Almira sudah berada di cafe tempat nya bekerja. Sejak sore tadi cafe sangat ramai pengunjung. Bahkan Almira dan teman-teman nya sibuk melayani pelanggan hingga tak ada waktu bagi mereka untuk mengistirahatkan tubuh mereka walaupun hanya sejenak.
"Almira, kau harus segera menghantarkan pesanan ini ke meja delapan. Pelanggan itu sangat cerewet sekali, sudah beberapa kali komplain karena merasa apa yang di berikan tidak sesuai dengan pesanan nya", ujar Gita akrabnya di tempat nya bekerja itu.
"Baiklah, untuk kali ini pasti pelanggan itu tidak akan komplain lagi. Kau tenang saja serahkan semua pada ahlinya", jawab Almira dengan bersemangat. Ia membawa makanan yang sudah di pesan pelanggan meja delapan.
Dengan cekatan Almira mendatangi meja delapan, tetapi sialnya saat hendak menaruh makanan yang di pesan pelanggan laki-laki yang datang bersama anak istrinya itu meremas bokong Almira, sehingga membuat Almira kaget dan makanan yang akan di hidangkan berhamburan di atas meja dan sebagian lagi mengenai pelanggan tersebut.
"Heii...apa yang sudah kau lakukan, apa cafe sebesar ini hanya memperkejakan karyawan tidak berguna seperti ini ?", hardik wanita yang duduk di depan laki-laki itu.
"Maaf nyonya, saya ti...
"Enak saja kau meminta maaf sudah membuat pelanggan penting seperti kami ini di rugikan. Aku akan menuntut cafe ini, kau tidak tahu berurusan dengan siapa nona. Aku pengacara terkenal", ujar pelanggan laki-laki si sumber masalah yang memegang bokong Almira tadi.
Almira hanya bisa menunduk kan kepalanya sambil mengucapkan permohonan maafnya.
"Selamat malam tuan Andreas nyonya Kinanti, apa yang sudah karyawan kami lakukan ?", tanya Boni manajer cafe yang sudah berdiri di samping Almira.
Pelayan tidak berguna ini sudah menumpahkan hidangan yang anak ku pesan", jawab perempuan yang dipanggil Kinanti.
"Saya Boni manajer cafe, mengucapakan permohonan maaf kami atas ke kecerobohan karyawan kami".
"Jika berkenan tuan Andreas dan nyonya Kinanti bisa melanjutkan makan malam ini di ruangan khusus VVIP dan makan sepuasnya secara gratis", ucap Boni sang manajer.
Sementara Almira masih menundukkan kepalanya.
"Baik, kami ambil tawaran anda. Tapi wanita ini harus di pecat sekarang juga. Karyawan seperti ini bisa merugikan cafe mewah seperti ini", jawab laki-laki pengacara yang bernama Andreas.
Dengan wajah tertunduk, dan mata sudah berkaca-kaca Almira masih mengucapkan permohonan maaf kepada pelanggan tersebut tetapi dengan arogan nya laki-laki bernama Andreas dan perempuan bernama Kinanti tersebut tidak menggubris permohonan Almira tersebut.
Dengan gaya arogansi nya mereka masuk ke ruang VVIP yang sudah di siapkan untuk tamu-tamu khusus pemegang black cards, yang hanya di miliki segelintir orang saja.
"Almira ikut keruangan ku, sekarang", ucap Boni sambil berlalu menuju keruangan nya.
Sementara rekan-rekan Almira yang lain dengan sigap membersihkan tumpahan makanan yang memenuhi meja dan lantai.
*
"Kenapa kau bisa ceroboh sekali Almira ? kau harus tahu tuan Andreas itu pengacara terkenal, ia bisa membuat masalah dengan cafe ini", ucap Boni sambil menelisik wajah Almira yang memucat.
"Maafkan saya tuan Boni, sebenarnya ini semua bukan sal...
"Ada apa Boni dengan cafe ku ? kenapa jadi viral begini hah ?"
Tiba-tiba handle pintu di buka oleh seorang wanita yang sangat cantik dan berkelas.
Boni langsung berdiri menyambut sang wanita glamor itu dan mempersilahkan nya duduk.
"Selamat malam nyonya Clara", ucap Boni dengan hormat.
Wanita cantik itu duduk di kursi yang sebelumnya diduduki Boni. Dengan menegakkan tubuhnya dan menyilangkan kakinya bertumpu pada satu paha.
"Lihat ini", ucap wanita yang di panggil Clara itu.
Boni melihat layar handphone milik Clara. Laki laki itu tertegun untuk sesaat. Ia tak habis pikir, Andreas sudah menerima tawaran nya makan di ruang khusus black cards dan di berikan makan secara cuma-cuma tetapi masih memposting kejadian tadi hingga membuat Clara pemilik cafe ini datang ke ruangan nya dan murka.
"Siapa dia ?" ketus Clara.
Almira semakin menundukkan kepalanya dengan jemari saling bertautan.
"Ini Almira nyonya, ia yang terlibat dengan pengacara Andreas dan istrinya", jawab Boni.
Sekilas Clara menelisik Almira,
"Angkat wajah mu", perintah Clara dengan ketus.
Perlahan Almira mengangkat wajahnya, walaupun sebenarnya tubuhnya bergidik menatap sorotan mata tajam Clara.
Clara menelisik wajah dan tubuh Almira. Gadis muda dengan wajah polos dan lugu, tubuh tampak sehat. Clara menilai detail tubuh yang masih berbalut pakaian seragam cafe dengan Celemek Half Setengah badan Mini Waiters berwarna hitam.
"Siapa nama mu ?"
Dengan suara tercekat Almira menjawab
"Almira nyonya"
"Sudah berapa lama kau bekerja di cafe milik ku ini ?"
"Tiga bulan nyonya"
"Kau tahu siapa aku ?
"Tidak, nyonya", jawab Almira pelan dan kembali menundukkan kepalanya.
"Aku adalah istri pemilik jaringan perusahaan di area tempat kau bekerja", ketus Clara dengan gaya sombongnya.
"Tinggalkan aku berdua dengan gadis ini Boni...!"
"Baik nyonya", jawab Boni sambil berlalu dari ruangan tersebut.
"Kau tahu aturan cafe ini jika waitress seperti mu melakukan hal ceroboh seperti pada pelanggan tadi ?"
Almira kembali menundukkan kepalanya, ia sudah pasrah jika harus di berhentikan tanpa gaji apalagi pesangon melihat masa kerja masih tergolong singkat.
"Saat ini aku bisa langsung memecat mu..
"Tapii tidak akan aku laku kan, karena aku akan melakukan kerjasama dengan mu..
...***...
LIKE KOMEN DAN VOTE, KASIH BUNGA OR KOPI JUGA BOLEH BANGET 💃🙏
KARYA EMILY :
PENGANTIN PENGGANTI (tamat)
AIR MATA SCARLETT
(on-going)
MENJADI YANG KEDUA
(new)
SERPIHAN HATI ELLENA
(on-going)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
a
p
2025-02-15
0
Bunda
kelakuan orang kaya,seenaknya sendiri
2024-09-16
0
Ika Kristanti
gemes sm Clara ini
2022-04-19
0