Episode 8 : Satu

Matahari beranjak naik. Angga melihat jam tangan dipergelangan tangannya. Waktu mendekati pukul sepuluh pagi. Semua kembali teringat pada rasa lapar dan haus yang sesaat sempat terabaikan karena fokus pada konflik kecil diantara mereka.

"Sebaiknya kita berkumpul untuk melakukan koordinasi," ucap Angga. Tanpa menunggu komando, semua berbaris membentuk satu lingkaran besar.

"Bagaimana harus memimpin kalian?" tanya Angga kepada semuanya.

"Silahkan anda yang memimpin." Pak Herson pertama memberi tanggapan sekaligus mewakili jawaban istrinya.

"Saya juga setuju," ucap Pak Bagas.

"Ikut." Lita berkata singkat.

"Kami juga setuju jika kamu yang memimpin," kelembutan suara Naya sang dewi kampus mewakili suara trio gitilici & bestboy.

"Kita ga mungkin bilang tidak setuju..haha," giliran Beno mewakili pendapat trio gatoloco.

Semua satu pendapat bahwa mempercayakan kepemimpinan di tangan Angga. Sejenak Angga terhanyut dalam lamunan teringat ucapan Mbah Restu.

Angga berpikir bahwa Pak Herson adalah sosok pendiam. Meski ia sangat kebapakan, namun di pulau itu mereka tidak sekedar butuh figur seorang bapak, namun juga pelindung dan terlatih. Sempat juga Angga berpikir tentang Pak Bagaskara, ia adalah sosok pelindung yang menguasai beladiri. Namun dilain sisi ada rasa sungkan Pak Bagas dalam mengatur orang-orang penting seperti Pak Herson dan juga Naya. Seperti juga tak tepat jika tugas pemimpin diberikan kepadanya.

"Oke kalau begitu. Pertama yang harus saya tekankan adalah kekompakan dan kebersamaan. Diluar sana mungkin kita adalah dosen, artis, orang kaya, dan sebagainya. Tapi disini saya minta anda semua menanggalkan ego. Disini kita adalah satu. Tidak ada yang boleh mengambil keputusan sendiri atau meninggalkan tim tanpa persetujuan saya atau orang yang saya tunjuk untuk mewakili saya," Angga memulai kepemimpinannya dengan satu instruksi terpenting.

"Selanjutnya saya minta Pak Bagas, Beno, dan juga Fikri sebagai panglima saya. Kalian akan bergantian mewakili jika saya dalam kondisi tidak memungkinkan. Ini bukanlah main-main. Dipulau ini pasti banyak binatang buas atau juga manusia yang bisa jadi akan bertentangan dengan kita. Hari ini kita seperti sedang terlahir kembali disini sebagai tim manusia rimba. Kita akan bertahan hidup dan kembali pulang pada saat yang tepat," suara Angga lantang dan berwibawa. Tatapan bangga muncul dari sinar mata Naya.

"Selanjutnya apa yang harus kita lakukan bos?," tanya Pak Herson bernada ambigu.

"Hahaha stop, Pak. Jangan panggil bos. Seperti biasa aja Pak. Hanya aturan yang harus mengikuti saya." sambut Angga tergelak. Semua ikut riuh tertawa.

"Satu pedang akan saya bawa, pedang lainnya akan dibawa oleh Beno. Fikri dan Pak Bagas masing-masing akan membawa senjata berupa belati. Tersisa satu pistol saya serahkan kepada Naya sebagai alat perlindungan diri. Namun pesan saya, khusus pistol jangan digunakan secara sembarangan. Selain ilegal, isinya terbatas dan hanya digunakan untuk kondisi genting saja." ucap Angga membagikan senjata rampasan.

"Hari ini kita akan berburu, mencari tanaman yang bisa dimakan, memasak, serta membuat pondok kayu. Saya akan membagi tugas," lanjut Angga.

