Di rumah sakit Tita melakukan pekerjaannya seperti biasa dan masih tanpa kehadiran Mega di karenakan Mega masih cuti melahirkan. Hanya ada Tita dan Joko.
"Bruder,,, Tita boleh ijin ga weekend?" Tita.
"Mau kemana Suster Tita?" Joko.
"Ya boleh ngga?" Tita.
"Dokter Rehan juga minta di kosongkan jadwal weekend Ta." Joko.
"Hah! Serius?" Tita.
"Iya. Kompak bener. Mau pada kemana sih?" Joko.
"Mau tau aja apa mau tau banget Bruder?" Tanya Tita dan di akhiri tawa.
Ketika Tita dan Joko sedang berdiskusi Dokter Rehan pun keluar dari ruangannya dan menghampiri keduanya.
""Jok, Tita kosongkan 3 hari kalo saya sabtu saja minggu kan emang kosong. Tapi, jangan kasih yang dadakan." Dokter Rehan.
"Kok, saya 3 hari Dok? Tita Sabtu aja juga." Tita.
"Udah 3 hari dari hari sabtu." Dokter Rehan.
"Saya bagaimana Dok?" Tanya Joko.
"Hm... Boleh, Bruder mau 3 hari juga kaya Tita? Biar kita adil heheee..." Tita.
"Hei,, kalian libur saya bagaimana?" Protes Dokter Rehan.
"Bruder Joko boleh free dari hari kamis gimana?" Tita.
"Maksud kamu gimana? Kamis tinggal beberapa hari kedepan nih." Joko.
"Iya Bruder kamis, jum'at sama sabtu. Tita Sabtu, minggu, senin. Kan selasa Tita bagian libur jadi Tita bisa libur 4 hari hehee.." Tita.
"Lah, sabtu kita sama-sama kosong dong Ta." Joko.
"Ga apa-apa dong Bruder kan Dokter Rehan juga free." Tita.
"Bener tuh. Ya udah gitu aja cepet kamu buat nanti sebelum operasi saya tanda tangan kamu ke bagian absen kamu Tita ikut saya ke OK." Dokter Rehan.
"Baik Dok." Joko.
"Yah, Tita nih ke OK?" Tita.
"Kenapa? Ga mau?" Dokter Rehan.
"Mau dong Dok hehee..." Tita.
"Tita bersiap dulu Dokter." Pamit Tita.
Sementara Ken menemui Tanio karena kebetulan dirinya tak begitu sibuk. Sebelumnya Ken sudah menghubungi Tanio dan berjanjj bertemu di restoran milik Tanio.
"Maaf Kak, saya mau bertemu dengan Pak.Tanio." Ucap Ken pada pelayan yang ada di sana.
"Pak.Ken?" Tanya pelayan tersebut.
"Iya benar." Ken.
"Owh! Silahkan Pak. Sudah di tunggu Bapak di ruangannya." Pelayan itu pun berjalan lebih dulu dan Ken mengikutinya.
Si pelayan mengetuk pintu ruangan Tanio. Setelah Tanio mempersilahkan masuk pelayan itu pun membukakan pintunya.
"Silahkan Pak." Ucap pelayan sopan.
"Terima kasih Kak." Ucap Ken dan pelayan tersebut menundukkan kepalanya.
Ken masuk kedalam ruangan Tanio di sambut oleh Tanio.
"Halo calon adik ipar. Ada apakah gerangan menemui Diriku?" Tanio.
"Ceh, biasa aja lah. Geli juga ya haha." Jawab Ken berkelakar.
Mereka pun duduk di sofa yang berada di ruangan Tanio.
"Nio, klo gw langsung nikah aja sama Tita gimana?" Ucap Ken to the poin.
"Hah! Serius Lu? Ga salah minum obat kan?" Tanio.
"Gw serius Tanio Martin." Ken.
"Tita udah tau?" Tanio.
"Belum. Gw minta pendapat Lu dulu." Ken.
"Kalo gw boleh aja Ken. Tita udah dewasa. Gw tinggal kasih restu aja. Gw cuma minta Lu tolong jaga Tita jangan pernah sakitin dia. Jujurlah mengenai apapun karena Tita sangat pandai menyimpan perasaannya." Tanio.
"Gw tidak menjanjikan Nio tapi gw akan selalu berusaha. Gw ga akan biarkan air mata Tita terjatuh kecuali air mata bahagia." Ken.
"Thanks Bro." Tanio.
"Eh, udah kasih kabar Abi?" Tanya Tanio lagi.
"Belum. Gw belum sempet." Ken.
"Terus, Lu mau langsung nikah sementara persiapannya ga ada. Undangan segala macam." Tanio.
