Pukul lima pagi Zeya sudah siap-siap hendak pulang ke kosannya. Pak Yanto sudah menunggu dihalaman depan rumah Arka.
Arka keluar kamar sambil mengenakan jaket. Zeya heran melihatnya.
"Bapak mau kemana?"tanya Zeya penasaran
"Mau ikut nganterin kamu"
"Kan saya udah sama pak Yanto?"
"Trus kenapa kalau saya pengen ikut?"
"Saya pengen keluar cari udara segar"
"Subuh-subuh gini?" tanya Zeya
"Iya, justru jam lima pagi gini udaranya lebih segar"
Zeya hanya menatap aneh, ia tak habis pikir dengan cara berpikir Arka.
Kurang kerjaan aja, subuh-subuh gini mau cari udara segar
Mana abis sakit juga! Batinnya heran
"Terserah bapak aja deh" kata Zeya ngloyor keluar rumah
Zeya masuk kedalam mobil disusul Arka. Pak Yanto dibuat heran juga. Dia menoleh ke kursi penumpang sambil bertanya pada Arka.
"Pak Arka mau kemana?"
"Saya mau sekalian cari udara segar" katanya sambil memperbaiki posisi duduknya
"Tapi bapak habis sakit"
"Udah jangan banyak tanya, ayo jalan" kata Arka
Zeya hanya diam tak bergeming mendengar percakapan dua orang laki-laki itu. Mobil berjalan melintasi jalanan yang sudah mulai tampak ramai.
"Besok saya udah masuk kerja Zey" kata Arka memulai percakapan
"Bapak yakin udah ngrasa baikan?"
"Udah kok, nih" katanya sambil menggerak-gerakan tubuhnya
"Syukurlah kalau gitu"
Mobil berhenti dipinggir jalan raya tepat diujung gang kosan Zeya.
"Saya pamit dulu, pak Arka"
"Pak Yanto saya duluan"
"Hmmmm, hati-hati Zey" ucap Arka
"Iya mbak" kata pak Yanto
Zeya keluar dari mobil dan berjalan menuju kosannya. Arka menatap bayangan Zeya yang lama-lama menjauh dan tak terlihat lagi olehnya.
"Jalan pak" katanya menyuruh pak Yanto melajukan mobilnya
"Baik pak"
*****
Semua orang dikantor sedang sibuk mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing. Zeya juga masih berkutat dengan pekerjaan yang menumpuk dan harus segera diselesaikan.
"Zey, mau sekalian gue bikinin kopi nggak? kata Erin
"Mau dong ri" katanya sumringah
"Wuuuu dasar"
"Hehe"
"Thanks ya, jangan manis-manis" teriaknya
"Iyaaa bu bos" Erin berjalan keluar ruangan menuju pantry
Tak lama kemudian Erin masuk keruang kerja dengan membawa dua cangkir kopi. Satu untuk Zeya dan satu lagi untuknya sendiri.
"Nih, kopimu" Katanya sambil menyerahkan kopi buatannya
"Maacihh" kata Zeya menirukan suara anak kecil
Erin berdiri menyandarkan tubuhnya di meja kerja Zeya sambil memegang secangkir kopi.
"Zey" katanya pelan
"Hmmm apa?"
"Kemarin kamu yang ngerawat pak Arka kan, judes nggak mulutnya?"
"Hmmmm jangan ditanya judes dan pedes, paket komplit pokoknya"
Hihihi
Mereka berdua tertawa cekikikan
"Nyebelin banget pokoknya" imbuhnya
"Untung masih ketolong sama muka tampannya" celetuk Erin
"Haha bener tuh"
Tiba-tiba pintu terbuka, seorang wanita super cantik masuk keruangan. Siapa lagi kalau bukan Dela Deffana mantan pacar Arka.
"Arkaaa" panggilnya
Tapi yang dipanggil tak ada dimeja kerjanya. Matanya menatap Erin dan Zeya yang sedang ngobrol.
"Kalian ngapain, sana duduk di meja kerja masing-masing" katanya dengan tatapan tidak suka
"Ishhhhh" kata Erin sambil berjalan menuju mejanya
Sementara Zeya memutar kursinya menatap layar monitornya lagi
"Bu Dela nyari pak Arka?" tanya bu Ranti
"Iya, Arka belum masuk hari ini?"
"Belum, mungkin besok baru masuk?"
"Ada yang perlu dibantu bu?
"Oh nggak ada bu Ranti, saya permisi dulu"
"Iya silahkan"
Dela berjalan keluar ruangan sambil memencet-mencet ponselnya. Dia menghubungi nomor Arka, namun panggilannya selalu dialihkan.
