Almira beranjak dari tempat tidur. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi membersihkan tubuhnya yang terasa sangat lengket.
Setelah beberapa saat Almira keluar kamar yang menyatu dengan walk in closet, ia memilih pakaian santai shot pant dengan koas longgar dengan kerah miring yang memperlihatkan bahu putih mulus nya begitu pas di tubuhnya yang tidak terlalu tinggi. Almira mengikat rambutnya secara acak diatas kepala, membuatnya begitu cantik alami.
Sesaat di kamar Almira melihat Brian masih terlelap tidur dengan tubuh polosnya sisa percintaan panas mereka semalam hingga pagi tadi saat langit masih menggelap. Almira tersenyum melihat Brian tidur seperti itu, begitu tampan. Almira menggelengkan kepalanya dengan senyuman yang masih menghiasi wajah cantik nya.
Almira keluar kamar yang sebelumnya mengambil handphone di nakas. Pelan-pelan ia membuka handle pintu agar tidak membangun kan Brian. Mungkin tubuhnya kelelahan.
Ting..
Dilayar handphone tertulis nama mbok Mina yang memberi tahu ia berhalangan datang karena sakit.
Almira membersihkan meja makan yang masih penuh dengan hidangan semalam. Ia membuang semuanya kedalam kotak sampah.
"Sebaiknya aku membuat sarapan sendiri pagi ini, weekend juga hari ini", batin Almira.
Dengan semangat ia memasak nasi goreng kesukaan nya. Selama memasak Almira tidak menyadari Brian sudah berdiri di belakangnya. Memperhatikan nya dari tadi. Brian sangat menyukai dandanan Almira simpel seperti itu.
"Kau sedang apa, Mira ?", tanya Brian sambil memeluk tubuh Almira dari belakang. Ia mencium tengkuk Almira.
"Brian, kau sudah bangun ? mbok Mina izin tidak masuk karena sakit", ujar Almira pelan.
"Kenapa kau harus masak, kan bisa langsung memesan saja".
Almira mematikan kompor dan membalikkan tubuhnya menghadap Brian.
"Aku mohon kali ini saja Brian izinkan aku memasak makanan ku. Aku sangat menyukai nasi goreng buatan ku. Saat ini aku sangat ingin memakannya", ujar Almira pelan dengan sedikit memohon karena takut Brian akan memarahi nya. Ia menundukkan kepalanya tidak berani menatap mata Brian yang begitu dekat dengannya.
Brian tersenyum melihat Almira seperti itu, seperti anak-anak yang ketakutan dan ketahuan sudah melakukan kesalahan besar saja.
Brian mengangkat dagu Almira dan mencium lembut bibir ranum itu. Brian memperdalam ciumannya hingga menjelajahi rongga mulut Almira. Membuat Almira sesaat tidak dapat menghirup oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh nya. Almira membuka matanya saat Brian melepaskan bibirnya.
"Mulai sekarang kau boleh melakukan apapun di apartemen ini", bisik Brian di telinga Almira.
Tercetak senyuman manis di wajah Almira saat mendengar perkataan Brian.
"Apa kau mau juga nasi goreng seafood buatan ku, Brian ?" tanya Almira tanpa menatap Brian yang masih memeluk pinggangnya.
"Tidak, aku makan roti dan selai saja", jawab Brian sambil menyandarkan dagunya diatas kepala Almira. Karena tubuh Almira tergolong mungil.
"Ayo kita makan, perut ku sangat lapar", ujar Almira sambil menyajikan sarapan pagi mereka.
Kali ini Brian duduk disamping Almira, tidak seperti hari-hari sebelumnya laki-laki itu lebih memilih duduk di depan Almira.
Almira menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya. Seketika wajahnya tersenyum puas. Sudah seminggu ia tidak merasakan makanan favorit nya ini.
Brian melihat perubahan wajah Almira. Ia melihat Almira sangat menikmati sarapannya. Brian mengambil sendok yang ada di tangan Almira dan menyuapkan nasi kedalam mulutnya sendiri.
Hmm, tenyata rasanya sangat enak sekali. Brian menarik piring yang berisi nasi goreng itu dari hadapan Almira dan memakannya dengan lahap.
Almira, jadi lucu melihat Brian seperti itu. Mencuri makanan orang lain,
"Bagaimana enak tidak ?", ucap Almira menggoda Brian yang sedang lahap memakan nasi goreng milik nya.
"Not bad", jawab Brian menyuapkan sendok terakhir ke mulutnya.
"Lagi...", ucapnya menyodorkan kembali piring yang sudah kosong pada Almira.
