Arka si Pengganggu

****

Zeya masih meringkuk didalam selimutnya. Sinar matahari mulai masuk disela-sela kamar kosnya. Dia enggan bangun. Tadi malam Zeya tidak langsung tidur dia masih mainan handphone sampai pukul dua belas malam.

Handphonenya berbunyi

Dengan malas-malasan dia mengambil benda yang berbunyi itu.

Tanpa melihat siapa pemanggilnya dia langsung mengangkatnya.

"Zeya"

Zeya terlonjak kaget mendengar suara itu.

Ada apa pak Arka pagi-pagi gini menelponnya batin Zeya bertanya-tanya.

Apa ada masalah penting

Tumben hari libur gini nelpon

"Iya pak" suaranya masih parau

"Kamu belum bangun?"

"Belum pak, saya masih ngantuk?"

"Tadi malam tidur jam berapa?"

"Jam dua belas"

"Oh, sekarang udah jam tujuh pagi. Cepat bangun" perintahnya

Ada apa sih pak Arka

Aku benar-benar masih ngantuk, mataku masih sulit dibuka

"Iya pak, kalau boleh tahu ada apa bapak nelpon saya pagi-pagi gini"

"Kalau saya nelpon berarti saya ada perlu"

"Cepat bangun, satu jam lagi saya jemput kamu diujung gang"

"Hah?" matanya langsung terbuka dan membulat seperti bola

"Kamu tenang aja selama bersama saya, saya jamin kamu aman"

"Cepat bangun dan siap-siap"

Tanpa mendengar jawaban dari Zeya, Arka telah memutuskan sambungan telponnya.

"Apa-apaan ini pak Arka" Zeya mengomel sendiri

Ini namanya diskriminasi sama karyawan

Weekend gini masa iya masih kerja aja

Kenapa dia selalu merepotiku, suruh ini suruh itu!

Meskipun Zeya menggerutu sendiri akhirnya dia pun tetap menuruti kemauan atasannya itu. Dia buru-buru mandi setelah itu memakai pakaian dan make up seadanya.

Handphonenya berbunyi lagi. Dilihatnya Id penelponnya.

-PAK ARKA-

Zeya sengaja membiarkan panggilan telpon itu.

Biarin aja dulu, ngapain buru-buru juga! Huh

Ternyata Arka tidak menyerah juga, dia menelponnya beberapa kali. Zeya merasa terganggu dengan bunyi handphonenya. Lalu dia mengangkatnya.

"Ha-" belum dia menyelesaikan kalimatnya

"Zeya, kamu sengaja tidak mengangkat telpon saya" suaranya diujung telpon sana

"Maaf pak, tadi saya ke kamar mandi" (tapi bohong) batinnya

"Kenapa lama sekali"

Ya suka-suka aku, mau lama kek, mau nggak kek

Sabar Zey, sabarrrrr...

"Iya pak maaf"

Tuh kan ujung-ujungnya aku malah yang minta maaf.

"Saya sudah diujung gang kosan kamu, saya tunggu kamu sekarang"

"Ya udah matiin dulu panggilannya pak"

"Jangan, saya pengen tahu kamu sudah benar-benar jalan kesini atau belum"

Ya ampunnnn

Gigi Zeya beradu menahan marah

Huhhhhhhh

Dia menghela nafas panjang. Pintu kamar pun dikuncinya kemudian dia berjalan tergesa-gesa.

Sial tasku ketinggalan!

Dia masuk lagi kedalam kamar dan menggambil tas kecil yang tergantung ditembok. Kemudian dia bergegas lagi.

"Kamu udah jalan belum Zey?"

"Udah pak, ini bentar lagi nyampe" katanya sambil terengah-engah

Dari kejauhan Zeya melihat mobil Arka yang terparkir dipinggir jalan. Kaca mobil pun terbuka.

Arka memakai kaos oblong warna hitam, celana jeans pendek dan dia memakai kaca mata hitam.

Perfect! batin Zeya

Beberapa detik pikirannya tiba-tiba terganggu

Zeyaaaaa, apa sih kamu

Dia menggeleng-gelengkan kepalanya tidak jelas.

"Ayo masuk"

"Baik pak"

"Kita ke kantor dulu ada berkas yang ketinggalan"

"Kamu tunggu di mobil aja"

Mobil pun memasuki area perkantoran. Security yang sudah paham mobil atasannya langsung membuka pintu gerbang kantor.

