Siapa Laki-Laki Itu???

Arka berdiri didepan pintu kosan Zeya. Dia mengetuk-ngetuk pintu kamarnya. Namun tak ada sahutan suara Zeya dari dalam.

Apa dia belum pulang?

Ini sudah mau jam enam

Arka menghubungi nomor Zeya. Namun suara operator provider yang menjawab.

Nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi

Kemana dia?

Kenapa jam segini belum sampai kosan

Arka masih berdiri didepan pintu kamar kos, dia sengaja menunggu Zeya. Sepuluh menit kemudian ada suara motor berhenti dipinggir jalan, tak jauh dari tempatnya berdiri.

Arka menatap kearah motor itu. Ada seorang laki-laki muda dengan wajah terlihat agak sangar. Dia menurunkan seorang wanita. Dan wanita itu ternyata Zeya.

Arka memandang dengan tatapan tak suka. Dia tak suka melihat pemandangan itu.

Zeya terkejut melihat keberadaan Arka ditempat kosannya. Matanya membulat seperti bola.

"Pak Arka" katanya terkejut

Arka berdiri sambil menyilangkan kedua tangan didadanya.

"Kenapa baru pulang jam segini" katanya sambil melirik jam tangannya

"Di kantor banyak kerjaan pak" kata Zeya sambil memasukan kunci ke lubang pintu

"Tapi biasanya mau banyak kerjaan, mau nggak kamu selalu pulang tepat waktu"

"Kata siapa?"

"Saya juga pernah pulang habis magrib, bapak lupa ya" kata Zeya ketus

"Bapak harusnya bersyukur, saya punya loyalitas terhadap kantor"

Zeya masuk ke kamarnya diikuti Arka dibelakangnya. Dia kemudian menggantung tasnya. Arka mengedarkan pandanganya ke kamar itu. Kamar kos Zeya lumayan sempit. Dari awal dia ke Jakarta, memang sengaja memilih kos disini. Selain harga yang bisa dibilang cukup murah dia juga suka dengan lingkungannya.

Kosan ini menghadap ke jalan sebuah gang, didepan kamar masih ada halaman sehingga terlihat tak begitu sempit. Tak terasa dia sudah tinggal disitu selama tujuh bulan.

Zeya masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka, tangan dan kakinya.

"Bapak mau minum apa?"

"Air putih aja"

Zeya mengambilkan segelas air putih untuknya. Arka pun langsung meminumnya.

"Kamu mandi dulu, saya tunggu diluar"

"Setelah itu kita cari makan malam"

Tanpa menunggu jawaban Zeya, dia keluar dan duduk diteras. Zeya hanya menghela nafas. Dia begitu paham dengan sikap Arka.

Zeya pun mandi setelah itu ia memakai baju. Tak lupa dia memoles lipstik berwarna pink muda ke bibirnya. Dia melihat bayangannya dicermin.

Cantik kok katanya tersenyum sambil memuji dirinya sendiri

Dibukanya pintu kamar, Arka menoleh kearahnya.

"Kenapa lama sekali"

"Perasaan nggak lama kok pak"

"Ini lihat, kamu sudah dua puluh menit didalam" gerutu Arka

"Namanya juga wanita"

"Tadi saya udah nunggu kamu, sekarang nunggu lagi"

Apaan sih pak Arka ngomel-ngomel

Siapa suruh dia kesini

"Udah pak ngomelnya, kita cari makan yuk"

Arka membisu seketika dan langsung berjalan disamping Zeya.

Nah gitu dong nurut batin Zeya

"Bapak mau makan apa?"

"Apa aja yang kamu makan, aku mau"

"Meskipun makan dipinggir jalan?"

