****
Zeya masih meringkuk didalam selimutnya. Sinar matahari mulai masuk disela-sela kamar kosnya. Dia enggan bangun. Tadi malam Zeya tidak langsung tidur dia masih mainan handphone sampai pukul dua belas malam.
Handphonenya berbunyi
Dengan malas-malasan dia mengambil benda yang berbunyi itu.
Tanpa melihat siapa pemanggilnya dia langsung mengangkatnya.
"Zeya"
Zeya terlonjak kaget mendengar suara itu.
Ada apa pak Arka pagi-pagi gini menelponnya batin Zeya bertanya-tanya.
Apa ada masalah penting
Tumben hari libur gini nelpon
"Iya pak" suaranya masih parau
"Kamu belum bangun?"
"Belum pak, saya masih ngantuk?"
"Tadi malam tidur jam berapa?"
"Jam dua belas"
"Oh, sekarang udah jam tujuh pagi. Cepat bangun" perintahnya
Ada apa sih pak Arka
Aku benar-benar masih ngantuk, mataku masih sulit dibuka
"Iya pak, kalau boleh tahu ada apa bapak nelpon saya pagi-pagi gini"
"Kalau saya nelpon berarti saya ada perlu"
"Cepat bangun, satu jam lagi saya jemput kamu diujung gang"
"Hah?" matanya langsung terbuka dan membulat seperti bola
"Kamu tenang aja selama bersama saya, saya jamin kamu aman"
"Cepat bangun dan siap-siap"
Tanpa mendengar jawaban dari Zeya, Arka telah memutuskan sambungan telponnya.
"Apa-apaan ini pak Arka" Zeya mengomel sendiri
Ini namanya diskriminasi sama karyawan
Weekend gini masa iya masih kerja aja
Kenapa dia selalu merepotiku, suruh ini suruh itu!
Meskipun Zeya menggerutu sendiri akhirnya dia pun tetap menuruti kemauan atasannya itu. Dia buru-buru mandi setelah itu memakai pakaian dan make up seadanya.
Handphonenya berbunyi lagi. Dilihatnya Id penelponnya.
-PAK ARKA-
Zeya sengaja membiarkan panggilan telpon itu.
Biarin aja dulu, ngapain buru-buru juga! Huh
Ternyata Arka tidak menyerah juga, dia menelponnya beberapa kali. Zeya merasa terganggu dengan bunyi handphonenya. Lalu dia mengangkatnya.
"Ha-" belum dia menyelesaikan kalimatnya
"Zeya, kamu sengaja tidak mengangkat telpon saya" suaranya diujung telpon sana
"Maaf pak, tadi saya ke kamar mandi" (tapi bohong) batinnya
"Kenapa lama sekali"
Ya suka-suka aku, mau lama kek, mau nggak kek
Sabar Zey, sabarrrrr...
"Iya pak maaf"
Tuh kan ujung-ujungnya aku malah yang minta maaf.
"Saya sudah diujung gang kosan kamu, saya tunggu kamu sekarang"
"Ya udah matiin dulu panggilannya pak"
"Jangan, saya pengen tahu kamu sudah benar-benar jalan kesini atau belum"
Ya ampunnnn
Gigi Zeya beradu menahan marah
Huhhhhhhh
Dia menghela nafas panjang. Pintu kamar pun dikuncinya kemudian dia berjalan tergesa-gesa.
Sial tasku ketinggalan!
Dia masuk lagi kedalam kamar dan menggambil tas kecil yang tergantung ditembok. Kemudian dia bergegas lagi.
"Kamu udah jalan belum Zey?"
"Udah pak, ini bentar lagi nyampe" katanya sambil terengah-engah
Dari kejauhan Zeya melihat mobil Arka yang terparkir dipinggir jalan. Kaca mobil pun terbuka.
Arka memakai kaos oblong warna hitam, celana jeans pendek dan dia memakai kaca mata hitam.
Perfect! batin Zeya
Beberapa detik pikirannya tiba-tiba terganggu
Zeyaaaaa, apa sih kamu
Dia menggeleng-gelengkan kepalanya tidak jelas.
"Ayo masuk"
"Baik pak"
"Kita ke kantor dulu ada berkas yang ketinggalan"
"Kamu tunggu di mobil aja"
Mobil pun memasuki area perkantoran. Security yang sudah paham mobil atasannya langsung membuka pintu gerbang kantor.
"Kamu tunggu disini" kata Arka kemudian keluar dari mobil
Zeya menghela nafas panjang. Dia tak habis pikir kenapa Arka suka sekali mengganggu hidupnya. Hari libur yang diimpikan dengan bersantai ria tinggal angan-angan saja.
Ada si penganggu hidupnya
Zeya memejamkan matanya rapat-rapat. Pikirannya masih membayangkan kasur dan selimut. Tak lama akhirnya dia pun tak sadarkan diri. Zeya tertidur kembali.
Arka membuka pintu mobil dan melihat Zeya yang sedang tertidur pulas.
Dia menatap wajah yang sedang tertidur pulas. Bibirnya menyunggingkan senyum melihat wajah polos gadis itu.
Zeya si gadis polos
Arka memutuskan untuk tak membangunkannya. Dia melajukan mobilnya. Sebenarnya dia akan mengajak Zeya ke pasar tradisional untuk belanja sayuran.
Arka lebih suka belanja di pasar tradisional. Dia teringat kehidupannya dulu yang sulit. Dia pernah menjajakan kantong plastik dipasar.
