BRAKKK...
Kevin menggebrak mejanya. Kemarahannya menggebu-gebu, matanya menatap nanar ke arah pria yang ada dihadapannya.
"Sebaiknya kau bersikap baik padaku, rahasiamu ada di tanganku. Jika ayahmu tahu, aku yakin posisimu akan digeser oleh adik tirimu" ucap Danu dengan santainya, beda halnya dengan sosok yang ada dihadapannya itu. Pria yang menatapnya dengan tatapan membunuh.
"Kau.." Kevin tak bisa berkata-kata lagi. Ia mengepalkan tangannya dengan kuat. Pria yang ada dihadapannya tahu akan kelemahan dirinya.
"Bukankah tawaranku itu cukup menarik? putriku bahkan lebih cantik. Seharusnya kau bersyukur karena mendapatkan sebuah tawaran yang langka" ujar Danu menyunggingkan senyum liciknya.
"Baik! Aku akan menikahi putrimu. Asalkan kau menutup mulut busukmu itu" tukas Kevin sembari menunjuk wajah Danu. Pria itu tak punya pilihan lain selain menyetujui pernikahan tersebut.
"Sekarang keinginanmu sudah terpenuhi, sebaiknya kau keluar dari sini" sambung Kevin.
Danu beranjak dari tempat duduknya sembari membenahi jas yang dikenakannya. Pria itu pun melangkahkan kakinya ke luar. Namun sebelum mencapai ke bibir pintu, Danu berbalik menatap Kevin.
"Lain kali kau harus bersikap lebih sopan lagi pada calon mertuamu ini" setelah mengucapkan kalimat tersebut, Danu pun melenggang keluar dari ruangan Kevin.
Kevin melemparkan berkas-berkas yang ada di meja kerjanya dengan sembarang.
"Akhhh..." seru pria itu sembari mengacak rambutnya frustasi.
"Aku kira kau gadis yang lugu, ternyata kau dan ayahmu memakai cara licik untuk menjatuhkan ku. Lihat saja, kelak aku akan membuatmu seperti di neraka" gumam Kevin. Dada pria itu naik turun karena emosinya yang sudah mencapai level tertinggi.
Kevin meraih ponselnya dan menempelkan benda pipih itu ditelinganya setelah ia menekan kontak yang hendak dihubungi.
"Pa, atur tanggal pernikahanku dengan putri Pak Danu" ujar Kevin berbicara dengan nada datar.
"Apakah kau yakin? gadis itu tidak layak untuk dijadikan seorang istri. Bukankah kau melihatnya sendiri di acara perjamuan kemarin?" ujar suara milik Ruslan dari seberang telepon.
"Aku mengenalnya Pa, dia gadis yang baik" ujar Kevin berbohong.
"Baiklah jika kau berkata demikian, nanti papa dan pak Danu akan mengatur tanggal yang pas untuk pernikahanmu" ucap Ruslan yang tak lama kemudian memutuskan sambungan teleponnya.
Kevin membanting ponselnya ke lantai. Alhasil benda pipih itu pun hancur seketika. Mata Kevin memerah, hanya ini jalan keluar satu-satunya.
"Maafkan aku.." gumam Kevin sendu.
...
Setelah dibukakan pintu oleh Sapri, Danu langsung memasuki mobilnya. Pria itu tertawa dengan jahat saat melihat kemarahan Kevin. Danu berhasil membuat pria itu tak bisa berkutik.
"Sebaiknya berpikirlah dulu jika ingin melawanku. Sekali sentilan saja kau tidak bisa berbuat apa-apa" ucap Danu sembari menatap ke arah gedung yang baru saja ia masuki tadi.
Sapri melajukan mobilnya, membawa tuannya itu ke tujuan selanjutnya.
Di lain tempat, Keysha tengah bersenandung riang sembari menolong Bik Asih menyiram tanaman yang ada di halaman rumahnya. Sesekali gadis itu mengembangkan senyumnya, senyum yang sempat hilang beberapa waktu yang lalu kini kembali terpatri di wajah cantik Keysha.
Bik Asih pun turut senang melihat suasana hati Keysha yang baik. Wanita paruh baya itu mengambil alih selang yang ada di tangan Keysha.
"Biar bibi saja, Non sebaiknya berisitirahat" ucap Bik Asih yang baru saja hendak meraih selang dari tangan Keysha. Namun dengan cepat Keysha mengambil selangnya lagi.
"Tidak apa-apa,Bik. Aku sangat bosan jika tak melakukan apapun" tolak Keysha yang kembali menyirami tanaman.
Bik Asih pun mengalah. Wanita itu memilih untuk merapikan daun bonsai Jepang yang tingginya sepinggang.
