Episode 13 : Gubuk Kayu

Waktu kurang beberapa jam lagi menuju senja. Yang menjadi masalah adalah mereka belum memiliki gubuk kayu untuk tempat tinggal dan tidur malam itu. Oleh karena itu, mereka perlu bersegera membuat gubuk kayu sesuai instruksi Angga. Di tanah lapang yang sedianya nanti akan digunakan sebagai tempat pembangunan gubuk kayu, mereka berdiskusi dan membagi tugas.

"Meski gubuk yang akan kita bangun nanti tidak berukuran terlalu luas tapi tetap saja kita memerlukan banyak batu, kayu, ranting, jerami kering, rumput kering, tanaman menjalar sebagai pengganti tali, dan lain sebagainya." Ucap Angga membuka diskusi persiapan pembangunan gubuk.

Sebenarnya tidak layak juga jika bangunan yang mereka buat disebut sebagai gubuk kayu. Nyatanya mereka hanya membuat sebuah tempat tinggal sementara dan lebih layak jika disebut sebagai rumah pohon yang sangat sederhana dan alakadarnya.

"Kita akan bekerja sangat keras dan cepat kali ini. Saya, Beno, dan Jaka, akan mencari batu dengan berbagai ukuran. Batu akan kita gunakan sebagai pengganti pondasi dan juga berfungsi sebagai kolom di setiap sudut bangunan. Pak Bagas, Fikri, dan Pak herson akan mencari kayu dengan berbagai ukuran juga. Kayu akan kita gunakan sebagai dinding utama. Sedangkan Naya, Rena, dan Sisi bertugas mencari jerami kering, rumput kering, akar tanaman atau tanaman merambat lainnya yang sekiranya bisa kita gunakan sebagai tali pengganti. Saya ingatkan untuk bergerak atau mencari barang yang kita perlukan tersebut di sekitar tempat ini saja, jangan bergerak terlalu jauh dari tempat ini karena akan sangat berbahaya." Lanjut Angga secepatnya memberikan instruksi mengingat waktu menuju petang semakin dekat.

"Untuk mbak Lita dan Bu Mayang. Anda berdua tetap berada di sini untuk menjaga perbekalan dan daging rusa yang kita miliki agar tidak diambil oleh binatang liar lainnya," pungkas Angga sebelum kemudian bergerak cepat bersama tim kecilnya untuk segera mencari batu. Sejurus kemudian tim pencari jerami kering dan tim pencari kayu juga berangkat meninggalkan tempat tersebut.

Tak jauh dari tempat mereka saat ini, terdapat banyak bebatuan dalam berbagai ukuran. Angga dan beberapa temannya cukup terbantu dengan posisi batu tersebut karena mengingat jika terlalu jauh maka juga akan berat untuk mengangkat batu-batu yang ada. Yang tentu saja juga akan memakan waktu lebih lama.

Batu-batu dengan berbagai ukuran dikumpulkan oleh tim Angga yang kemudian secara berkala diangkut beberapa kali menuju tempat dimana mereka akan membangun gubuk kayu. Baik Jaka maupun Beno bekerja dengan sangat semangat dan tanpa mengeluh.

"Batu yang berukuran besar akan kita gunakan sebagai bahan pondasi. Batu yang berukuran sedang akan kita gunakan sebagai pengganti sloff. Dan batu yang lebih kecil dari keduanya akan kita fungsikan sebagai pengganti kolom," terang Angga menjelaskan kepada kedua temannya.

"Wah lu keren juga ya bro. Udah ngerti beladiri, tahu juga cara membangun rumah. Salut buat lu bro.." puji Jaka kepada Angga.

"Ah lu bro salut salut mulu dari tadi. Gak punya kosakata lain lu?" Ledek Beno terkekeh.

"Bodo amat dah. Usil aja lu sama urusan orang! " balas Jaka.

Tak terasa sudah hampir 1 jam tim Angga mengumpulkan batu dan membawanya menuju ke tempat pembangunan gubuk kayu. Tim lain juga terlihat mulai rampung menyelesaikan tugasnya masing-masing.

Tak menunda waktu, mereka berlanjutnya pada tahap pembangunan. Mereka tidak butuh hasil yang bagus dan rapi karena mereka tidak sedang memerlukan tempat tinggal permanen.