Dia ingat betul betapa sulit hidupnya. Ibunya meninggal ketika dia masih tk dan ketika dia berusia sepuluh tahun ayahnya pun meninggal.
Masa-masa sulit itu membuat Arka terpuruk, untung ada pak Tama yang merawatnya. Teman yang dianggap seperti keluarga oleh ayahnya.
Mobil berhenti diparkiran sebuah pasar. Arka menggoyang-goyangkan tubuh Zeya.
"Zey bangun"
Zeya membuka matanya perlahan.
"Ini dimana pak?" tanyanya
"Tuh" Arka menunjuk plang besar didepan sana.
"Kita ke pasar" ucap Zeya sambil menatap kewajah Arka.
Mungkin dia merasa aneh orang sekelas Arka mau belanja di pasar bukan supermarket.
"Kamu kenapa melihat saya seperti itu?
"Emmm nggak apa-apa kok pak"
"Ya udah kita turun yuk pak" ajaknya semangat
Zeya turun dari mobil disusul Arka dari belakangnya. Dia begitu terlihat bersemangat ke pasar.
Setelah sampai didalam pasar Arka dan Zeya berputar-putar mencari bahan makanan yang akan dibeli. Beberapa jenis bahan makanan sudah mereka beli.
"Kita kesana Zey beli ikan" ajak Arka
"Iya pak"
Mereka berdua memilih-milih ikan.
"Biar Zeya aja yang milih ikannya"
"Memang kamu bisa memilih ikan yang masih segar" ledek Arka
"Zeya dari kampung pak jadi tahu ikan yang masih segar seperti apa"
"Coba yang seperti apa"
"Yang matanya masih cerah dan jernih, trus warna daging juga cerah" jelasnya sambil memegang-megang ikan tanpa jijik
Arka berdehem kecil
"Jangan sok tahu Zeyaaa" suara Arka sengaja didekatkan ditelinga Zeya
Zeya mengernyitkan hidungnya.
"Ya udah kamu pilih aja ikannya"
Zeya mengisyaratkan "oke" dengan tangannya.
****
Zeya diajak ke rumah Arka di kawasan perumahan elit. Dia melihat rumah-rumah bagus yang tersusun rapi. mobil masuk ke sebuah rumah minimalis berwarna putih bersih.
"Ayo turun" kata Arka sambil mengetok jendela mobil
Ternyata dia sudah turun duluan
Zeya tidak menyadarinya. Arka sudah membawa belanjaan yang dibeli dari pasar.
"Ini rumah bapak?" tanyanya ketika Arka membuka kunci rumah
"Masa rumah orang saya masukin"
"Huh" Zeya mendengus
Mereka berdua langsung menuju dapur. Beberapa bahan makanan yang sudah dibersihkan disusun dan dimasukan ke kulkas.
"Kamu masakin saya tongkol balado sama bakwan jagung"
Uhukkkkk
Zeya yang sedang minum air putih digelas tiba-tiba tersedak.
Dia menepuk-nepuk dadanya.
"Kamu tidak apa-apa Zey" Arka mendekat kearahnya
"Tidak apa-apa pak" katanya sambil menggoyang-goyangkan tangannya
Masa aku harus jujur kalau tidak bisa masak batinnya
Malu aku,
Pasti dikatain, bisa-bisanya seorang wanita tidak bisa masak
Dia menemukan ide
Oh iya
Zaman serba canggih gini, aku kan bisa lihat di yout*be, Zeya tersenyum puas
"Tadi bapak ngomong apa"
"Masakin saya tongkol balado sama bakwan jagung"
"Bisa kannn???"
"Hmmmm iya pak, bis-sa" katanya ragu-ragu
"Kamu masak, saya mau membereskan kerjaan kantor dulu" Arka berlalu meninggalkan Zeya di dapur
Zeya buru-buru membuka yout*be lalu mengetik
Resep tongkol balado
Muncul beberapa chanel yout*be yang dimaksud. Zeya menyiapkan bahan-bahannya. Tak butuh waktu lama tongkol dan bakwan jagung sudah siap.
Setelah selesai Zeya tersenyum puas.
Memasak ternyata mudah juga tak sesulit yang kubayangkan
Hehe
"Sudah matang belum masakannya?"
Arka muncul ke dapur mengagetkannya.
"Sudah pak, sudah saya siapkan dimeja makan"
"Ya udah kita makan bareng"
Mereka berdua duduk dimeja makan. Arka menyodorkan piring kosong kearah Zeya.
"Tolong ambilkan nasi dan lauknya"
Zeya pun mengambilkan nasi dan lauk untuknya. Kemudian mengambil untuk dirinya sendiri. Arka menyendokan makanan kemulutnya. Wajahnya pun mengernyit sambil menatap wajah Zeya.
"Kenapa pak?"
"Kamu cobain dulu masakan kamu"
Zeya menyendok makanan kemulutnya.
Astagaaaa asin sekali batinnya
"Gimana rasanya?" tanya Arka lagi
"Asin pak" jawabnya malu-malu
Arka tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Meskipun asin dia tetap memakannya.
"Kamu harus banyak belajar masak Zey"
"Harus" tandasnya
Zeya hanya diam sambil terus melahap masakannya meskipun asin.
#%#@*$+×/
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
martina melati
koq berasa spt istri y.../Grin/
2024-11-02
0
martina melati
bisaaaa tp kalo gk enak gk boleh protess y
2024-11-02
0
martina melati
ahemmnn minta gaji double nih... sdh dkantor ker masak drmh jg ker
2024-11-02
1