Hari ke hari Tita lalu begitu berat setelah kedatangan Aldi pada Timnya. Tita harus terus berpura-pura seolah tak pernah terjadi apa-apa antara dirinya dan Aldi belum jika Jessie datang untuk bertemu dengan Aldi. Walaupun Aldi tampak tak enak karena ada Tita namun Tita seolah tak melihat apapun.
Mega yang melihatnya pun merasa iba pada Tita. Ingin rasanya Mega menampar Aldi yang tampak tak tau malu bermesraan bersama Jessie di hadapan Tita. Beberapa kali Mega menyindir Aldi dan Jessie untuk tak menunjukkan kemesraannya di hadapan mereka.
"Hmm... Dokter kalian membuat iri jomblo saja." Mega.
"Ish! Suster Mega. Makanya minta Bruder Alan pindah kesini biar bisa kaya kita." Jessie.
"Kalo saya cukup di rumah saja Dokter." Mega.
"Ck.. Suster bisa aja." Jessie.
Jangan lupakan Aldi yang tampak kaku di sana.
"Kalo saya sama suami di tempatkan disini kasian suster Tita sama Suster Nala." Mega.
"Kenapa?" Jessie.
"Yang satu jomblo baru putus yang satu naas di tinggal tunangan." Mega.
"Aduh. Kasian banget sih kalian. Padahal kan kalian cantik." Jessie.
"Cantik aja ga jaminan Dok." Nala.
"Cantik masih kalah sama kaya Dok." Tita.
"Kok gitu?" Jessie.
"Saya putus gara-gara saya cuma pegawai Dok. Bukan yang punya perusahaan." Nala.
"Heh! Aturan dari mana itu. Kalo suster Tita?" Jessie.
"Sayang, kok kamu jadi kepo sih. Ayo ke ruangan Mas." Ajak Aldi takut.
"Saya ga di putusin Dok. Tapi, memutuskan sendiri." Tita.
Deg..
"Maksudnya?" Jessie.
"Iya kata dokter kan saya cantik tapi saya kalah sama kaya. Buktinya saya di tinggal tunangan sama yang kaya. Kalo saya sama kaya Suster Nala cuma perawat BIASA." Ucap Tita menegaskan kata biasa.
"Itu mah dasar aja cowoknya ga setia suster.". Jessie.
"Iya Dok. Makanya setelah tau dia tunangan sama yang lain, saya putusin kalo saya sama dia udah ga ada hubungan apa-apa lagi. Klo dia bilang saya tidak menghargainya dan tak mau mendengarkan penjelasannya dulu. Saya TIDAK PEDULI." Tita.
"Betul Suster." Nala.
Deg...
"Sudah ayo sayang. Malah ngerumpi disini." Ajak Aldi yang sudah kalah telak.
Aldi dan Jessie pun masuk kedalam ruangan Aldi. Mega mengusap lembut lengan Tita. Begitupun dengan Nala yang memeluk lengan Tita.
"Makasih ya." Tita.
"Tidak perlu Ta. Kita semua sayang kamu." Nala.
Mereka pun berpelukan. Dan saat mereka berpelukkan Dokter Rehan datang dan melihatnya.
"Hm... Selamat pagi." Rehan.
"Pagi Dok." Tita, Nala, Mega.
Tita segera membawa tabletnya dan berlalu menuju ruangan Dokter Rehan. Tita melaporkan jadwal Rehan pagi itu. Dua operasi besar hari ini.
"Minggu depan saya libur ya Ta." Rehan.
"Iya Dok. Ibu sudah mengingatkan saya kembali. Tidak ada jadwal 10 hari kedepannya." Tita.
"Baiklah. Terima kasih Suster.Tita. Siapkan sekarang untuk operasi. Setelah visit kita langsung ke OK." Rehan.
"Sudah Dok. Setelah Dokter siap kita bisa visit terlebih dahulu." Tita.
"Baiklah. Tunggu saya di mejamu." Rehan.
"Baik dokter." Tita.
Saat Tita hendak keluar ruangan dokter Rehan Tita menabrak sesuatu yang keras pada kepalanya.
Braaaak...
"Auh.." Aduh Tita.
"Jalan pake mata." Ken.
"Maaf." Tita menundukkan kepalanya tanpa melihat orangnya.
Rehan terkejut dan melihat ke arah pintu.
"Ken, ada apa? Masuklah." Rehan.
Ken pun menerobos masuk mengabaikan Tita yang masih berdiri di depan pintu.
"Astaga!" Batin Tita saat Ken menerobos masuk dan sedikit mendorong bahu Tita.
Tita menutup pintu ruangan Rehan dan kembali ke tempat duduknya.
"Ta, liat ga yang tadi?" Nala.
"Apaan?" Tita.
"Liat ga cowok yang masuk ruangan Dokter Rehan tadi?" Nala.
"Nggak." Jawab Tita singkat.
