Pagi ini, Danu dan istrinya tengah menikmati sarapannya. Tak lama kemudian, Keysha muncul dengan mengenakan dress serta riasan ringan diwajahnya yang masih memperlihatkan kecantikan naturalnya.
"Aku keluar" ucap Keysha tanpa sapaan atau basa-basi pada kedua orang tuanya itu. Entah setan apa yang merasukinya hingga gadis itu tak lagi merasa takut.
"Kau mau kemana?! Apakah rasa hormatmu sudah hilang" geram Danu meletakkan sendok dan garpu yang ada di tangannya.
Keysha hanya melihat sekilas, dan kemudian kembali melangkahkan kakinya lagi keluar. Kali ini gadis itu bahkan tidak perduli dengan teguran papanya. Keysha merasa muak dengan hidup yang dijalaninya. Meskipun hanya sementara, Keysha ingin memilih jalannya walaupun pada akhirnya ia harus mengalah demi memenuhi ambisi papanya.
"Apakah kau sudah tuli?!" seru Danu. Tetap saja Keysha mengabaikannya.
"Biarkan saja" ujar Kirana membuka suara.
Danu menatap istrinya dengan tatapan meremehkan.
"Kau bilang biarkan saja? Hahhh.. apakah begini caramu mendidik anak?" ucap Danu pada istrinya.
TINGGG..
Kirana melemparkan sendoknya ke lantai. Wanita paruh baya itu menatap ke arah suaminya itu dengan tajam.
"Lantas apakah kau sudah merasa sempurna karena menjual putrimu hanya demi kepuasanmu? Begitukah contoh didikan yang baik? Aku bahkan menahan rasa sakit setiap kali kau memarahinya. Bagaimana pun juga aku adalah wanita yang telah melahirkannya. Setidaknya berikan dia sedikit kebebasan, bukankah pada akhirnya dia akan melepaskan semuanya hanya untuk memenuhi ambisimu itu?" ujar Kirana panjang lebar.
Meskipun ia wanita itu berbicara dengan intonasi yang tinggi, namun di akhir kalimat ia mengucapkannya dengan begitu sendu. Seakan kalimatnya itu terselip sebuah permohonan.
"Baik, kali ini aku akan membiarkannya" tukas Danu yang kemudian meninggalkan meja makan. Sembari menenteng tas kerjanya, Danu langsung memasuki mobil saat Sapri membukakan pintu. Danu melonggarkan dasinya, mencoba untuk menahan emosi seusai perdebatan bersama istrinya tadi.
...****************...
Keysha memberhentikan taksinya setelah sampai di resto. Gadis itu memandangi resto tersebut sembari tersenyum.
"Sudah lama sekali rasanya" gumam Keysha.
Indah baru saja turun dari mobilnya. Gadis itu menurunkan sedikit kacamata hitam yang bertengger di hidungnya saat melihat siapa yang ada didepannya.
"Keysha.."
Sang pemilik nama pun membalikkan badan saat mendengar namanya disebut.
"Kak Indah.."
Setelah menyerukan nama Indah disertai ekspresi khasnya yang menggemaskan, Keysha langsung menghampiri Indah dan memeluknya.
"Aku merindukan kakak" ucap Keysha.
"Hmmm.. tercium bau dusta. Aku memang hanyalah pelarian disaat kau merindukan kekasihmu" ujar Indah.
Keysha melepaskan pelukannya. Ia pun mengangkat kedua jarinya.
"Aku benar-benar merindukanmu, sungguh" tukas Keysha meyakinkan Indah.
"Aku hanya bercanda. Aku juga merindukanmu terutama suaramu" kekeh Indah.
"Apakah kau ingin berkencan? tidak biasanya kau mengenakan dress saat datang kesini" lanjut Indah yang melihat penampilan Keysha dari atas hingga bawah.
"Itu karena aku menggunakan sepeda"
"Mana sepedamu?" tanya Indah mengedarkan pandangannya ke tempat biasa Keysha meletakkan sepeda kesayangannya.
"Panjang ceritanya" jawab Keysha.
"Ayo masuk, anggap saja seperti restoran sendiri" ujar Keysha bercanda yang dihadiahi sebuah jitakan pelan oleh Indah.
David baru sadar jika Keysha datang ke resto hari ini. Setelah mengantar hidangan yang dipesan oleh pelanggan, ia pun menghampiri Keysha hanya sekedar untuk menyapa kekasihnya.
"Aku tidak tahu jika kau datang hari ini" ucap David.
"Anggap saja aku sedang memberikan sebuah kejutan" ujar Keysha.
"Senang melihatmu berada disini" ucap David pelan.
Keysha tersenyum, telinganya masih mampu menangkap apa yang David ucapkan tadi.
"Kalau begitu, aku melanjutkan pekerjaanku dulu" tukas David yang kemudian melangkahkan kakinya.
Keysha menganggukkan kepalanya. Saat David meninggalkannya, sorot mata gadis itu menatapnya dengan sendu. Keysha mencoba menatap ke atas, menahan air matanya agar tak tertumpah.
"Maafkan aku, David. Hanya ini yang bisa aku lakukan, setelah itu kau akan sangat tersakiti karena ku" ujar Keysha dalam hati.
Keysha menatap ke atas panggung. Ia pun berjalan menaiki panggung itu. Di raihnya gitar yang masih tertanggal disana setelah sekian lama. Gadis itu pun memetik gitarnya sembari mendekatkan dirinya pada mendekatkan mikrofon.
