"Batalkan perjodohan konyol itu" ucap Kevin menatap Keysha dengan serius.
"Hahh?!"
Keysha mendongak menatap Kevin dengan terkejut. Gadis itu tak menyangka jika Kevin juga tak menyutujui perjodohan ini. Sepersekian detik Keysha tersadar kembali, saat mulutnya yang sedikit ternganga tiba-tiba rahangnya dikatupkan oleh Kevin.
"Mengapa? kau keberatan dengan syarat itu?" tanya Kevin.
"Tidak! Sungguh aku tidak keberatan. Bahkan aku berterima kasih jika kau tidak ingin menikah denganku" ucap Keysha dengan bersemangat.
Kevin berdecih mendengar ucapan Keysha.
"Apa kau pikir aku senang menikahi gadis kecil sepertimu? kau pendek dan umurmu?"
"23" jawab Keysha cepat.
Kevin pun tertawa saat mengetahui usia gadis yang ada dihadapannya ini.
"Usia kita terpaut cukup jauh, 11 tahun. Jika aku menikah denganmu sama saja aku menikahi seorang bocah"
"Terserah kau saja" ketus Keysha yang kemudian meninggalkan Kevin sendirian.
Kevin meraba sakunya saat mendapat sebuah pesan. Ia pun mengetikkan beberapa balasan dan kemudian menyeringai.
Keysha berpikir keras. Rencana apa yang akan dijalankan olehnya untuk membatalkan perjodohan ini.
Di meja makan perjamuan yang sudah di atur sedemikian rupa, tiba-tiba Keysha memperlihatkan sikap tidak sopannya.
Gadis itu mengambil banyak macam hidangan hingga memenuhi piringnya dan memakan semuanya bak orang kelaparan. Tak hanya disitu saja, Keysha juga mengunyah makanannya dengan mengeluarkan suara, yang membuat Pak Ruslan beserta istrinya merasa risih. Lain hal nya dengan Kevin, pria ini justru berusaha memasang wajah datar namun ia juga berusaha menahan tawanya.
Gadis cantik rela merendahkan imejnya hanya untuk menolak dinikahkan dengan seorang anak pengusaha yang kekayaannya tidak diragukan lagi.
"Aku bahkan tidak bernafsu lagi untuk menyantap hidangan ini" ujar Kevin yang juga ikut bersandiwara hanya untuk memperkuat akting dari Keysha.
Pak Ruslan serta istrinya juga meletakkan sendok dan garpu yang mereka pegang. Kirana beberapa kali menendang kaki Keysha agar menjaga sikap, namun tampaknya kali ini Keysha benar-benar membantah. Gadis itu tetap saja makan dengan lahapnya, tak tanggung-tanggung ia pun bersendawa keras saat makanan di piringnya sudah habis.
Keluarga Pak Ruslan berpamitan untuk pulang. Kevin tersenyum penuh kemenangan, setelah ini ia yakin bahwa papanya itu akan menarik ucapannya karena ingin menjodohkannya pada gadis yang tak memiliki sopan santun itu.
Setelah kepergian tamunya, Danu langsung menyeret anaknya ke ruang tengah. Kemarahan pria itu memuncak sedari tadi. Namun baru kali ini ia benar-benar dapat melampiaskan amarahnya itu pada putri semata wayangnya.
"Puas kau membuat kami malu?!" bentak Danu.
Seperti biasa, Keysha hanya menunduk tak berani menjawab ucapan sang ayah. Sebelum menjalankan rencananya, ia tahu jika ini adalah resiko yang akan ia tanggung. Namun ia lebih memilih seperti ini dari pada perjodohan yang diatur papanya itu. Terlebih lagi pria pilihan papanya juga tak menginginkan perjodohan itu.
"Kau tahu calon suamimu siapa? dia putra sulung dari istri pertama Ruslan Andara, dan satu-satunya putra yang akan mewarisi semua aset dari Andara Group"
"Dengan menjadi istri dari seorang pengusaha, masa depanmu akan cerah dan kau juga akan bahagia nantinya" ujar Danu panjang lebar.
Keysha memberanikan diri menatap papanya itu.
"Pernahkah papa bertanya padaku, apakah aku merasa bahagia? Bahagia itu tidak sepenuhnya dapat diukur dari segi materi, seseorang sudah dikatakan bahagia jika ia tak memiliki beban atas jalan yang dipilihnya, yang dapat membuatnya tertawa lepas dan menikmati momen itu tanpa paksaan dari siapapun" sanggah Keysha.
