****
Hari senin tiba itu artinya semua orang kembali ke rutinitas seperti biasanya. Hari ini Zeya berangkat seperti biasa. Setiap hari dia berjalan kaki menuju kantor.
TINNNNN
Bunyi klakson mengagetkannya. Zeya menoleh kearah motor yang berhenti tepat disampingnya.
"Mas Randi ngagetin aja" kata Zeya
"Bareng aja yuk"
"Nggak usah mas, Zeya jalan kaki aja biar lebih sehat" katanya sambil tersenyum
"Udah ayok naik, kita kan satu arah"
"Hmmm bener nih nggak apa-apa"
"Bener, ayo naik" kata Randi sambil menyodorkan helm padanya
Zeya lalu naik ke motor Randi. Sebuah motor matic yang dimodifikasi olehnya.
"Kalau boleh tahu mas Randi kerja dimana?"
"Gue kerja dijasa pengiriman barang"
"Kantornya sekitar sepuluh menit dari kantormu"
"Ohh, masuk jam berapa mas?"
"Masuk jam delapan tapi hari ini ada masalah dikantor, jadi gue disuruh masuk pagi-pagi banget"
"Kalau sore lu pulang jam berapa Zey?" tanyanya
"Nggak pasti mas, kalau banyak kerja bisa jam enam baru keluar kantor"
"Tapi kalau lagi senggang jam lima juga udah pulang"
"Gue pulang jam empat sore setiap hari"
"Ohh"
Tak lama motor pun berhenti didepan kantor tempat Zeya bekerja.
"Makasih ya mas" kata Zeya sambil menyodorkan helm pada Randi
"Iya sama-sama Zey"
"Gue pamit ya"
"Iya mas" kata Zeya sambil melambaikan tangannya
Zeya sampai di kantor dua puluh menit sebelum jam kantor dimulai. Dia mulai masuk ke gedung kantornya dan memencet tombol lift menuju lantai lima belas.
TINGGG
Sampailah dia diruang kerjanya. Zeya membuka pintu sambil menyapa.
"Selamat pagiii"
Tak ada sahutan.
Biasanya pak Arka sudah datang tapi ini kenapa dia belum datang juga batinnya.
Zeya duduk dikursi meja kerjanya. Beberapa menit kemudian rekan-rekan kerjanya berdatangan.
"Pagi Zeya" sapa Bu Ranti
"Pagi bu"
"Kok tumben si obos belum datang" tanyanya
"Iya pak Arka memang belum datang bu"
"Oh" kata bu Ranti
Ponsel bu Ranti berbunyi, dia sedang berbicara dengan seseorang ditelpon.
"Baik pak"
"Iya saya mengerti" katanya
Sambungan telponnya terputus.
"Pak Arka sedang keluar kota Zey, untuk beberapa hari"
"Katanya ada urusan mendadak disalah satu cabang perusahan di kota Surabaya"
"Dia diutus CEO untuk mengatasinya"
"Menurut saya kalau pak Arka berhasil kemungkinan dia bisa naik jabatan Zey" terangnya
"Baguslah bu" jawab Zeya tak semangat
Kalau pak Arka naik jabatan?
Berarti dia tidak diruangan ini lagi
Dan itu artinya?
Aku tidak bisa melihat wajah tampannya lagi
Bukannya dia menyebalkan? tapi kenapa aku malah merasa tak mau dia pergi dari ruangan ini
Zeyaaaa, ada apa dengan dirimu
Huffffftttttt
"Hari ini hari yang menyenangkan" kata Erin penuh kebahagiaan
"Bos yang dingin dan kaku tidak ada, yeiiiiii" katanya lagi
Yang lain tertawa mendengar celotehannya. Namun tidak dengan Zeya dia tambak lesu tak bersemangat.
"Apa kamu tidak senang Zey" kata Erin lagi
"Senang rin, senang pake banget" Zeya tersenyum tipis
"Haha, tos dulu dong"
"Ihhhh apaan sih kamu"
Zeya dan Erin pun tertawa.
****
Arka terbang menuju kota Surabaya. Dia diutus untuk menyelesaikan beberapa masalah di anak cabang dari perusahaan yang di Jakarta.
Dia ikut jadwal penerbangan sekitar pukul tujuh pagi dan sampai di kota Surabaya sekitar pukul setengah sembilan. Arka hanya berdua dengan rekan se profesinya. Pak Yahya namanya.
"Kita langsung ke kantornya saja pak" ucap Arka
"Nanti kita istirahat sebentar"
"Baik pak Arka"
Tak butuh waktu lama mereka pun tiba di perusahaan yang dituju. Arka dan pak Yahya masuk keruangan direktur perusahaan itu.
