"Biarkan seperti ini dulu sayang. Masih pagi juga." Ken.
"Sayang, lihat." Tita menunjukkan jam yang menempel di dinding kamarnya.
"Hah! Ayo sayang kita mandi. Abi akan ke bandara jam 10." Ajak Ken yang melihat jam sudah menunjukkan pukul 8.30.
Tita dan Ken pun mandi bersama dan benar-benar hanya mandi. Setelah selesai mandi dan berpakaian mereka pun keluar dari kamar dan melihat semua tengah berkumpul di meja makan. Bahkan Kevin dan Julia sudah berada di sana.
"Pagi semua." Sapa Tita dalam rangkulan Ken.
"Pagi sayang." Bunda Olla.
"Astaga! Gw fikir kalian ga akan bangun." Abimana.
"Kenapa memangnya?" Ken.
"Jiah,,,, tengil banget sih Nio adik ipar Lu." Goda Abimana.
"Kak.Abi salah makan ya?" Tanya Tita.
"Ceh,, kalian memang jodoh." Abimana.
"Udah deh Mas. Jangan godain penganten baru. Kaya yang belum pernah aja." Melan.
"Pasti Kamu sampe ga bisa jalan kan Mel. Abi memang lasak." Ledek Ken.
"Si alan Lu. Mana ada gw mah lembut ga kaya Lu." Abimana.
"Masa sih Kak. Terus kenapa Melan nanyain obat itu ya sama Tita dulu." Ucap Tita.
"Titaaa...." Teriak Melan.
Dan sukses membuat Tita dan Ken tertawa puas.
"Kalian ngomongin apa sih?" Tanya Olla yang abru saja datang bersama Baby Cio.
"Wealah... penganten udah keluar toh. Sana sarapan dulu. Setelah itu kita antar Uncle Kevin dan Kak.Abi ke bandara." Olla.
"Huh! Uncle and aunt go home today?" Tanya Tita.
"Yes dear. I have a lot of work to do. I promise I'll be back for your wedding reception." Kevin.
"Auntie, persuade uncle not to come home today, please." Tita.
"Who can stop him dear. You know how your uncle is." Julia.
Tita pun mengela nafasnya. Ken mengusap lembut tangan Tita memberi pengertian. Tita dam Ken pun memakan sarapan mereka yang sudah terlewat. Sambil menunggu Tita dan Ken sarapan Melan pun bersiap untuk pergi ke bandara.
Secara kebetulan pesawat yang di tumpangi Kevin dan Abimana sama jadi mereka bisa pergi bersama. Kevin dan Abimana memang tinggal di negara yang sama hanya berbeda kota saja. Bahkan perusahaan milik Abimana pun saling bekerja sama dengan perusahaan milik Kevin. Bukan hanya Abimana tapi Ken dan juga Tanio.
Setelah semu bersiap mereka pun pergi menuju bandara. Olla meninggalkan baby Cio bersama Bundanya seperti biasa karena Bunda masih ingin bersama cucu elaknya.
Saat di bandara banyak pasang mata menyaksikan kebersaam di antara mereka. Tita, Melan, Olla dan Julia saling berpelukkan bersama Julia menitipkan Tita pada Olla seperti biasa.
"Trust me aunty." Olla.
Setelah berbagai drama antara Tita dan Kevin akhirnya mereka pun pergi Tita menyaksikan kepergian mereka hingga tak terlihat lagi punggung mereka.
Tita berjalan gontai meninggalkan bandara. Sahabat dan Uncle nya harus kembali ke LN. Ken terus menggandeng Tita sampai ke mobil.
"Ken gw titip adek gw ya." Tanio.
"Iya Kak." Ken.
Ken membiasakan memanggil Tanio dan Olla dengan sebutan Kakak saat bersama agar terdengar lebih sopan. Karena Tita pun melakukan hal yang sama pada Olla.
Mereka telah sampai rumah kembali. Tita pun segera berkemar bersiap menuju hotel yang telah di siapkan oleh Kevin. Tita dan Ken berencana akan menginap selama dua malam.
Tita berpamitan pada Olla, Tanio, Bunda Olla dan Ayab Olla. Sampai di hotel Tita di sambut karena semua tau siapa Tita. Tita begitu tidak nyaman sebenarnya tapi dirinya berusaha bersikap biasa saja.
"Sayang,, boleh tanya?" Tanya Ken saat mereka sudah di kamar hotel.
"Hm... Boleh dong." Tita.
"Kenapa sih kalian ga pake nama Durant?" Ken.