"Kamu tunggu disini" kata Arka kemudian keluar dari mobil

Zeya menghela nafas panjang. Dia tak habis pikir kenapa Arka suka sekali mengganggu hidupnya. Hari libur yang diimpikan dengan bersantai ria tinggal angan-angan saja.

Ada si penganggu hidupnya

Zeya memejamkan matanya rapat-rapat. Pikirannya masih membayangkan kasur dan selimut. Tak lama akhirnya dia pun tak sadarkan diri. Zeya tertidur kembali.

Arka membuka pintu mobil dan melihat Zeya yang sedang tertidur pulas.

Dia menatap wajah yang sedang tertidur pulas. Bibirnya menyunggingkan senyum melihat wajah polos gadis itu.

Zeya si gadis polos

Arka memutuskan untuk tak membangunkannya. Dia melajukan mobilnya. Sebenarnya dia akan mengajak Zeya ke pasar tradisional untuk belanja sayuran.

Arka lebih suka belanja di pasar tradisional. Dia teringat kehidupannya dulu yang sulit. Dia pernah menjajakan kantong plastik dipasar.

Dia ingat betul betapa sulit hidupnya. Ibunya meninggal ketika dia masih tk dan ketika dia berusia sepuluh tahun ayahnya pun meninggal.

Masa-masa sulit itu membuat Arka terpuruk, untung ada pak Tama yang merawatnya. Teman yang dianggap seperti keluarga oleh ayahnya.

Mobil berhenti diparkiran sebuah pasar. Arka menggoyang-goyangkan tubuh Zeya.

"Zey bangun"

Zeya membuka matanya perlahan.

"Ini dimana pak?" tanyanya

"Tuh" Arka menunjuk plang besar didepan sana.

"Kita ke pasar" ucap Zeya sambil menatap kewajah Arka.

Mungkin dia merasa aneh orang sekelas Arka mau belanja di pasar bukan supermarket.

"Kamu kenapa melihat saya seperti itu?

"Emmm nggak apa-apa kok pak"

"Ya udah kita turun yuk pak" ajaknya semangat

Zeya turun dari mobil disusul Arka dari belakangnya. Dia begitu terlihat bersemangat ke pasar.

Setelah sampai didalam pasar Arka dan Zeya berputar-putar mencari bahan makanan yang akan dibeli. Beberapa jenis bahan makanan sudah mereka beli.

"Kita kesana Zey beli ikan" ajak Arka

"Iya pak"

Mereka berdua memilih-milih ikan.

"Biar Zeya aja yang milih ikannya"

"Memang kamu bisa memilih ikan yang masih segar" ledek Arka

"Zeya dari kampung pak jadi tahu ikan yang masih segar seperti apa"

"Coba yang seperti apa"

"Yang matanya masih cerah dan jernih, trus warna daging juga cerah" jelasnya sambil memegang-megang ikan tanpa jijik

Arka berdehem kecil

"Jangan sok tahu Zeyaaa" suara Arka sengaja didekatkan ditelinga Zeya

Zeya mengernyitkan hidungnya.

"Ya udah kamu pilih aja ikannya"

Zeya mengisyaratkan "oke" dengan tangannya.

****

Zeya diajak ke rumah Arka di kawasan perumahan elit. Dia melihat rumah-rumah bagus yang tersusun rapi. mobil masuk ke sebuah rumah minimalis berwarna putih bersih.

"Ayo turun" kata Arka sambil mengetok jendela mobil

Ternyata dia sudah turun duluan

Zeya tidak menyadarinya. Arka sudah membawa belanjaan yang dibeli dari pasar.

"Ini rumah bapak?" tanyanya ketika Arka membuka kunci rumah

"Masa rumah orang saya masukin"

"Huh" Zeya mendengus

Mereka berdua langsung menuju dapur. Beberapa bahan makanan yang sudah dibersihkan disusun dan dimasukan ke kulkas.

"Kamu masakin saya tongkol balado sama bakwan jagung"

Uhukkkkk

Zeya yang sedang minum air putih digelas tiba-tiba tersedak.

Dia menepuk-nepuk dadanya.

"Kamu tidak apa-apa Zey" Arka mendekat kearahnya

"Tidak apa-apa pak" katanya sambil menggoyang-goyangkan tangannya

Masa aku harus jujur kalau tidak bisa masak batinnya

Malu aku,

Pasti dikatain, bisa-bisanya seorang wanita tidak bisa masak

Dia menemukan ide

Oh iya

Zaman serba canggih gini, aku kan bisa lihat di yout*be, Zeya tersenyum puas

"Tadi bapak ngomong apa"

"Masakin saya tongkol balado sama bakwan jagung"

"Bisa kannn???"

