David tersenyum sumringah saat mendapati direct massage dari salah satu sosial medianya. Si pengirim tersebut tak lain adalah Keysha. Namun tiba-tiba senyum David hilang seketika saat membaca rentetan pesan yang dikirim oleh kekasihnya itu.
Tangannya menggenggam erat benda pipih itu dengan sedikit bergetar. Kabar yang ditunggu-tunggu kedatangannya namun kali ini tidak baik bagi David.
Aku akan menikah dengan pria yang kucintai. Ku harap kau melupakanku. Maaf karena telah menyakitimu.
Tangan David mengacak rambut gondrongnya yang masih terikat. Sungguh rasa sesak memenuhi rongga dadanya kala membaca pesan yang singkat namun tepat menghujam ke jantungnya.
David melihat laman sosial media milik Keysha. Dilihatnya beberapa foto prewedding gadis itu tampak cantik dengan gaun pernikahannya. Foto yang menjadi impiannya bersama gadis itu namun yang disamping Keysha bukanlah dirinya.
Berulang kali David mencoba menelepon melalui panggilan video, namun tak ada jawaban dari Keysha.
"Secepat itukah?" gumam David.
Namun bak orang yang sudah hilang akal, David terus saja menghubungi Keysha berkali-kali. Entah berapa panggilan yang dilakukan oleh pria itu namun tak mendapat respon apapun.
Dan akhirnya David merasa putus asa, ini adalah panggilan terakhir baginya setelah banyak panggilan yang dilakukannya. Akan tetapi diluar dugaan David, panggilan itu mendapat respon dari Keysha.
Dilihatnya Keysha yang sudah menampakkan wajahnya dengan riasan serta aksesoris yang ada di kepalanya.
David berharap bahwa semuanya adalah kebohongan Keysha belaka, namun setelah melihat wajah gadis itu membuat hati David menjadi hancur seketika.
"Ada apa?" tanya Keysha dengan nada dingin, bahkan cara Keysha menatapnya sudah berbeda.
"Kau.. cantik dengan memakai itu" ujar David sembari tersenyum getir.
Gadis itu hanya terdiam, namun tangannya mengepal dengan erat berusaha menahan air matanya agar tak jatuh.
"Impian terbesarku adalah menyematkan cincin di jari manis mu, menatap kau setiap hari saat aku terbangun hingga aku terlelap lagi. Namun semuanya hanya bayanganku saja. Ternyata kau menyerah dan menikah dengan pria pilihanmu. Aku turut senang mendengar kabar gembira darimu meskipun bagiku ini tak baik"
David menunduk, entah kali ini ia benar-benar menjadi pria yang lemah hingga tak dapat menahan air matanya.
"Berbahagialah sayang, ini adalah terakhir kali aku melihatmu" ujar David yang kemudian langsung menutup panggilannya.
Pria itu menutup wajahnya, menangis dalam diamnya. Meskipun ia mencoba mengikhlaskannya, namun entah mengapa hatinya tetap saja tidak bisa menerima semua itu.
Pria itu menyingkirkan semua buku yang ada dihadapannya, rasanya percuma ia berjuang hingga sekeras ini.
...
Sementara di lain tempat, Keysha menangis tersedu. Air matanya tumpah begitu saja. Sesekali gadis itu memukul dadanya yang terasa sesak. Rasa sakit yang teramat pedih namun tak berdarah.
Wanita yang merias wajah Keysha hanya bisa menatap gadis itu. Ia bingung harus berbuat apa saat pengantin yang ada dihadapannya ini menangis sejadi-jadinya. Banyak pengantin yang ditemuinya namun baru kali ini salah satu pengantin yang menangisi hari besarnya.
"Maaf, bisakah kau meriasku lagi" ujar Keysha menghapus air matanya.
Wanita itu hanya mengangguk, perlahan ia pun mendekati Keysha mencoba memperbaiki riasannya lagi. Namun belum lama kemudian, Keysha kembali menangis.
Sekuat apapun ia menahannya, air mata itu tetap saja mengalir dengan deras. Dalam hitungan jam ke depan, ia sudah sah menjadi seorang istri. Akan tetapi hatinya mendambakan pria lain, pria yang mulai hari ini akan menjadi kenangan baginya.
"Bukankah aku bisa menahannya selama ini, mengapa hari ini aku menumpahkannya" gumam Keysha yang kembali menghapus air matanya.
...
