"Yesss!!!" seru Keysha yang baru saja menutup pintu kamarnya.
Gadis itu pun menaiki kasurnya sembari berjingkrak-jingkrak. Hari ini merupakan hari kebebasan Keysha karena kedua orang tuanya harus pergi keluar kota untuk sementara waktu.
Ia pun segera bersiap untuk ke resto. Keysha tampak menorehkan sedikit make up pada wajahnya, ini adalah pertama kali ia mengenakan polesan pada wajahnya saat hendak pergi ke resto. Tentu saja ia berdandan karena ingin menarik perhatian dari si pelayan tampan.
Setelah semuanya beres, Keysha pun mengambil gitar yang ia sembunyikan di bawah tempat tidur. Gadis itu melenggang keluar dengan santai, tak seperti biasanya selalu mengendap-endap.
"Bik.. aku pergi dulu ya, mungkin aku akan pulang sore" ujar Keysha pada Bik Asih yang tengah menyiram tanaman di halaman depan.
"Tapi Non.."
"Ssssttt... papa dan mama tidak ada di rumah Bik, dan ini adalah kesempatanku untuk menghirup udara segar dengan leluasa" ujar Keysha yang langsung melenggang pergi.
"Bibi cuma takut, Non. Suatu saat tuan pasti akan tahu" gumam Bik Asih sembari menatap punggung Keysha yang semakin menjauh.
....
Keysha tiba di depan resto, ia merapikan rambutnya melalui pintu kaca yang ada di resto tersebut.
"Mengapa hari ini kau tampak berbeda? ckckck" decak Indah saat melihat Keysha yang tak seperti biasanya.
Keysha pun tertawa sembari memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Kak Indah, tidak apa kan jika aku sedikit lebih lama berada disini?" tanya Keysha.
"Untuk apa? Kau ingin menyumbangkan puluhan lagu? jika memang begitu aku tidak akan keberatan" sahut Indah.
Keysha pun memutarkan kedua bola matanya saat mendengar jawaban dari si pemilik resto tersebut.
"Atau jangan-jangan kau ingin berkencan?" terka Indah menelisik.
"Si..si..siapa juga yang mau berkencan, lagi pula aku tidak memiliki kekasih" sanggah Keysha dengan gugup.
"Baiklah, aku tahu rencana mu. Kau boleh saja lebih lama disini jika hanya ingin memperhatikan salah satu pelayan ku, namun mau tidak mau kau juga harus membayar kompensasinya, aku akan memotong honor mu" bisik Indah sembari terkekeh.
"Kak Indah.." seru Keysha namun sang pemilik nama telah melangkah masuk terlebih dahulu, ia sudah bisa menebak jika gadis itu akan meneriakinya.
...
Keysha turun dari atas panggung, karena jam kerjanya sudah habis. Gadis itu menuju ke salah satu meja paling sudut, meja yang biasa ia tempati.
Tak lama kemudian, David membawa nampan menuju ke meja Keysha tanpa sepengetahuan gadis itu. Keysha sepertinya terlalu asyik memainkan ponselnya hingga tak sadar bahwa David kini berada dihadapannya.
"Ehemmm..." David berdeham sembari meletakkan jus jeruk serta kotak makan yang selalu diberikannya pada Keysha.
"Maaf, aku tidak menyadari kedatangan mu" ujar Keysha yang langsung mengucilkan ponselnya.
"Kau tampak lebih bersinar hari ini" ucap David mengalihkan pembicaraan.
Keysha pun langsung tersipu malu sembari menyelipkan rambut ke belakang telinganya. Melihat hal tersebut membuat David sedikit gemas. Gadis yang dihadapannya ini memiliki wajah yang cantik dan juga imut.
"Apakah kau ada janji temu dengan kekasihmu?" tanya David.
"Tidak, aku tidak memiliki kekasih" sanggah Keysha sembari mengibaskan tangannya.
"Oh, begitu" David pun memalingkan wajahnya sembari tersenyum penuh kemenangan.
"Aku akan melanjutkan pekerjaanku dulu" sambung David yang kemudian meninggalkan Keysha sendirian.
Keysha memandangi kotak makan yang diberikan oleh David. Hampir setiap hari Keysha selalu mendapat kotak makan dengan isi yang berbeda dari pria tersebut.
Saat hendak membuka tutup dari wadah makanannya, Keysha baru saja menyadari bahwa ada sebuah memo di atas tutup tersebut.
Aku harap hari-harimu terasa manis seperti makanan yang ku buat untukmu. Semoga kau menyukainya
Keysha pun tersenyum saat membaca tulisan yang tertera di memo tersebut. Dibukanya kotak makan yang berisi cake coklat.
"Tampaknya akhir-akhir ini gula darahku akan naik, bukan hanya karena makanannya namun juga karena sikapnya yang manis" gumam Keysha.
Gadis itu pun mencicipi cake coklat yang dibuat oleh David. Sungguh semua makanan dari David selalu cocok di lidahnya.
"Apakah dia pintar memasak? sungguh ini sangat lezat" ujar Keysha sembari menikmati cake tersebut.
Dari kejauhan David mengembangkan senyumnya melihat Keysha yang tampak senang menikmati makanan yang diberikannya.
...
David hendak bersiap pulang, ia menaruh seragamnya di loker. Saat ia baru saja keluar dari pintu resto, seketika pria itu terkejut karena mendapati Keysha yang masih berada disana.
Dilihatnya gadis tersebut tengah mengecek roda sepeda yang biasa dipakainya.