"Hmmmm iya pak, bis-sa" katanya ragu-ragu

"Kamu masak, saya mau membereskan kerjaan kantor dulu" Arka berlalu meninggalkan Zeya di dapur

Zeya buru-buru membuka yout*be lalu mengetik

Resep tongkol balado

Muncul beberapa chanel yout*be yang dimaksud. Zeya menyiapkan bahan-bahannya. Tak butuh waktu lama tongkol dan bakwan jagung sudah siap.

Setelah selesai Zeya tersenyum puas.

Memasak ternyata mudah juga tak sesulit yang kubayangkan

Hehe

"Sudah matang belum masakannya?"

Arka muncul ke dapur mengagetkannya.

"Sudah pak, sudah saya siapkan dimeja makan"

"Ya udah kita makan bareng"

Mereka berdua duduk dimeja makan. Arka menyodorkan piring kosong kearah Zeya.

"Tolong ambilkan nasi dan lauknya"

Zeya pun mengambilkan nasi dan lauk untuknya. Kemudian mengambil untuk dirinya sendiri. Arka menyendokan makanan kemulutnya. Wajahnya pun mengernyit sambil menatap wajah Zeya.

"Kenapa pak?"

"Kamu cobain dulu masakan kamu"

Zeya menyendok makanan kemulutnya.

Astagaaaa asin sekali batinnya

"Gimana rasanya?" tanya Arka lagi

"Asin pak" jawabnya malu-malu

Arka tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Meskipun asin dia tetap memakannya.

"Kamu harus banyak belajar masak Zey"

"Harus" tandasnya

Zeya hanya diam sambil terus melahap masakannya meskipun asin.

