Di Pulau Kecil Bersama Putri CEO

Di Pulau Kecil Bersama Putri CEO

Episode 1 : Prolog (Sebuah Undangan)

"Woyy!!"

"Eh busett. Ngagetin aja lu!" Angga tersentak dari lamunannya.

"Nah lu. Segitunya banget ngeliatin dewi kampus sampai ga sadar kalau temennya dateng," ujar Beno sahabat Angga sambil terkekeh.

"Yaelah bos. Merusak kesenangan aja lu, anjir." cibir Angga senewen.

"Wkwkwk..nasib penggemar rahasia. Cuma bisa memandang, tak berani terus terang, apalagi memegang.." imbuh Beno semakin terbahak.

"Diem lu. Suka suka gua lah!" Angga melotot sensi. Beno hanya menatap sambil senyam-senyum jahil.

Angga, bernama lengkap Pujangga Delta. Mahasiswa tingkat akhir jurusan Kesehatan Masyarakat di sebuah universitas ternama di kota Surebay. Pemuda berusia 23 Tahun ini memiliki perawakan tinggi dan atletis. Hidungnya mancung dan wajah yang tampan seolah semi kearab-araban. Padahal dari garis keturunan orangtuanya tak ada satupun darah arab yang mengalir disana.

Angga berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang penjahit, dan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Angga adalah anak satu-satunya dari keluarga tersebut.

Lawan bicara Angga adalah Beno, lengkapnya adalah Beno Hariyadi. Sahabat terdekat Angga yang juga berkuliah satu jurusan dengan Angga. Wajah Beno tak kalah tampan dibanding Angga. Hanya saja wajah Beno cenderung ramping dan imut. Jenis wajah baby face unyu-unyu.

"Nay, apa kabar hari ini?. Makin cantik aja deh kamu.." sapa Beno saat seorang gadis cantik melintas didepan mereka.

"Hai. Kabar baik. Haha makasih om atas pujiannya," jawab pemilik nama Naya dengan riang.

"Lah..om katanya, asem tenan!" Beno pura-pura manyun.

"Haha sori canda, iye maaf mas bro.." lanjut Naya sambil berlalu meninggalkan Beno.

"Eh Nay, dapet salam dari penggemarmu.." teriak Beno.

"Siapa?" Naya menghentikan langkahnya.

"Nih om-om ganjen disebelah gue haha.." ujar Beno iseng. Merasa menjadi bahan guyonan, Angga melotot sadis. Namun Beno cuek saja seolah tak peduli pada ancaman mata Angga.

"Bisa aja lu bro. Salam balik deh hehe. Udah ya, gue buru-buru nih dipanggil dekan, bye.." Naya tersenyum manis dan berlalu. Beno masih cengengesan menatap Angga. Sebaliknya, Angga terbengong-bengong setelah mendapatkan salam balik plus senyum manis dari sang primadona kampus.

Inaya Kartika Dewi, gadis cantik dari keluarga kaya raya. Ia anak seorang CEO perusahaan besar di Indonesia. Wajahnya cantik seperti barbie, hidung yang mancung, kulit putih, rambut panjang sedikit bergelombang, ditunjang postur tubuh dengan tinggi dan berat badan yang proporsional. Wanita berusia 22 Tahun ini adalah idola nomer wachid di kampus. Dari mahasiswa hingga dosen memuji kecantikannya. Secara alami ia telah dinobatkan sebagai dewi idola kampus. Naya berasal dari jurusan Humas, berbeda dengan jurusan dimana Angga dan Beno berada.

"Eh Ben, tau Naya ga?" seorang gadis cantik bernama Rena bertanya kepada Beno. Rena adalah sahabat satu jurusan dengan Naya.

"Kasih tahu ga ya.." goda Beno.

"Ish lu yah!!" bentak gadis lain bernama Sisi. Ia juga sahabat Naya satu jurusan.

"Ups..selow mbak bro. Ga usah esmoni, apalagi erosi hahaha. Naya ke ruang dekan katanya." Ucap Beno santai.

"Ok makasih, Ben." Balas Rena dan segera berlalu bersama Sisi menyusul Naya ke ruang dekan.