****
Erin dan Zeya sedang berada dikantin kantor. Mereka berdua sedang menikmati makan siang bersama.
"Aku sebel banget tau, sama bu Dela itu"
"Songong banget jadi orang"
"Orang cantik kayak gitu kali rin" Zeya menimpali
"Cantik tapi nggak punya attitude yang baik juga percuma" Erin masih mengomel
"Udah nggak usah dipikirin"
"Sebel aja aku"
"Iya aku ngerti" Zeya berusaha memahami perasaan temannya
"Mau nggak aku ambilin es jeruk?"
"Boleh, biar adem hati gue"
"Haha" Zeya tertawa
Zeya memesan dua gelas es jeruk. Namun tiba-tiba ada seseorang menabraknya dari samping
"Aduhhh panas" Zeya mengaduh kepanasan
Bajunya ketumpahan kuah bakso yang lumayan masih panas.
"Eh sorry-sory" kata orang itu
Zeyq mendongak dan melihat siapa yang menabrak dirinya. Ternyata pemilik suara itu adalah Dela.
"Maaf ya, aku nggak sengaja" katanya
"Nggak apa-apa mbak" kata Zeya kesal
Jelas dia melihat Zeya sedang berdiri disini. Tapi kenapa dia menabraknya dan membuat kuah bakso tumpah mengenai bajunya.
Dela tersenyum puas. Sementara Zeya berjalan ke meja makan dengan membawa dua gelas es jeruk.
"Kamu kenapa Zey?"
"Ketumpahan kuah bakso" katanya sambil meletakan minuman yang dipesannya
"Kok bisa sih"
"Tuh, bu Dela nggak sengaja numpahin ke bajuku" katanya sambil nunjuk Dela yang masih berdiri tak jauh dari mereka
"Ihhh dasar ya, udah kamu bersihin dulu gih ke toilet"
"Panas banget nggak?"
"Nggak terlalu, untung bajuku agak tebal. kalau nggak bisa melepuh kulit dadaku"
Zeya ketoilet membersihkan bajunya. Dia masih terus mencuci bagian yang kotor dengan air.
Sial!
Kuah kuning baksonya nggak bisa hilang.
Aku ganti baju aja, untung ada baju ganti dilaci
Huh
Dia menghampiri Erin yang masih duduk sambil menikmati es jeruknya.
"Nggak bisa dibersihin Zey?"
"Susah rin, aku mau ganti baju aja"
"Kamu ada baju ganti nggak? kalau nggak aku ada dilaci"
"Aku ada kok"
"Yuk kita masuk keruangan" ajak Zeya
"Yuk lah, gue bawain nih es jeruk"
Mereka berdua kembali masuk keruang kerjanya. Sementara Zeya mengambil kemeja panjang yang disimpan dilacinya. Lalu pergi ketoilet untuk berganti baju.
****
Uhhhhhhhh
Akhirnya selesai juga kerjaanku hari ini
Zeya melirik jam tangannya.
Pukul lima lebih dua puluh menit
"Rin, hayuk pulang"
"Duluan aja, kerjaanku ada yang belum kelar nih"
"Abis aku besok sama pak Arka, kalau belum nyerahin data ke dia"
"Makanya jangan kebanyakan ngobrol aja, jadi nggak kelar-kelar kan" ledek Zeya
"Berisik kamu, udah sana pulang" katanya sambil mengibas-ngibaskan tangannya
"Aku pulang duluan ya, dadahhh" pamit Zeya
"Dahhh"
Capek banget aku hari ini
Sampai kosan mandi trus tidur
Seperti biasanya Zeya berjalan kaki menuju kosan. Ketika dia baru berjalan beberapa menit Randi muncul membawa motornya.
"Zey, jam segini baru pulang"
"Eh iya mas, lagi banyak kerjaan di kantor"
"Oh, ayo naik" Randi menyuruh naik ke motornya
Zeya naik motor dibonceng oleh Randi.
"Mas Randi dari mana?"
"Nih abis beli nasi goreng"
"Jauh amat belinya, kan dekat sana ada"
"Pengen yang jauh Zey, hehe"
"Bisa aja"
Motor pun berhenti dipinggir jalan tak jauh dari kosannya.
"Sini aja mas, makasih ya"
"Iya sama-sama"
Zeya pun turun dari motor Randi. Tak jauh dari situ sepasang mata sedang menatap tajam kearah mereka.
****
Siapakah dia??? 😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Yesi Triyanto
ada yg panas hati nya
2021-12-16
1