Almira tersenyum bahagia melihat Brian menyukai masakan nya, ini yang pertama laki-laki itu mencicipi makanan buatannya. HM.. lebih tepatnya menghabisi semua nasi goreng buatan Almira pagi ini.
Setelah selesai sarapan bersama, Almira membersihkan meja dan mencuci piring-piring kotor bekas mereka makan.
Brian bahkan tak meninggalkan Almira barang sesaat saja. Laki-laki itu setia berdiri disamping Almira sambil memperhatikan perempuan itu menyelesaikan pekerjaannya.
"Mira, kenapa tidak menunggu mbok Mina saja membersihkan semua nya ?"
"Aku tidak bisa menunda pekerjaan dan melihat rumah kotor Brian".
"Apa kau tidak kelelahan ?"
"Tentu saja tidak, yang aku kerjakan hanya sedikit", jawab Almira.
Setelah selesai mengerjakan semuanya, Brian menarik tangan Almira keruang kerja nya.
"Hmm, Brian bukankah kau kemarin mengatakan akan menjemput Clara pagi ini ?" tanya Almira dengan polosnya.
Seakan tidak mendengar perkataan Almira, Brian menarik pinggang Almira duduk di pangkuan nya.
"Kalau aku sedang bersama mu, kau tidak usah membahas apa pun tentang Clara, oke", balas Brian sambil mengusap wajah halus Almira.
Almira memberanikan diri menatap kedua mata Brian.
"Iya Brian", jawabnya pelan dan kembali menundukkan kepalanya.
"Apa kau masih takut kepada ku ?" tanya Brian sambil memeluk pinggang Almira.
Almira menggelengkan kepalanya.
Brian tersenyum melihat jawaban Almira.
"Mulai sekarang kau tidak usah sungkan kepada ku, kau boleh melakukan apa pun, kau boleh membuatkan aku sarapan, kau boleh menyiapkan pakaian untuk ku. Kecuali kalau kau keluar apartemen ini harus memberi tahu kepada ku terlebih dahulu", ujar Brian sambil menatap lembut wajah Almira yang begitu dekat dengan nya.
"Iya Brian.
"Eh... terima kasih untuk semuanya, Brian", ucap Almira pelan.
*
"Brengsek kau Brian bahkan telpon ku kau abaikan. Apa hebatnya perempuan kampungan itu di bandingkan dengan ku. Perempuan itu tidak ada apa-apa nya. Enak saja ia dengan mudah menggeser posisi ku", Ucap Clara dengan kesal.
"Ada apa Clara kenapa kau tampak begitu kesal ?"
Minggu lalu aku meminta suamiku menikah lagi, dengan gadis pilihan ku"
"Apa kau sudah gila Clara ?
"Aku tidak ada pilihan Nadine, keluarga Brian menginginkan keturunan darah daging Brian. Sementara aku, kau tahu sendiri kan aku tidak mau memiliki anak Karena bisa merubah bentuk tubuh ku".
"Kau bisa melakukan cara lain Clara, tanpa beresiko seperti sekarang. Misalnya kau pura-pura hamil" ujar perempuan bernam Nadine.
"Arghh... semua ini gara-gara gadis itu, apa yang sudah ia lakukan sampai Brian dengan mudahnya berpaling dari ku".
"Tunggu saja perempuan itu akan ku buat semakin menderita hidupnya. Ia sudah berani menentang ku. Merebut suami ku. Merebut perhatian keluarga suami ku. Ia tidak tahu berhadapan dengan ku akan selalu menyulitkan", ketus Clara dengan emosi meluap-luap.
"Aku akan memainkan peran ku pada ayahnya yang pemabuk itu. Sebentar lagi akan aku buat malu hidup mu gadis bodoh", Ucap Clara penuh kebencian.
...***...
LIKE KOMEN DAN VOTE, KASIH BUNGA OR KOPI JUGA BOLEH BANGET 💃🙏
KARYA EMILY :
PENGANTIN PENGGANTI (tamat)
AIR MATA SCARLETT
(on-going)
MENJADI YANG KEDUA
(new)
SERPIHAN HATI ELLENA
(on-going
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Ririn Nursisminingsih
brian2 begitu cintanya sama clara...ternyata istrimu licik
2024-10-08
0
Rita Herlina
wkwkwkwk...ad yang kepanasan tuh
2022-09-05
1
Hamokitsi Run
haduuhh.. ayah almiraaaa.. tolong jngn bwt hdup anakmu smakin hancur.. tlong byrin mira bahagia...
2022-02-21
0