"Saya, Beno, Naya akan berburu. Pak Bagas, Jaka, dan Sisi bertugas mencari ranting untuk keperluan perapian. Rena, Fikri, mencari tanaman liar. Pak Herson, Bu Mayang, dan juga Kak Lita membersihkan areal untuk kita beristirahat dan memasak. Sementara kita berupaya agar kenyang dulu. Setelah itu baru kita berpikir untuk membuat tempat tinggal." Angga membagi tugas untuk beberapa tim.

"Pak Bagas dipastikan masih cukup menguasai ilmu beladiri, kan?" tanya Angga menegaskan. Karena segala keahlian sangat dibutuhkan.

"Tentu, Mas. Meski sudah usia begini, saya tetap rajin berlatih dan mempertahankan keahlian saya. Sayangnya Lita tidak mewarisi sedikitpun keahlian saya hehe," Pak Bagas terdenyum cerah. Ia merasa senang karena dilibatkan dan dianggap.

Angga bersama Beno mengambil beberapa dahan panjang yang dirasa cukup kuat kemudian merautnya satu persatu menjadi sebuah tombak. Alat pertahanan diri sangat dibutuhkan, dan masing-masing harus memilikinya. Meski hanya berupa tombak kayu, itu jauh lebih baik daripada mempertahankan diri dengan tangan kosong.

Tak jauh dari tempat Angga, terlihat Naya sibuk menjemur perbendaharaan pakaian dari ketiga tas yang tersisa. Dengan tangkas ia meletakkan pakaian-pakaian itu pada setiap dahan di pepohonan yang rendah. Pakaian cukup lembab karena terpapar air saat proses evakuasi menggunakan sekoci. Oleh karena itulah inisiatif Naya untuk menjemur sangatlah baik mengingat mereka memerlukan stok pakaian layak pakai untuk sebelas orang. Angga menatap bangga pada sosok Naya yang terlihat mandiri dan tidak manja saat beraktifitas. Itu sangat jauh dari gambaran anak orang kaya raya yang konon terbiasa ongkang-ongkang kaki main suruh sana sini untuk memenuhi kebutuhannya.

"Yang tidak kebagian senjata, silahkan membawa tombak ini sebagai alat pertahanan diri," ucap Angga membagikan beberapa tongkat kepada masing-masing anggota tim.

"Khusus Naya, meski sudah menyimpan pistol, tetap gunakan tombak ini karena pistol tidak bisa digunakan setiap saat," Angga berjalan kearah Naya dan disambut senyuman lembut oleh sang dewi kampus.

"Baik. Persiapkan diri kalian untuk mengikuti tim kecil yang tadi sudah saya tentukan. Usahakan tidak berjalan terlalu jauh dari markas untuk meminimalisir terjadinya bahaya dan kesulitan tersesat," Angga memberi aba-aba kepada tim.

"Sebelum berangkat, bolehkah gue menyampaikan sesuatu yang penting?" perkataan Jaka menghentikan langkah anggota tim yang bersiap berangkat.

"Ada hal ikhwal apa kiranya, Kisanak?" tanya Fikri bergaya ala kerajaan tempo dulu.

"Kita adalah tim hebat. Betul?" tanya Jaka memastikan.

"Betul," jawab yang lain.

"Apa kalian tak merasa bahwa ada yang kurang?" tanya Jaka lagi.

"Apa??" tanya Rena mulai jengah.

"Ini sangat penting. Dan kalian mengabaikannya?!. Duh Gusti Pangeran, keterlaluan lu pada!" lanjut Jaka semakin serius.

"To de poin aja, gosah bebelit lu. Awas aja kalau ternyata ngaco!!" Beno sudah gusar mendengar kerumitan yang diciptakan Jaka.

"Semua tim hebat punya nama. Tim basket hebat saja punya nama seperti Chicago Bulls. Paham, kan?. Jadi gue pertimbangkan, tim kita juga harus punya nama. Dan gue memutuskan setelah melalui pengamatan mendalam. Nama tim kita adalah Jagito plus." Ucap Jaka jumawa.

"Adoooh. Apa-apaan lu, sempall!" bentak Beno murka.

"Apaan tuh Jagito plus hahaha.." Fikri terpingkal-pingkal.

