Jadi Baby Sitter

Pagi harinya Zeya terbangun dari tidurnya sekitar pukul lima pagi. Dia langsung terduduk diranjang sambil mencari-cari Arka.

Disudut ruangan dia melihat Arka masih tidur diatas sofa. Dia tak habis pikir kenapa yang sehat tidur di ranjang sedangkan yang sakit tidur di sofa.

Dia mengutuki kebodohannya sendiri. Zeya mendekati Arka yang masih tidur.

"Pak, pak Arka" katanya sambil menyentuh pundaknya

"Hmmmmmm"

Tak lama kemudian matanya terbuka dan menatap wajah Zeya.

"Ada apa Zey"

"Maaf ya pak, bapak semalaman jadi tidur di sofa"

"Bukan masalah"

"Zey, tolong antarkan saya ke kamar mandi"

"Saya ingin mandi" katanya

"Ini masih pukul lima lebih lima belas menit pak"

"Memang kenapa?"

"Dari kemarin saya belum mandi, badanku gerah"

"Terserah bapak aja deh"

Arka berdiri dari duduknya dan Zeya dengan sigap memegang tiang cairan infusnya.

"Bapak mau mandi pakai air hangat?"

"Iya, saya mau mandi pakai air hangat, tolong siapkan"

Zeya memencet tombol air panas dan mengatur suhunya. Arka masih berdiri dibelakangnya.

"Udah siap pak air panasnya, ini showernya" katanya sambil menyerahkan shower

"Zey, saya ini lagi sakit"

"Kamu suruh saya mandi sendiri?" katanya

"Hah? trus gimana dong pak?"

"Saya panggilin perawatnya aja ya" kata Zeya akan keluar dari kamar mandi

"Eitssssss, nggak nggak. Kamu aja yang mandiin saya" katanya sambil menundukan kepala

Whatttttt

Mandiin pak Arka??

Mulut Zeya terbuka lebar, dia shock mendengar kata-kata Arka barusan.

"Bapak nyuruh saya yang mandiin?"

"Iya, kamu mandiin saya"

"Ayo jangan pake mikir lagi"

Zeya kebingungan

Ya Tuhan

Bagaimana caraku mandiin pak Arka

Gimana ini

Tolonggggggg.....

"Zeyyyy" panggil Arka membuyarkan lamunannya

"Kamu mikir apa sih?"

"Nggak mikir apa-apa kok pak"

"Trus kenapa masih diam aja, ayo lepasin bajuku"

Zeya takut-takut mendekati Arka. Dia mulai membuka baju piyama rumah sakit yang dikenakan Arka.

"Bapak pakai celana boxer kan?" katanya menyelidik

"Kamu tenang aja, saya tetap akan pakai celana kok"

"Saya juga nggak mau tubuhku kamu lihat"

Zeya mendengus kesal.

Aku yang merasa khawatir tapi malah diomong gitu

Dikira aku pengen lihat tubuhnya?

Nggak! nggak tertarik kali pak!

Huh

Pelan-pelan Zeya mulai mengguyur tubuh Arka dengan shower. Air hangat membasahi tubuh kekarnya. Diam-diam mata Zeya tidak berkedip melihat punggung kokohnya.

Please Zeya please

Fokus fokus

"Zey, mana sabunnya. Jangan diguyur terus"

"Eh, ini pak" katanya sambil menyodorkan sabun cair pada Arka

"Gimana saya bisa menggosokan sabun ketubuhku sendiri"

"Tanganku yang satu ada jarum infusnya. Tinggal satu, tapi kan susah menggosok dengan satu tangan"

"Apa kamu tidak ikhlas merawat saya?"

Hah? tidak ikhlas dia bilang

Pengen rasanya nge-getok pakai shower ini

Zeya yang menahan kesal hanya bisa berdiam diri.

"Ayo gosokan sabunnya diseluruh tubuhku"

Zeya menuang sabun ke telapak tangannya. Kemudian dia mulai dari punggung ke dada Arka. Tubuh Zeya terasa melemah seketika.

