Sudah tiga hari Tita bolak-balik ke rumah Tuan Ito untuk membantu Ayumi istri dokter Rehan. Dan Tiga hari pula Tita di antar ke rumah sakit oleh Ken. Tapi, hubungan keduanya masih terlihat kaku. Tita yang terlalu acuh pada setiap orang apalagi lawan jenis tak pernah menatap ke arah Ken.
"Tita terima kasih ya. Luka saya sudah di obati sampai sembuh begini." Ayumi.
"Sama-sama Bu. Semoga tidak terjadi lagi ya Bu." Tita.
"Amin. Saya akan lebih berhati-hati lagi Ta." Ayumi.
"Kata suami saya kamu mau ambil cuti Ta?" Ayumi.
"Hmm... Ngga jadi Bu. Saya lupa kalo Kak.Mega sudah mendekati waktu persalinan. Mungkin nanti setelah Kak.Mega Bu." Tita.
"Maaf ya Ta. Karena suami saya kalian repot." Ayumi.
"Tidak Bu. Itu sudah menjadi tugas kami." Tita.
Saat Tita berbincang dengan Ayumi di kamar. Aiko adik dari sepupu Ayumi datang bersama Jessie dan Aldi.
"Kak.Ayu." Panggil Aiko di ambang pintu.
"Aiko. Masuklah." Titah Ayumi.
Tita pun bangkit dari duduknya ketika melihat siapa yang datang. Tita beralih pada ujung tempat tidur memberi ruang pada mereka.
"Tita kau disini?" Jessie.
"Iya. Tita yang merawat luka Tante Jes. Om mu mana mau merawat luka istri dan anaknya sendiri." Ayumi.
"Ya Tuhan Jessie lupa. Terima Kasih Ta." Jessie.
Tita hanya tersenyum dan mengangguk. Aldi terus memandangi Tita dan itu tak luput dari pandangan Ayumi. Dan Ayumi yang mengerti keadaan pun segera tanggap.
"Ta, bisa minta tolong?" Ayumi.
"Boleh." Tita.
"Tolong minta bibi untuk membuatkan minum ya." Ayumi.
"Baik. Permisi." Tita.
Tita pun segera meninggalkan kamar Ayumi. Meninggalkan Aiko, Jessie dan Aldi. Tita berjalan sedikit terburu-buru dan tanpa sengaja menabrak seseorang.
Brakk
"Aw.." Tita.
"Kamu ga apa-apa?" Ken.
"Eh, Kak. Ngga. Makasih." Tita.
"Mau kemana?" Ken.
"Ke dapur." Tita.
"Eh, Bi. Maaf, Ibu tadi meminta Bibi mengambilkan minum untuk tamu Ibu di dalam." Ucap Tita ketika melihat Bibi melintas.
Ken melihat keanehan pada Tita.
"Ta, ada apa?" Tanya Ken.
"Hah! Tidak." Jawab Tita singkat.
"Kemarilah duduk. Tenangkan diri kamu." Ajak Ken.
Tita pun mengikuti langkah Ken menuju sofa yang tak jauh dari tempatnya.
"Duduklah." Ken.
Tita pun duduk kemudian menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Tita sedikit terisak namun segera di tepisnya.
"Ta." Ken mengusap pundak Tita.
Tiba-tiba saja Tita menghambur kedalam pelukkan Ken. Ken terkejut mendapatkan serangan tiba-tiba dari Tita. Ken mengusap lembut bahu Tita tanpa mengerti apa yang terjadi pada Tita.
Ken membiarkan Tita menangis di pelukkannya. Sampai tak sadar Aldi sudah berada di dekatnya.
"Hm... Om.." Panggil Aldi.
"Hai Al." Jawab Ken dan hanya menolehkan kepalanya karena Tita menahannya.
"Sudah lama datang?" Tanya Ken.
"Baru saja Om." Ucap Aldi duduk di seberang sofa yang sedang di duduki Ken dan Tita.
"Dengan siapa Al?" Ken.
"Mami dan Jessie Om." Aldi.
Nyonya Laura melihat Tita dalam pelukkan Ken dan melihat Aldi berada di sana. Nyonya Laura pun menghampiri mereka.
"Ken, kau apakan lagi Tita Hm? Eh, Al. Kapan datang? Dengan siapa?" Tanya Nyonya Laura.
"Apa kabar Oma? Aldi datang sama Mami dan Jessie Oma.
"Kabar baik. Ayo sini Tita ikut Ibu. Anak nakal senang sekali menjahili Tita." Ucap Nyonya Laura berpura-pura menjewer Ken.
Ken semakin di buat bingung ada apa dengan Tita.
"Oma tinggal dulu Al." Pamit Nyonya Laura membawa Tita.
"Iya Oma." Aldi.
