First Kiss For My First Love

Keysha baru saja tiba di resto. Tak sengaja matanya menangkap sosok David yang duduk di salah satu meja yang letaknya di sudut. Pria itu tampak santai sembari melambaikan tangannya pada Keysha.

Gadis bersurai panjang itu menghampiri David. Menarik salah satu kursi yang ada dihadapannya.

"Mengapa kau disini? kemana seragammu?" tanya gadis itu heran.

"Aku sudah resign" sahut David.

"Seperti yang kau katakan kemarin, aku juga ingin menghabiskan waktuku lebih banyak lagi bersamamu" lanjutnya.

Keysha menatap David, kemudian senyumnya pun terpatri di wajah cantiknya.

"Mari kita habiskan sisa waktu yang kita miliki untuk bersenang-senang" David mengulurkan tangannya.

Tak menunggu waktu lama, Keysha pun menerima uluran tangan itu. Tangan keduanya saling bertautan dan menggenggam. Membawa mereka untuk meninggalkan tempat itu, seakan terbang untuk mencari sebuah kebebasan.

...

Keduanya kini tengah bermain ice skating disebuah mall yang ada di kota tersebut. Keysha terus menggenggam erat tangan David. Gadis itu tampak berjalan kaku, beda halnya dengan David yang sudah sangat lancar meluncur di atas lapangan es yang luas.

Keysha mencoba melepaskan tangan David, namun gadis itu tak dapat mengatur keseimbangannya dengan cepat David menangkap pinggang Keysha, sebelum tubuh gadis itu terjatuh.

Kedua matanya bertemu pandang. David menatap Keysha dengan lekat dan begitu pula sebaliknya tatapan Keysha . Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali, membuat pria yang ada dihadapannya tersadar dan langsung menegakkan tubuh Keysha.

"K-kau tidak apa-apa?" tanya David sedikit terbata-bata.

Gadis itu tak mengeluarkan suara. Ia hanya menekuk bibirnya ke dalam sembari menggeleng pelan.

Setelah cukup lama bermain ice skating, kini keduanya berada didepan sebuah mesin capit. Keysha berulang kali memasukkan koin ke dalam mesin tersebut, kemudian dengan yakin ia akan mendapat boneka beruang yang berukuran kecil. Namun sialnya lagi-lagi boneka tersebut terlepas dari capitannya.

David tersenyum saat melihat Keysha yang sangat antusias dengan hadiahnya. Ia pun mencoba mengambil alih mainan tersebut. Keysha memasukkan satu koin yang tersisa ditangannya.

"Kau menginginkan yang mana?" tanya David.

Keysha menunjuk salah satu boneka yang dimaksudnya. David menekan tombol mesin, ia pun mengarahkan mesin capit pada boneka yang diinginkan oleh kekasihnya. Keysha tampak menyemangati David saat capitan David mengenai sasaran. Dan pria itu pun berhasil mengeluarkan boneka ters but tanpa terlepas.

Keysha berjingkrak sembari memeluk boneka yang berukuran kecil tersebut.

"Kekasihku memang yang terbaik" ujar gadis itu sembari mengacungkan kedua ibu jarinya.

Setelah cukup lama berkutat ditempat itu, keduanya pun kini pindah lokasi. Keysha dan David duduk di taman sembari menikmati ice cone yang ada ditangannya. Tempat tersebut cukup sepi, mungkin karena hari ini bukanlah akhir pekan.

Sesekali Keysha membiarkan David memakan miliknya. Dan David pun juga membiarkan Keysha memakan ice cone yang ada ditangannya. Namun ide jahil pun terlintas di pikiran David. Baru saja lidah Keysha mengecap ice cream ditangan David, tiba-tiba saja pria tersebut sedikit menekannya. Membuat sudut bibir Keysha berlumuran ice cream.

David sempat tertawa saat melihat Keysha. Akan tetapi dengan cepat ia pun menyekanya menggunakan sapu tangan miliknya.

"Berikan padaku" ujar Keysha yang langsung merebut benda tersebut dari tangan David.

Tanpa merasa berdosa sedikit pun, gadis itu tersenyum kemudian memasukkan sapu tangan ke dalam tas nya.

"Setelah ini, kita akan kemana lagi?" tanya David.

"Apa kau tidak lelah? kita sedari tadi berkeliling dari pagi hingga sore"

David mengembangkan senyumnya. Entah mengapa sorot matanya berubah menjadi sendu.

"Hari ini adalah milikmu, aku akan membawa kemana pun tempat yang ingin kau kunjungi" tutur pria berambut gondrong itu.

"Masih ada hari esok, lagi pula keberangkatanmu masih tersisa empat hari lagi. Kau bisa kembali mengajakku pergi dan menghabiskan sisa waktu empat hari itu"jelas Keysha. Gadis itu tahu jika hatinya berat melepaskan David, akan tetapi ia juga tidak ingin bersikap egois memaksakan kehendaknya dan membuat David kelelahan pada akhirnya.