"Eh lu ya, Ngga. Saran gue nih ya. Buruan PDKT ke Naya kalau emang lu naksir ama dia. Penggemar Naya itu ribuan tau ga. Kalau keduluan orang bisa gigit semvak lu!" tatapan Beno kearah Angga kali ini terkesan serius.

"Gigit jari kalee.." sanggah Angga.

"Udah umum. Yang belum ada tuh gigit semvak. Lebih asyik dengan aroma yang spesifik wkwkwk," tawa Beno kembali menyeruak. Angga tak menanggapi. Ia kembali terdiam memikirkan saran sahabat terbaiknya tersebut. Tapi lagi-lagi rasa minder menggelayuti hati Angga.

"Jangan kelamaan mikir. Keburu tua lu." Imbuh Beno.

"Dicari kemana-mana eh kalian disini rupanya.." Fikri muncul didepan Angga dan Beno. Fikri adalah sahabat Angga dan Beno. Mereka menamai kekompakan yang ada dengan sebutan trio gatoloco. Entah apa yang melatarbelakangi penggunaan nama tersebut. Namun yang pasti mereka bertiga adalah sahabat sejak SD dan sudah sangat akrab layaknya saudara.

Fikri mungkin tak terlalu tampan dibanding Angga dan Beno. Meski berhidung mancung, kulitnya terkesan lebih gelap dibanding dua sahabatnya. Namun Fikri adalah pemuda yang smart. Hampir disetiap semester ia memimpin puncak klasemen perolehan nilai akademis tertinggi di jurusan yang sama dengan Angga dan Beno.

"Ada apa, Kri?" tanya Angga penasaran.

"Kita dipanggil Pak Herson. Ada hal penting yang harus disampaikan katanya.." lanjut Fikri.

"Ya udah yuk kita kemon bro," ajak Beno untuk memenuhi panggilan dosen mereka.

***

"Jadi begini saudara-saudara. Ada undangan dari Dinas Kesehatan untuk mendukung acara kunjungan mereka ke pulau Biwian. Bapak Rektor mengutus beberapa perwakilan dari jurusan Kesehatan Masyarakat dan Humas untuk mengikuti acara tersebut.." seorang dosen patologi bernama Herson menyampaikan maksud dan tujuan mengapa ia memanggil trio gatoloco. Sejenak ia membetulkan letak dudukan kacamata sebelum melanjutkan penjelasannya.

"Anda bertiga ditambah dengan Nila dan Gayatri dari jurusan Kesehatan Masyarakat ditunjuk sebagai perwakilan. Penunjukan ini bukan tanpa alasan. Nilai kalian berlima yang selalu menduduki peringkat 5 besar menjadi satu alasan utama. Saya harap anda bersedia mengikuti acara ini," sambung Pak Herson berwibawa.

"Kami siap, Pak. Sebuah kehormatan mewakili kampus ini dan membawa nama baik almamater ke dunia luar. Kira-kira kapan berangkatnya, dan siapa saja selain kami yang ikut, Pak?" Angga mewakili kedua sahabatnya menyanggupi permintaan pihak kampus. Tanpa meminta persetujuan kedua rekannya terlebih dahulu, ia cukup yakin jika mereka akan setuju atas keputusannya. Sudah menjadi kelumrahan bagi mereka bertiga untuk selalu kompak dimanapun berada. Ada satu orang, maka dua lainnya akan ikut ada. Terkecuali jika mengalami uzur seperti sedang sakit atau keadaan urgensi lainnya.

"Setelah ini anda silahkan berkumpul di aula. Disana anda akan bertemu dengan rekan dari jurusan lain dan komponen kampus yang akan ikut dalam kegiatan ini." pungkas Pak Herson mengakhiri penjelasan.

"Siap, Pak." Jawab ketiganya kompak.

***

"Saudara sekalian. Disini saya akan menjelaskan tentang rencana dan persiapan untuk mengikuti kegiatan Dinas Kesehatan ke pulau Biwian.." Pak Gatot sebagai Rektor kampus dengan lugas memberikan pengarahan kepada semua yang hadir di aula.