"Ja-diambil dari Jaka. Gi-diambil dari nama tim gitilici Naya. To-diambil dari nama tim gatoloco Angga. Dan plus adalah mewakili keikutsertaan Pak Herson, Bu Mayang, Pak Bagaskara, dan juga Kak Lita. Gimana, keren kaan??" terang Jaka yang semakin membuat teman-temannya terpingkal-pingkal.

"Suka-suka lu dah. Cape gua. Apanya yang penting hah?. Penting dari Hongkong?!" Beno frustasi. Fikri ngakak hingga hampir terkencing-kencing.

"Sontoloyo!" tak disangka Pak Herson menoyor kepala Jaka. Ulah jenaka Pak Herson kembali membuat semua terpingkal. Perlahan satu per satu menanggalkan statusnya di dunia nyata. Mereka kini melebur menjadi satu, menjadi sahabat, menjadi keluarga. Namun ada juga tuh yang berubah dari sahabat jadi cinta..eaa eaa ea.

***

Terpopuler

Comments

Shakila Rassya Azahra

Shakila Rassya Azahra

sahabat jadi cinta yg pasti angga sama naya eaea..jaka lo tuh yah bikin orang ngakak aja 😂😂😂

2022-05-31

0

la beneamata

la beneamata

hiatus bacaya,ngk bisa ngikkuti halunya si othor

2022-05-05

1

Gadies

Gadies

boom like dolo,,komen menyusul klo udh baca kk

2021-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Prolog (Sebuah Undangan)
2 Episode 2 : Capcus OTW
3 Episode 3 : Pulau Biwian
4 Episode 4 : Surprise
5 Episode 5 : Sekoci
6 Episode 6 : Peluang
7 Episode 7 : Lost Contact
8 Episode 8 : Satu
9 Episode 9 : Lingua
10 Episode 10 : Berbahaya
11 Episode 11 : Yang penting makan
12 Episode 12 : SOS
13 Episode 13 : Gubuk Kayu
14 Episode 14 : Pengumuman
15 Episode 15 : Malam pertama
16 Episode 16 : Dari hati ke hati
17 Episode 17 : Gule
18 Episode 18 : Makan ga makan asal kumpul
19 Episode 19 : Badai
20 Episode 20 : Bukit kecil
21 Episode 21 : Diserang
22 Episode 22 : Gubuk ditepi air terjun
23 Episode 23 : Harmoni yang indah
24 Episode 24 : Pemuja rahasia
25 Episode 25 : Pengumuman 2
26 Episode 26 : Mereka dimana?
27 Episode 27 : 3 Lawan 1
28 Episode 28 : Disekap
29 Episode 29 : Menang atau mati
30 Episode 30 : Masalah baru
31 Episode 31 : Putri CEO
32 Episode 32 : Tak sadarkan diri
33 Episode 33 : Find them !!
34 Episode 34 : Scorpions Attack
35 Episode 35 : Bala bantuan
36 Episode 36 : Misi Penyelamatan
37 Episode 37 : Ow ow kamu ketahuan
38 Episode 38 : Bahaya terus mengancam (Kekalahan Angga)
39 Episode 39 : Bangunlah
40 Episode 40 : Kesulitan semakin besar
41 Episode 41 : Airmata
42 Episode 42 : Dua Kubu
43 Episode 43 : Kait hati
44 Episode 44 : Tanda bahaya
45 Episode 45 : Terdesak
46 Episode 46 : Pertempuran sengit
47 Episode 47 : Sang Romeo
48 Episode 48 : Eureka!
49 Episode 49 : Sisi lain
50 Episode 50 : Pengumuman 3
51 Episode 51 : Tim penyelamat
52 Episode 52 : Welcome home
53 Episode 53 : Kuberi satu permintaan
54 Episode 54 : Refreshments
55 Episode 55 : Kuberi satu kesempatan
56 Episode 56 : Serangan Pablo
57 Episode 57 : Singa rumahan
58 Episode 58 : Sayap-sayap patah