Cukup lama keheningan tercipta. David memandang ke depan, beberapa kali ia tampak menghembuskan nafasnya dengan berat. Keysha yang menyadari akan hal itu, langsung menanyakannya pada pria yang ada disampingnya.

"Ada apa?"

David mengalihkan pandangannya pada Keysha. Mata pria itu sedikit memerah menatap ke arahnya. Keysha menunggu jawaban dari David, namun nihil. Kekasihnya itu hanya menatapnya lekat.

"Tolong katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi?" lagi-lagi Keysha melontarkan pertanyaan.

"Maafkan aku.." David segera memeluk Keysha setelah mengucapkan kalimat itu. Pelukan David begitu erat seolah tak ingin lepas dari Keysha.

Gadis itu tak lagi melemparkan pertanyaan pada David. Ia pun mengusap punggung David, mencoba menenangkan kekasihnya itu.

David melepaskan pelukannya, sesekali ia mendongakkan wajahnya untuk menahan air matanya.

"Kemarin malam aku mendapat telepon dari pihak Yayasan" ujar David yang memulai ceritanya.

Keysha memasang telinganya, menunggu lanjutan dari cerita David.

"Keberangkatan ku di majukan"

Keysha terdiam sesaat. Menahan rasa sakit dihatinya saat mendapat kabar demikian.

"Kapan?"

"Jam 8 pagi aku sudah harus berada di bandara"

DEGGG...

Keysha mengepalkan tangannya erat. Mencoba untuk tetap baik-baik saja di depan David. Gadis itu mengembangkan senyumnya walaupun hatinya terasa hancur bak serpihan. Papanya memanglah tak tanggung-tanggung jika ingin menorehkan luka. Bahkan saat ini rasanya separuh nyawa Keysha telah hilang.

"Apakah ini alasanmu? Jangan bersedih, sungguh aku tidak apa-apa" Keysha mencoba menenangkan David, meskipun kini dirinya tengah merasa gusar. Besok ia bukan hanya melepaskan David, namun ia juga harus melepaskan kehidupan masa depannya untuk membayar cita-cita sang kekasih.

"Kau harus berjanji padaku untuk menjadi orang yang sukses dikemudian hari"

"Iya, aku janji. Setelah menjadi pria yang pantas, aku akan langsung menghadap ayahmu untuk meminta restu" tutur David.

Ucapan David yang baru didengarnya itu tak dapat menahan air matanya. Melihat Keysha yang berurai air mata membuat David menangkupkan tangannya pada wajah oval milik kekasihnya. Ibu jarinya bergerak menghapus jejak air mata Keysha.

David mendekatkan wajahnya, sembari memejamkan matanya. Sepersekian detik bibirnya pun menyentuh bibir milik Keysha dengan lembut. Setetes air mata jatuh sebelum Keysha memejamkan matanya. Membiarkan bibir David menyentuh bibir mungilnya. Bibir yang saling bersentuhan serta hati yang saling bertautan.

Langit pun mendung disertai rintik hujan turun. Seakan mengetahui perasaan kedua insan yang saling mencinta namun terhalang oleh takdir yang cukup memilukan.

David melepaskan Keysha saat keduanya kehabisan nafas. Pria itu pun mengecup kening Keysha cukup lama. Seolah memberitahukan pada gadis itu bahwa rasa cintanya yang begitu amat dalam.

"First kiss for my first love" gumam pria itu.

Mendengar hal itu, membuat Keysha tak dapat menghentikan tangisnya. Hatinya berteriak bahwa ia menginginkan David. Ia ingin waktu berhenti saat itu juga.

"Bisakah kau tetap disisiku? bisakah kau tidak pergi dariku"

Ingin rasanya bibir gadis itu menyerukan kalimat yang ada dibenaknya, namun dirinya tak sanggup. Kekuatan yang ia miliki tak mampu untuk menahan David. Jika ia melakukannya, maka kemungkinan besar ayahnya tak akan berhenti mengusik kehidupan kekasihnya itu.

.

.

.

Bersambung ..

Sumpah ngetik cerita ini selalu sukses buat aku kebawa suasana. Ditambah ngetiknya sambil dengerin lagu melow tambah sesegukkan akunya😢.

Bukan cuma kalian ya gaes yang mewek, tapi aku juga.

Kalau ada yang protes " kenapa sih thor pemerannya dibuat sedih mulu?" ya jawabannya satu. Aku orangnya kejam yang gak terlalu bisa kalo kebanyakan nulis yang bucin-bucin. Jadi maafkan aku ya yang selalu menabur bawang disetiap babnya🥺.

Yang mau kepo trailer sama visualnya, langsung cek di ig ku ya🤗

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***