"Kegiatan ini adalah terkait penyuluhan kesehatan, pemberian bantuan kesehatan, serta wawancara dengan penduduk lokal. Kegiatan akan memakan waktu 3 hari, dimulai dengan keberangkatan besok pagi. Anda semua silahkan berkumpul di pelabuhan kota Grassick besok maksimal pukul 7 pagi karena kapal feri akan segera berlabuh pukul 8 tepat. Dari jurusan Kesehatan Masyarakat kami menunjuk Angga, Beno, Fikri, dan Nila dan Gayatri sebagai perwakilan. Dari jurusan Humas kami menunjuk Inaya, Serena, Sisi, Jaka, dan juga Ridho. Sedangkan dari Fakultas teknik kami melibatkan Candra, Gino, dan Sisca untuk ikut mendukung. Sebenarnya Fakultas teknik adalah diluar wacana kunjungan. Namun saya melihat bahwa perkembangan pembangunan di pulau Biwian juga perlu untuk diamati dan dapat kita gunakan sebagai bahan studi materi perkuliahan. Sampai disini ada pertanyaan?" Pak Gatot memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk bertanya.

"Ya, silahkan." Fikri mengangkat tangannya dan dipersilahkan oleh Pak Gatot untuk bertanya.

"Kita memiliki agenda kegiatan sendiri atau mengikuti program kegiatan dari Dinas, Pak?" tanya Fikri.

"Tempatkan posisi anda seolah sebagai mahasiswa magang. Anda semua diperbantukan untuk mendukung acara Dinas terkait. Terkecuali perwakilan dari Fakultas Teknik, memiliki program sendiri untuk mempelajari kondisi bangunan, jalan raya, dan semua komponen teknik disana." terang Pak Gatot mendetail. Di lain sisi, sekilas nampak tatapan tidak suka Beno kearah tiga mahasiswa teknik.

"Pak. Makan dan tidurnya bagaimana?, saya takut kelaparan hehe.." Jaka dari pihak mahasiswa Humas dengan lucu bertanya. Semua menjadi riuh akibat pertanyaan Jaka.

"Hahaha..anda tidak akan tidur di emperan toko tentunya!" canda Rektor. Semua ikut tertawa, kecuali tiga mahasiswa teknik yang sepertinya merasa asing disana.

"Perwakilan dosen ada yang ikut, Pak?" tanya Rena.

"Akan ikut serta bersama anda adalah Pak Herson sebagai perwakilan dosen dan Pak Bagaskara sebagai perwakilan keamanan kampus. Informasi dari mereka, sepertinya istri Pak Herson dan anak dari Pak Bagaskara akan ikut juga." Lagi-lagi Pak Gatot menjawab.

"Baiklah jika tidak ada pertanyaan. Kita cukupkan pertemuan sampai disini. Hari ini anda akan dipulangkan lebih awal agar bisa melakukan persiapan dan berpamitan kepada orangtua di rumah. Saya harap besok pagi anda dapat datang tepat waktu di pelabuhan. Satu lagi pesan saya, jaga nama baik kampus kita di mata masyarakat. Baiklah, selamat jalan untuk anda semua. Jaga kesehatan dan semoga selamat hingga kembali nanti." Pak Gatot mengakhiri penjelasan dan bergegas pergi meninggalkan aula.

"Ish ish.. dewi persik ikut-ikutan berangkat nih. Ati-ati lu pingsan dijalan hahaha.." cibir Sisca dari Fakultas teknik. Sisca dan dua perwakilan teknik lainnya adalah tiga bersaudara. Sisca adalah adik dari Candra. Sedangkan Gino adalah sepupu Sisca. Mereka bertiga terkenal sebagai biang onar di kampus. Keahlian Gino dalam beladiri ditunjang arogansi Sisca dan Candra, membuat mereka terbiasa congkak dan sombong.

"Jaga mulut lu!!" mata Naya memandang tajam ke arah Sisca.

"Udah deh. Ga usah digubris lah para manusia lemah ini. Buang-buang energi saja!" ucap Gino jumawa. Candra memberi isyarat dengan gerakan kepalanya untuk mengajak meninggalkan tempat itu.

"Beuh, sombong kalee. Udah berasa hebat tuh mereka.." rutuk Sisi jengkel. Diseberang mereka nampak Angga dan Beno memperhatikan sekilas perseteruan antara kubu Humas dan kubu Teknik. Dalam hati Angga juga mengamini ucapan Naya dan Sisi. Tingkah laku trio sombong memang benar-benar menjengkelkan.

