"Non, jangan dulu keluar rumah. Bibi takut jika nanti tuan akan marah lagi" bujuk Bik Asih sembari bergelayut di lengan mungil Keysha.
"Sudah hampir satu minggu aku hanya berdiam diri disini, Bik. Percayalah padaku, aku akan lebih berhati-hati" jelas Keysha yang tak mau kalah.
"Tapi Non.."
"Aku bisa mengatasinya, Bik. Tolong biarkan aku keluar" pinta Keysha.
Bik Asih pun tak tega melihat Keysha. Pada akhirnya ia pun melepaskan lengan Keysha untuk membiarkan gadis itu pergi.
"Terima kasih, Bik" ucap Keysha yang kegirangan yang kemudian bergegas berlari menuju ke arah belakang. Tempat tersembunyi yang menjadi akses keluar masuk Keysha.
...
Keysha memarkirkan sepedanya didepan resto. Dilihatnya Indah tampak sedang memberi teguran pada salah satu pelayan wanitanya, mungkin karena kinerjanya yang kurang baik.
Keysha duduk di salah satu meja. Saat Indah telah usai menasihati pelayannya tadi, Keysha pun langsung melambaikan tangannya saat mata keduanya bertemu.
"Apakah sudah aman?" tanya Indah yang menarik salah satu kursi dihadapan Keysha.
"Bisa dikatakan seperti itu, tapi aku masih harus berhati-hati" jelas Keysha.
"Dimana gitarku?" tanya Keysha
"Aku meletakkannya di ruangan ku, kau ambil saja sendiri soalnya ada hal lain yang harus ku urus" ujar Indah yang kemudian meninggalkan kursinya.
Keysha pun beranjak dari tempat duduknya dan langsung pergi menuju ke ruangan Indah. Dilihatnya gitar yang berada disudut ruangan tersebut. Keysha langsung mengambil gitarnya dan kemudian memeluk alat musik itu.
"Sudah lama sekali rasanya" ujar Keysha bermonolog.
Setelah menemukan apa yang diinginkannya, gadis itu pun langsung pergi dari tempat tersebut. Keysha terkejut karena ia harus berpapasan dengan pria yang sering bertukar pesan singkat padanya.
"Mengapa aku sedikit gugup, berusaha lah untuk bersikap biasa saja" ucap Keysha dalam hati.
Jarak mereka pun semakin mendekat, Keysha berpura-pura melihat ke arah lain hanya untuk menghilangkan rasa gugupnya.
"Hai.." sapa David sembari menyunggingkan senyumnya.
Keysha pun membalas sapaan David dengan senyumnya.
"Apakah kau akan bernyanyi lagi?" tanya David.
"Ehh.. iya..."
"Baiklah kalau begitu, semangat" ujar David menyemangati.
Keysha pun mengangguk kemudian melangkah pergi. Wajahnya mendadak bersemu merah, padahal hanya sapaan biasa namun membuat gadis itu gugup setengah mati. Ini adalah hari pertama David menyapanya secara langsung.
....
Keysha pun mengakhiri nyanyiannya, seperti biasanya riuh tepuk tangan pun sangat jelas terdengar. Matanya menangkap David yang baru saja mengantarkan pesanan. Entah mengapa tiba-tiba saja pria itu pun menatapnya balik. Seolah ia tahu bahwa Keysha memperhatikannya sedari tadi.
Pria itu mengacungkan ibu jarinya, menilai penampilan Keysha yang luar biasa. Gadis itu hanya membalasnya dengan sebuah anggukan.
Keysha duduk di kursi tempat biasa dimana ia sering mengobrol bersama Indah. Namun tampaknya sang pemilik resto sangat sibuk hingga kali ini terlihat sedikit mengabaikannya.
Seorang pria dengan setelan kantornya tengah berbincang melalui telepon. Baru saja pria itu hendak beranjak dari tempat duduknya, namun salah satu pelayan yang tengah membawa nampan berisi pesanan pelanggan, tiba-tiba saja menabrak tubuhnya.
PRANGGG...
Suara kegaduhan tersebut membuat Keysha mengarahkan pandangannya dari sumber suara. Seorang pria tinggi tampak berdecak kesal dan memarahi pelayan tersebut.
"Apa kau tidak punya mata!" ujarnya dengan suara lantang. Matanya melihat ke arah bajunya yang terkena tumpahan jus serta saus.
"Maafkan saya Tuan, saya tidak sengaja" ujar pelayan tersebut.
Indah dengan sigap menghampiri salah satu pelayannya itu.
