Keysha dan David tengah menyusuri jalanan yang mulai gelap. Gadis itu memeluk pinggang David dengan erat. Rinai hujan tampak membasahi kaca helm. Sesekali David mengusapnya saat pandangannya mulai mengabur.
Kini keduanya berhenti tepat di depan rumah Indah. Keysha meminta pada Indah untuk mengizinkan dirinya bermalam ditempatnya. Awalnya Indah ragu, namun setelah mendengarkan beberapa penjelasan dari Keysha melalui pesan singkat, gadis itu pun mengizinkannya.
Keysha turun dari motor. Gadis itu langsung menyerahkan helm yang dipakainya tadi pada David.
"Masuklah, aku akan pergi setelah kau berada didalam" ujar David.
"Berikan alamatmu, besok aku akan menjemputmu ke bandara" ucap Keysha pelan.
"Baiklah, nanti aku akan mengirimkan alamatku padamu" sembari mengusap puncak kepala Keysha.
"Jangan lupa meneleponku setelah tiba di rumah, dan berhati-hati lah di jalan"
David menganggukkan kepalanya seraya tersenyum. Pria itu melajukan motornya saat melihat Keysha sudah memasuki pintu gerbang.
Keysha menangis sesegukkan saat masuk ke kediaman Indah. Sang pemilik rumah pun panik saat mendapati tamunya datang dan tiba-tiba menangis tersedu.
"Ada apa? David menyakitimu?" tanya Indah dengan wajah yang khawatir.
Keysha menggelengkan kepalanya. Gadis itu kemudian menghambur ke pelukan indah. Tubuhnya terasa dingin dan bajunya sedikit lembab.
"Pakaianmu basah. Mari ikut denganku, aku akan menyiapkan pakaianmu" ucap Indah sembari menarik tangan Keysha.
...
Keysha tengah berada di dalam kamar bersama Indah. Gadis itu mengenakan pakaian yang tebal sembari memegang mug yang berisi minuman hangat.
"Apa yang sebenarnya terjadi? aku akan memasang kedua telingaku untuk mendengarkan cerita panjang yang kau maksud" ujar Indah. Ya.. seperti biasa, gadis ini memang tak ingin berbasa-basi.
"Ini semua skenario papa"
"Sebentar, skenario apa maksudmu?" tanya Indah merasa kurang paham.
"Bea siswa yang di terima David semuanya adalah rencana papa. Papa pendiri yayasan itu. Papa selama ini sudah mengetahui semuanya" ucap Keysha lirih.
Keysha meletakkan mug yang dipegangnya ke atas meja.
"Sebagai gantinya, aku harus menikahi pria pilihan papa" Keysha memejamkan matanya, mencoba menguatkan dirinya.
"Apa?!" Indah terlonjak kaget.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Kau harus memberi tahu David yang sebenarnya. Jika memang kau tak ingin melakukannya, biarkan aku saja" ucap gadis itu yang langsung berdiri dari posisi duduknya.
Keysha dengan cepat meraih tangan Indah. Matanya berkaca-kaca sembari menggeleng pelan.
"Jangan lakukan itu, ku mohon" pinta gadis itu dengan tatapan sendu.
"Aku tidak memiliki banyak kekuatan untuk menghentikan papa. Dan jika suatu saat David mengetahui semuanya, ia akan membenciku saja namun tidak dengan papa" jelas Keysha.
Indah menghembuskan nafasnya dengan kasar. Matanya mulai berkaca-kaca mendengar penuturan Keysha. Bahkan gadis yang ada dihadapannya ini tak sedikit pun dimanusiakan oleh pria yang ia sebut papa, namun ia tetap menjaga nama baik sang ayah.
"Kau.. mengapa begitu bodoh" ucap Indah yang langsung memeluk sahabatnya itu
Keysha tak menerima banyak cinta, namun kenapa sang ayah tega merenggut satu cinta berharga yang dimilikinya.
...****************...
Keysha tengah berada di bangku belakang bersama David. Tangan mereka saling menggenggam begitu erat. Sementara Indah yang berada di kursi depan harus menyaksikan kemesraan dua sejoli ini.
"Ckckck.. jika aku tahu akan ada adegan seperti ini, lebih baik aku menyuruhmu menaiki taksi saja" gurau Indah sembari menatap kaca mobil.
Keduanya saling berpandangan, kemudian terkekeh geli.
"Maafkan aku yang sudah merepotkanmu, Kak" ujar David.
"Tidak apa-apa, lagi pula aku hanya bercanda" tukas Indah disertai tawa kecil.
"Selesaikan studimu dengan baik, jadilah pria yang sukses" Indah mencoba menasihati David.
