Sampai di Villa Tita tertidur. Ken berusaha membangunkannya tapi Tita masih saja memejamkan matanya. Mungkin karena dia lelah menangis sejak dari rumah Ken.
Mau tak mau Ken menggendong Tita masuk kedalam Villa dan menempatkan Tita di kamar depan. Ken meminta Bibi menemaninya sementara Ken menghubungi Anton untuk mengambilkan pakaian untuk mereka.
Karena telah mendapatkan kabar dari Nyonya Laura kini Anton pun. tengah berada di butik langganan Nyonya Laura dan Ayumi. Anton bergegas menuju Villa milik keluarga Ito sekaligus membawa beberapa berkas gang harus di tangani Ken.
Tak butuh waktu lama Anton sudah berada di villa. Anton memberikan beberapa paper bag pada Ken untuk Tita dan Ken sendiri. Kemudian menyerahkan berkas yang harus Ken tanda tangani.
Setelah Ken menandatangainya Anton pun segera berpamitan untuk kembali pulang. Ken menyimpan beberapa paper bag di dalam kamar Tita. Kemudian Ken pergi ke kamarnya untuk membersihkan dirinya.
Sore hari Tita terbangun dari tidur panjangnya. Tita mengedarkan padangannya kesegala penjuru ruangan yang tampak asing baginya.
"Selamat Sore Nona. Anda sudah bangun?" Bibi.
"Hah! Iya. Anda siapa?" Tita.
"Saya pelayan di villa Tuan Ito Nona. Saya di tugaskan untuk menjaga anda oleh Tuan Ken." Bibi.
"Ken... Astaga! Dimana dia?" Tita.
"Tuan sedang mandi Nona di kamarnya." Bibi.
"Baiklah. Terima kasih Bi. Bibi bisa kembali ke tempat Bibi. Saya sudah tidak perlu di jagain." Tita.
"Baik Nona. Jika anda ingin mandi itu pakaian anda Nona." Tunjuk Bibi pada beberapa paper bag di atas meja.
"Terima kasih Bi." Tita.
"Sama-sama Non. Saya permisi. Jika butuh bantuan saya ada di dapur Nona." Bibik.
"Iya Bi." Tita.
Setelah Bibi keluar Tita pun memutuskan untuk mandi dan membawa satu paper bag yang terdapat baju untuknya. Tita begitu terkejut melihat baju di dalamnya dengan bandrol yang sangat fantastis.
Setelah segar Tita pun keluar dari kamar dan pergi ke samping villa melihat tanaman bunga milik Nyonya Laura. Tita menghirup udara sore yang begitu sejuk.
"Kau sudah bangun?" Tanya Ken dengan suara beratnya.
"Hah! Kak Ken?" Ucap Tita terkejut.
"Maaf aku mengagetkanmu." Ken.
"Tidak apa-apa Kak. Maaf Tita merepotkan Kakak." Ucap Tita tulus.
"Tak masalah. Apa kau ingin menceritakan sesuatu?" Ken.
"Hm... Baiklah." Tita.
Kemudian Tita pun menceritakan kisahnya dengan dokter Aldi hingga dirinya seperti sekarang ini. Dan tak Tita sangka ternyata Nyonya Laura, Ayumi dan Gladys mengetahui ceritanya.
"Sudahlah. Tidak perlu kamu tangisi lagi lelaki seperti Dia. Kamu terlalu berharga untuk hanya sekedar menangisi dia yang tak ada harganya." Ungkap Ken seraya mengusap air mata yang membasahi pipi Tita.
"Tersenyumlah." Pinta Ken lagi.
Tita pun menyunggingkan senyumannya walau air mukanya masih menunjukkan kesedihan.
"Berjanjilah untuk tetap tersenyum. Dan Kakak akan selalu berusaha membuat kamu tersenyum." Ucap Ken seraya membawa Tita kedalam pelukkannya.
Deg...
Deg...
"Astaga! Jatungku. Plis bekerja samalah Jantung." Batin Ken.
"Astaga! Kenapa jantungku berdetak lebih kencang ketika berpelukkan dengan Kak.Ken. Ku fikir tadi saat di rumah jantungku berdetak karena ada Kak.Aldi tapi ini. Duuh,, semoga Kak.Ken tidak merasakannya." Batin Tita.
Cukup lama Tita menenggelamkan kepalanya di dada bidang Ken. Begitupun Ken begitu erat memeluk Tita seolah takut di tinggalkan.
"Maaf Den. Makan malamnya sudah siap." Ucap Bibi membuyarkan fikiran Tita dan Ken.
"Ah, Iya Bi. Terima kasih." Jawab Ken melerai pelukkannya.
"Ayo kita makan. Kamu belum makan sejak siang tadi kan?" Ajak Ken.