Mereka berbincang-bincang sambil beristirahat sejenak.
"Silahkan duduk pak Arka, pak Yahya" kata pak Budi
"Terima kasih pak"
"Terima kasih bapak sudah jauh-jauh datang kemari"
"Sama-sama pak" kata pak Yahya
Setelah dirasa cukup beristirahat Arka pun langsung membahas pokok permasalahannya.
"Jadi kita langsung saja ke pokok permasalahanya"
"Baik"
"Boleh kah kami mengecek sistem operasional yang dipakai untuk saat ini"
"Tentu saja pak" pak Budi menyodorkan laptopnya
Arka membuka sistem yang dipakai perusahaan cabang itu. Dia dan pak Yahya meneliti semua data dengan cermat.
Dari awal hingga akhir data yang tercantum dalam sistem itu.
Arka masih terus berusaha menyelesaikan data-data yang rancu itu. Dia kemudian membuat data baru kemudian mengaplikasikan pada sistem yang ada.
Dia dan pak Yahya masih terus berkutat pada laptop didepannya.
Kenapa sistem tidak beroperasi dengan baik
Apa ada kesalahan data sehingga sistem pun tidak bisa digunakan
Arka mengeluarkan laptop yang dibawanya. Dia mencocokan satu persatu dengan data dari kantor pusat.
Lama dia dan pak Yahya berkutat dengan laptop masing-masing.
Tak terasa pukul lima sore. Arka dan pak Yahya belum juga menemukan titik permasalahan pada sistem itu.
"Pak Arka lebih baik dilanjut besok pagi lagi" kata pak Yahya
"Iya pak, saya juga sudah mulai lelah"
Pak Budi masih dimeja kerjanya.
"Pak Budi, kami pamit dulu. Besok dilanjut lagi"
"Oh iya iya pak, silahkan"
Arka dan pak Budi pun berpamitan. Mereka menuju hotel yang telah dipesannya.
Arka memutar-mutar ponselnya. Dia tampak ragu-ragu.
Jam menunjukan pukul delapan malam.
Aku ingin menghubungi Zeya
Tapi alasanku apa ke dia
Tidak mungkin aku tiba-tiba menelponnya
Arka masih berpikir mencari alasan yang tepat. Tak lama kemudian dia memencet tombol panggilan.
"Halo pak Arka"
"Halo Zey"
"Hmmm ini, besok tolong kamu rapiin meja kerja saya"
"Saya nggak suka liat yang berantakan gitu" kata Arka beralasan
Malam-malam nelpon cuma buat nyuruh beresin meja kerjanya
Nggak sekalian suruh beres-beres dirumahnya batin Zeya
"Baik pak, ada lagi yang harus saya kerjakan"
"Kalau perlu bantuanmu nanti saya hubungi kamu lagi"
Dikira aku asistennya 24 jam kali ya!
"Oh ya tadi semua orang pulang jam berapa?" tanyanya sengaja berlama-lama
"Pulang sekitar jam lima pak"
"Baguslah kalau gitu"
"Dua hari lagi saya pulang, saya nggak mau ada masalah dikantor"
"Usahakan semua kerjaan tak ada masalah apa pun"
"Iya pak"
"Ya sudah selamat beristirahat"
Sambungan telpon pun terputus.
***
Setelah dua hari Arka dan pak Yahya di Surabaya akhirnya mereka menemukan sumber masalahnya.
"Yesssss" Arka tersenyum puas
"Apakah bapak sudah menemukan penyebab masalahnya?" tanya pak Yahya
"Sudah pak"
"Syukurlah"
Arka menjelaskan kepada beberapa team leader kantor cabang itu. Penyebab terjadinya ganguan sistem yang tidak bisa bekerja dengan baik.
Arka menjelaskan secara jelas penyebab-penyebabnya. Dan memberikan solusi bila hal seperti itu terjadi lagi.
Arka memang seorang yang cerdas. Dia bisa menyelesaikan berbagai kendala yang terjadi diperusahaan tempatnya bekerja. Jadi wajar saja bila diusia yang terbilang masih muda dia sudah mempunyai jabatan.
Akhirnya selesai juga
Aku dapat kembali ke Jakarta
Agar bisa melihat wajah si gadis polos itu
Dia menatap layar ponselnya. Foto seorang wanita tengah duduk melamun dimeja kerjanya. Dia adalah Zeya Putri. Diam-diam Arka memotretnya beberapa hari yang lalu.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
martina melati
hahaha... ngaku donk... saya bukan clearning service pak
2024-11-02
0