Zeyaaaaaaa

Anggap aja kamu sedang memandikan anak kecil ya Zey,

Anak kecil berusia tiga tahun!

Zeya mengalihkan pikirannya

"Kakinya juga Zey"

Dia masih terdiam, sibuk dengan pikirannya sendiri. Zeya menggosokan sabun dari lutut ke ujung kaki Arka. Kemudian dia mengguyur lagi dengan air sampai busa sabun tak ada lagi ditubuhnya.

"Ambilkan sikat gigi sama odolnya"

"Ini pak"

Setelah selesai mandi Arka dituntun lagi ke ranjangnya. Zeya mengambilkan piyama yang sudah disediakan di rumah sakit itu. Kemudian dia membantu Arka memakainya.

"Zey, kamu mandi sana gih. Biar segar badanmu"

"Ya udah saya tinggal mandi dulu"

"Setelah mandi kita jalan-jalan pagi, cari udara segar"

"Baik pak"

Zeya berlalu menuju kamar mandi. Dia segera mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Dia lebih suka air dingin daripada air hangat. Air dingin lebih menyegarkan tubuhnya.

Zeya telah membeli baju ganti kemarin sore di toko yang tak jauh dari rumah sakit itu.

Dia memakai kaos pendek dengan celana panjang. Zeya memang sederhana dalam hal apa pun termasuk berpakaian. Rambutnya sengaja dibiarkan terurai begitu saja.

Arka nampak tengah duduk di sofa sambil memegang ponselnya.

Pukul enam kurang lima menit batin Zeya

"Pak kita jadi jalan-jalan pagi?" tanyanya

Arka mendongak mengamati wajah Zeya dengan ekpresi datar.

"Ayo" katanya sambil berdiri

"Eh pak, bapak jangan jalan kaki"

"Saya pinjamkan kursi roda dulu"

"Tapi saya masih bisa jalan"

"Tetap aja pak, bapak tunggu sebentar"

Zeya langsung keluar kamar kemudian kembali dengan membawa kursi roda untuk Arka.

"Ayo duduk sini, saya akan dorong bapak"

Zeya menghampiri Arka dan menyuruhnya untuk duduk dikursi roda. Arka pun menurut mengikuti kemauan Zeya.

Kapan lagi bisa kayak gini

Jalan-jalan pagi bersama si gadis polos

Dan dia yang mendorong kursi roda ini batin Arka

Lagi-lagi dia kubuat repot

Hehe

Mereka berdua izin untuk sekedar jalan-jalan pagi kepada perawat yang jaga. Zeya mendorong kursi roda melewati koridor rumah sakit.

Mereka menuju ke sebuah taman kecil di samping rumah sakit.

"Segar banget pak udaranya"

"Iya, saya suka udara pagi. Masih benar-benar bersih dan sejuk"

"Kita duduk dikursi kayu itu yuk" ajak Zeya

Sebuah taman kecil dengan kolam air dan batu-batuan. Rumpuh hijau beserta pohon-pohon yang tak terlalu tinggi tersusun rapi.

Ada beberapa kursi panjang terbuat dari kayu yang sengaja disediakan oleh pemilik rumah sakit.

Arka dan Zeya duduk dikursi itu sambil menghirup udara pagi yang sejuk.

Setelah puas berjalan-jalan pagi mereka kembali lagi keruang perawatan. Tak lama dokter jaga dan perawat masuk untuk mengecek kondisi Arka.

"Kondisi pak Arka membaik, mudah-mudahan sore ini bisa pulang ya pak"

"Pacarnya jago nih ngrawatnya" kata dokter sambil tersenyum

"Makanya bisa cepat membaik gini" lanjut dokter laki-laki itu

Arka dan Zeya sama-sama salah tingkah. Mereka hanya diam.

"Pak Arka sarapan dulu, setelah itu minum obatnya" kata perawat

Perawat menaruh nampan berisi makanan diatas meja nakas. Setelah selesai memeriksa keadaan Arka, dokter dan perawat itu keluar dari ruangan.