"Diam! Tahu apa kau tentang kerasnya kehidupan. Kau hanya bisa bermain-main di belakangku." bentak Danu dengan suara yang lantang.
Pria paruh baya tersebut menatap putrinya dengan nyalang. Kemarahan dalam manik matanya sudah membentuk sebuah kobaran api.
"Bagaimana pun juga papa akan tetap membuatmu menikah dengan Kevin" ujar Danu yang kemudian meninggalkan Keysha.
Pria itu takut jika ia akan kalap dan pada akhirnya melukai putrinya itu secara fisik. Namun ia tidak pernah menyadari bahwa Keysha telah terluka secara batin. Ambisinya yang terlalu besar membuat pria itu gelap mata.
...
Sementara di lain tempat, Kevin merebahkan dirinya di kasur king size miliknya. Beberapa hari terakhir ia berpikir keras bagaimana cara menghentikan perjodohan tersebut. Namun tampaknya kali ini takdir tengah berpihak padanya. Karena gadis itu, Kevin tidak perlu repot-repot untuk membereskan semuanya.
"Akhirnya aku bisa tertidur dengan nyenyak" gumam Kevin sembari tersenyum penuh kemenangan.
Sebuah panggilan telepon mengalihkan perhatiannya. Ia pun segera mengangkat panggilan tersebut.
"Tenang, semuanya sudah ku atasi. Kau tidak perlu takut lagi akan perjodohan sialan itu" ujar Kevin yang kemudian menutup panggilan teleponnya.
Di lain tempat, Keysha mengembangkan senyumnya sembari menatap wallpaper ponselnya.
"Apakah ini salah satu keajaiban dari Tuhan? bahkan pria itu juga menentang perjodohan ini" gumam Keysha mengusap layar ponselnya.
"Hmm.. akhirnya aku memiliki peluang untuk tidak melanjutkan perjodohan ini" ucap gadis itu sembari meletakkan ponselnya. Malam ini ia bisa tidur dengan nyenyak. Meskipun harapan itu kecil, namun ia yakin bahwa cinta yang ia miliki akan mengalahkan keegoisan seorang Danu.
...****************...
Di balik kursi kebesarannya, Danu tengah mengetukkan jemarinya di atas meja sembari berpikir. Tak lama kemudian terdengar suara telepon. Pria itu mengangkat telepon tersebut.
"Pak ada seorang pria yang ingin bertemu dengan anda" ujar sekertarisnya itu.
"Suruh dia masuk" Danu langsung memutuskan sambungan teleponnya.
Selang beberapa saat, seorang pria berperawakan tinggi membawa sebuah amplop coklat ditangannya.
Danu tersenyum saat seseorang yang ditunggu-tunggu sedari tadi akhirnya muncul juga
"Tuan, ini adalah berkas yang anda minta" ucap informan tersebut.
"Apakah kau yakin dia orangnya?"
"Tentu saja" sahutnya.
Danu membuka amplop coklat tersebut yang berisi data diri tentang seseorang.
"Cihhh... ternyata dia hanya orang biasa" ujar Danu setelah melihat berkas-berkas tersebut.
Danu mengambil selembar cek dan menuliskan nominal yang cukup besar di kertas tersebut.
"Ambil ini" tukas Danu sembari memberikan selembar kertas tersebut kepada pria itu.
"Terima kasih, Tuan"
Danu mengibaskan tangannya ke udara, memberi isyarat bahwa pria itu boleh pergi. Setelah mendapatkan bayarannya, informan tersebut langsung pergi dari ruangan Danu.
Danu tertawa lepas, karena ia telah memegang kartu penting di tangannya. Keinginannya akan segera tercapai.
"Siapapun tidak bisa menghentikan ku, baik itu Keysha atau pun Kevin" gumam Danu.
Danu dapat membaca gerak-gerik keduanya saat di acara perjamuan. Dan tentu saja Danu dapat menebak bahwa ini bukanlah rencana Keysha semata, bagaimana pun juga putrinya tidak akan bertindak seperti itu jika tidak memiliki dukungan.
"Kita lihat saja, seberapa kuat kau bisa menentang ku" ucapnya sembari menyeringai.
.
.
.
Bersambung...
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya berupa like, komen, serta votenya ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Hilman damara
Hem jadi penasaran dengan kelanjutan ceritanya semangat ya thoorr lanjutkan dan tetap semangat
2021-10-17
1
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
data pribadi siapa ya kira² yg dipegang pa Danu 🤔🤔🤔
2021-10-17
1