Di rumah sakit Tita cukup di sibukkan dengan beberapa jadwal operasi Rehan. Tita yang harus mondar-mandir kesana kemari bersama dengan Mega. Karena Mega tengah hamil Tita pun tak tega jika harus meminta bantuannya walaupun Mega selalu membantunya.
Sampai sore hari Tita masih berada di rumah sakit. Selesai operasi terakhir Tita segera membereskan barang bawaannya dan bersiap untuk pulang. Saat dirinya melangkah keluar bersamaan dengan Aldi masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Ta," Panggil Aldi lirih.
"Permisi Dok." Sapa Tita sopan kemudian berlalu keluar.
Aldi sudah berpasrah terhadap Tita. Beberapa kali dirinya ingin menjelaskan pada Tita tentang hubungannya dengan Jessie namun Tita terus menghindarinya. Bahkan panggilan dan beberapa chatnya selalu di abaikan oleh Tita terkecuali chat yang berhubungan dengan pekerjaan.
"Tita, ayo sama-sama." Ajak Rehan yang baru saja masuk ke dalam mobil jemputannya.
"Terima kasih Dok. Tita sudah memesan Ojek." Tolak Tita.
"Baiklah hati-hati di jalan." Rehan.
"Terima kasih Dok." Tita.
Tak berapa lama ojek pesanan Tita pun sampai. Tita segera pulang karena merasa cukup lelah seharian dengan jadwal yang sangat padat.
Sementara di sebuah Mall terjadi keributan antara pembeli dan kasir. Pasalnya kartu yang di gunakan untuk membayar tak bisa di gunakan.
"Coba cek sekali lagi. Mana mungkin tidak bisa. Kamu ga tau kartu apa itu." Bentak Si pembeli yang tak lain adalah Frida.
"Maaf Kak. Saya sudah lima kali mencobanya dan tetap tidak bisa.
"Maaf Kak apa ada kartu lain mungkin yang bisa di gunakan?" Tanya manager toko.
"Sial!" Batin Frida.
Frida pun mengeluarkan kartu ATMnya yang berisi pas-pasan. Dengan sangat terpaksa dirinya membayar dengan menggunakan uang pribadinya dan dengan sangat di sayangkan tabungannya akan terkuras habis hanya untuk membeli sebuah Tas dan sepasang sepatu.
Frida beberapa kali mencoba menghubungi Ken namun tak ada jawaban. Frida mencoba menghubungi Antos asisten pribadi Ken namun nihil Anton pun tak menjawab panggilannya.
Dengan perasaan yang jengkel Frida pun segera meluncur menuju kantor Ken namun baru saja sampai lobi resepsionis memberitahukan jika Ken tak ada di tempat sejak pagi tadi.
Frida pun kembali ke mobilnya dan menuju rumah Ken. Sialnya penjaga rumah Ken pun mengatakan jika Ken tak ada di rumah sejak semalam. Frida mengamuk di depan rumah Ken namun para penjaga rumah Ken tak memperdulikannya.
Frida memutuskan untuk pulang ke apartemennya dan akan menemui Ken besok di kantornya. Frida mengumpat sepanjang perjalanan menuju apartemennya. Saat dirinya berjalan menuju lift seorang security menghampirinya.
"Maaf Nona Frida." Sapanya.
"Iya. Ada apa Pak?" Tanya Frida sopan.
"Maaf Nona. Koper anda sudah ada di pos." Tunjuk Security tersebut.
"Apa maksud Bapak? Koper siapa?" Frida.
"Tadi, ada yang menitipkan koper Anda di pos dan mengatakan jika anda sudah keluar dari apartemen milik anda." Jelas Security.
"Tidak mungkin." Ucap Frida.
"Saya kurang tau Nona. Silahkan anda mengambilnya di pos." Ucap security tersebut kembali menuju pos.
Frida menyusul untuk melihat koper ya g dimaksudkan dan benar saja itu koper miliknya dan beberapa barang pribadinya pun ada di sana. Frida pun semakin geram. Frida memasukkan semua barang miliknya kedalam mobil.
Dengan perasaan kalut dirinya menelfon seseorang yang tak lain adalah selingkuhannya di belakang Ken.
Frida
📱Halo sayang. Aku boleh ke rumah kamu?
Manuel
📱Maaf Fri saya di luar kota.
Frida
📱Apa maksudmu? Baru saja kita berpisah pagi tadi kenapa kamu tiba-tiba di luar kota?