Seperti biasa, ia mengucapkan beberapa kalimat sebagai pembuka lagunya. Tangannya yang indah nan lentik mulai memetik senar gitar, yang menghasilkan nada yang sempurna.
Bukankah semesta yang pertemukan kita?
Haruskah kusampaikan pada bintang?
Mengapa bukan kamu
Yang memiliki aku?
Andai engkau bisa mengerti
Betapa beratnya aku
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka
Adakah arti cinta ini
Bila ku tak jadi denganmu?
Jika memang ku harus pergi
David dari jauh menatap ke arahnya. Pria itu melayangkan senyuman sembari mengepalkan tangannya memberi semangat. Tanpa ia ketahui bahwa ada makna terselip dibalik lagu yang dinyanyikan oleh Keysha. Tentang dirinya dan gadis itu, tentang cinta mereka yang harus terpisah oleh takdir yang pahit.
Keysha hanya membalas senyuman David dengan hati teriris. Pada akhirnya cinta mereka bukan hanya terhalang oleh jarak dan waktu, akan tetapi juga terhalang restu.
Setelah menyanyikan satu buah lagu, Keysha langsung turun dari panggung. Gadis itu setengah berlari menuju ke toilet. Menumpahkan tangis yang ditahannya dalam ruangan sempit itu, sembari memukul-mukul pelan dadanya yang terasa sangat sesak.
"Kau bisa menahannya, tolong. Jangan menangisinya sekarang" gumam Keysha menguatkan dirinya sendiri.
Gadis itu membasuh matanya, dan kemudian melihat bayangan dirinya di cermin. Senyumnya kembali terukir, sebuah senyum kepalsuan.
"Mengapa kau begitu menyedihkan" ujar Keysha berbicara pada bayangan dirinya di cermin.
....
Sore pun tiba, jam kerja David sudah habis. Kini pria itu duduk di atas motornya sembari menunggu Keysha keluar.
Tak lama kemudian, gadis itu pun muncul. David segera memasangkan helm untuk Keysha.
"Kau membawa dua helm lagi?" tanya Keysha.
"Aku selalu menyimpannya di loker. Karena suatu saat jika kau minta untuk diantarkan pulang, aku sudah mempersiapkannya" ujar David.
"Tapi aku tidak mau diantarkan pulang" Keysha memberengut.
David mengernyitkan keningnya.
"Aku ingin menikmati waktu beberapa hari ini dulu. Bukankah kau harus pergi setelahnya? maka dari itu mari habiskan waktu sebanyak mungkin untuk bersama" ucap Keysha.
Pria itu tersenyum sembari mencubit gemas pipi kekasihnya.
"Kalau begitu naiklah, aku akan membawamu kemana pun tempat yang ingin kau kunjungi" ucap David.
"Benarkah?"
"Hmmm.." sahut David disertai dengan sebuah anggukan.
Keysha pun langsung naik ke atas motor. Gadis itu melingkarkan tangannya pada pinggang David. Keduanya pun melajukan kendaraan tersebut membelah jalanan.
"Sayang.." panggil David. Telinga Keysha sangat jelas mendengarnya meskipun suara angin mendominasi pendengarannya. Pertama kali David memanggilnya dengan sebutan yang manis.
"Iya.." sahut Keysha.
Namun sialnya hujan tiba-tiba turun, David segera mencari tempat berteduh di jalanan yang sepi. Dan pada akhirnya, ia pun memutuskan mampir ke sebuah pondok kecil yang ada disana.
Keduanya pun turun sembari berlarian menuju pondok. Hujan sangat deras membuat baju mereka tampak basah.
"Maafkan aku karena membuatmu basah seperti ini" ucap David merasa bersalah. Pria itu pun melepaskan jaket yang dipakainya untuk menutupi pakaian Keysha yang sedikit menerawang. Saat memakaikan jaket tersebut, David memalingkan wajahnya
"Tidak apa-apa, ia lagi pula ini bukan salahmu" ujar Keysha.
"Jika aku memiliki mobil, kau pasti tidak akan basah seperti ini. Dan aku bisa membawamu kemana pun" ucap David lirih.
Keysha menatap kekasihnya itu.
"Sayang, tunggu aku ya hingga aku sukses dan bisa menjadi pria yang kau banggakan. Mungkin jarak kita akan jauh, namun kau memiliki hatiku. Sampai kapan pun hanya kau pemiliknya" tutur David.
"Bagaimana jika suatu saat aku tidak bisa lagi dihubungi, dan kau juga tak bisa menghubungiku"
"Kalau begitu, aku akan berusaha menjadi orang yang terkenal atau aku akan membuka sebuah usaha seperti resto misalnya. Kau dapat dengan mudah mencariku di internet" ujar David sembari terkekeh.
Keysha mengangguk, matanya memerah saat mendengar penuturan kekasihnya itu. Bukan hanya cintanya yang tak terhingga, akan tetapi cinta David pun sama besarnya. Hanya saja takdir yang terlalu kejam pada keduanya.
.
.
.
Bersambung ..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
yulia nisma
ddduuuhhh thor...aku sedih banget ini....hiks..hiks..hiks....😭😭😭😭😭
2022-02-24
1
Ani Aira
Keysha😭😭😭
2021-10-21
1
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
meleleh ka Ryn 😭😭😭😭
dr awal baca bab ini dh mendung aja nh mata
smoga makin bagus permainan kata katanya KA Ryn
sulit bgt di posisi Keysha..serba salah maju kebahagiaan nya yg dipertaruhkan
mundur pun hanya luka yg tersisa dr sebuah kenangan cintanya bersama David meskipun baru dimulai
2021-10-20
4