"Ehm..berarti total ada 17 orang ya dari pihak kampus, termasuk istri Pak Herson dan anaknya Pak Bagas," ucap Angga kepada Beno dan Fikri mengkonfirmasi.

"Iyee. Makanya lu disana jangan macem-macemin Naya ye. Tar kita pulangnya jadi 18 wkwkwk.." canda Beno.

"Wohh. Sontoloyo!" semprot Angga sewot.

"Eh bro. Kira-kira apa ya motif dari istri Pak Herson dan anak Pak Bagaskara kok bisa ikut di acara ini?. Secara, ini kan kegiatan kampus," ungkap Fikri Akbar penasaran.

"Mungkin ada kegiatan mereka yang juga bersamaan disana, atau mungkin punya sanak keluarga di pulau itu, atau..."

"Hop..stop!" belum selesai Angga menanggapi ucapan Fikri, kalimat Angga sudah dipotong paksa oleh Beno.

"Halah terlalu serius lu pada. Mikirnya kejauhan. Nih gue kasih tau ye, motif mereka cuma satu!" ucap Beno sotoy.

"Apaa?" paduan suara Angga dan Fikri kompak. Namun sayangnya fals tak tertolong.

"Kurang Piknik. Wkwkwk."

***

Terpopuler

Comments

Lia Yulia

Lia Yulia

mendarat di sini q kak🤗

2022-07-13

1

la beneamata

la beneamata

ngk asik,pakai bahasa yang tidak baku,kita2 yang membacanya jadi tidak terlalu memahami,beda dgn cerita didunia nyata dan didunia halu,kalo didunia nyata so fine2 aja kalo didunia halu pusing memhamao alurnya

