.
.
“Pedes banget!!” Sam buru-buru mengambil gelas yang berisi air putih untuk meredakan rasa pedasnya, tapi bukannya hilang, rasanya malah makin panas.
“Ini gak pedes kok” kata Lino
“Sam bener, ini pedes! Abang gimana sih masaknya? Sam, coba makan ini biar gak pedes lagi” Felly memberikan daging cincang goreng dan tempe goreng ke dalam piring Sam, melihat itu Sam tersenyum senang “Makasih Felly!”
“Hehe sama-sama...”
Suasana hati Lino sudah buruk melihat adegan romansa di depannya itu, bagaimana Lino baik-baik saja jika adiknya menatap seorang laki-laki lain dengan tatapan lembut dan memuja begitu? Terlebih laki-lakinya model seperti Sam yang udah gak tau malu, suka ngabisin makanan di rumah orang pula.
“Kari ayamnya enak banget, aku suka” kata Luna, dia duduk di sebelah Lino, sementara Felly duduk di sebelah Sam, sedangkan Hanna makan dengan tenang di pojok meja.
Lino menoleh pada gadis berambut perak itu “bukan kari ayam, tapi chicken curry” balas Lino, dengan nada jutek abis.
“Ih sama aja itu bang!” sahut Sam, yang langsung mengkerut setelah Lino memelototinya sambil memasang muka judes “Felly.. abang kamu serem banget” bisiknya pada Felly, yang sebenarnya bisa didengar dengan Jelas oleh semuanya.
“Bang jangan jahat sama temennya Felly dong!” kata Felly
“Jadi sekarang aku orang jahatnya?” balas Lino “Kalian langsung pulang kalo udah makan ya? Piringnya gak usah dicuci, biar Felly aja” tambahnya.
“Aku gak mau pulang, masih mau disini sama Felly, ya kan Fel?” kata Sam, kali ini dia tidak mempedulikan tatapan membunuh yang Lino layangkan padanya. Lino makin jengkel melihat Felly yang malah mengangguk senang.
“Sam dan Luna disini aja dulu, lagian besok kan libur...” kata Felly
“Kita boleh main disini dulu?” tanya Luna pada Lino, Lino meliriknya sebentar sebelum menggumam “Terserah, jangan ribut pokoknya”
Luna tersenyum “Makasih kak Lino”
Lino melirik gadis itu lagi, entah kenapa dia suka saat Luna menyebut namanya. Ini aneh sekali, mungkin Lino sudah lelah setelah menghabisi kawanan goblin dan memasak, mungkin dia butuh tidur, makanya bisa berpikir aneh-aneh.
Padahal Lino sudah meminta mereka untuk tidak ribut, akan tetapi setelah makan dan mencuci piring (Felly dibantu Sam dan Luna), mereka malah ribut dan Hanna juga ikutan.
Kalau sudah begini bagaimana Lino bisa istirahat dengan tenang?
“Lihat ini aku dibeliin ma – sama kak Lino” Hanna menunjukkan gaun warna hijau pada mereka, gaun sederhana yang sebenarnya mahal, namun sangat cantik jika dipakai oleh Hanna.
“Felly juga dibeliin, ada dua” Hanna menunjukkan gaun yang Lino belikan untuk Felly, memang ada dua karena Lino tidak tau Felly lebih suka warna yang mana, antara pink dan Lylac, akhirnya Lino membelikan semuanya.
Felly senang sekali menerima dua gaun itu “Cantik banget!! Yang ini buat Luna aja – karena hari ini Luna bantuin aku dari penculik jahat” Felly memberikan yang pink untuk Luna.
Diam-diam Lino tersenyum melihat mereka, Luna memang lebih cocok memakai yang warna pink – eh? Apa yang kau pikirkan Lino!
Buru-buru Lino mengutak-atik ponsel barunya untuk mengalihkan perhatian.
“Makasih Felly, makasih kak Lino”
DEG
Lino buru-buru mengangkat kepalanya lalu tersenyum kecil dan menggumam “Hmm” lalu kembali pada ponselnya.
“Kok cuma Luna, aku gimana?” protes Sam, yang tidak dapat apa-apa.
‘Dasar bocah’ umpat Lino dalam hati.
“Ini buat Sam!”
Segera saja Lino mendongak kembali untuk melihat apa yang Hanna berikan pada Sam.
“HEH! Hanna itu hoodie –” Lino
“Bang jangan pelit gitu dong! Biar buat Sam aja” sahut Felly, yang membuat Lino langsung pasrah dan kembali duduk dengan tenang. Tidak, Lino tidak tenang, dia jengkel! Apa-apaan bocah bernama Samudra itu!! Bisa-bisanya dia merebut hati adiknya Felly...
Hoodie yang diberi adalah hoodie warna putih, Lino membeli dua memang, warna putih dan hitam, kalau sekarang Lino jadinya hanya punya satu warna hitam.
“Makasih bang Lino!” teriak Sam senang.
“Hmm” Lino menyahut dengan tidak semangat, tapi Sam tidak memikirkan itu, dia terlihat sangat senang.
Tapi... sebenarnya Lino senang sih, sepertinya anak kembar itu baik, mereka juga mau berteman dengan adiknya dan juga telah membantu adiknya dari penculik.
