Saat tiba di apartemen, Brian menuju kamar utama. Laki-laki itu langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur tanpa melepaskan pakaian lengkap dan sepatu yang dipakai. Wajahnya tampak tersenyum saat melihat layar handphone. Entah apa yang membuatnya bahagia seperti itu yang pasti bukan karena Almira.
Sementara Almira masih berada di luar kamar lengkap dengan gaunnya hingga aksesori di rambut indahnya yang membuatnya seperti putri-putri kerajaan.
Ia bingung harus apa sekarang di kamarnya sudah ada Brian. Mana mungkin Almira berani mengusir nya.
Almira hilir mudik di ruang keluarga, sesekali ia bergumam. Wajahnya terlihat panik dan memucat.
"Hei, apa yang kau lakukan di sana ?"
Suara itu mengagetkan Almira yang masih hilir mudik seperti orang kebingungan.
"Apa kau semalaman akan seperti itu ?"
"Eh... tidak tuan", jawab Almira cepat.
Brian masuk lagi ke kamar tanpa menghiraukan Almira.
Sedangkan Almira tak bergeming, ia masih berdiri ditempatnya.
"Gadis bodoh, kenapa masih di sana. Apa kau hanya bisa seperti itu saja ?"
"Saya harus seperti apa, tuan ?"
"Arghh", umpat Brian kesal.
"Kemari..
Seperti di tuntun, Almira menuruti perkataan Brian memasuki kamar utama.
Terlihat Brian berkacak pinggang, masih dengan pakaian lengkap nya. Pandangan matanya tajam menatap Almira yang berdiri mematung tepat di belakang pintu kamar tersebut.
"Kau ini...apa kau bisanya hanya berdiam seperti itu ? Kau tahu tujuan aku menikahi mu, hah ?", tanya Brian sambil menelisik wajah pucat Almira.
Almira menganggukkan kepalanya.
"Apa maksud anggukan kepala mu itu ?"
"Aku tahu tujuan pernikahan ini", jawab Almira absurd.
"Kalau kau tahu lakukan tugas mu sekarang...!"
"Hah...
"Lakukan seperti yang sering kau lakukan dengan kekasih mu", ketus Brian menatap wajah Almira yang semakin memucat.
"A-aku, eh a-ku...
"Arghh kau ini lamban sekali. Mengapa istri ku harus memilih perempuan seperti kau ini, sangat lamban", ketus Brian.
"Kemari...
Almira melangkahkan kakinya mendekati Brian, hingga posisi kedua nya berdekatan.
"Sudah aku katakan lakukan seperti terakhir kau melakukan nya dengan kekasih mu Almira", Brian mengulangi ucapannya beberapa saat yang lalu.
"Eh...ehh,
"Kau ini gadis yang sangat lamban, aku tidak menyukai perempuan yang tidak berinisiatif. Kau harus tahu itu", ketus Brian sambil menarik kasar pinggang Almira. Dengan kasar laki-laki itu menyatukan bibir nya pada bibir Almira.
Almira kaget, ia tidak pernah melakukan itu pada siapapun, ini yang pertama. Dengan tubuh gemetaran ia mendorong kuat tubuh Brian. Bahkan dengan spontan tangannya melayangkan tamparan keras pada wajah Brian. Hingga meninggalkan tanda merah di wajah tampan itu.
"Apa maksud mu hah ?", hardik Brian dengan emosi.
Bahkan dengan kasar ia membanting tubuh Almira. Beberapa kali Almira bangun dan terduduk, berapa kali pula Brian mendorong tubuh nya hingga terlentang di bawah kungkungan tubuh atletis nya.
Brian menciumi bibir Almira dengan kasar hingga bibir itu membengkak. Dan semakin turun ke bawah.
"Lepaskan aku t-tuan", Almira memohon dan terisak.
Brian yang sudah di diliputi emosi menulikan pendengaran nya. Ia tidak perduli dengan tangisan Almira. Yang ada di pikirannya secepatnya menuntaskan permainan ini dan ia dapat memenuhi janjinya pada Clara, untuk segera membuat gadis dibawah kungkungan nya ini hamil.
"Kenapa sulit sekali", gumam Brian yang tampak frustasi ketika miliknya tidak bisa masuk pada inti gadis itu.
Sementara Almira, meringis menahan rasa sakit dan perih teramat sangat di rasakan nya pada pusat tubuh nya.
"A-Aku mohon t-tuan...Ahh sa-sakitt..", terdengar suara lirih bercampur dengan jeritan.
Brian menatap intens wajah Almira yang kesakitan, diujung matanya mengeluarkan buliran-buliran bening. Gadis itu menggigit bibir bawahnya dengan ke dua tangan meremas sprei katun berwarna putih yang melapisi tempat tidur berukuran besar itu.
"Oh Tuhan, apakah dia masih perawan ?"
Iya..Brian bisa merasakan hal berbeda pada inti Almira yang menghisap kuat miliknya itu.
"Apa yang sudah aku lakukan pada gadis belia ini, bahkan Clara saat tidur pertama kali dengannya sangat mudah memasuki nya. Tidak seperti milik Almira sangat sempit. rasanya sangat berbeda. Milik Almira sangat nikmat. Aku tidak bisa menghentikannya sekarang", batin Brian sambil terus bergerak hingga menyemburkan cairan hangat di inti Almira yang terkulai lemah.
*
Gumaman Almira seketika membuat Brian terbangun. Ia menatap intens wajah gadis yang tertidur di sebelahnya sambil bergumam.
"Ibu, Ibu t-tolong Mira bu ...
Brian dengan spontan mengusap punggung Almira yang masih polos itu, entah apa yang membuatnya melakukan itu. Seperti ingin membuat gadis itu tenang. Brian melihat bercak darah di sprei berwarna putih itu.
"Argh..", Brian menarik selimut tebal yang teronggok di antara kaki ia dan Almira, di selimuti nya tubuh mulus yang sudah banyak terdapat tanda merah akibat perbuatannya.
Sebenarnya ada rasa iba dalam dirinya melihat keadaan Almira. Bagaimana tidak ia memperlakukan Almira dengan kasar, padahal malam ini adalah malam yang pertama untuk gadis itu.
"Maaf kan aku", bisik Brian sambil mengusap punggung Almira.
Brian tidur terlentang dengan kedua tangannya bertaut menopang kepala bagian belakang. Sesekali ia menoleh pada Almira yang tertidur kembali pulas.
"Kenapa dia tidak mengatakan kepada ku bahwa malam ini yang pertama untuk nya", ucap Brian pelan.
Ia memiringkan tubuhnya menghadap Almira. Gadis itu terlelap seperti seorang bayi. Wajah polos nya begitu cantik dengan rambut berwarna hitam dan beralis tebal.
"Kau sangat cantik Almira..
"Oh shittt, kenapa aku malah menikmatinya dan terbawa situasi seperti ini.
...***...
LIKE KOMEN DAN VOTE, KASIH BUNGA OR KOPI JUGA BOLEH BANGET 💃🙏
KARYA EMILY :
PENGANTIN PENGGANTI (tamat)
AIR MATA SCARLETT
(on-going)
MENJADI YANG KEDUA
(new)
SERPIHAN HATI ELLENA
(on-going)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Ririn Nursisminingsih
bucin deh kmu...
2024-10-08
0
Novie Achadini
bucin
2024-07-21
0
Iiq Rahmawaty
iisshh berarti si clara dlu udh jebol dluan
2022-07-07
1