"Gw sih kefikiran gitu semalem pas Tita balik. Jadi, besok kita akad aja dulu resepsi belakangan. Nah, undangan di sebar pas acara resepsi aja. Jadi, akadnya keluarga aja." Ken.
"Lu omongin sama Tita. Gw sih setuju aja. Ayah sama Ibu gimana?" Tanio.
"Kalo Ayah sama Ibu setuju banget malah kalo kita langsung nikah." Ken.
"Ya udah Lu cepet obrolin sama Tita biar dianya juga sial gitu." Tanio.
Setelah lama berbincang dengan keputusan bahwa Tanio menyetujui keinginan Ken. Tanio pun sudah menghubungi Olla sang istri untuk persiapan jika weekend ini bukan lamaran tapi akad nikah. Ken pun menghubungi Abimana dan memintanya pulang ke tanah air saat dirinya melangsungkan akad nikah weekend ini.
Abimana tak terlihat kaget mendengar Ken akan menikah dengan Tita pasalnya Abimana mengatakan jika dirinya telah melihat jika ada ketertarikan dari Ken kepada Tita terlihat saat pertemuan beberapa waktu lalu saat di restoran.
Abimana pun setuju dan akan pulang ke tanah air sehari sebelum akad nikah di selenggarakan.
Sore hari saat Tita pulang Ken dengan diantar Sopir tentunya sudah menunggu di parkiran rumah sakit keluarga. Ken mengirimkan pesan pada Tita jika dirinya berada di parkiran.
Tita pun segera menuju parkiran rumah sakit keluarga begitu pekerjaannya telah selesai di lakukan. Tita pamit lebih dulu pada Bruder Joko dan Dokter Rehan.
Tita berjalan sedikit terburu-buru hingga.
Braakk...
"Astaga! Maaf." Ucap Dokter Aldi.
"Tidak apa-apa Dokter. Permisi." Ucap Tita.
Tita pun melanjutkan jalannya dan menghiraukan keberadaan Dokter Aldi. Begitulah Tita jika di hadapkan dengan Dokter Aldi. Bukan ingin menghindar tapi Tita lebih menghargai Dokter Jessie.
"Kak, maaf lama." Ucap Tita yang melihat Ken sudah menunggunya di lobi rumah sakit.
"Baru saja Kakak sampai." Ken.
"Hm... Yuk." Ajak Tita.
"Kita langsung ke butiknya Tante Mira ya." Ken.
"Oke." Tita.
"Sayang, bagaimana kalo kita langsung menikah saja?" Ken.
"Kak, menikah itu kan harus banyak persiapannya. Jangan becanda deh." Tita.
"Aku serius sayang. Besok kita akad aja dulu resepsi belakangan. Gimana?" Ken.
Tita menatap manik mata Ken mencari keseriusan Ken dan Tita pun mendapatkannya. Ken tak main-main dengan ucapannya.
"Hm... Bagaimana ya. Tita harus bicarakan dengan Kak.Tanio Kak." Tita.
"Kakak udah ketemu dia tadi siang. Dia setuju saja asal kamu setuju sayang." Ken.
"Bagaimana dengan tangan Kakak?" Tita.
"Sayang, ini sudah jauh lebih baik. Lihatlah, sekarang saja Kakak tidak menggunakan penyangga." Ken menaikkan tangan kanannya.
"Baiklah Tita ikut Kakak saja." Tita.
"Bener sayang?" Ken.
"Iya." Tita.
"Yakin nih?" Ken.
"Mau Tita berubah fikiran lagi?" Tita.
"Ngga sayang. Makasih sayang. Aku senang. Besok Kakak urus ke pihak KUA sayang." Ken membawa Tita dalam pelukkannya.
"Hmm..." Jawab Tita singkat.
Ken mengecup puncak kepala Tita dengan lembut. Tita pun membalas pelukan Ken. Hingga tak terasa mereka telah sampai di butik yang di tuju. Mereka pun turun dan berjalan beriringan menuju ke dalam butik yang sudah di pesan oleh Nyonya Laura.
Tita mencoba beberapa baju dan akhirnya pilihan jatuh pada kebaya berwarna putih tulang yang tidak terlalu terang menurut Tita. Ken pun menyetujuinya. Modelnya simple dam terlihat elegan. Dan yang membuat Ken langsung setuju adalah baju kebayanya tidak terlalu terbuka.
🌻🌻🌻
Jangan lupa like dan komennya ya sahabat 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Lamaran..😄😄😍😍
2024-04-19
0
Mella Soplantila Tentua Mella
semoga lancar yaaa ken dan tita
2022-11-18
0
⁵ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🇳🇮🇩🇦
tak apalah langsung nikah aja resepsi bisa belakang an yg penting halal jaa dlu
2022-07-13
0