Jika tidak ada mereka, mungkin Lino sudah kesulitan menghadapi penculik itu, atau paling parah dia tidak bisa menemukan adiknya.
Lino pun berdiri dari duduknya, sontak yang lain menoleh penasaran padanya “kenapa kalian menatapku seperti itu?” tanya Lino jengkel.
“Bang Lino mau kemana?” tanya Felly
“Kalian mau cinnamon roll?” Lino malah balik bertanya
“MAU!!!” mereka semua berteriak kencang sekali, terutama Sam.
“Jangan berisik! Yang berisik gak dapet kue” ancam Lino, Sam buru-buru membekap mulutnya sendiri, Lino terkekeh melihatnya, karena mereka terlihat lucu saat mencoba untuk tidak berisik.
“Akan ku ambilkan...” kata Lino sebelum jalan ke dapur.
***
Pagi ini setelah olah raga pagi sekalian menjalankan misi hariannya, Lino terkejut melihat adiknya sudah rapi setelah Lino selesai mandi, selain itu, sarapan berupa roti dan sup jagung juga tersedia di meja makan.
“Fel? Mau kemana kamu rapih banget gitu?” tanya Lino, pasalnya pagi ini adiknya sudah memakai gaun baru warna Lylac yang kemarin dibelikan Lino, selain itu Felly juga sudah menata rambutnya yang panjang itu dikepang satu, dia cantik sekali.
“Abang kan mau ke gedung asosiasi...”
“Iya, terus?”
“Aku ikut”
“Hah? Buat apa?”
Felly mencebikkan bibirnya sampai maju beberapa centi, tapi entah mengapa dia malah terlihat imut, orang cantik diapa-apain tetep aja cantik sih.
“Kok buat apa sih? Hari ini tuh hari libur bang! Masa aku ditinggal sendiri di rumah? Kita sekalian ke ATK ya? Beli buku sama bolpen yang udah habis” kata Felly, sambil tersenyum manis sekali, berharap dengan begitu Lino akan luluh.
Tapi yah... kalau punya adik secantik dan semiut ini siapa yang gak luluh?
“Cuma buku dan bolpen?”
“Hehe, kalo ada yang bagus ya sekalian beli”
“Tuh kan.. kebiasaan deh, belanja pake mata, bukan seperlunya”
“Tapi kan aku butuh semua bang! Buat apa abang punya banyak uang kalo masih pelit sama adeknya...”
Lino pun tersenyum “Iya iya... karena selama ini kamu selalu berusaha dapetin beasiswa untuk meringankan beban abangmu ini, jadi kamu minta apa aja bakal abang beliin”
Mendengar itu Felly tersenyum lebar “Beneran
Bang?! Yeay! Bang Lino yang terbaik!!” Felly berdiri dari duduknya lalu menghampiri Lino dan memeluknya erat.
“Abang juga mau nyari motor Fel, biar kalo kemana-mana ada kendaraan”
“Kalo gitu kita beli –”
“Gak boleh warna pink ya”
Felly cemberut lagi “Ih bang Linoooooo”
“Pilih warna lain, ya kali abang kemana-mana pake motor pink, kan malu Fel”
“Tapi kalo bang Lino beli motor sport Felly jadi ga bisa makek!”
Lino terdiam, Felly benar juga... “Eh tapi kamu belum punya SIM!”
Mendengar itu Felly berlari kembali ke kamarnya, setelah kembali dia memperlihatkan SIM pada Lino, Lino harus terkejut untuk kedua kalinya.
“Sejak kapan?!”
“Hehe, ini selesai baru seminggu lalu, buat jaga-jaga... kali aja bang Lino beli motor”
Lino menghela nafas lelah, adiknya ini ada-ada saja.
“Kalian beli dua motor aja, biar gak ribet” sahut Hanna yang entah dia sejak kapan sudah ada disana, dia juga baru mandi, Lino sempat heran ternyata monster juga bisa mandi. Hanna bilang dia itu bangsawan yag hidup di kastil besar, tentu saja dia mandi dan membersihkan
diri, malah kamar mandinya sangat besar lebih besar dari kamar Lino. Padahal kamar Lino di apartemen yang baru ini sudah sangat besar.
“Hanna cantik banget pake gaun itu!” kata Felly
“Hehe, iya dong!”
Lino tersenyum, dia juga setuju jika Hanna cantik memakai gaun hijau yang kemarin Lino belikan.
“Hanna bener bang, kita beli dua motor aja, yang satu motor sport buat abang yang satu motor matic pink buat aku!” Felly
“Sebahagia kamu aja lah Fel”
“YEAY!!” Felly bersorak bersama Hanna
“Kalian udah kayak anak kembar aja, kompak banget” cibir Lino
“Oh ya? Emang kita mirip?” tanya Hanna
“Enggak sih” Lino
“Hanna, maksud bang Lino itu tadi nyindir kita” Felly
“Nyindir?” Hanna
“Udah makan aja sana, nanti kita telat” Lino
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
noteXXX
kekntolol aja mc nya
2022-02-07
0
ayam receh
mantap
2021-11-23
0
Jimmy Avolution
Sip....
2021-11-12
0