Dinas Luar

****

Hari senin tiba itu artinya semua orang kembali ke rutinitas seperti biasanya. Hari ini Zeya berangkat seperti biasa. Setiap hari dia berjalan kaki menuju kantor.

TINNNNN

Bunyi klakson mengagetkannya. Zeya menoleh kearah motor yang berhenti tepat disampingnya.

"Mas Randi ngagetin aja" kata Zeya

"Bareng aja yuk"

"Nggak usah mas, Zeya jalan kaki aja biar lebih sehat" katanya sambil tersenyum

"Udah ayok naik, kita kan satu arah"

"Hmmm bener nih nggak apa-apa"

"Bener, ayo naik" kata Randi sambil menyodorkan helm padanya

Zeya lalu naik ke motor Randi. Sebuah motor matic yang dimodifikasi olehnya.

"Kalau boleh tahu mas Randi kerja dimana?"

"Gue kerja dijasa pengiriman barang"

"Kantornya sekitar sepuluh menit dari kantormu"

"Ohh, masuk jam berapa mas?"

"Masuk jam delapan tapi hari ini ada masalah dikantor, jadi gue disuruh masuk pagi-pagi banget"

"Kalau sore lu pulang jam berapa Zey?" tanyanya

"Nggak pasti mas, kalau banyak kerja bisa jam enam baru keluar kantor"

"Tapi kalau lagi senggang jam lima juga udah pulang"

"Gue pulang jam empat sore setiap hari"

"Ohh"

Tak lama motor pun berhenti didepan kantor tempat Zeya bekerja.

"Makasih ya mas" kata Zeya sambil menyodorkan helm pada Randi

"Iya sama-sama Zey"

"Gue pamit ya"

"Iya mas" kata Zeya sambil melambaikan tangannya

Zeya sampai di kantor dua puluh menit sebelum jam kantor dimulai. Dia mulai masuk ke gedung kantornya dan memencet tombol lift menuju lantai lima belas.

TINGGG

Sampailah dia diruang kerjanya. Zeya membuka pintu sambil menyapa.

"Selamat pagiii"

Tak ada sahutan.

Biasanya pak Arka sudah datang tapi ini kenapa dia belum datang juga batinnya.

Zeya duduk dikursi meja kerjanya. Beberapa menit kemudian rekan-rekan kerjanya berdatangan.

"Pagi Zeya" sapa Bu Ranti

"Pagi bu"

"Kok tumben si obos belum datang" tanyanya

"Iya pak Arka memang belum datang bu"

"Oh" kata bu Ranti

Ponsel bu Ranti berbunyi, dia sedang berbicara dengan seseorang ditelpon.

"Baik pak"

"Iya saya mengerti" katanya

Sambungan telponnya terputus.

"Pak Arka sedang keluar kota Zey, untuk beberapa hari"

"Katanya ada urusan mendadak disalah satu cabang perusahan di kota Surabaya"

"Dia diutus CEO untuk mengatasinya"

"Menurut saya kalau pak Arka berhasil kemungkinan dia bisa naik jabatan Zey" terangnya

"Baguslah bu" jawab Zeya tak semangat

Kalau pak Arka naik jabatan?

Berarti dia tidak diruangan ini lagi

Dan itu artinya?

Aku tidak bisa melihat wajah tampannya lagi

Bukannya dia menyebalkan? tapi kenapa aku malah merasa tak mau dia pergi dari ruangan ini

Zeyaaaa, ada apa dengan dirimu

Huffffftttttt

"Hari ini hari yang menyenangkan" kata Erin penuh kebahagiaan

"Bos yang dingin dan kaku tidak ada, yeiiiiii" katanya lagi

Yang lain tertawa mendengar celotehannya. Namun tidak dengan Zeya dia tambak lesu tak bersemangat.

"Apa kamu tidak senang Zey" kata Erin lagi

"Senang rin, senang pake banget" Zeya tersenyum tipis

"Haha, tos dulu dong"

"Ihhhh apaan sih kamu"

Zeya dan Erin pun tertawa.