Bebatuan besar ditata berjajar memenuhi area yang nantinya akan berfungsi sebagai landasan atau pondasi. Rencana pembuatan kolom ditiadakan karena cukup riskan menumpuk batu sedemikian rupa tanpa adanya perekat. Disitulah fungsi semen dibutuhkan. Tumpukan batu nantinya akan membahayakan jika terkena angin kencang atau terdorong binatang buas.

Sebagai gantinya, batang kayu yang paling besar menggantikan posisi kolom. Batang itu ditancapkan ditanah, diantara bebatuan pondasi. Kemudian diatasnya dijepit kedua sisinya menggunakan sloff dari bebatuan. Kayu kolom berdiri tegak seolah tiang penyangga.

Batang yang lebih kecil diatur secara horizontal dan ditumpuk hingga keatas bangunan. Masing-masing ujungnya diikat ke bagian kolom.

Pada bagian puncak dibuat ring kayu dengan posisi dua sejajar mengapit kolom. Sampai disini bangunan sudah berdiri hingga puncak dinding. Tersisa bagian rangka atap dan atap itu sendiri.

"Akhirnya, kelar juga kerja keras kita.." Jaka tersenyum puas memandang gubuk kayu yang telah selesai mereka kerjakan dalam kurun waktu 3 jam. Angga melihat jam tangannya dan waktu menunjukkan pukul 5 sore.

"Waktu segera malam. Tim wanita silahkan bersiap mandi ke sumber air pantai. Saya dan Beno akan mengawal kalian. Pak Bagas dan Fikri tetaplah disini bersama Jaka serta Pak Herson untuk menjaga gubuk sambil menunggu giliran mandi berikutnya," Angga mengatur.

"Sambil menunggu, kalian bisa mengisi waktu dengan menyalakan api didepan gubuk. Biarkan nanti tim wanita yang akan memanaskan daging untuk makan malam kita," sambung Angga.

"Gue harap lu ga mengambil kesempatan mengintip kita-kita mandi dengan berpura-pura menjaga," sorot mata Rena seperti sedang menaruh kecurigaan.

"Come on, kita ini teman kuliah. Dan aku tak ingin menanggung malu dikemudian hari karena melakukan itu," tandas Angga sedikit jengkel atas ucapan Rena.

"Berarti itu tidak berlaku bagiku dan Lita yang bukan teman kuliahmu!" desis Mayang seolah mengamini kecurigaan Rena.

"Ibu mikir apa sih?. Terlebih kalian berdua. Kalian adalah keluarga dari orang-orang yang saya hormati. Bagaimana saja bisa bertindak kurang ajar terhadap kalian?, coba tolong kalian jelaskan!" mata Angga menatap tajam.

"Atau kalian ingin aku kembali ke markas saja dan tak peduli pada kalian jika dimangsa binatang buas?" tawar Angga dan bahkan ia sudah berbalik badan menghadap jalan yang tadi mereka lalui.

"Baiknya tidak memperpanjang masalah ini. Aku yakin Angga pria baik. Tolong jangan berburuk sangka terhadapnya," Lita menengahi. Ada tatapan teduh dari sorot matanya.

"Lu parah deh, Ren. Bisa-bisau curiga sama Angga. Kurang baik apa Angga kepada kalian?. Bahkan dia rela mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan gue dari serangan kobra," disatu sisi Naya merasa ingin mengguguli pembelaan Lita atas Angga. Disisi lain ia juga memiliki perasaan tak rela jika idolanya mengalami intimidasi seperti itu.

"Cieeh..dibelain bininya," Rena tersenyum senang. Dia memang sengaja memancing diair keruh demi memancing respon Naya. Dan cara itu sukses.

"Ish.. apaan sih lu, Ren!" wajah Naya menyemu merah, dan itu cukup mewakili sebagai bukti.

"Oh, jadi begitu hahaha.. "ucap dulu Mayang setelah mengetahui akal-akalan Rena. Keakraban sudah tercipta diantara Mayang dan anggota tim lainnya sejak ia melakukan 'pengakuan dosa'.

Angga yang menjadi pusat perhatian nampak tersenyum malu-malu. Bagaimanapun juga ia masih hijau dalam hal percintaan. Terlebih, Naya adalah seorang dewi kampus. Meski ada rasa, namun Angga tak pernah sedikitpun bermimpi untuk bisa bersanding dengan sang dewi.