Keysha bersiap untuk keluar setelah riasannya selesai.
Pesta pernikahannya di gelar secara privat, yang hadir hanyalah orang-orang penting. Di lihatnya Kevin menatap ke arahnya namun tak lama kemudian membuang muka. Keysha tersenyum menatap ke arah Kevin. Senyum yang selama ini belum pernah ia perlihatkan pada pria dingin itu.
Kevin kembali memandang Keysha. Di dalam benaknya bertanya-tanya, mengapa gadis ini memandangnya dengan cara berbeda. Senyum tulus Keysha dan binar dimatanya seakan memancarkan rasa cinta.
"Apakah gadis ini sudah gila?" batin Kevin.
Keysha tak henti mengembangkan senyumnya saat Kevin mengucapkan janji suci untuknya. Namun saat ini gadis itu tengah berkhayal. Bukanlah Kevin yang ada disampingnya melainkan David. Pria yang selalu menatapnya dengan penuh cinta.
Saat melakukan pengambilan beberapa foto, mata Keysha kembali berkaca-kaca. Gadis itu kembali ditampar oleh kenyataan bahwa pria yang disampingnya adalah Kevin, bukanlah David.
...
Sementara David meninggalkan kelasnya. Pria itu berlarian sedari tadi untuk menghapus kesedihannya. Namun tetap saja bayangan Keysha terus muncul di pikirannya. Saat pertama kali pria itu mengajaknya berkencan, senyuman Keysha, berciuman dibawah hujan bahkan saat terakhir perpisahan di bandara.
David memperlambat larinya saat ia sudah merasa lelah. Menatap langit yang mendung sembari menitikkan air matanya. Pandangannya teralihkan pada gelang yang Keysha berikan di bandara. David melepas gelang tersebut dengan perasaan yang tak bisa dijelaskan. Hatinya benar-benar hancur, bahkan ia belum menuntaskan tabungan rindu yang ia miliki namun kini ia dihadapkan dengan kenyataan bahwa ia harus melepaskan Keysha.
David POV
Awan tampak terlihat gelap, bahkan mentari pun menyembunyikan sinarnya. Aku berada di hamparan luas dengan manusia-manusia di sekelilingku berlalu lalang.
Namun aku merasa bahwa kini aku sedang sendiri di sebuah ruangan gelap tanpa cahaya sedikit pun. Perlahan aku melangkahkan kakiku dengan berat. Sekelebat bayangmu masih amat melekat.
Aku menabung rasa rinduku yang hampir pecah, namun sedetik kemudian kau membuatku menjadi patah. Kau tahu, rasanya dadaku di hujam bertubi-tubi oleh sebilah pedang yang tajam.
Aku masih berharap bahwa ini adalah mimpi buruk ku, namun setelah melihatmu aku sadar bahwa ini adalah takdirku. Kau adalah impian terbesarku, duniaku. Lantas bagaimana bisa dengan cepatnya kau membalikkan duniaku, saat hati ini masih terpaku denganmu.
Apa salahku? apa sebelumnya aku menyakitimu? Banyak hal yang ingin ku tanyakan padamu. Namun bibirku terkunci saat menatapmu. Kata-kata yang ingin ku pertanyakan mengudara seketika.
Duniaku menjadi runtuh dihadapkan kenyataan bahwa aku harus merelakan mu. Haruskah secepat itu? bahkan hingga kini aku masih merasakan lembutnya sentuhan cintamu.
Impian serta cita-cita yang ingin ku raih hanya untuk membanggakan mu, akan tetapi aku belum mencapai semua itu dan kau telah menyerah akan cintaku.
Terima kasih untuk lukanya, ternyata kau menepati ucapanmu yang memberiku cinta sekaligus luka itu. Kini aku harus menghapusmu meskipun berat. Berbahagialah tanpa aku..
...
David luruh, matanya terpejam sembari wajahnya menadah ke atas langit. Setetes bening jatuh dari pelipisnya. David melemparkan gelang yang ada di genggamannya hingga akhirnya benda itu tak lagi terlihat dari pandangannya.
"Selamat tinggal" gumamnya yang kembali bangkit dan melangkah dengan gontai.
.
.
.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Emak Femes
Mampir kak shay
nanti melipir lagi 💟💟
2021-12-30
1
Hilman damara
haha hahaha hahaha hahaha hahaha hahaha hahaha
2021-11-09
1
Ani Aira
mewek lagi 😭😭😭
2021-11-01
0