Aldi dan Ken berbincang sebentar sebelum Ken menerima panggilan dari Anton. Setelah Ken pergi Aldi menghampiri Tuan Ito yang tengah berkebun di belakang rumah.
Ken mendapat laporan jika Frida terus saja mendatanginya ke kantor dan memberi ancaman beberapa kali. Ken semakin geram di buatnya. Hingga Ken meminta Anto untuk mengurusnya. Karena bukan hanya ke kantor melainkan ke rumah pun Frida terus menerus datang tanpa bosan.
Ken keluar dari ruang kerjanya menuju ke belakang menyusul Aldi dan Tuan Ito. Namun, saat dirinya berjalan Ken mendengar isak tangis Tita kembali. Ken menyembulkan kepalanya ke dapur. Ken melihat Nyonya Laura tengah memeluk Tita.
"Bu," Panggil Ken.
"Sayang. kemarilah. Ibu ingin meminta tolong padamu." Nyonya Laura.
"Ada apa?" Ken.
"Ta, pergilah bersama Ken ya. Nanti Ibu yang akan mengatakannya pada Rehan. Biarkan urusan Rehan Mega yang tangani sebelum bayinya lahir." Nyonya Laura.
"Maksud Ibu?" Tanya Ken.
"Bawalah Tita ke Villa kita Ken." Nyonya Laura.
"Hanya kami berdua? Ibu yakin?" Tanya Ken bingung.
"Ya. Bukan kah disana ada Bibik dan para pekerja yang lain." Nyonya Laura.
"Ayo pergilah. Tak perlu membawa apa-apa nanti biar Anton yang mengantarkannya ke villa." Nyonya Laura.
"Tapi Nyonya.." Ucap Tita tercekal.
"Pergilah sayang. Tenangkan dirimu. Jika Ken nakal katakanlah biar Ibu yang menghajar dia." Nyonya Laura.
"Astaga Ibu." Ken.
"Sudah sana pergi. Tak perlu pamit biar nanti Ibu yang pamitkan." Nyonga Laura.
Setelah itu Ken dan Tita pun pergi menuju villa milik Keluarga Ito. Perjalanan menuju Villa mereka berdua hanya terdiam. Tita mencoba menutup matany dan tertidur. Sementara Ken fokus dengan jalanan.
"Ai, sudah lama datang?" Tanya Nyonya Laura saat memasuki kamar Ayumi.
"Ibu. Sudah Bu. Ibu sehat?" Aiko.
"Sehat Ai. Bagaimana calon pengantin? Persiapannya sudah berapa persen?" Tanya Nyonya Laura pada Jessie.
"Baik Oma. Alhamdulillah Oma sudah 80%. Tinggal tunggu hari H saja." Jessie.
"Tita mana Bu?" Tanya Ayumi.
"Pergi di bawa Ken. Sedang merajuk dia pada Ken." Nyonya Laura.
Dan bersamaan dengan itu Aldi memasuki kamar Ayumi.
"Loh, Om.Ken sama Tita pacaran?" Jessie.
"Kau tidak tau Jes?" Nyonya Laura.
"Tidak Oma. Sayang, apa kau tau? Bukankah kalian satu divisi?" Tanya Jessie saat melihat Aldi di belakang Nyonya Laura.
"Tidak. Karena kita jarang bertemu. Tita selalu mengikuti Kak.Rehan." Aldi.
"Ken begitu memanjakan Tita. Bahkan tiga hari ini dia tak masuk kantor demi Tita yang harus mengurus Ayu." Nyonya Laura.
Ayumi mengerutkan keningnya memperhatikan ekspresi wajah sang Ibu. Dan Ayumi pun menangkap sesuatu yang tak beres.
"Tapi Bu, bukannya Ken masih dengan model itu?" Aiko.
"Itu sih si modelnya saja yang masih mengejar Ken. Si Ken malah lagi bucin-bucinnya sama Tita kalo kata anak muda sih." Nyonya Laura.
"Sekarang diapain lagi Tita Bu?" Ayumi.
"Entahlah anak nakal itu. Sampai Tita menangis di buatnya." Nyonya Laura.
"Astaga! Pengen Ayu jewer deh tuh anak." Ayumi memainkan perannya.
"Ternyata dari model dapet perawat ya Om.Ken." Jessie.
"Tidak apa perawat Jes yang penting hatinya tulus." Ayumi.
"Iya Tante." Jessie.
🌻🌻🌻
Jangan lupa like dan komennya ya sahabat 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wahh Ayumi juga masuk dlm Dramanya sang Ibu,Nyambung aja ya..😄😄
2024-04-19
0
Qaisaa Nazarudin
Waahh Nyonya Laura jadi mak comblang nih..😂😂😜😜
2024-04-19
0
Mella Soplantila Tentua Mella
mantaaap nyonya laura sm ayumi 😘😍👍👍👍
2022-11-18
1