#%#@*$+×/

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

koq berasa spt istri y.../Grin/

2024-11-02

0

martina melati

martina melati

bisaaaa tp kalo gk enak gk boleh protess y

2024-11-02

0

martina melati

martina melati

ahemmnn minta gaji double nih... sdh dkantor ker masak drmh jg ker

2024-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Panggilan Kerja
2 Hari Pertama Kerja
3 Boss Aneh
4 Kenapa Aku jadi Memikirkannya???
5 Mengajaknya ke Acara Reuni
6 Reuni Sekolah
7 Arka si Pengganggu
8 Sisi Baik Seorang Arka
9 Orang Aneh
10 Dinas Luar
11 Demam
12 Dirawat
13 Jadi Baby Sitter
14 Pulang
15 Insiden Kecil
16 Siapa Laki-Laki Itu???
17 Sikapmu Selalu Dingin Padaku
18 CEO Baru
19 Tak Satu Ruangan Lagi
20 Menerima Tawaran Aneh
21 Dia Lagi
22 Pindah Kerumah Baru
23 Rumah Baru Tetangga Baru
24 Bertemu Mereka Berdua
25 Akhirnya ia datang juga
26 Kesal
27 Ungkapan Hati Randi untuk Zeya
28 Gadis Aneh
29 Ibu Sakit
30 Menjemput Gadis Itu
31 Di Pelabuhan
32 Perasaan Apa Ini???
33 Kejadian Tak Terduga
34 Laki-Laki Asing
35 Marah
36 Sedih
37 Apakah Aku Spesial Dihatimu???
38 Sebuah Ancaman
39 Ada Apa Dengan Hatiku???
40 Teman Kok Mesra
41 Berbadan Dua
42 Memanfaatkan
43 Aku Sayang Kamu
44 Bossku Kekasihku
45 Dimana Dia???
46 Masuk Jebakan
47 Tega
48 Pingsan
49 Dela Hamil!!!
50 Dilema
51 Ujian Hidup
52 Terpaksa Menikah
53 Ada Apa Dengannya
54 Berita Buruk
55 Patah Hati
56 Tak Sengaja Mendengar Sebuah Rahasia
57 Memberanikan Diri
58 Rela Jadi Yang Kedua
59 Kunikahi Wanitaku
60 Sesuatu Yang Indah Part 1
61 Sesuatu Yang Indah Part 2
62 Aku Baik-Baik Saja
63 Wanita Kedua
64 Langsung Tokcer!!!
65 Calon Papa
66 Tak Bisa Berbagi
67 Laki-Laki Pengganggu
68 Hal Yang Manis
69 Tak Sengaja Bertemu
70 Aku Harus Mengalah
71 Sesuatu Yang Janggal
72 Teka Teki
73 Orang Ketiga Yang Cemburu
74 Dugaanku
75 Perasaan Itu Pun Berubah
76 Mulai Terkuak
77 Harus Segera Kubongkar
78 Membuka Tabir Kebenaran
79 Resign
80 Akan Selalu Membekas Dihati
81 Aku Pergi
82 Titik Terendah dalam Hidupku
83 Sakit Jiwa dan Raga
84 Dela Melahirkan Baby Deera
85 Terpuruk
86 Semangat Melanjutkan Hidup Kembali
87 Melahirkan
88 Arya Keandra Krisdya
89 Kehadiran Baby Ar
90 Kembali Menata Hidup Part 1
91 Kembali Menata Hidup Part 2
92 Pertemuan Yang Tak Terduga Part 1
93 Pertemuan Yang Tak Terduga Part 2
94 Salah Paham
95 Berharap
96 Misi Berhasil
97 Penjelasan
98 Usaha Untuk Mendekati Ibu Mertua
99 Dapat Restu
100 Menikahi Wanita Yang Sama
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Panggilan Kerja
2
Hari Pertama Kerja
3
Boss Aneh
4
Kenapa Aku jadi Memikirkannya???
5
Mengajaknya ke Acara Reuni
6
Reuni Sekolah
7
Arka si Pengganggu
8
Sisi Baik Seorang Arka
9
Orang Aneh
10
Dinas Luar
11
Demam
12
Dirawat
13
Jadi Baby Sitter
14
Pulang
15
Insiden Kecil
16
Siapa Laki-Laki Itu???
17
Sikapmu Selalu Dingin Padaku
18
CEO Baru
19
Tak Satu Ruangan Lagi
20
Menerima Tawaran Aneh
21
Dia Lagi
22
Pindah Kerumah Baru
23
Rumah Baru Tetangga Baru
24
Bertemu Mereka Berdua
25
Akhirnya ia datang juga
26
Kesal
27
Ungkapan Hati Randi untuk Zeya
28
Gadis Aneh
29
Ibu Sakit
30
Menjemput Gadis Itu
31
Di Pelabuhan
32
Perasaan Apa Ini???
33
Kejadian Tak Terduga
34
Laki-Laki Asing
35
Marah
36
Sedih
37
Apakah Aku Spesial Dihatimu???
38
Sebuah Ancaman
39
Ada Apa Dengan Hatiku???
40
Teman Kok Mesra
41
Berbadan Dua
42
Memanfaatkan
43
Aku Sayang Kamu
44
Bossku Kekasihku
45
Dimana Dia???
46
Masuk Jebakan
47
Tega
48
Pingsan
49
Dela Hamil!!!
50
Dilema
51
Ujian Hidup
52
Terpaksa Menikah
53
Ada Apa Dengannya
54
Berita Buruk
55
Patah Hati
56
Tak Sengaja Mendengar Sebuah Rahasia
57
Memberanikan Diri
58
Rela Jadi Yang Kedua
59
Kunikahi Wanitaku
60
Sesuatu Yang Indah Part 1
61
Sesuatu Yang Indah Part 2
62
Aku Baik-Baik Saja
63
Wanita Kedua
64
Langsung Tokcer!!!
65
Calon Papa
66
Tak Bisa Berbagi
67
Laki-Laki Pengganggu
68
Hal Yang Manis
69
Tak Sengaja Bertemu
70
Aku Harus Mengalah
71
Sesuatu Yang Janggal
72
Teka Teki
73
Orang Ketiga Yang Cemburu
74
Dugaanku
75
Perasaan Itu Pun Berubah
76
Mulai Terkuak
77
Harus Segera Kubongkar
78
Membuka Tabir Kebenaran
79
Resign
80
Akan Selalu Membekas Dihati
81
Aku Pergi
82
Titik Terendah dalam Hidupku
83
Sakit Jiwa dan Raga
84
Dela Melahirkan Baby Deera
85
Terpuruk
86
Semangat Melanjutkan Hidup Kembali
87
Melahirkan
88
Arya Keandra Krisdya
89
Kehadiran Baby Ar
90
Kembali Menata Hidup Part 1
91
Kembali Menata Hidup Part 2
92
Pertemuan Yang Tak Terduga Part 1
93
Pertemuan Yang Tak Terduga Part 2
94
Salah Paham
95
Berharap
96
Misi Berhasil
97
Penjelasan
98
Usaha Untuk Mendekati Ibu Mertua
99
Dapat Restu
100
Menikahi Wanita Yang Sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!