"Iya, saya suka makan makanan pinggir jalan"

"Serius" tanya Zeya ragu-ragu

"Memang ada yang salah dengan saya kalau makan dipinggir jalan"

"Nggak ada sih"

"Kita jalan kaki aja ya pak, ketukang jualan nasi goreng langganan saya"

"Iya"

Mereka berdua berjalan kaki beriringan seperti pasangan lainnya. Tak ada yang mengira kalau mereka berdua itu adalah seorang atasan dan bawahan dikantor.

"Disini banyak sekali yang jualan dipinggir jalan"

"Banyak banget pak, makanannya juga enak" kata Zeya sambil mengacungkan jempol

"Itu, yang jualan nasi goreng di depan langganan saya" kata Zeya sambil menunjuk kesebuah tenda pinggir jalan

"Hmmm"

Sampailah mereka ke penjual nasi goreng yang Zeya maksud.

"Selamat malam pak Didi" sapa Zeya sambil tersenyum ramah

"Eh mbak Zeya, malam mbak"

"Kok tumben berdua nggak sendirian"

"Emang nggak boleh pak kalau ngajak teman kesini"

"Wah pasti boleh mbak"

"Berarti rezeki pak Didi juga nambah, berkat saya. Ya kan"

"Hehe betul mbak"

"Ayo silahkan duduk mas, mbak" pak Didi mempersilahkan mereka duduk dikursi panjang di dalam tenda jualannya

"Makasih pak"

Mereka berdua duduk berdampingan. Ada beberapa orang yang sedang makan didalam tenda itu.

"Kamu sering makan disini Zey?"

"Iya pak, saya sering makan disini"

"Cuma sering dibungkus dibawa pulang"

"Ohh"

Pak Didi datang dengan membawa dua piring nasi goreng untuk mereka.

"Ini mbak Zeya, mas"

"Nasi gorengnya"

"Makasih pak" kata Arka

Zeya dan Arka menikmati nasi goreng pinggir jalan. Dan entah kenapa Arka merasa bahagia melakukan hal-hal kecil seperti ini bersamanya.

"Setelah selesai makan, kita cari tempat ngopi"

"Disini nggak ada cafe pak, adanya juga warung kopi pinggir jalan"

"Iya itu maksud saya, warung kopi"

Zeya menatapnya dengan tatapan tak yakin.

"Kamu kenapa liat saya kayak gitu"

"Heran aja"

"Heran kenapa?"

"Heran, bapak kok mau makanan sama minuman pinggir jalan"

"Padahal kan status sosial bapak....." Kata Zeya belum selesai bicara

"Hussshhh"

"Intinya saya sama seperti kamu, apa pun itu saya suka tak ada pikiran ini itu"

Zeya mengangguk-angguk sambil menghabiskan nasi goreng dipiringnya.

Selesai makan mereka pamit kepada pak Didi.

"Pak, Zeya pamit ya"

"Iya mbak, makasih ya udah mampir ke tenda saya"

"Sama-sama pak"

Mereka pun meninggalkan tenda milik pak Didi.

"Warung kopinya dimana Zey?"

"Arah mau ke kosan, Warung indomie"

"Disitu juga jual kopi seduh"

"Ya udah kita kesana sekarang"

Diam-diam Arka melirik Zeya. Dia memakai T-Shirt oversize berwarna hitam dipadukan dengan jeans pendek diatas lutut.

Manis

Gadis polos yang manis batin Arka

Dia senang bisa bersama gadis polos itu.

Ada apa dengan kamu Arkaaaa...

"Pak Arka kenapa senyum-senyum sendiri"

"Hmmm nggak ada apa-apa" jawab Arka

"Itu pak, warung kopinya"

Sebuah warung kecil yang nampak ramai oleh para pengunjung. Arka dan Zeya duduk dibangku kecil yang telah disediakan di depan warung.

"Pak, pesan kopi mocha dua ya"

"Siap mbak"

Zeya mengambil beberapa gorengan dan meletakannya ke piring.

"Pak Arka, cobain deh gorengan ini"

Arka mengambil tahu isi dan memakannya dengan lahap. Dia tampak menikmati gorengan seperti biasa memakannya.