Manuel
📱Semuanya mendadak Fri. Dan, kita akhiri hubungan kita sampai disini saja saya mungkin akan lama di kota ini.
Klik..
Panggilan Terputus.
Frida
📱Manuel sayang halo Manuel.
"Aaaaa....." Frida berteriak sekencang-kencangnya di dalam mobil.
Dirinya tak tau harus kemana. Ke hotel seluruh tabungannya sudah terkuras untuk membayar belanjaannya tadi. Pulang ke rumah orang tuanya pun tak mungkin karena dirinya telah di usir.
Kini hanya mobil itulah yang dia miliki. Frida pun berfikir untuk menjualnya saja tapi dirinya mengingat masih ada jadwal pemotretan untuk dirinya dan itu akan menghasilkan uang baginya.
Frida mencoba menghubungi agency yang menaunginya. Namun, betapa terkejutnya Frida ketika managernya mengatakan jika dirinya sudah tidak terdaftar lagi pada agency nya.
Dengan sangat terpaksa Frida menjual mobilnya dan mengontrak rumah petak dari hasil penjualan mobilnya. Sementara dirinya aman tinggal memikirkan bagaimana kedepannya. Frida akan terus menghubungi Ken sebagai mesin uang baginya.
Malam ini Tita berjanji untuk bertemu dengan dua sahabatnya di restoran jepang. Melan sudah memesan tempat khusus untuk mereka saling bercerita. Tita datang menggunakan ojek seperti biasanya dengan menggunakan kaos dan celana jeans di padukan sneaker dan tas selempangnya.
Tita masuk ke dalam restoran dan menanyakan pada pelayan tempat yang sudah di pesan Melan. Tita pun diantarkan menuju ruangan tersebut.
"Tita... Akhirnya datang juga." Sambut Melan.
"Hah!" Ucap Tita terkejut karena bukan hanya ada Olla dan Melan melainkan para suami mereka juga.
"Kenapa Lu?" Tanya Olla.
"Kalian manggil gw kesini buat jadi wasit atau mau reuni?" Tita.
"Wasit apaan sih Ta. Lu kan tau laki gw sahabatan sama Kakak Lu." Melan.
"Gw tau Mel tapi ngga kaya gini juga kali." Tita.
"Ih, Tita sama Kakak sendiri kok gitu sih." Olla.
"Emang kamu ga mau ketemu Kakak Hem?" Tanio.
"Ceh, ngapain ketemu kalian." Tita.
"Dasar adik durhaka." Umpat Olla menepuk lengan Tita.
Setelah beberapa perdebatan mereka pun menikmati hidangan yang sudah di pesan. Tita, Melan dan Olla saling bertukar cerita sampai di kejutkan dengan kedatangan seseorang di balik Pintu.
"Maaf terlambat." Ucapnya.
"Hai Bro... Selamat bergabung." Sapa Tanio dan Abimana suami dari Melan.
"Apakabar Nio?" Ken.
"Kabar baik Ken? Bagaimana kapan kami terima undangan dari kamu Ken?" Tanio.
"Ceh, wanitanya saja sudah ku hempaskan." Ken.
Tita dan kedua sahabatnya asik mengobrol tanpa menghiraukan para lelaki yang juga saling berbincang. Tita tak menyadari siapa Ken. Karena beberapa kali bertemu Tita tak pernah beradu pandang dengannya. Lain halnya dengan Ken yang menegenal Tita asisten pribadi Rehan Kakak iparnya.
Beberapa kali Ken mencuri pandang ke arah Tita. Dan beberapa kali juga Abimana memergokinya.
"Kenapa putus Bro?" Tanya Abimana.
"Tanya saja sama Manuel." Ken.
"Hahaha... kau di tikung dia lagi?" Abimana.
"Gw ga perlu wanita kaya gitu." Ken.
"Kalimat itu sudah sering kita denger Ken." Tanio.
"Diam Lu Nio. Awas saja Lu. Sampai Gw nikah ga bakalan Lu gw undang." Ken.
"Ceh, segitu saja Lu marah Ken." Tanio
🌻🌻🌻
Jangan lupa like dan komennya ya sahabat 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Mella Soplantila Tentua Mella
sama tita ajhe sm sm di selingkuh in kan?
2022-11-18
0
mag_ma63
udah ken g usah galau nanti tak jodohin ama tita 🤣🤣🤣🤣🤣lanjut thoorrrr 👍👍👍👍
2022-04-07
1
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Abimanyu atau abimana
2021-12-25
0