"Bik.."
"Iya non?"
"Apa bibi pernah merasakan yang namanya jatuh cinta?" tanya Keysha yang memulai pembicaraan.
"Semua orang pasti pernah merasakan jatuh cinta, Non. Jangan-jangan Nona Keysha saat ini sedang jatuh cinta?" tebak Bik Asih.
Pipi Keysha langsung memerah bak kepiting rebus sat mendengar ucapan dari Bik Asih. Ia pun hanya tersenyum malu.
"Jatuh cinta manis rasanya, Non" goda Bik Asih.
Keysha yang terlanjur malu pun langsung mengarahkan selangnya pada Bik Asih. Seketika Bik Asih pun basah dibuat oleh Keysha. Namun wanita itu tak tinggal diam, ia mengejar Keysha dan melakukan hal yang sama hingga keduanya basah kuyup. Terdengar suara teriakan serta gelak tawa Keysha, begitu pula dengan Bik Asih. Keduanya terlihat seperti seorang ibu dan anak yang tengah bercanda.
...****************...
David keluar dari resto, karena jam kerjanya sudah habis. Ia pun menuju ke parkiran dan menunggangi sepeda motornya. Baru saja David menghidupkan mesin kendaraan roda dua tersebut, tiba-tiba saja ponselnya berdering.
"Selamat sore, apakah benar ini saudara David Anggara?" ujar suara dari seberang telepon.
"Iya, saya sendiri" sahut David.
"Kami dari yayasan D. Selamat anda adalah salah satu penerima beasiswa dari Yayasan kami. Mohon untuk besok datang ke sini pukul 10 pagi" ujar suara dari seberang telepon.
"Terima kasih.. terima kasih banyak" ucap David kegirangan tanpa sadar sambungan telepon tersebut sudah terputus sejak tadi.
David tak percaya jika pengajuan beasiswanya diterima. Pria itu bahagia bukan kepalang. Kini cita-citanya untuk berkuliah lagi sudah tercapai. David sedari tadi memandangi ponselnya itu dan kemudian memberikan sebuah ciuman bertubi-tubi pada gadis yang menjadi layar depan ponselnya.
Ia tak memperdulikan beberapa pasang mata menatap ke arahnya dengan heran. Persetan dengan orang-orang yang mencapnya seperti orang gila. Yang terpenting adalah kini ia bisa menikmati menjadi seorang mahasiswa lagi.
"Akhirnya aku mendapatkannya" ujar David bermonolog sembari mengusap layar ponselnya yang memperlihatkan potret seorang gadis tengah tersenyum bersamanya.
"Apakah kau sudah tidak waras?" suara yang tiba-tiba muncul dari belakang.
David pun mengarahkan pandangannya ke sumber suara. Dilihatnya Indah yang tengah bersedekap sembari menyenderkan tubuhnya di tembok.
"Aku sedari tadi memperhatikanmu. Aku takut jika setengah dari kewarasanmu hilang karena terlalu lelah bekerja denganku" ucap Indah.
"Kak, bolehkah aku meminta izin untuk libur besok?" tanya David.
"Apakah kau ingin berkencan lagi?" telisik Indah.
"Bukan, ada hal mendadak yang perlu aku urus. Ku mohon berikan aku libur satu hari saja" pinta David sembari menangkupkan kedua tangannya ke depan.
"Kau dan kekasihmu sama saja. Aku bahkan tidak bisa menolak dengan wajah memelasmu itu" tukas Indah.
David pun mengembangkan senyumnya saat atasannya itu memberikannya hari libur.
"Lekas lah pulang, sampaikan salam ku pada Kinan" ujar Indah.
"Oke"
David mengenakan helmnya, dan kemudian melajukan kendaraannya seusai beberapa kali membunyikan klakson. Lagi-lagi senyum terukir dari balik helm yang dikenakannya itu.
"Sesuai dengan janjiku, Sayang. Aku akan berusaha menjadi pria yang lebih baik yang nantinya dapat kau banggakan"
.
.
.
Bersambung..
Bakalan diusahain untuk up tiap hari ya walaupun cuma mampu 1 bab perhari😁
Asalkan kalian selalu meninggalkan jejak setelah membaca🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Ani Aira
ada rahasia apa antara Kevin sm pak Danu..??
lanjut kak
2021-10-18
1
Hilman damara
masih penasaran dengan rahasianya Kevin yang di pegang oleh bapak nya kesya
2021-10-18
1
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
jual anak demi kepentingan bisnis pa Danu
disaat David dptn beasiswanya demi sebuah keinginan utk bisa memantaskan diri bersama keysha justru mungkin hatinya akan dibuat patah oleh keadaan
2021-10-18
1