Zeya hanya bengong melihat Arka.

Siapa sebenarnya pak Arka itu?

Kenapa dia seperti orang biasa

Mau makanan pinggir jalan

Tak memilih-milih makanan

Benar-benar bukan seperti orang berkelas

"Zey, kenapa kamu bengong aja, itu gorengan sama kopinya kasian kamu cuekin" Arka tersenyum

"Liat bapak makannya banyak gitu jadi kenyang sendiri" Zeya beralasan

"Hahaaaa"

"Baru tahu kamu, kalau saya banyak makan"

"Sisain buat Zeya dong pak, jangan diabisin"

"Nih masih ada dua potong, abisin aja"

"Ishhhhh pak Arka"

Arka pun tertawa melihat wajah Zeya yang cemberut.

****

Episodes
1 Panggilan Kerja
2 Hari Pertama Kerja
3 Boss Aneh
4 Kenapa Aku jadi Memikirkannya???
5 Mengajaknya ke Acara Reuni
6 Reuni Sekolah
7 Arka si Pengganggu
8 Sisi Baik Seorang Arka
9 Orang Aneh
10 Dinas Luar
11 Demam
12 Dirawat
13 Jadi Baby Sitter
14 Pulang
15 Insiden Kecil
16 Siapa Laki-Laki Itu???
17 Sikapmu Selalu Dingin Padaku
18 CEO Baru
19 Tak Satu Ruangan Lagi
20 Menerima Tawaran Aneh
21 Dia Lagi
22 Pindah Kerumah Baru
23 Rumah Baru Tetangga Baru
24 Bertemu Mereka Berdua
25 Akhirnya ia datang juga
26 Kesal
27 Ungkapan Hati Randi untuk Zeya
28 Gadis Aneh
29 Ibu Sakit
30 Menjemput Gadis Itu
31 Di Pelabuhan
32 Perasaan Apa Ini???
33 Kejadian Tak Terduga
34 Laki-Laki Asing
35 Marah
36 Sedih
37 Apakah Aku Spesial Dihatimu???
38 Sebuah Ancaman
39 Ada Apa Dengan Hatiku???
40 Teman Kok Mesra
41 Berbadan Dua
42 Memanfaatkan
43 Aku Sayang Kamu
44 Bossku Kekasihku
45 Dimana Dia???
46 Masuk Jebakan
47 Tega
48 Pingsan
49 Dela Hamil!!!
50 Dilema
51 Ujian Hidup
52 Terpaksa Menikah
53 Ada Apa Dengannya
54 Berita Buruk
55 Patah Hati
56 Tak Sengaja Mendengar Sebuah Rahasia
57 Memberanikan Diri
58 Rela Jadi Yang Kedua
59 Kunikahi Wanitaku
60 Sesuatu Yang Indah Part 1
61 Sesuatu Yang Indah Part 2
62 Aku Baik-Baik Saja
63 Wanita Kedua
64 Langsung Tokcer!!!
65 Calon Papa
66 Tak Bisa Berbagi
67 Laki-Laki Pengganggu
68 Hal Yang Manis
69 Tak Sengaja Bertemu
70 Aku Harus Mengalah
71 Sesuatu Yang Janggal
72 Teka Teki
73 Orang Ketiga Yang Cemburu
74 Dugaanku
75 Perasaan Itu Pun Berubah
76 Mulai Terkuak
77 Harus Segera Kubongkar
78 Membuka Tabir Kebenaran
79 Resign
80 Akan Selalu Membekas Dihati
81 Aku Pergi
82 Titik Terendah dalam Hidupku
83 Sakit Jiwa dan Raga
84 Dela Melahirkan Baby Deera
85 Terpuruk
86 Semangat Melanjutkan Hidup Kembali
87 Melahirkan
88 Arya Keandra Krisdya
89 Kehadiran Baby Ar
90 Kembali Menata Hidup Part 1