Para wanita tak membutuhkan waktu lama untuk mandi. Mereka teringat bahwa tim pria belum ada satupun yang mandi sedangkan hari mulai gelap. Dengan cepat mereka bergegas kembali ke markas.

Dalam keremangan senja, beberapa meter sebelum markas. Mereka dikejutkan oleh suara gemerisik di semak-semak.

Roaar!!

Tak lama berselang muncul sebuah auman dari semak tersebut. Para wanita panik dan berteriak histeris. Angga segera memasang kuda-kuda, bersiap dengan pedangnya terhunus.

"Kikikikik.." suara kembali terdengar dari semak, namun kali ini bernada berbeda.

"Hahahaha.." semakin lama suara tersebut berubah menjadi tawa lalu muncul Jaka dari balik semak.

"Bangsad lu, kampret!!" Angga membentak marah.

Kelima wanita bergegas menghambur kearah Jaka. Masing-masing memberikan hadiah terbaik untuk Jaka. Ada yang menjewer, meninju, mencakar, menampar, bahkan ada yang menggigit lengan Jaka saking jengkelnya.

"Bro..bro, tolongin gue. Gue dianiaya..Ampuun!!" Jaka berteriak minta tolong kepada Angga, namun Angga tak peduli dan tetap berlalu menuju gubuk yang tinggal beberapa langkah lagi.