"Kami meminta maaf atas kelalaian salah satu pelayan kami" ujar indah yang mencoba untuk setenang mungkin.
"Seharusnya kau yang menjadi atasannya menyeleksi pelayanmu. Gaji mu tidak cukup untuk menggantikan pakaian ku yang kotor" ketus pria itu.
Keysha yang menyaksikan hal tersebut langsung beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri pria yang angkuh itu.
"Maaf tuan jika aku sedikit lancang, tapi sepertinya tindakanmu ini sudah keterlaluan?" ujar Keysha.
"Kau siapa? jangan mencampuri urusanku!" ujar pria tersebut sembari mengacungkan tunjuknya tepat di depan wajah Keysha.
Indah menggenggam tangan Keysha berusaha menghentikan gadis tersebut agar tak memperkeruh keadaan.
"Memang benar pakaianmu terlihat mahal dan berkelas" ujar Keysha memperhatikan pria tersebut dari atas hingga bawah.
"Tapi mengapa sikapmu tak seperti pakaian yang kau kenakan? terlalu murah dan tak berkelas" lanjut Keysha.
"Kau.." ucap pria tersebut hendak menampar Keysha, namun tangannya hanya mengudara.
"Jika kau muncul dihadapan ku lagi, akan ku balas perbuatan mu" setelah mengucapkan kalimat tersebut, pria itu pun langsung pergi.
"Lain kali kau jangan bersikap seperti itu, bagaimana pun juga dia adalah salah satu pelanggan ku"ujar Indah.
"Dan kau, ikut ke ruangan ku" ucap Indah menatap pelayannya tadi.
Keysha pun menatap punggung Indah yang semakin lama semakin mengecil. Entah mengapa hari ini Indah tak seperti biasanya.
...****************...
Keysha baru saja menaiki sepedanya, namun terdengar suara berat dari belakang yang memanggil namanya.
"David.." gumam Keysha saat membalikkan badannya.
"Bisakah kau menungguku sebentar?" tanya David.
Keysha mengangguk perlahan. David pun bergegas masuk kembali ke dalam. Tak lama kemudian pria itu membawa kantong yang berisi kotak makan langsung diberikannya pada Keysha.
"Apa ini?" tanya Keysha.
"Aku meminjam dapur resto sebentar mengisi waktu istirahat ku dengan membuat makanan tersebut, aku harap kau menyukainya" ucap David.
"Benarkah? boleh aku mencobanya sekarang?" tanya Keysha, David pun menganggukkan kepalanya.
Keysha pun segera membuka kotak makan tersebut, dilihatnya cupcake dengan toping coklat diatasnya.
Gadis itu mengambil cupcake tersebut dan mencicipi makanan tersebut.
"Wah ini enak sekali" ujar Keysha.
David pun tersenyum.
"Aku harap kau tidak merasa gugup lagi untuk bertemu atau menyapaku" ucap David.
DEGGG...
Keysha terkejut saat David mengetahui bahwa ia merasa gugup tadi.
"Bagaimana dia tahu jika aku gugup" batinnya.
"Baiklah" ucap Keysha santai.
Keduanya pun tersenyum.
...****************...
Keysha tiba di rumah sembari merekahkan senyumnya. Gadis itu sedikit bersenandung menuju ke kamarnya. Ia menghempaskan dirinya ke kasur dan kemudian tersenyum saat mengingat David memberikan cupcake serta tersenyum ke arahnya.
"Dilihat dari penampilannya, dia seperti pria yang dingin. Namun ternyata dia pria yang penuh perhatian" gumam Keysha.
Ia pun meraih ponselnya, mengucapkan terima kasih melalui pesan singkat pada David. Perlakuan kecil dari seorang David membuat Keysha berbunga-bunga.
Deggg... Deggg ..
Jantung Keysha berdetak kencang saat ia berulang kali membayangkan wajah David.
"Ada apa denganku? apakah ini namanya cinta?" gumam Keysha sembari memegang dadanya dan merasakan debaran aneh sepersekian detik.
Namun teringat akan ucapan papanya semalam membuat Keysha kembali merasa sedih. Pada akhirnya gadis itu akan menikah dengan pria yang akan dikenalkan oleh papanya nanti.
.
.
.
Bersambung...
Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejaknya berupa like, komen, serta votenya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Iren handa
d awal cerita aj udh sedih karna pemeran utamany meninggal jd penasan dengan alur ceritany
2022-10-11
1
Ni Ko
next
2022-01-08
1
Hilman damara
lanjutkan thoorr seru nih dan tetap semangat oke
2021-10-07
1