2022-05-05

1

Bidadarinya Sajum Esbelfik

Bidadarinya Sajum Esbelfik

nyamuk... eeehh nyimak 😁😁😁😁

2021-12-25

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Prolog (Sebuah Undangan)
2 Episode 2 : Capcus OTW
3 Episode 3 : Pulau Biwian
4 Episode 4 : Surprise
5 Episode 5 : Sekoci
6 Episode 6 : Peluang
7 Episode 7 : Lost Contact
8 Episode 8 : Satu
9 Episode 9 : Lingua
10 Episode 10 : Berbahaya
11 Episode 11 : Yang penting makan
12 Episode 12 : SOS
13 Episode 13 : Gubuk Kayu
14 Episode 14 : Pengumuman
15 Episode 15 : Malam pertama
16 Episode 16 : Dari hati ke hati
17 Episode 17 : Gule
18 Episode 18 : Makan ga makan asal kumpul
19 Episode 19 : Badai
20 Episode 20 : Bukit kecil
21 Episode 21 : Diserang
22 Episode 22 : Gubuk ditepi air terjun
23 Episode 23 : Harmoni yang indah
24 Episode 24 : Pemuja rahasia
25 Episode 25 : Pengumuman 2
26 Episode 26 : Mereka dimana?
27 Episode 27 : 3 Lawan 1
28 Episode 28 : Disekap
29 Episode 29 : Menang atau mati
30 Episode 30 : Masalah baru
31 Episode 31 : Putri CEO
32 Episode 32 : Tak sadarkan diri
33 Episode 33 : Find them !!
34 Episode 34 : Scorpions Attack
35 Episode 35 : Bala bantuan
36 Episode 36 : Misi Penyelamatan
37 Episode 37 : Ow ow kamu ketahuan
38 Episode 38 : Bahaya terus mengancam (Kekalahan Angga)
39 Episode 39 : Bangunlah
40 Episode 40 : Kesulitan semakin besar
41 Episode 41 : Airmata
42 Episode 42 : Dua Kubu
43 Episode 43 : Kait hati
44 Episode 44 : Tanda bahaya
45 Episode 45 : Terdesak
46 Episode 46 : Pertempuran sengit
47 Episode 47 : Sang Romeo
48 Episode 48 : Eureka!
49 Episode 49 : Sisi lain
50 Episode 50 : Pengumuman 3
51 Episode 51 : Tim penyelamat
52 Episode 52 : Welcome home
53 Episode 53 : Kuberi satu permintaan
54 Episode 54 : Refreshments
55 Episode 55 : Kuberi satu kesempatan
56 Episode 56 : Serangan Pablo
57 Episode 57 : Singa rumahan
58 Episode 58 : Sayap-sayap patah
59 Episode 59 : TPS (Tim Penyelamat Sonia)
60 Episode 60 : Save Sonia
61 Episode 61 : Mungkin hari ini, esok, atau nanti
62 Episode 62 : Angga mati?
63 Episode 63 : Pelengkap (Q&A)
64 Episode 64 : Selamat jalan, Angga!
65 Episode 65 : Saat bahagia
66 Episode 66 : Pengumuman 4
67 Episode 67 : Back to campus
68 Episode 68 : Kembali Di Pulau Kecil Bersama Putri CEO
69 Episode 69 : Jajak pendapat singkat
70 Episode 70 : Berpisah itu mudah!
71 Info
72 Karya baru
73 Satu lagi
74 Latest news
75 Mahadewi
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Episode 1 : Prolog (Sebuah Undangan)
2
Episode 2 : Capcus OTW
3
Episode 3 : Pulau Biwian
4
Episode 4 : Surprise
5
Episode 5 : Sekoci
6
Episode 6 : Peluang
7
Episode 7 : Lost Contact
8
Episode 8 : Satu
9
Episode 9 : Lingua
10
Episode 10 : Berbahaya
11
Episode 11 : Yang penting makan
12
Episode 12 : SOS
13
Episode 13 : Gubuk Kayu
14
Episode 14 : Pengumuman
15
Episode 15 : Malam pertama
16
Episode 16 : Dari hati ke hati
17
Episode 17 : Gule
18
Episode 18 : Makan ga makan asal kumpul
19
Episode 19 : Badai
20
Episode 20 : Bukit kecil
21
Episode 21 : Diserang
22
Episode 22 : Gubuk ditepi air terjun
23
Episode 23 : Harmoni yang indah
24
Episode 24 : Pemuja rahasia
25
Episode 25 : Pengumuman 2
26
Episode 26 : Mereka dimana?
27
Episode 27 : 3 Lawan 1
28
Episode 28 : Disekap
29
Episode 29 : Menang atau mati
30
Episode 30 : Masalah baru
31
Episode 31 : Putri CEO
32
Episode 32 : Tak sadarkan diri
33
Episode 33 : Find them !!
34
Episode 34 : Scorpions Attack
35
Episode 35 : Bala bantuan
36
Episode 36 : Misi Penyelamatan
37
Episode 37 : Ow ow kamu ketahuan
38
Episode 38 : Bahaya terus mengancam (Kekalahan Angga)
39
Episode 39 : Bangunlah
40
Episode 40 : Kesulitan semakin besar
41
Episode 41 : Airmata
42
Episode 42 : Dua Kubu
43
Episode 43 : Kait hati
44
Episode 44 : Tanda bahaya
45
Episode 45 : Terdesak
46
Episode 46 : Pertempuran sengit
47
Episode 47 : Sang Romeo
48
Episode 48 : Eureka!
49
Episode 49 : Sisi lain
50
Episode 50 : Pengumuman 3
51
Episode 51 : Tim penyelamat
52
Episode 52 : Welcome home
53
Episode 53 : Kuberi satu permintaan
54
Episode 54 : Refreshments
55
Episode 55 : Kuberi satu kesempatan
56
Episode 56 : Serangan Pablo
57
Episode 57 : Singa rumahan
58
Episode 58 : Sayap-sayap patah
59
Episode 59 : TPS (Tim Penyelamat Sonia)
60
Episode 60 : Save Sonia
61
Episode 61 : Mungkin hari ini, esok, atau nanti
62
Episode 62 : Angga mati?
63
Episode 63 : Pelengkap (Q&A)
64
Episode 64 : Selamat jalan, Angga!
65
Episode 65 : Saat bahagia
66
Episode 66 : Pengumuman 4
67
Episode 67 : Back to campus
68
Episode 68 : Kembali Di Pulau Kecil Bersama Putri CEO
69
Episode 69 : Jajak pendapat singkat
70
Episode 70 : Berpisah itu mudah!
71
Info
72
Karya baru
73
Satu lagi
74
Latest news
75
Mahadewi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!