***

Terpopuler

Comments

Lia Yulia

Lia Yulia

habis kamu Jak di keroyok para wanita😂😂salah sendiri jail banget jd orang🤭

2022-07-18

1

Shakila Rassya Azahra

Shakila Rassya Azahra

jaka memang pantas di gebukin soalnya udah jail dia 🤔😁😁😁😁

2022-05-31

1

KINOSANN

KINOSANN

ngakak banget bacanya 😂 semangat up terus thor 💪

2021-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Prolog (Sebuah Undangan)
2 Episode 2 : Capcus OTW
3 Episode 3 : Pulau Biwian
4 Episode 4 : Surprise
5 Episode 5 : Sekoci
6 Episode 6 : Peluang
7 Episode 7 : Lost Contact
8 Episode 8 : Satu
9 Episode 9 : Lingua
10 Episode 10 : Berbahaya
11 Episode 11 : Yang penting makan
12 Episode 12 : SOS
13 Episode 13 : Gubuk Kayu
14 Episode 14 : Pengumuman
15 Episode 15 : Malam pertama
16 Episode 16 : Dari hati ke hati
17 Episode 17 : Gule
18 Episode 18 : Makan ga makan asal kumpul
19 Episode 19 : Badai
20 Episode 20 : Bukit kecil
21 Episode 21 : Diserang
22 Episode 22 : Gubuk ditepi air terjun
23 Episode 23 : Harmoni yang indah
24 Episode 24 : Pemuja rahasia
25 Episode 25 : Pengumuman 2
26 Episode 26 : Mereka dimana?
27 Episode 27 : 3 Lawan 1
28 Episode 28 : Disekap
29 Episode 29 : Menang atau mati
30 Episode 30 : Masalah baru
31 Episode 31 : Putri CEO
32 Episode 32 : Tak sadarkan diri
33 Episode 33 : Find them !!
34 Episode 34 : Scorpions Attack
35 Episode 35 : Bala bantuan
36 Episode 36 : Misi Penyelamatan
37 Episode 37 : Ow ow kamu ketahuan
38 Episode 38 : Bahaya terus mengancam (Kekalahan Angga)
39 Episode 39 : Bangunlah
40 Episode 40 : Kesulitan semakin besar
41 Episode 41 : Airmata
42 Episode 42 : Dua Kubu
43 Episode 43 : Kait hati
44 Episode 44 : Tanda bahaya
45 Episode 45 : Terdesak
46 Episode 46 : Pertempuran sengit
47 Episode 47 : Sang Romeo
48 Episode 48 : Eureka!
49 Episode 49 : Sisi lain
50 Episode 50 : Pengumuman 3
51 Episode 51 : Tim penyelamat
52 Episode 52 : Welcome home
53 Episode 53 : Kuberi satu permintaan
54 Episode 54 : Refreshments
55 Episode 55 : Kuberi satu kesempatan
56 Episode 56 : Serangan Pablo
57 Episode 57 : Singa rumahan
58 Episode 58 : Sayap-sayap patah
59 Episode 59 : TPS (Tim Penyelamat Sonia)
60 Episode 60 : Save Sonia
61 Episode 61 : Mungkin hari ini, esok, atau nanti
62 Episode 62 : Angga mati?
63 Episode 63 : Pelengkap (Q&A)
64 Episode 64 : Selamat jalan, Angga!
65 Episode 65 : Saat bahagia
66 Episode 66 : Pengumuman 4
67 Episode 67 : Back to campus
68 Episode 68 : Kembali Di Pulau Kecil Bersama Putri CEO
69 Episode 69 : Jajak pendapat singkat
70 Episode 70 : Berpisah itu mudah!
71 Info
72 Karya baru
73 Satu lagi
74 Latest news
75 Mahadewi
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Episode 1 : Prolog (Sebuah Undangan)
2
Episode 2 : Capcus OTW
3
Episode 3 : Pulau Biwian
4
Episode 4 : Surprise
5
Episode 5 : Sekoci
6
Episode 6 : Peluang
7
Episode 7 : Lost Contact
8
Episode 8 : Satu
9
Episode 9 : Lingua
10
Episode 10 : Berbahaya
11
Episode 11 : Yang penting makan
12
Episode 12 : SOS
13
Episode 13 : Gubuk Kayu
14
Episode 14 : Pengumuman
15
Episode 15 : Malam pertama
16
Episode 16 : Dari hati ke hati
17
Episode 17 : Gule
18
Episode 18 : Makan ga makan asal kumpul
19
Episode 19 : Badai
20
Episode 20 : Bukit kecil
21
Episode 21 : Diserang
22
Episode 22 : Gubuk ditepi air terjun
23
Episode 23 : Harmoni yang indah
24
Episode 24 : Pemuja rahasia
25
Episode 25 : Pengumuman 2
26
Episode 26 : Mereka dimana?
27
Episode 27 : 3 Lawan 1
28
Episode 28 : Disekap
29
Episode 29 : Menang atau mati
30
Episode 30 : Masalah baru
31
Episode 31 : Putri CEO
32
Episode 32 : Tak sadarkan diri
33
Episode 33 : Find them !!
34
Episode 34 : Scorpions Attack
35
Episode 35 : Bala bantuan
36
Episode 36 : Misi Penyelamatan
37
Episode 37 : Ow ow kamu ketahuan
38
Episode 38 : Bahaya terus mengancam (Kekalahan Angga)
39
Episode 39 : Bangunlah
40
Episode 40 : Kesulitan semakin besar
41
Episode 41 : Airmata
42
Episode 42 : Dua Kubu
43
Episode 43 : Kait hati
44
Episode 44 : Tanda bahaya
45
Episode 45 : Terdesak
46
Episode 46 : Pertempuran sengit
47
Episode 47 : Sang Romeo
48
Episode 48 : Eureka!
49
Episode 49 : Sisi lain
50
Episode 50 : Pengumuman 3
51
Episode 51 : Tim penyelamat
52
Episode 52 : Welcome home
53
Episode 53 : Kuberi satu permintaan
54
Episode 54 : Refreshments
55
Episode 55 : Kuberi satu kesempatan
56
Episode 56 : Serangan Pablo
57
Episode 57 : Singa rumahan
58
Episode 58 : Sayap-sayap patah
59
Episode 59 : TPS (Tim Penyelamat Sonia)
60
Episode 60 : Save Sonia
61
Episode 61 : Mungkin hari ini, esok, atau nanti
62
Episode 62 : Angga mati?
63
Episode 63 : Pelengkap (Q&A)
64
Episode 64 : Selamat jalan, Angga!
65
Episode 65 : Saat bahagia
66
Episode 66 : Pengumuman 4
67
Episode 67 : Back to campus
68
Episode 68 : Kembali Di Pulau Kecil Bersama Putri CEO
69
Episode 69 : Jajak pendapat singkat
70
Episode 70 : Berpisah itu mudah!
71
Info
72
Karya baru
73
Satu lagi
74
Latest news
75
Mahadewi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!