****

Arka terbang menuju kota Surabaya. Dia diutus untuk menyelesaikan beberapa masalah di anak cabang dari perusahaan yang di Jakarta.

Dia ikut jadwal penerbangan sekitar pukul tujuh pagi dan sampai di kota Surabaya sekitar pukul setengah sembilan. Arka hanya berdua dengan rekan se profesinya. Pak Yahya namanya.

"Kita langsung ke kantornya saja pak" ucap Arka

"Nanti kita istirahat sebentar"

"Baik pak Arka"

Tak butuh waktu lama mereka pun tiba di perusahaan yang dituju. Arka dan pak Yahya masuk keruangan direktur perusahaan itu.

Mereka berbincang-bincang sambil beristirahat sejenak.

"Silahkan duduk pak Arka, pak Yahya" kata pak Budi

"Terima kasih pak"

"Terima kasih bapak sudah jauh-jauh datang kemari"

"Sama-sama pak" kata pak Yahya

Setelah dirasa cukup beristirahat Arka pun langsung membahas pokok permasalahannya.

"Jadi kita langsung saja ke pokok permasalahanya"

"Baik"

"Boleh kah kami mengecek sistem operasional yang dipakai untuk saat ini"

"Tentu saja pak" pak Budi menyodorkan laptopnya

Arka membuka sistem yang dipakai perusahaan cabang itu. Dia dan pak Yahya meneliti semua data dengan cermat.

Dari awal hingga akhir data yang tercantum dalam sistem itu.

Arka masih terus berusaha menyelesaikan data-data yang rancu itu. Dia kemudian membuat data baru kemudian mengaplikasikan pada sistem yang ada.

Dia dan pak Yahya masih terus berkutat pada laptop didepannya.

Kenapa sistem tidak beroperasi dengan baik

Apa ada kesalahan data sehingga sistem pun tidak bisa digunakan

Arka mengeluarkan laptop yang dibawanya. Dia mencocokan satu persatu dengan data dari kantor pusat.

Lama dia dan pak Yahya berkutat dengan laptop masing-masing.

Tak terasa pukul lima sore. Arka dan pak Yahya belum juga menemukan titik permasalahan pada sistem itu.

"Pak Arka lebih baik dilanjut besok pagi lagi" kata pak Yahya

"Iya pak, saya juga sudah mulai lelah"

Pak Budi masih dimeja kerjanya.

"Pak Budi, kami pamit dulu. Besok dilanjut lagi"

"Oh iya iya pak, silahkan"

Arka dan pak Budi pun berpamitan. Mereka menuju hotel yang telah dipesannya.

Arka memutar-mutar ponselnya. Dia tampak ragu-ragu.

Jam menunjukan pukul delapan malam.

Aku ingin menghubungi Zeya

Tapi alasanku apa ke dia

Tidak mungkin aku tiba-tiba menelponnya

Arka masih berpikir mencari alasan yang tepat. Tak lama kemudian dia memencet tombol panggilan.

"Halo pak Arka"

"Halo Zey"

"Hmmm ini, besok tolong kamu rapiin meja kerja saya"

"Saya nggak suka liat yang berantakan gitu" kata Arka beralasan

Malam-malam nelpon cuma buat nyuruh beresin meja kerjanya

Nggak sekalian suruh beres-beres dirumahnya batin Zeya

"Baik pak, ada lagi yang harus saya kerjakan"

"Kalau perlu bantuanmu nanti saya hubungi kamu lagi"

Dikira aku asistennya 24 jam kali ya!

"Oh ya tadi semua orang pulang jam berapa?" tanyanya sengaja berlama-lama

"Pulang sekitar jam lima pak"

"Baguslah kalau gitu"

"Dua hari lagi saya pulang, saya nggak mau ada masalah dikantor"

"Usahakan semua kerjaan tak ada masalah apa pun"

"Iya pak"

"Ya sudah selamat beristirahat"

Sambungan telpon pun terputus.

***

Setelah dua hari Arka dan pak Yahya di Surabaya akhirnya mereka menemukan sumber masalahnya.

