Dua hari Ken di rawat di rumah sakit untuk pemulihan luka pada kaki dan tangannya yang cukup serius. Tita pun dua puluh empat jam berada di rumah sakit untuk bekerja dan menemani Ken. Saat Tita bekerja Anton akan seti berada di ruangan Ken dan setelah Tita bekerja barulah dirinya pergi.
Terkadang Tuan Ito dan Nyonya Laura pun datang menemani Ken. Hari ini Ken di perbolehkan untuk pulang namun Ken terlihat enggan. Pasalnya setelah dirinya di rumah tak mungkin lagi Tita menemaninya sepanjang waktu.
"Ken. Kamu jangan egois dong. Kasian Tita kalo begitu." Nyonya Laura.
"Tapi Bu." Rajuk Ken.
"Makanya kamu nikahi Tita agar bisa dua puluh empat jam bersama kamu." Kesal Tuan Ito yang melihat Ken begitu manja kepada Tita.
"Boleh Yah?" Tanya Ken sumringah.
"Boleh. Tapi kamu tanya apa mau dia dinikahi kamu yang bandel ini." Tuan Ito.
"Ayah..." Rajuk Ken.
Sementara Tita hanya diam membereskan barang milik Ken. Tita tak mengijinkan Anton melakukannya. Jika dirinya tak bisa maka Anton di perbolehkan untuk mengurus Ken.
"Sayang,,, mau kan?" Tanya Ken.
"Sembuh aja dulu jangan mikir yang macem-macem." Ucap Tita menyelesaikan pekerjaannya. Kemudian memberikan tas Ken pada Anton.
"Sayang,,," Rajuk Ken.
"Besok Tita ke rumah. Besok Tita libur." Tita.
"Hah! Yakin?" Ken.
"Iya. Besok Bruder Joko sudah mulai masuk Tim dan Tita bisa libur sehari." Tita.
"Hah! Sehari?" Ken.
"Iya, kenapa? Ga boleh? Ya sudah Tita ga minta libur deh." Goda Tita.
"Ngga... Ngga. Ngga apa-apa deh sehari asal kamu sama-sama aku terus ya." Ken.
"Mana ada. Besok Tita ke tempat Kakak Tita dulu terus ke rumah Kakak." Tita.
"Yaah... Sama Aku deh yah kerumah Kakak kamu nya." Bujuk Ken.
"Yakin Kakak mau ke rumah Kakak Tita?" Tita.
"Yakinlah." Ken.
"Tapi Kakak belum bisa nyetir?" Tita.
"Kan ada supir sayang." Ken.
"Ya... Ya ... Baiklah Tuan. Sekarang Anda pulang dulu ya. Saya masih banyak pekerjaan. Sebelum Dokter Rehan memberikan peringatan pada saya sebaiknya anda cepat pulang oke." Tita.
Nyonya Laura dan Tuan Ito pun terkekeh.
"Anda benar suster. Cepat pulangkan pasien yang satu ini. Pekerjaan saya akan terhambat jika dia masih berada di sini." Sambung Dokter Rehan yang baru saja datang bersama Ayumi istrinya.
"Hm... Laksanakan Dokter." Jawab Tita.
"Ceh,, kalian ini." Ken.
Dengan berat hati akhirnya Ken pun pulang bersama dengan kedua orang tuanya juga Ayumi dengan di supiri Anton. Dokter Rehan dan Tita mengantarkan hingga ke lobi kemudian masuk ke ruangan bersama.
"Terima kasih ya Ta." Dokter Rehan.
"Untuk apa Dok?" Tita.
"Menerima adik ipar saya dengan segala kekurangannya." Ucap Dokter Rehan tulus.
"Sama-sama Dok. Semua terjadi begitu saja Dok. Saya pun tak menyangka bisa sedekat ini dengan Kak.Ken." Tita.
"Pertahankanlah apa yang telah menjadi milikmu Ta." Dokter Rehan.
"Siap untuk kali ini Dok." Tita.
Mereka berdua pun tertawa. Hingga tak terasa mereka sudah sampai di ruangan mereka. Dokter Rehan pun segera mempersiapkan diri untuk Visit begitupun dengan Tita.
Tita berpapasan dengan Dokter Aldi saat dirinya akan ke ruang OK. Tita menunduk menghormati Dokter Aldi karena dalam lingkungan rumah sakit.
"Ta," Panggil Dokter Aldi.
"Iya Dok. Ada yang bisa saya bantu?" Tita.
"Bisa bicara sebentar?" Dokter Aldi.
"Maaf Dok. Saya harus ke OK di tunggu Dokter Rehan." Tita.
"Baiklah." Ucap Dokter Aldi yang tau Dokter Rehan sudah berada di dalam.
"Permisi Dokter." Pamit Tita dan Dokter Aldi pun menganggukkan kepalanya.
