CLARA KEMBALI

Sudah hampir satu Minggu Almira menikah dengan Brian. Dan selalu menghabiskan waktu bersama. Setelah pernikahan Almira selalu menempatkan dirinya secara profesional, tidak pernah mendahului tanpa di minta. Begitu pun untuk mengurusi kebutuhan Brian.

Beberapa hari setelah pernikahan Almira mencoba menyiapkan pakaian kerja untuk Brian tetapi pilihan nya tidak di pakai oleh Brian. Begitu pun saat sarapan, Almira sedikit melanggar aturan karena merasa bosan yang di suguhkan di pagi hari selalu roti sandwich dan sereal. Almira memberanikan diri membuat sarapan pagi nasi goreng spesial, tetap saja tidak di sentuh sedikit pun oleh Brian.

Walau Brian menyentuh tubuhnya hampir tiap malam tetapi tidak yang lain. Brian sedikit pun tidak merubah aturan yang ia buat. Ia selalu makan yang di sediakan mbok Mina. Ia memakai pakaian kerja yang dipilihnya sendiri.

Hingga pagi ini...

"Almira, sudah aku katakan berapa kali kamu tidak usah mengurusi keperluan ku. Yang aku inginkan kau cepat hamil", ucap Brian menatap Almira dari pantulan kaca di cermin. Brian sedang memasang dasi nya.

Almira terdiam mendengar nya,

"Iya", jawabnya singkat.

"Besok istriku pulang, aku akan bersamanya", ucap Brian yang sudah selesai memasang dasi nya.

Almira menganggukkan kepalanya pelan dengan senyuman getir.

"Aku pergi..

Tanpa menatap kearah Almira lagi Brian melangkah keluar kamar. Ia menuju mobil yang sudah terparkir di depan pintu lobby.

Brian memandang ke sebelah kiri, sambil menyandarkan kepalanya pada punggung kursi belakang mobilnya.

"Apa yang sudah aku lakukan, aku sudah menyakiti hatinya", batin Brian sambil mengusap wajahnya.

Hampir satu Minggu bersama Almira, membuat hatinya kacau. Apalagi saat melakukan hubungan intim sentuhan lembut Almira sedikit saja pada tubuh nya selalu mempengaruhi akal sehat Brian. Jika ia tidak mengontrol dirinya pasti akan selalu mengucapkan kata-kata manis untuk istri barunya itu.

Almira bukan lah seperti Clara saat bercinta, Clara terlalu agresif. Lain halnya dengan Almira ia selalu menunggu Brian. Saat di sentuh pun tidak ada balasan darinya. Brian tahu Almira takut kepada nya, sehingga tidak menyentuh tubuh Brian yang sedang berada di atas tubuhnya. Bahkan kadang saat milik Brian memasuki nya hanya sprei lah tempat pelampiasan Almira ia akan mencengkram kuat sprei tempat tidur mereka. Seperti nya Almira menahan sekuat tenaga supaya tidak menyentuh tubuh Brian.

Setelah bercinta Almira membalikkan tubuhnya memunggungi Brian. Atau Brian lah yang meninggalkan kamar, keruang kerja.

Besok Clara pulang, tentu saja Brian akan menjemputnya di bandara seperti biasanya. Semenjak bersama Almira, Brian seakan melupakan Clara. Ia tidak

pernah mengangkat telpon dari Clara bahkan video seksi yang kerapkali dikirim Clara tidak lagi di buka Brian.

Mobil yang membawa Brian berhenti di depan lobby perusahaannya. Laki-laki itu sudah di sambut Damar yang menjelaskan apa saja jadwal hari ini.

Setelah sampai di ruangannya. Brian sudah dihadapkan dengan tumpukan berkas yang disiapkan sekertaris nya Winda.

Melihat kondisi nya seperti nya hari ini sangat melelahkan untuk seorang Brian Kendrick.

"Sayangg...

Terlihat wajah menor Clara melangkahkan kakinya menuju tempat Brian. Perempuan itu langsung duduk di pangkuan Brian dan mencium dengan agresif bibir suaminya itu.

"Ada apa Brian, kenapa kau tidak membalas ciuman ku ? apa kau tidak merindukan aku ? Bahkan mau tidak mengangkat panggilan telpon dari ku Brian. Ada apa sayang ?", cerca Clara dengan berbagai pertanyaan nya pada Brian yang tak bergeming.

"Ada apa dengan mu Brian, bahkan kau tidak menyambut ku seperti sekarang", ketus Clara dengan tatapan penuh selidik.

"Kenapa kau kembali sekarang, bukannya besok kau baru kembali Clara".

Karena aku tidak tahan kau selalu mengabaikan aku. Aku menelepon mu selalu tidak kau angkat. Aku mengirim pesan dan foto ku bahkan tidak kau lihat", jawab Clara.