"Astaga! Gimana mau dapet cowok lagi kalo gitu caranya." Nala.
"Ish! Ga ada hubungannya." Tita.
Tak lama Rehan pun keluar bersama Ken adik iparnya. Ken berpamitan pada Rehan. Kemudian Rehan dan Tita pun pergi visit pasien sebelum ke OK.
Sore hari Tita pulang ke apartemen seperti biasa. Di lobi apartemen Aldi telah menunggu Tita pulang. Aldi terus berusaha meminta maaf pada Tita.
"Tita." Panggil Aldi begitu melihat Tita masuk lobi.
Tita melirik sebentar tanpa menghentikan jalannya. Tita memencet tombol lift menuju lantai kamar miliknya.
"Ta, Kakak mau bicara." Aldi.
Tita hanya diam tak menghiraukan. Saat lift terbuka Tita pun masuk dan diikuti Aldi. Begitu Aldi masuk Tita pun keluar dari lift.
"Ta, Kakak mohon Ta." Mohon Aldi.
Tita pun hanya diam kemudian berjalan menuju security. Security pun menunduk memberikan hormat pada Tita begitupun Tita. Aldi heran mengapa Tita menghampiri security.
"Ada yang bisa saya bantu Neng?" Tanya security yang bermana Burhan.
"Maaf Pak. Saya minta tolong jika ada tamu yang mencari saya. Saya sedang tidak ingin menerima tamu. Apalagi laki-laki." Lirik Tita pada Aldi.
"Baik Neng." Burhan mengerti dengan kode yang di berikan oleh Tita.
"Terima kasih Pak. Tita permisi." Pamit Tita.
Tita pun melangkah kembali menuju lift dan Aldi kembali mengejar Tita. Tapi, naas security menahan tangannya.
"Lepaskan tangan saya Pak." Pinta Aldi.
"Maaf Pak. Bukankah Bapak tadi dengar jika Neng.Tita tidak ingin menerima Tamu." Burhan.
"Lalu apa urusannya dengan saya." Aldi.
"Tentu ada Pak. Bukankah Bapak ingin bertemu dengan Neng.Tita?" Burhan.
"Betul." Aldi.
"Maaf Pak. Neng.Tita sedang tidak ingin di ganggu. Jadi, silahkan bapaj datang lain kali." Usir Burhan.
"****!" Umpat Aldi kemudian berlalu meninggalkan apartemen Tita.
Sementara di dalam kamar Tita merebahkan Tubuhnya setelah sebelumnya membersihkan dirinya. Karena lelah Tita pun tertidur menghiraukan rasa laparnya.
Bunyi ponselnya terus berdering tapi Tita tak terganggu sedikit pun. Dirinya cukup lelah hari ini. Saat malam Tita terbangun dan dilihatnya sekeliling kamar gelap tanpa ada cahaya. Dengan sedikit malas Tita pun terbangun dan menyalakan saklar lampu dan betapa terkejutnya Tita melihat jam yang bertengger di dinding menunjukan pukul 1 dini hari.
"Astaga! Pantes laper. gw tidur dari sore." Batin Tita.
Tita pun segera menuju dapur dan memasak sesuatu untuk mengganjal perutnya. Setelah selesai dengan urusan perut Tita kembali ke kamarnya. Tita mengambil ponselnya di atas nakas dan Tita membuka matanya ketika melihat begitu banyak panggilan tak terjawab dari Olla sahabat sekaligus Kakak iparnya.
💌 Tita
Pulang kerja Tita langsung Tidur. Ini kebagun laper. Ada apa?
Tita pun meletakkan kembali ponselnya karena sudah di pastikan Olla sudah tertidur. Tapi Tita terkejut begitu ponselnya kembali berbunyi. Tita mengambilnya kembali dan ternyata balasan chat dari Olla.
💌Olla
Melan pulang dari LN lusa. Lu jadi libur weekend ini?
💌Tita
Weekend gw ada acara ulang tahun Dokter Rehan.
💌Olla
Melan juga mau menghadiri ulang tahun kakak dari rekan bisnis suaminya dulu katanya. Baru setelah itu janjian ketemuan sama kita.
💌Tita
Sip deh kalo gitu. Eh, ngapain Lu belum tidur jam segini?
💌Olla
Nyus*** Cio.
💌Tita
Cio apa Ayahnya? 🤭
💌Olla
Mending cepeten nikah deh Lu. Dasar Omes Lu. Dah ah. Tidur sana Lu.
💌Tita
😂😂🤣🤣
Chat pun terputus Tita kembali tidur tidak ingin kesiangan besok pagi.
🌻🌻🌻
Jangan lupa like dan komennya ya sahabat 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Mentari.f.v
mampir thor, salam "3 Serangkai".
sukses selalu ya kak 😊
2022-05-12
1
mag_ma63
lanjut thoorrrr.. tetap semangat ya 💪💪💪💪👍👍👍
2022-04-07
1