"Yesssss" Arka tersenyum puas

"Apakah bapak sudah menemukan penyebab masalahnya?" tanya pak Yahya

"Sudah pak"

"Syukurlah"

Arka menjelaskan kepada beberapa team leader kantor cabang itu. Penyebab terjadinya ganguan sistem yang tidak bisa bekerja dengan baik.

Arka menjelaskan secara jelas penyebab-penyebabnya. Dan memberikan solusi bila hal seperti itu terjadi lagi.

Arka memang seorang yang cerdas. Dia bisa menyelesaikan berbagai kendala yang terjadi diperusahaan tempatnya bekerja. Jadi wajar saja bila diusia yang terbilang masih muda dia sudah mempunyai jabatan.

Akhirnya selesai juga

Aku dapat kembali ke Jakarta

Agar bisa melihat wajah si gadis polos itu

Dia menatap layar ponselnya. Foto seorang wanita tengah duduk melamun dimeja kerjanya. Dia adalah Zeya Putri. Diam-diam Arka memotretnya beberapa hari yang lalu.

****

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

hahaha... ngaku donk... saya bukan clearning service pak

2024-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Panggilan Kerja
2 Hari Pertama Kerja
3 Boss Aneh
4 Kenapa Aku jadi Memikirkannya???
5 Mengajaknya ke Acara Reuni
6 Reuni Sekolah
7 Arka si Pengganggu
8 Sisi Baik Seorang Arka
9 Orang Aneh
10 Dinas Luar
11 Demam
12 Dirawat
13 Jadi Baby Sitter
14 Pulang
15 Insiden Kecil
16 Siapa Laki-Laki Itu???
17 Sikapmu Selalu Dingin Padaku
18 CEO Baru
19 Tak Satu Ruangan Lagi
20 Menerima Tawaran Aneh
21 Dia Lagi
22 Pindah Kerumah Baru
23 Rumah Baru Tetangga Baru
24 Bertemu Mereka Berdua
25 Akhirnya ia datang juga
26 Kesal
27 Ungkapan Hati Randi untuk Zeya
28 Gadis Aneh
29 Ibu Sakit
30 Menjemput Gadis Itu
31 Di Pelabuhan
32 Perasaan Apa Ini???
33 Kejadian Tak Terduga
34 Laki-Laki Asing
35 Marah
36 Sedih
37 Apakah Aku Spesial Dihatimu???
38 Sebuah Ancaman
39 Ada Apa Dengan Hatiku???
40 Teman Kok Mesra
41 Berbadan Dua
42 Memanfaatkan
43 Aku Sayang Kamu
44 Bossku Kekasihku
45 Dimana Dia???
46 Masuk Jebakan
47 Tega
48 Pingsan
49 Dela Hamil!!!
50 Dilema
51 Ujian Hidup
52 Terpaksa Menikah
53 Ada Apa Dengannya
54 Berita Buruk
55 Patah Hati
56 Tak Sengaja Mendengar Sebuah Rahasia
57 Memberanikan Diri
58 Rela Jadi Yang Kedua
59 Kunikahi Wanitaku
60 Sesuatu Yang Indah Part 1
61 Sesuatu Yang Indah Part 2
62 Aku Baik-Baik Saja
63 Wanita Kedua
64 Langsung Tokcer!!!
65 Calon Papa
66 Tak Bisa Berbagi
67 Laki-Laki Pengganggu
68 Hal Yang Manis
69 Tak Sengaja Bertemu
70 Aku Harus Mengalah
71 Sesuatu Yang Janggal
72 Teka Teki
73 Orang Ketiga Yang Cemburu
74 Dugaanku
75 Perasaan Itu Pun Berubah
76 Mulai Terkuak
77 Harus Segera Kubongkar
78 Membuka Tabir Kebenaran
79 Resign
80 Akan Selalu Membekas Dihati
81 Aku Pergi