Hari ini Tita pulang sedikit lebih sore karena ada operasi mendadak. Mau tak mau Tita dan Dokter Rehan harus ektra. Tita pulang menggunakan Ojek online seperti biasa. Namun, kali ini dengan tas ransel yang cukup penuh karena pakaian yang dia bawa saat menemani Ken kemarin.
Sampai di rumah Tita melupakan ponselnya yang berada di dalam tas. Tita bergegas membersihkan diri kemudian merebahkan tubuhnya yang cukup lelah.
Dddrrrt... Ddrrrrttt....
Ponselnya terus bergetar menandakan ada panggilan masuk. Dengan malas Tita pun mencari keberadaan ponselnya dari dalam Tas. Setelah mendapatkannya Tita melihat di layar ponsel tertuliskan nama "Olla sayang".
Tita
📱Halo...
Olla
📱Dari mana sih Lu? Dari tadi gw telfonin ga di angkat-angkat.
Tita
📱Baru dateng gw. Terus mandi. Apaan?
Olla
📱 Sahabatnya Laki gw katanya kecelakaan terus di rawat di rumah sakit keluarga. Jadi, gw mau nanyain ke Lu dia di rawat di ruang mana.
Tita
📱Ceh, gw udah di rumah. Males. Besok aja gw cari. Udah dulu ya gw ngantuk nih. Siapin makanan gw besok ke rumah.
Panggilan pun di putus secara sepihak oleh Tita yang sudah tak bisa menahan kantuknya. Tita mengabaikan makan siangnya demi sebuah operasi dan sekarang pun Tita lebih memilih tidur ketimbang mencari makanan.
"Astaga! Adik Ipar Luk nut." Batin Olla.
"Gimana Yang, udah bisa di hubungi Tita?" Tanio.
"Udah. Tapi, dia bilang besok lagi dia baru nyampe dam kayanya sekarang dia tidur." Olla.
"Astaga anak itu." Umpat Tanio.
"Sudahlah sayang. Besok dia ke sini juga. Jadi marah-marah nya di tahan dulu ya sampai besok." Olla.
"Besok Mas ke restoran sayang." Tanio.
"Sehari bolos dulu lah Yang." Bujuk Olla.
"Ish kamu itu ya." Tanio.
Tanio dan Olla pun melupakan pembicaraan mereka tentang Tita. Keduanya fokus saling memberikan kehangatan masing-masing.
Skip 😁
Pagi hari Tita sudah berada di kediaman Ito karena Ken merajuk setelah semalaman menelfon Tita tak ada jawaban karena Tita tertidur. Tita melupakan makan malam dan sarapannya.
Semalam karena Tita lebih memilih tidur karena lelah dan pagi ini demi membujuk Ken yang tengah merajuk.
"Jadi, ga mau Tita ajak ke rumah Kakak Tita?" Tita. Dan Ken hanya diam.
"Hufh... Tita udah minta maaf sih. Tapi ya sudahlah." Ucap Tita beranjak.
"Mau kemana?" Tanya Ken melihat Tita bangkit dari duduknya.
"Pulang. Karena percuma Tita disini cuma jadi pajangan. Mending Tita ke rumah Kakak Tita main sama anaknya." Tita.
"Ikut.." Ken.
"Marahnya udahan?" Tita.
"Sayang... Aku kan kangen sama kamu. Tapi kamunya ga mau angkat panggilan aku." Ken.
"Iya kan Tita udah minta maaf. Beneran deh Tita ketiduran dan baru bangun pagi tadi." Tita.
"Iya udah yang penting sekarang kamu udah ada sama aku." Ken.
Mereka pun berpamitan pada Nyonya Laura dan Tuan Ito. Ken berjalan tertatih karena luka di kakinya masih terasa ngilu sementara tangannya di sangga oleh kain penyangga agar tak terlalu kena guncangan.
Mereka berdua pergi dengan menggunkan supir. Sepanjang perjalanan menuju rumah Tanio Ken terus menggenggam tangan Tita dengan erat. Tak dapat di pungkiri Ken begitu gugup bertemu dengan saudara satu-satunya Tita karena Tita sudah menceritakan bahwa dirinya hanya tinggal memeliki kakaknya.
"Assalamu'alaikum..." Ucap Tita di depan pintu rumah Tanio.
"Wa'alaikum salam." Jawab Tanio dan Olla.
"Dasar anak.... Ken!"
🌻🌻🌻
Jangan lupa like dan komennya ya sahabat 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ken gugup?? Wkwkwkwk gimana ekpresi Kennsaat tau kakaknya Tita itu adalah Sahabatnya..😂😂🤣🤣
2024-04-19
0
Qaisaa Nazarudin
Ken..ken..gak nyangka aku Tita sekarang punya bayi besar ampun deh..😄😄
2024-04-19
0
Qaisaa Nazarudin
Ckk si Bucin akut,posesif benar...😂😂
2024-04-19
0