Kenapa Aku jadi Memikirkannya???

Entah kenapa setiap ada Zeya, Arka selalu sengaja menyuruh ini itu. Dia sengaja membuat Zeya kerepotan.

Haha, aku ingin tertawa bila teringat sosok gadis itu.

Bila aku menyuruh yang bukan tugasnya, matanya langsung membulat. Itu menjadi suatu hiburan tersendiri untukku. Dia tidak berani membantah kemauanku.

Aku diam-diam selalu memperhatikan gerak geriknya. Bisa dilihat kalau dia sedang banyak kerjaan, rambutnya dicepol asal-asalan. Tapi itu justru membuatnya nampak cantik. Anak-anak rambut yang berjatuhan tak teratur menambah nilai manis pada wajahnya.

Kenapa aku jadi memikirkan gadis polos itu.

Arkaaaa..

Arka memijit-mijit kepalanya yang tidak sakit.

****

Arka mendekati meja Zeya. Diruangan tinggal Zeya dan Erin, yang lainnya sudah keluar untuk makan siang.

"Zeya ikut saya sekarang"

Erin memutar kepalanya sembilan puluh derajat kearah asal suara itu.

"Se-karang pak" jawab Zeya bingung

"Bukan, besok aja.. Ya sekarang" jawabnya ketus

"Baik pak"

Erin komat kamit mengisyaratkan pertanyaan pada Zeya. Dan Zeya pun menjawab dengan mengangkat kedua bahunya menandakan tidak tahu.

Zeya pun segera mengikuti Arka keluar dari ruang kerjanya.

Arka melonggarkan dasi yang dipakainya. Sedangkan Zeya tidak berani bertanya sedikit pun. Dia hanya membuntui Arka dari belakang.

Arka menghentikan langkah kakinya kemudian menoleh kearah Zeya.

"Kamu temani saya makan siang"

Kening Zeya tampak berkerut tanda tak mengerti kenapa atasannya tiba-tiba menyuruhnya menemani makan siang.

Arka kembali melanjutkan langkah kakinya, sekilas senyum tersungging dibibirnya.

Setelah keluar dari gedung Arka dan Zeya masuk kedalam mobil.

"Ke restauant A pak" kata Arka pada pak Yanto supir pribadinya

"Baik pak"

Mobil melaju menuju restaurant yang dituju. Sepuluh menit kemudian mobil pun sampai di pelataran restauant.

Arka dan Zeya masuk ke restaurant mewah itu. Zeya terkagum-kagum melihat design ruangan itu. Seumur-umur dia belum pernah makan di restaurant.

Arka memilih kursi disisi kiri dekat jendela kaca. Restaurant nampak ramai oleh para pengunjung yang mulai berdatangan di jam makan siang seperti ini.

"Kamu pilih aja makanan yang kamu mau" kata Arka sambil melihat-lihat daftar menu makanan ditangannya.

"Baik pak"

Zeya nampak ragu-ragu menentukan menu apa yang ingin dia makan. Nama-nama makanannya begitu asing ditelinganya. Dia membolak-balikan buku menu yang dipegangnya.

Arka tahu kalau Zeya sedang kebingungan memilih menu makanan.

"Udah kamu nggak usah pilih, saya aja yang pilih"

"Apa pun yang saya pilih kamu harus mau dan harus dimakan"

Mata Zeya membulat seperti kelereng.

Haha

Aku tertawa puas melihat mata gadis polos ini.

Tak perlu menunggu lama akhirnya makanan pun datang. Zeya heran melihat begitu banyak makanan yang Arka pesan untuk mereka berdua.

"Kenapa bengong, saya mengajak kamu kesini untuk makan. Bukan bengong"

Zeya mengerucutkan bibirnya, kemudian dia mulai menyantap makanan dihadapannya.

Baik Arka maupun Zeya tengah menikmati makan siang mereka, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dari mulut mereka.

Zeya memegang perutnya karena kekenyangan. Begitu banyak makanan yang masuk ke perutnya.

"Kamu udah kenyang?" tanya Arka tanpa melihat Zeya

"Udah pak, saya udah kenyang"

"Itu masih banyak, abisin aja"

"Perut saya nggak mampu buat ngehabisin sebanyak itu"

"Bapak aja yang habisin" gerutu Zeya

Arka hanya menahan senyum dibibirnya. Setelah selesai makan siang mereka kembali ke kantor.

****

"Makan siang dimana lu tadi sama pak Arka?" tanya Erin berbisik karena penasaran

"Makan siang di restaurant dekat situ"

"Baru lu doang tau yang diajak makan siang berdua dengannya"

"Masa sih"

"Iya serius, lu doang"

"Mungkin dia kasihan kali sama aku" jawab Zeya sekenanya

"Kasian kenapa?"

"Kasian sama aku, tiap hari makan nasi goreng kalau nggak pecel lele"

"Makanya ngajak aku ke restauran"

Zeya dan Erin terkikik. Tawa mereka berhenti seketika ketika melihat Arka sudah berdiri dibelakang Erin.