"Kau masih disini?" tanya David.
Keysha pun membalikkan badannya saat mendengar suara pria yang amat sangat dikenalnya.
"Iya, aku belum bisa pulang karena ban sepedaku kempis" jelas Keysha.
David pun mencoba memeriksa sepeda milik Keysha.
"Pantas saja, lihatlah ini" ujar David saat menemukan sebuah paku yang tertancap di ban bagian belakang sepeda.
"Sepeda mu harus dibawa ke bengkel terlebih dahulu" ucap David lagi.
"Apakah ada disekitar sini?" tanya Keysha.
David pun mengangguk dan kemudian mendorong sepeda tersebut. Sementara Keysha mengekor dibelakang David.
Keduanya sampai disalah satu bengkel sepeda. Pria remaja yang bekerja di tempat tersebut tampak memeriksa sepeda tersebut.
"Ban nya harus diganti baru" jelas pria tersebut.
Keysha pun membiarkan pria itu mengotak-atik sepeda kesayangannya itu.
"Mungkin waktunya cukup lama, bagaimana jika kita berjalan-jalan sebentar sembari menunggu" ajak David.
Keysha menyetujui ajakan David. Keduanya tampak menyusuri jalan sembari melihat-lihat. Dan setelah cukup lama, keduanya memutuskan untuk duduk dibawah pohon yang didepannya ada sebuah waduk.
"Hari ini aku cukup leluasa untuk berbincang denganmu secara langsung" ucap David.
Keysha pun mengangguk membenarkan ucapan pria tersebut.
"Maaf karena aku selalu sibuk dengan pekerjaanku" jelas pria itu lagi.
"Tidak apa-apa, aku mengerti"
"Aku bekerja untuk melanjutkan kuliahku yang tertunda. Aku terpaksa berhenti berkuliah karena keuangan di keluarga kami sedang tidak stabil. Ayahku baru saja berhenti dari pekerjaannya" jelas David.
Keysha pun mendengarkan cerita pria itu dengan seksama.
"Karena aku bercita-cita untuk melanjutkan kuliahku, maka dari itu aku harus bekerja keras untuk mendapatkan uang" ucapnya lagi.
Keysha pun kembali mengangguk.
"Ceritakan juga tentang dirimu" tukas David.
"Ehhh .. Aku.??" ujar Keysha yang langsung tergagap.
"Hmmm ... Iya" ucap David sembari menganggukkan kepalanya.
"Keluargaku orang biasa-biasa saja, dan aku juga tidak berkuliah" ucap Keysha spontan.
"Maafkan karena aku berbohong padamu" ujar Keysha dalam hati.
David pun kembali mengangguk setelah mendengar ucapan Keysha. Keheningan pun cukup lama tercipta diantara kedua insan tersebut.
"Sebenarnya aku sudah lama ingin mengatakan sesuatu padamu" ucap David membuka pembicaraan.
"Apa?"
"Aku jatuh cinta padamu sejak awal" ujar David secara spontan.
Keysha pun terkejut akan apa yang baru saja didengarnya. Gadis tersebut seakan tidak percaya bahwa David secepat itu mengatakan hal tersebut.
"Aku tahu jika ini terlalu cepat, tapi aku juga tidak ingin memendamnya lebih lama lagi. Setiap melihatmu jantungku terus berdetak cepat" jelas David sembari menatap Keysha.
Keysha menghembuskan nafasnya dengan berat. Ia tak munafik bahwa gadis itu pun merasakan hal yang sama dengan pria yang tengah menatapnya. Namun tentu saja semua itu tidaklah mudah bagi Keysha. Di tambah lagi dengan hidupnya yang tak seperti manusia lainnya dapat bebas dan memilih sesuai dengan kehendak mereka masing-masing.
"Apakah kau siap terluka?" tanya Keysha tiba-tiba.
David pun mengernyitkan keningnya saat mendengar ucapan dari Keysha.
"Cinta dan luka itu terikat, dan aku tidak bisa memilih salah satu diantaranya. Jika aku mencintai maka aku juga harus siap untuk terluka. Begitu juga sebaliknya, jika aku terluka tandanya aku sudah merasakan cinta itu tumbuh" ujar Keysha panjang lebar.
"Namun jika kita takut terluka, maka kita tidak akan pernah mencintai. Jadi tidak ada salahnya jika kita membiarkan cinta itu tumbuh bersama dengan luka" ucap David.
Keysha pun menatap David. Ia menatap ke dalam manik mata berwarna coklat milik pria berambut sepundak yang ada dihadapannya saat ini. Ketulusan terpancar dari manik matanya. Keysha pun tertunduk bimbang akan pilihan yang dihadapinya.
"Bisakah kita memulainya? akan ku buktikan padamu kesungguhan ku" ujar David yang masih setia menatap gadis yang ada dihadapannya itu.
"Maukah kau menjadi kekasihku?" tanya pria itu.
.
.
.
Bersambung...
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya berupa like, komen, dan vote ❤️. Dukungan dari kalian sangat berharga bagi author yang hanya remahan ini🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Hilman damara
lanjutkan thoorr seru nih dan tetap semangat oke
2021-10-09
1
☣ᴍᴀʀᷧɪᷞᴀɴᴀ☣
wauuu kata2 kaysa bener klw siap jatuh cinta mk siap pula terluka
2021-10-08
1
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
ga berasa dh selesai aja
up lagi ka Ryn 🤗🥰👍
KL lagi jatuh cinta luka nya pun terasa manis kali ya 🤣🤣🤣🤣
2021-10-08
2