59 Episode 59 : TPS (Tim Penyelamat Sonia)
60 Episode 60 : Save Sonia
61 Episode 61 : Mungkin hari ini, esok, atau nanti
62 Episode 62 : Angga mati?
63 Episode 63 : Pelengkap (Q&A)
64 Episode 64 : Selamat jalan, Angga!
65 Episode 65 : Saat bahagia
66 Episode 66 : Pengumuman 4
67 Episode 67 : Back to campus
68 Episode 68 : Kembali Di Pulau Kecil Bersama Putri CEO
69 Episode 69 : Jajak pendapat singkat
70 Episode 70 : Berpisah itu mudah!
71 Info
72 Karya baru
73 Satu lagi
74 Latest news
75 Mahadewi
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Episode 1 : Prolog (Sebuah Undangan)
2
Episode 2 : Capcus OTW
3
Episode 3 : Pulau Biwian
4
Episode 4 : Surprise
5
Episode 5 : Sekoci
6
Episode 6 : Peluang
7
Episode 7 : Lost Contact
8
Episode 8 : Satu
9
Episode 9 : Lingua
10
Episode 10 : Berbahaya
11
Episode 11 : Yang penting makan
12
Episode 12 : SOS
13
Episode 13 : Gubuk Kayu
14
Episode 14 : Pengumuman
15
Episode 15 : Malam pertama
16
Episode 16 : Dari hati ke hati
17
Episode 17 : Gule
18
Episode 18 : Makan ga makan asal kumpul
19
Episode 19 : Badai
20
Episode 20 : Bukit kecil
21
Episode 21 : Diserang
22
Episode 22 : Gubuk ditepi air terjun
23
Episode 23 : Harmoni yang indah
24
Episode 24 : Pemuja rahasia
25
Episode 25 : Pengumuman 2
26
Episode 26 : Mereka dimana?
27
Episode 27 : 3 Lawan 1
28
Episode 28 : Disekap
29
Episode 29 : Menang atau mati
30
Episode 30 : Masalah baru
31
Episode 31 : Putri CEO
32
Episode 32 : Tak sadarkan diri
33
Episode 33 : Find them !!
34
Episode 34 : Scorpions Attack
35
Episode 35 : Bala bantuan
36
Episode 36 : Misi Penyelamatan
37
Episode 37 : Ow ow kamu ketahuan
38
Episode 38 : Bahaya terus mengancam (Kekalahan Angga)
39
Episode 39 : Bangunlah
40
Episode 40 : Kesulitan semakin besar
41
Episode 41 : Airmata
42
Episode 42 : Dua Kubu
43
Episode 43 : Kait hati
44
Episode 44 : Tanda bahaya
45
Episode 45 : Terdesak
46
Episode 46 : Pertempuran sengit
47
Episode 47 : Sang Romeo
48
Episode 48 : Eureka!
49
Episode 49 : Sisi lain
50
Episode 50 : Pengumuman 3
51
Episode 51 : Tim penyelamat
52
Episode 52 : Welcome home
53
Episode 53 : Kuberi satu permintaan
54
Episode 54 : Refreshments
55
Episode 55 : Kuberi satu kesempatan
56
Episode 56 : Serangan Pablo
57
Episode 57 : Singa rumahan
58
Episode 58 : Sayap-sayap patah
59
Episode 59 : TPS (Tim Penyelamat Sonia)
60
Episode 60 : Save Sonia
61
Episode 61 : Mungkin hari ini, esok, atau nanti
62
Episode 62 : Angga mati?
63
Episode 63 : Pelengkap (Q&A)
64
Episode 64 : Selamat jalan, Angga!
65
Episode 65 : Saat bahagia
66
Episode 66 : Pengumuman 4
67
Episode 67 : Back to campus
68
Episode 68 : Kembali Di Pulau Kecil Bersama Putri CEO
69
Episode 69 : Jajak pendapat singkat
70
Episode 70 : Berpisah itu mudah!
71
Info
72
Karya baru
73
Satu lagi
74
Latest news
75
Mahadewi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!