"Erin, kamu ngapain disini. Kembali kemeja kamu sana"

Suara Arka membuat Erin jadi nyengir menahan malu sekaligus takut.

Wuuuu dasar boss nyebelin banget!

"Ba-baik pak"

"Dan kamu Zeya, lanjutkan kerjaan kamu"

"Iya pak" jawabnya

"Oya nanti sekitar pukul tiga kamu ikut saya meeting di meeting room lantai sepuluh"

"Baik pak"

****

Di meeting room sudah berkumpul para manager berbagai divisi beserta asistennya. Arka mengajak Zeya ikut beserta mereka.

Meeting akan dimulai lima belas menit lagi.

"Hei bro" sapa seorang laki-laki sambil menepuk pundak Arka

"Hei Den"

Laki-laki yang menyapa Arka menatap kearah Zeya yang duduk tepat disebelahnya.

"Siapa dia?" tanyanya pelan sambil berbisik ke Arka

"Asisten gue"

"Sejak kapan lu pake asisten, hah??" ledek laki-laki itu

"Sejak saat ini, gue mau bawa asisten, puas lo"

"Hahaaaa"

Laki-laki itu bernama Denis, dia juga seorang manager tapi di divisi lain.

"Hei kenalin saya Denis" Denis memperkenal dirinya sambil mengulurkan tangannya. Dengan cepat Arka menepis tangan Denis.

"Meeting akan segera dimulai, lu gak usah kenalan sama anak buah gue" Bisik Arka

"Pelit banget lu, anak buah lu manis ka" katanya sambil tertawa

Zeya tersenyum sambil menganggukan kepalanya tanda menghormati Denis.

Diruangan itu nampak juga Dela yang duduk diseberang meja. Wajahnya cantik, dari penampilannya bisa dinilai kalau dia adalah wanita berkelas.

Zeya mengambil buku dan pulpen untuk mencatat apa yang perlu dicatat dalam meeting nanti.

Meeting berlangsung sekitar dua jam. Arka dan Zeya keluar dari ruang meeting. Di luar ruangan Dela dan Denis sedang berbincang-bincang. Mereka berdua tampak akrab.

"Ka, papa nyuruh kamu kerumah" kata Dela tiba-tiba

Arka menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Dela.

"Tolong katakan pada pak Tama, nanti malam saya akan menemuinya"

"It's oke"

Arka pun pergi meninggalkan Dela dan Denis disusul Zeya dibelakangnya.

"Hubungan lu sama Arka masih panas ya Del"

"Seperti yang lu lihat, dia begitu dingin sama gue"

"Ya lu maklumin aja, dia emang dari dulu kayak gitu"

"Tapi tadinya nggak separah itu Den" Dela tertunduk lemah

"Sejak dia mutusin gue, dia nambah dingin ke gue"

"Lu jangan pantang menyerah gitu"

"Lu taklukin hati dia, mana Dela yang gue kenal. Cewek super cantik dari zaman kita sekolah"

"Lu bisa aja Den"

Mereka berdua tertawa. Memang sejak dulu Arka dan mereka berdua satu sekolah saat SMA. Dela terkenal cantik sejak dulu.

Sedangkan Arka adalah pemuda yang cerdas dan pendiam. Maka tak heran kalau diusianya yang masih muda dia sudah mempunyai jabatan dikantornya.