"Tentu saja, Kak. Aku akan menjadi pria yang sukses untuk Keysha. Setelah itu aku akan melamarnya" jawaban David membuat Indah merasa sedih. Gadis itu memegang kuat setir mobilnya mencoba untuk tidak menangis.
Sementara Keysha hanya memalingkan wajahnya menatap ke arah jendela kaca. Dengan cepat ia menghapus air matanya yang jatuh tanpa seizinnya.
...
Sesampainya di bandara, Keysha dan David turun dari mobil. Sementara Indah memilih untuk tetap berada di mobil. Ia tak sanggup jika harus menyaksikan perpisahan yang menyakitkan seperti ini.
David menyeret koper dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya menggenggam jemari kekasihnya. Danu memesankan tiket pesawat kelas bisnis untuk David. Keysha pun bersyukur akan hal itu.
"Aku tidak memiliki begitu banyak foto, bagaimana jika kita mengambil beberapa foto sembari menunggu" ucap Keysha mengeluarkan ponselnya.
David pun menyetujui akan hal itu. Keduanya berselfie dengan ekspresi tersenyum, namun kesedihan terpancar di mata keduanya. Setelah mengambil beberapa foto serta video yang dijadikan story pada sosial medianya, Keysha mengambil sesuatu dari dalam sakunya. Sepasang gelang dengan ukiran kata endless love, serta inisial nama mereka.
Keysha membawa tangan David ke pangkuannya, ia pun memakaikan gelang tersebut pada pria itu. David melakukan hal yang sama, memakaikan gelang yang satunya pada Keysha.
"Anggap saja ini adalah hatiku, sampai akhir akan tetap milikmu" ucap Keysha dengan nada bergetar.
"Aku akan menjaganya dengan baik" ujar David sembari menggenggam kedua tangan Keysha.
Tak lama kemudian terdengar suara pengumuman keberangkatan pesawat. Baik Keysha maupun David langsung beranjak dari tempat duduknya.
"Aku pergi ya" ujar David lirih.
Keysha mengangguk. Sembari berusaha keras untuk tetap tersenyum. David menarik kopernya sembari melepaskan tangan Keysha. Baru beberapa langkah David berjalan, pria itu berbalik menatap kekasihnya yang sudah berurai air mata.
Pria itu merentangkan tangannya. Tak menunggu waktu yang lama Keysha segera menghambur kekasihnya itu. Gadis itu sedikit meremas baju kemeja David sembari menahan rasa sakitnya.
"Jangan menangis" ucap pria itu.
"Setelah hitungan ketiga mari berbalik arah bersama-sama. Aku tahu ini berat, tapi kita harus melakukannya" ujar Keysha.
Perlahan Keysha pun mulai menghitung.
"Satu.. dua.. tiga.." keduanya langsung berbalik arah saling membelakangi. Jarak keduanya semakin menjauh, tak lama kemudian Keysha kembali berbalik. Namun ia sudah tak melihat David lagi. Gadis itu melanjutkan langkahnya dengan gontai.
Indah langsung keluar dari mobilnya saat melihat Keysha keluar dari tempat tersebut.
"Kak.. bagaimana ini? baru beberapa menit kami berpisah, tapi aku sudah begitu merindukannya" ujar Keysha terisak.
Indah memberikan sebuah pelukan untuk Keysha. Jalan yang dilalui gadis ini tidaklah mudah. Bahkan jika Indah berada diposisi Keysha, tentu saja ia sudah merasa tak sanggup.
Indah membawa Keysha ke dalam mobil, mencoba menenangkan gadis itu. Ia pun melajukan mobilnya saat dilihatnya Keysha tak menangis lagi. Tatapannya lurus ke depan.
"Kak.. terima kasih karena selalu ada untukku" ujar Keysha membuka suara.
"Aku tidak akan menerima ucapan terima kasihmu itu sebelum kau hidup dengan baik" gumam Indah.
"Kau harus bahagia, Key"
"Tapi aku sudah bahagia kak dengan adanya kakak" sahut Keysha.
"Selalu saja ada jawaban yang mampu membuatku bungkam" tukas Indah.
Keysha pun tertawa terbahak-bahak. Biarkan seperti ini sejenak. Biarkan ia membalut rasa sedihnya akan perpisahan yang menyakitkan itu dengan tawa, meskipun pada akhirnya ia akan menjatuhkan air matanya jua.
.
.
.
Bersambung..
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Ani Aira
kasian Keysha
2021-11-01
1
Sri Puji Lestari
lanjut thor
2021-10-23
1
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
mgkn Keysha akan LBH memilih TDK mencintai kl pd akhrnya menyisakan luka
😔😔😔😔
2021-10-23
1