91 Kembali Menata Hidup Part 2
92 Pertemuan Yang Tak Terduga Part 1
93 Pertemuan Yang Tak Terduga Part 2
94 Salah Paham
95 Berharap
96 Misi Berhasil
97 Penjelasan
98 Usaha Untuk Mendekati Ibu Mertua
99 Dapat Restu
100 Menikahi Wanita Yang Sama
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Panggilan Kerja
2
Hari Pertama Kerja
3
Boss Aneh
4
Kenapa Aku jadi Memikirkannya???
5
Mengajaknya ke Acara Reuni
6
Reuni Sekolah
7
Arka si Pengganggu
8
Sisi Baik Seorang Arka
9
Orang Aneh
10
Dinas Luar
11
Demam
12
Dirawat
13
Jadi Baby Sitter
14
Pulang
15
Insiden Kecil
16
Siapa Laki-Laki Itu???
17
Sikapmu Selalu Dingin Padaku
18
CEO Baru
19
Tak Satu Ruangan Lagi
20
Menerima Tawaran Aneh
21
Dia Lagi
22
Pindah Kerumah Baru
23
Rumah Baru Tetangga Baru
24
Bertemu Mereka Berdua
25
Akhirnya ia datang juga
26
Kesal
27
Ungkapan Hati Randi untuk Zeya
28
Gadis Aneh
29
Ibu Sakit
30
Menjemput Gadis Itu
31
Di Pelabuhan
32
Perasaan Apa Ini???
33
Kejadian Tak Terduga
34
Laki-Laki Asing
35
Marah
36
Sedih
37
Apakah Aku Spesial Dihatimu???
38
Sebuah Ancaman
39
Ada Apa Dengan Hatiku???
40
Teman Kok Mesra
41
Berbadan Dua
42
Memanfaatkan
43
Aku Sayang Kamu
44
Bossku Kekasihku
45
Dimana Dia???
46
Masuk Jebakan
47
Tega
48
Pingsan
49
Dela Hamil!!!
50
Dilema
51
Ujian Hidup
52
Terpaksa Menikah
53
Ada Apa Dengannya
54
Berita Buruk
55
Patah Hati
56
Tak Sengaja Mendengar Sebuah Rahasia
57
Memberanikan Diri
58
Rela Jadi Yang Kedua
59
Kunikahi Wanitaku
60
Sesuatu Yang Indah Part 1
61
Sesuatu Yang Indah Part 2
62
Aku Baik-Baik Saja
63
Wanita Kedua
64
Langsung Tokcer!!!
65
Calon Papa
66
Tak Bisa Berbagi
67
Laki-Laki Pengganggu
68
Hal Yang Manis
69
Tak Sengaja Bertemu
70
Aku Harus Mengalah
71
Sesuatu Yang Janggal
72
Teka Teki
73
Orang Ketiga Yang Cemburu
74
Dugaanku
75
Perasaan Itu Pun Berubah
76
Mulai Terkuak
77
Harus Segera Kubongkar
78
Membuka Tabir Kebenaran
79
Resign
80
Akan Selalu Membekas Dihati
81
Aku Pergi
82
Titik Terendah dalam Hidupku
83
Sakit Jiwa dan Raga
84
Dela Melahirkan Baby Deera
85
Terpuruk
86
Semangat Melanjutkan Hidup Kembali
87
Melahirkan
88
Arya Keandra Krisdya
89
Kehadiran Baby Ar
90
Kembali Menata Hidup Part 1
91
Kembali Menata Hidup Part 2
92
Pertemuan Yang Tak Terduga Part 1
93
Pertemuan Yang Tak Terduga Part 2
94
Salah Paham
95
Berharap
96
Misi Berhasil
97
Penjelasan
98
Usaha Untuk Mendekati Ibu Mertua
99
Dapat Restu
100
Menikahi Wanita Yang Sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!