82 Titik Terendah dalam Hidupku
83 Sakit Jiwa dan Raga
84 Dela Melahirkan Baby Deera
85 Terpuruk
86 Semangat Melanjutkan Hidup Kembali
87 Melahirkan
88 Arya Keandra Krisdya
89 Kehadiran Baby Ar
90 Kembali Menata Hidup Part 1
91 Kembali Menata Hidup Part 2
92 Pertemuan Yang Tak Terduga Part 1
93 Pertemuan Yang Tak Terduga Part 2
94 Salah Paham
95 Berharap
96 Misi Berhasil
97 Penjelasan
98 Usaha Untuk Mendekati Ibu Mertua
99 Dapat Restu
100 Menikahi Wanita Yang Sama
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Panggilan Kerja
2
Hari Pertama Kerja
3
Boss Aneh
4
Kenapa Aku jadi Memikirkannya???
5
Mengajaknya ke Acara Reuni
6
Reuni Sekolah
7
Arka si Pengganggu
8
Sisi Baik Seorang Arka
9
Orang Aneh
10
Dinas Luar
11
Demam
12
Dirawat
13
Jadi Baby Sitter
14
Pulang
15
Insiden Kecil
16
Siapa Laki-Laki Itu???
17
Sikapmu Selalu Dingin Padaku
18
CEO Baru
19
Tak Satu Ruangan Lagi
20
Menerima Tawaran Aneh
21
Dia Lagi
22
Pindah Kerumah Baru
23
Rumah Baru Tetangga Baru
24
Bertemu Mereka Berdua
25
Akhirnya ia datang juga
26
Kesal
27
Ungkapan Hati Randi untuk Zeya
28
Gadis Aneh
29
Ibu Sakit
30
Menjemput Gadis Itu
31
Di Pelabuhan
32
Perasaan Apa Ini???
33
Kejadian Tak Terduga
34
Laki-Laki Asing
35
Marah
36
Sedih
37
Apakah Aku Spesial Dihatimu???
38
Sebuah Ancaman
39
Ada Apa Dengan Hatiku???
40
Teman Kok Mesra
41
Berbadan Dua
42
Memanfaatkan
43
Aku Sayang Kamu
44
Bossku Kekasihku
45
Dimana Dia???
46
Masuk Jebakan
47
Tega
48
Pingsan
49
Dela Hamil!!!
50
Dilema
51
Ujian Hidup
52
Terpaksa Menikah
53
Ada Apa Dengannya
54
Berita Buruk
55
Patah Hati
56
Tak Sengaja Mendengar Sebuah Rahasia
57
Memberanikan Diri
58
Rela Jadi Yang Kedua
59
Kunikahi Wanitaku
60
Sesuatu Yang Indah Part 1
61
Sesuatu Yang Indah Part 2
62
Aku Baik-Baik Saja
63
Wanita Kedua
64
Langsung Tokcer!!!
65
Calon Papa
66
Tak Bisa Berbagi
67
Laki-Laki Pengganggu
68
Hal Yang Manis
69
Tak Sengaja Bertemu
70
Aku Harus Mengalah
71
Sesuatu Yang Janggal
72
Teka Teki
73
Orang Ketiga Yang Cemburu
74
Dugaanku
75
Perasaan Itu Pun Berubah
76
Mulai Terkuak
77
Harus Segera Kubongkar
78
Membuka Tabir Kebenaran
79
Resign
80
Akan Selalu Membekas Dihati
81
Aku Pergi
82
Titik Terendah dalam Hidupku
83
Sakit Jiwa dan Raga
84
Dela Melahirkan Baby Deera
85
Terpuruk
86
Semangat Melanjutkan Hidup Kembali
87
Melahirkan
88
Arya Keandra Krisdya
89
Kehadiran Baby Ar
90
Kembali Menata Hidup Part 1
91
Kembali Menata Hidup Part 2
92
Pertemuan Yang Tak Terduga Part 1
93
Pertemuan Yang Tak Terduga Part 2
94
Salah Paham
95
Berharap
96
Misi Berhasil
97
Penjelasan
98
Usaha Untuk Mendekati Ibu Mertua
99
Dapat Restu
100
Menikahi Wanita Yang Sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!