"Sarapan dulu pak, abis itu minum obatnya" kata Zeya

Arka duduk diranjang sambil disuapi oleh Zeya. Dia menghabiskan makanannya tanpa sisa.

"Selasai sarapan, sekarang minum obat dulu"

Zeya mengambilkan beberapa obat yang harus diminum Arka. Setelah itu Arka berbaring diranjangnya sambil membaca-baca berita melalui ponselnya.

Sementara Zeya duduk di sofa sambil membaca majalah.

Tok tok tok

"Pagi pak Arka"

Bu Ranti datang dengan beberapa rekan kerja Arka dikantor.

"Pagi" jawab Arka

"Pagi Zeya, gimana keadaan pak Arka"

"Keadaannya membaik bu, mudah-mudahan sore ini bisa pulang"

"Oh syukurlah" kata seorang laki-laki, rekan kerjanya

Mereka kemudian berbincang-bincang didalam ruangan itu. Wajah Arka tak pucat lagi, dia nampak terlihat lebih sehat.

****

Episodes
1 Panggilan Kerja
2 Hari Pertama Kerja
3 Boss Aneh
4 Kenapa Aku jadi Memikirkannya???
5 Mengajaknya ke Acara Reuni
6 Reuni Sekolah
7 Arka si Pengganggu
8 Sisi Baik Seorang Arka
9 Orang Aneh
10 Dinas Luar
11 Demam
12 Dirawat
13 Jadi Baby Sitter
14 Pulang
15 Insiden Kecil
16 Siapa Laki-Laki Itu???
17 Sikapmu Selalu Dingin Padaku
18 CEO Baru
19 Tak Satu Ruangan Lagi
20 Menerima Tawaran Aneh
21 Dia Lagi
22 Pindah Kerumah Baru
23 Rumah Baru Tetangga Baru
24 Bertemu Mereka Berdua
25 Akhirnya ia datang juga
26 Kesal
27 Ungkapan Hati Randi untuk Zeya
28 Gadis Aneh
29 Ibu Sakit
30 Menjemput Gadis Itu
31 Di Pelabuhan
32 Perasaan Apa Ini???
33 Kejadian Tak Terduga
34 Laki-Laki Asing
35 Marah
36 Sedih
37 Apakah Aku Spesial Dihatimu???
38 Sebuah Ancaman
39 Ada Apa Dengan Hatiku???
40 Teman Kok Mesra
41 Berbadan Dua
42 Memanfaatkan
43 Aku Sayang Kamu
44 Bossku Kekasihku
45 Dimana Dia???
46 Masuk Jebakan
47 Tega
48 Pingsan
49 Dela Hamil!!!
50 Dilema
51 Ujian Hidup
52 Terpaksa Menikah
53 Ada Apa Dengannya
54 Berita Buruk
55 Patah Hati
56 Tak Sengaja Mendengar Sebuah Rahasia
57 Memberanikan Diri
58 Rela Jadi Yang Kedua
59 Kunikahi Wanitaku
60 Sesuatu Yang Indah Part 1
61 Sesuatu Yang Indah Part 2
62 Aku Baik-Baik Saja
63 Wanita Kedua
64 Langsung Tokcer!!!
65 Calon Papa
66 Tak Bisa Berbagi
67 Laki-Laki Pengganggu
68 Hal Yang Manis
69 Tak Sengaja Bertemu
70 Aku Harus Mengalah
71 Sesuatu Yang Janggal
72 Teka Teki
73 Orang Ketiga Yang Cemburu
74 Dugaanku
75 Perasaan Itu Pun Berubah
76 Mulai Terkuak
77 Harus Segera Kubongkar
78 Membuka Tabir Kebenaran
79 Resign
80 Akan Selalu Membekas Dihati
81 Aku Pergi
82 Titik Terendah dalam Hidupku
83 Sakit Jiwa dan Raga
84 Dela Melahirkan Baby Deera
85 Terpuruk
86 Semangat Melanjutkan Hidup Kembali