"Hah! Kenapa Mas ga tanya sama Kak.Nio?" Tita.
"Karena baru kefikir sekarang. Makanya Mas ga tau klo kamu sama Tanio kakak beradik." Ken.
"Hmm... Orang tua kami sengaja memberi nama belakang kami Martin bukan Durant. Karena Ayah ingin kita sederhana dan tidak menggunakan nama Durant. Ibu takut kami berbuat semaunya karena nama Durant di belakang nama kami.
Kak.Nio pun lebih memilih restoran sebagai kantor utamanya ketimbang perusahaan properti kami. Perusahaan itu di kendalikan olehnya dari jauh dengan mempercayakan orang disana." Jelas Tita panjang kali lebar luas keliling.
"Mas begitu bangga lada keluarga kalian. Karena kalian tak pernah menilai seseorang dari hartanya. Bahkan kalian sangat-sangat sederhana." Ken.
Tita menghambur kedalam pelukkan Ken. Ken pun membalas pelukannya.
Ken begitu bangga pada Tanio sahabatnya yang selalu bersikap sederhana walaupun dirinya termasuk kedalam golongan pengusaha muda dan sukses. Tapi, dirinya maupun istrinya tak pernah menggunakan nama itu dengan seenaknya. Mereka cenderung bersikap sebagai orang biasa.
Kini Tita istri tercintanya yang dia fikir hanya sebagai karyawan rumah sakit biasa ternyata pewaris Durant. Ken tak pernah menyangka sedikit pun. Betapa bangganya Ken pada Tita yang bahkan untuk pergi menuju rumah sakit pun dirinya selalu menggunakan jasa ojeg online atau angkutan umum biasa.
Tita pun tinggal di apartemen sederhana miliknya sendiri. Betapa luar biasanya kedua orang tuanya mendidik Tanio dan Tita sehingga menjadikan dua kakak beradik itu tak gila harta.
Sementara Aldi terus memikirkan Tita. Dirinya tak menyangka jika Tita adalah pewaris keluarga Durant. Dirinya menyesal mengapa dulu tak banyak bertanya padanya. Aldi mengingat ketika dirinya di kenalkan pada Tanio. Kala itu Tita mengatakan jika Tanio bekerja di restoran.
Betapa menyesal dirinya melepaskan Tita dan lebih memilih Jessie yang harta kekayaannya tak ada setengahnya dari Tita. Jika orang tuanya mengetahui itu sudah sangat di pastikan dirinya akan di katakan bodoh oleh kedua orang tuanya.
Aldi berfikir jika Tita hanya seorang perawat biasa. Dirinnya merasa kurang pantas jika dirinya yang seorang dokter muda berbakat berdampingan dengan seorang perawat biasa. Dan bahkan Aldi tak tau jika Tita telah berhasil menyelesaikan S3 nya sampai saat ini.
Karena dulu Aldi dan Tita hanya status saja pacaran nyatanya mereka jalan masing-masing. Tita yang selalu mengakui dirinya memiliki kekasih sedangakan Aldi tidak. Ketika mereka bertemu selalu kucing-kucingan karena Aldi tak ingin mengakui Tita di publik.
Aldi memang menyukai Tita akan tetapi gengsinya lebih mengalahkan rasa sukanya. Dia fikir Jessie adalah pewaris tunggal keluarga Arthur Irawan. Orang tuanya pun lebih memilih Jessie di banding Tita yang hanya pegawai biasa. Berbeda dengan Jessie dirinya seorang dokter dan Ayahnya seorang pengusaha sukses ditambah lagi Jessie ank tunggal Arthur Irawan dan Aiko Ito.
🌻🌻🌻
Jangan lupa like dan komennya ya sahabat 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Berarti kamu bukannya tulus mencintai Tita,Kekayaan itu ada warisan keluarga,Harusnya kamu malu,keliatan banget kamu gak mampu ngebahagian Istri,karna kamu mengharapin kekayaan istri,.
2024-04-19
0
Qaisaa Nazarudin
Dengan gitu Tita bisa melihat mana yg tulus mana yg gak,Contohnya seperti Aldi,Nyeselkanndia sekarang,Dia pikir Jessi orang kaya,Eh ternyata Tita lebih kaya,mana cantik lagi,beruntung banget Ken yg nikahin Tita..👍👍💪💪
2024-04-19
0
antha mom
benar sih Aldi penyesalan datang terlambat, kalau duluan namanya pendaftaran 🤭🤦♀️
2023-05-21
0