****

Episodes
1 Panggilan Kerja
2 Hari Pertama Kerja
3 Boss Aneh
4 Kenapa Aku jadi Memikirkannya???
5 Mengajaknya ke Acara Reuni
6 Reuni Sekolah
7 Arka si Pengganggu
8 Sisi Baik Seorang Arka
9 Orang Aneh
10 Dinas Luar
11 Demam
12 Dirawat
13 Jadi Baby Sitter
14 Pulang
15 Insiden Kecil
16 Siapa Laki-Laki Itu???
17 Sikapmu Selalu Dingin Padaku
18 CEO Baru
19 Tak Satu Ruangan Lagi
20 Menerima Tawaran Aneh
21 Dia Lagi
22 Pindah Kerumah Baru
23 Rumah Baru Tetangga Baru
24 Bertemu Mereka Berdua
25 Akhirnya ia datang juga
26 Kesal
27 Ungkapan Hati Randi untuk Zeya
28 Gadis Aneh
29 Ibu Sakit
30 Menjemput Gadis Itu
31 Di Pelabuhan
32 Perasaan Apa Ini???
33 Kejadian Tak Terduga
34 Laki-Laki Asing
35 Marah
36 Sedih
37 Apakah Aku Spesial Dihatimu???
38 Sebuah Ancaman
39 Ada Apa Dengan Hatiku???
40 Teman Kok Mesra
41 Berbadan Dua
42 Memanfaatkan
43 Aku Sayang Kamu
44 Bossku Kekasihku
45 Dimana Dia???
46 Masuk Jebakan
47 Tega
48 Pingsan
49 Dela Hamil!!!
50 Dilema
51 Ujian Hidup
52 Terpaksa Menikah
53 Ada Apa Dengannya
54 Berita Buruk
55 Patah Hati
56 Tak Sengaja Mendengar Sebuah Rahasia
57 Memberanikan Diri
58 Rela Jadi Yang Kedua
59 Kunikahi Wanitaku
60 Sesuatu Yang Indah Part 1
61 Sesuatu Yang Indah Part 2
62 Aku Baik-Baik Saja
63 Wanita Kedua
64 Langsung Tokcer!!!
65 Calon Papa
66 Tak Bisa Berbagi
67 Laki-Laki Pengganggu
68 Hal Yang Manis
69 Tak Sengaja Bertemu
70 Aku Harus Mengalah
71 Sesuatu Yang Janggal
72 Teka Teki
73 Orang Ketiga Yang Cemburu
74 Dugaanku
75 Perasaan Itu Pun Berubah
76 Mulai Terkuak
77 Harus Segera Kubongkar
78 Membuka Tabir Kebenaran
79 Resign
80 Akan Selalu Membekas Dihati
81 Aku Pergi
82 Titik Terendah dalam Hidupku
83 Sakit Jiwa dan Raga
84 Dela Melahirkan Baby Deera
85 Terpuruk
86 Semangat Melanjutkan Hidup Kembali
87 Melahirkan
88 Arya Keandra Krisdya
89 Kehadiran Baby Ar
90 Kembali Menata Hidup Part 1
91 Kembali Menata Hidup Part 2
92 Pertemuan Yang Tak Terduga Part 1
93 Pertemuan Yang Tak Terduga Part 2
94 Salah Paham
95 Berharap
96 Misi Berhasil
97 Penjelasan
98 Usaha Untuk Mendekati Ibu Mertua
99 Dapat Restu
100 Menikahi Wanita Yang Sama
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Panggilan Kerja
2
Hari Pertama Kerja
3
Boss Aneh
4
Kenapa Aku jadi Memikirkannya???
5
Mengajaknya ke Acara Reuni
6
Reuni Sekolah
7
Arka si Pengganggu
8
Sisi Baik Seorang Arka
9
Orang Aneh
10
Dinas Luar
11
Demam
12
Dirawat
13
Jadi Baby Sitter
14
Pulang
15
Insiden Kecil
16
Siapa Laki-Laki Itu???
17
Sikapmu Selalu Dingin Padaku
18
CEO Baru
19
Tak Satu Ruangan Lagi
20
Menerima Tawaran Aneh
21
Dia Lagi
22
Pindah Kerumah Baru
23
Rumah Baru Tetangga Baru
24
Bertemu Mereka Berdua
25
Akhirnya ia datang juga
26
Kesal
27
Ungkapan Hati Randi untuk Zeya
28
Gadis Aneh
29
Ibu Sakit
30
Menjemput Gadis Itu
31
Di Pelabuhan
32
Perasaan Apa Ini???
33
Kejadian Tak Terduga
34
Laki-Laki Asing
35
Marah
36
Sedih
37
Apakah Aku Spesial Dihatimu???
38
Sebuah Ancaman
39
Ada Apa Dengan Hatiku???
40
Teman Kok Mesra
41
Berbadan Dua
42
Memanfaatkan
43
Aku Sayang Kamu
44
Bossku Kekasihku
45
Dimana Dia???
46
Masuk Jebakan
47
Tega
48
Pingsan
49
Dela Hamil!!!
50
Dilema
51
Ujian Hidup
52
Terpaksa Menikah
53
Ada Apa Dengannya
54
Berita Buruk
55
Patah Hati
56
Tak Sengaja Mendengar Sebuah Rahasia
57
Memberanikan Diri
58
Rela Jadi Yang Kedua
59
Kunikahi Wanitaku
60
Sesuatu Yang Indah Part 1
61
Sesuatu Yang Indah Part 2
62
Aku Baik-Baik Saja
63
Wanita Kedua
64
Langsung Tokcer!!!
65
Calon Papa
66
Tak Bisa Berbagi
67
Laki-Laki Pengganggu
68
Hal Yang Manis
69
Tak Sengaja Bertemu
70
Aku Harus Mengalah
71
Sesuatu Yang Janggal
72
Teka Teki
73
Orang Ketiga Yang Cemburu
74
Dugaanku
75
Perasaan Itu Pun Berubah
76
Mulai Terkuak
77
Harus Segera Kubongkar
78
Membuka Tabir Kebenaran
79
Resign
80
Akan Selalu Membekas Dihati
81
Aku Pergi
82
Titik Terendah dalam Hidupku
83
Sakit Jiwa dan Raga
84
Dela Melahirkan Baby Deera
85
Terpuruk
86
Semangat Melanjutkan Hidup Kembali
87
Melahirkan
88
Arya Keandra Krisdya
89
Kehadiran Baby Ar
90
Kembali Menata Hidup Part 1
91
Kembali Menata Hidup Part 2
92
Pertemuan Yang Tak Terduga Part 1
93
Pertemuan Yang Tak Terduga Part 2
94
Salah Paham
95
Berharap
96
Misi Berhasil
97
Penjelasan
98
Usaha Untuk Mendekati Ibu Mertua
99
Dapat Restu
100
Menikahi Wanita Yang Sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!