Tita pun hanya mengangguk dan bangkit dari duduknya mengikuti langkah Ken. Sampai di meja makan dengan telaten Tita menyiapkan makanan di piring Ken. Ken begitu takjub. Selama menjalin hubungan dengan Frida tak lernah sekalipun Frida melayaninya.
Saat akan memulai makan Ken melihat Tita yang tak begiti semangat. Ken pun berinisiatif mengambil makanan Tita dan Menyuapinya. Tita sempat menolak tapi Ken terus menyuapinya mau tak mau dirinya pun membuka mulutnya.
Dua hari mereka berdua di villa. Dua hari juga Anton harus bolak-balik ke villa untuk sebuah tanda tangan. Hari ini Keluarga Ito menyusul Tita dan Ken yang berada di villa. Karena weekend jadi semua bisa pergi bersama untuk menghibur Tita dan melupakan kesedihannya.
Tita yang tak mengetahui jika Keluarga Ito akan datang tengah bersantai menikmati suasan sore hari pegunungan yang begitu sejuk. Ken yang tak ada kerjaan pun terus menjahili Tita sehingga mereka berlarian kesana kemari bagaikan sepasang kekasih.
Tita menghentikan larinya dan dengan cepat Ken menangkap Tita kedalam pelukkannya. Tuta termenung melihat mobil yang masuk kedalam Villa. Sementara Ken belum menyadarinya.
"Kak, ada yang datang." Tunjuk Tita pada gerbang villa.
"Hmm,,, siapa?" Tanya Ken dan menolehkan kepalanya ke arah tangan Tita.
"Ayah, Ibu. Kenapa mereka ke sini?" Tanya Ken masih memeluk Tita.
"Hah! Dokter Rehan." Gumam Tita ketika melihat mobil Dokter Rehan memasuki gerbang.
Ken dan Tita tanpa sadar masih dalam posisi Ken memeluk Tita dari belakang. Mereka terbengong ketika melihat dua mobil masuk bersamaan.
Tuan Ito dan Nyonya Laura turun lebih dulu dan menyunggingkan senyumannya melihat Tita dan Ken berpelukkan. Kemudian di susul Dokter Rehan, Ayumi, Gagah dan Gladys dan mereka pun sama-sama menyunggingkan senyumannya.
"Sepertinya Ayah akan kehilangan asisten Ayah nih." Ucap Dokter Rehan.
"Ayah, segera mencarinya Yah. Sepertinya Asisten Ayah sudah berpaling tuh." Ayumi.
"Sepertinya Ayah juga akan punya mantu baru nih." Tuan Ito.
"Dan Ibu akan menyiapkan pesta yang sangat meriah." Nyonya Laura.
"Onty baru nih Kak." Gladys.
Tita menoleh kearah Ken dan begitupun Ken. Mereka saling berpandangan masih dengan posisi semula. Setelah beberapa detik mereka pun tersadar dan Ken melepaskan pelukkannya pada Tita.
"Maaf." Bisik Ken dan Tita hanya mengangguk.
"Dokter Rehan, Bu.Ayumi, Nyonya, Tuan. Selamat datang." Sapa Tita pada mereka semua kemudian menghampiri mereka dan bersalaman serta mencium punggung tangannya.
"Kami tidak di sambut Onty?" Gladys.
"Eh, Hai Glad, Gah." Ucap Tita melambaikan tangannya.
Sementara Ken menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Kalian ada apa datang kemari?" Tanya Ken polos. Dan Tita berhasil mendaratkan pukulan di lengan kanannya.
"Aduh, kenapa di tabok sih Ta?" Ken. Dan Tita pun memberi kode lirikan mata.
"Kenapa Ken? Kamu terganggu kami datang?" Ayumi.
"Eh, ngga kok Kak Hehee... Ayo masuk. Kalian mau di sini terus?" Ajak Ken.
Mereka semua pun berjalan masuk kedalam. Tita merasa tidak enak oleh karena itu dirinya lebih memilih berjalan di belakang.
"Dasar anak nakal. Kamu berhutang cerita ya sama Ibu." Ucap Nyonya Laura seraya menjewer kuping Ken.
🌻🌻🌻
Jangan lupa like dan komennya ya sahabat 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Baik banget Keluarga Ito ke Tita,,Calon keluarga Idaman,Pasti Tita akan selalu bahagia karena belom apa2 aja hubungan dgn Ken,Keluarga Ito ush begitu menyayangi Tita..👍👍👏👏
2024-04-19
0
Mella Soplantila Tentua Mella
ibu laura senang bangat jewer kuping anaknya
2022-11-18
0
Risyifatih Alhafiz
😅😅😅wah mulai ada benih"cinta,,,
2021-11-08
4