87 Melahirkan
88 Arya Keandra Krisdya
89 Kehadiran Baby Ar
90 Kembali Menata Hidup Part 1
91 Kembali Menata Hidup Part 2
92 Pertemuan Yang Tak Terduga Part 1
93 Pertemuan Yang Tak Terduga Part 2
94 Salah Paham
95 Berharap
96 Misi Berhasil
97 Penjelasan
98 Usaha Untuk Mendekati Ibu Mertua
99 Dapat Restu
100 Menikahi Wanita Yang Sama
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Panggilan Kerja
2
Hari Pertama Kerja
3
Boss Aneh
4
Kenapa Aku jadi Memikirkannya???
5
Mengajaknya ke Acara Reuni
6
Reuni Sekolah
7
Arka si Pengganggu
8
Sisi Baik Seorang Arka
9
Orang Aneh
10
Dinas Luar
11
Demam
12
Dirawat
13
Jadi Baby Sitter
14
Pulang
15
Insiden Kecil
16
Siapa Laki-Laki Itu???
17
Sikapmu Selalu Dingin Padaku
18
CEO Baru
19
Tak Satu Ruangan Lagi
20
Menerima Tawaran Aneh
21
Dia Lagi
22
Pindah Kerumah Baru
23
Rumah Baru Tetangga Baru
24
Bertemu Mereka Berdua
25
Akhirnya ia datang juga
26
Kesal
27
Ungkapan Hati Randi untuk Zeya
28
Gadis Aneh
29
Ibu Sakit
30
Menjemput Gadis Itu
31
Di Pelabuhan
32
Perasaan Apa Ini???
33
Kejadian Tak Terduga
34
Laki-Laki Asing
35
Marah
36
Sedih
37
Apakah Aku Spesial Dihatimu???
38
Sebuah Ancaman
39
Ada Apa Dengan Hatiku???
40
Teman Kok Mesra
41
Berbadan Dua
42
Memanfaatkan
43
Aku Sayang Kamu
44
Bossku Kekasihku
45
Dimana Dia???
46
Masuk Jebakan
47
Tega
48
Pingsan
49
Dela Hamil!!!
50
Dilema
51
Ujian Hidup
52
Terpaksa Menikah
53
Ada Apa Dengannya
54
Berita Buruk
55
Patah Hati
56
Tak Sengaja Mendengar Sebuah Rahasia
57
Memberanikan Diri
58
Rela Jadi Yang Kedua
59
Kunikahi Wanitaku
60
Sesuatu Yang Indah Part 1
61
Sesuatu Yang Indah Part 2
62
Aku Baik-Baik Saja
63
Wanita Kedua
64
Langsung Tokcer!!!
65
Calon Papa
66
Tak Bisa Berbagi
67
Laki-Laki Pengganggu
68
Hal Yang Manis
69
Tak Sengaja Bertemu
70
Aku Harus Mengalah
71
Sesuatu Yang Janggal
72
Teka Teki
73
Orang Ketiga Yang Cemburu
74
Dugaanku
75
Perasaan Itu Pun Berubah
76
Mulai Terkuak
77
Harus Segera Kubongkar
78
Membuka Tabir Kebenaran
79
Resign
80
Akan Selalu Membekas Dihati
81
Aku Pergi
82
Titik Terendah dalam Hidupku
83
Sakit Jiwa dan Raga
84
Dela Melahirkan Baby Deera
85
Terpuruk
86
Semangat Melanjutkan Hidup Kembali
87
Melahirkan
88
Arya Keandra Krisdya
89
Kehadiran Baby Ar
90
Kembali Menata Hidup Part 1
91
Kembali Menata Hidup Part 2
92
Pertemuan Yang Tak Terduga Part 1
93
Pertemuan Yang Tak Terduga Part 2
94
Salah Paham
95
Berharap
96
Misi Berhasil
97
Penjelasan
98
Usaha Untuk Mendekati Ibu Mertua
99
Dapat Restu
100
Menikahi Wanita Yang Sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!