Sistem Pemburu: Penjinak Monster
.
.
Seorang lelaki muda yang tampan terlihat sedang duduk di depan mini market sambil menunggu mienya matang. Setelah dia rasa cukup, ia buka kembali tutup wadah mienya lalu tersenyum melihat mie ekstra pedas yang ia campur dengan potongan sosis dan keju tersebut.
Setelah memakan satu suap dia merasa puas karena rasanya benar-benar sempurna sesuai seleranya. Dia merasa tidak menyesal telah membeli mie cup besar seharga 10 ribu, sosis 3 ribu dan keju 5 ribu. Belum lagi minumannya dengan harga 4,5 ribu.
Meski menghabiskan uang sebanyak itu, dia tidak menyesal. Karena rasanya sangat nikmat, maklum saja, dia pecinta mie pedas dan keju.
Tin tin!
Dia mendongak, melihat seorang pria yang dia kenal menaiki motor yang bagus dan keren, menatapnya dengan tatapan sombong dan pamer.
“Kamu masih kerja disini ya? Haha, rank F sih ya... penghasilannya masih kurang, harus cari tambahan sana sini. Kalau saja rank mu B sepertiku, hidupmu akan lebih baik” kata laki-laki di atas motor itu.
Dia tidak peduli lagi dan kembali memakan mienya yang lebih menggoda.
“Heh Lino! Kau dengar aku?”
Laki-laki yang memakan mie, Lino, masih saja sibuk dengan mienya dan tak mau mendongak untuk kembali menatap laki-laki di atas motor itu.
“Kalau kau mau memohon-mohon di bawah
kakiku, aku bisa saja mengajakmu masuk ke pintu malam ini karena kami kekurangan orang, hei kau mendengarku?”
Lino yang sudah selesai makan dan harus kembali bekerja menjaga mini market membuang wadah mienya ke tempat sampah lalu meminum minumannya dengan santai.
“Lino!”
Akhirnya Lino menatapnya, laki-laki di atas motor itu sempat takut melihat tatapan Lino padanya, namun setelah mengingat Lino memiliki rank yang jauh ada di bawahnya dia kembali memberanikan diri.
“Kalau kau tidak niat mengajakku, cari orang lain sana”
Laki-laki itu berdecih, kalau tidak ingat kelompoknya memang kekurangan orang, dia juga tidak mau mengajak Lino. Apalagi, Lino punya adik perempuan yang sangat cantik seperti boneka... kalau dia memberi Lino pekerjaan pasti adiknya Lino akhirnya mau meliriknya, dia juga sebenarnya ingin caper di depan adiknya Lino.
“Aku akan mengirim alamatnya, pintunya tingkat D kok, jadi pasti mudah”
Kemudian laki-laki itupun pergi dengan motor sport mahalnya, dan Lino hanya bisa menatapi kepergiannya dengan tatapan kesal.
Itu tadi adalah teman satu sekolahnya, Bobby, dia memang sering pamer kehebatannya pada Lino. Lino sendiri diam saja, mau bagaimana lagi, mau balas pamer juga apa yang dipamerkan? Dia miskin dan tidak punya apa-apa. Sebenarnya Lino tergolong cukup kuat di kalangan orang biasa, namun jika berhadapan dengan pemburu lain dia tidak ada apa-apanya, karena rank yang ia miliki sangat rendah. Tingkat F adalah tingkat akhir yang berisi pecundang.
Lino sering berpikir, kenapa dia hidup di dunia yang seperti ini?
Sudah dari bertahun-tahun yang lalu, mungkin sepuluh? Atau lebih? Lino tidak ingat pastinya. Dunia tiba-tiba berguncang aneh, semua orang dari berbagai belahan bumi kebingungan dengan apa yang terjadi. Karena guncangan tersebut jelas bukanlah gempa. Mana ada gempa sampai seluruh dunia?
Namun, tiba-tiba ada hal-hal aneh yang terjadi, muncul sebuah portal-portal aneh di seluruh dunia, portal yang menghubungkan dunia manusia dan monster. Jika semua monster dalam portal tersebut, atau... yang biasa dinamai pintu tersebut tidak dibasmi secara tuntas, maka monster yang ada di dalamnya akan keluar dan menyerang para manusia dan juga merusak kota.
Akan tetapi, disaat yang bersamaan kemampuan khusus manusia juga dibangkitkan, meski tidak semua manusia. Hanya orang-orang terpilih saja yang dibangkitkan dan mereka dinamai pemburu monster. Tiap pemburu memiliki tingkatan tertentu yang dinamakan rank, mulai dari yang
teratas S, A, B, C, D, E dan paling rendah adalah F. Itupun masih ada yang tingkatnya lebih dari S saking hebatnya dia, seperti SS, SSS, sampai SSSS.
Di Indonesia sendiri, tingkat paling tinggi adalah S, dan itupun hanya segelintir pemburu yang memiliki tingkat setinggi itu, dan adanya di kota-kota besar saja.
Karena bisnis perburuan monster sangat menguntungkan, maka banyak didirikan perusahaan guild juga untuk mempermudah perburuan.
Jadi setiap pintu baru muncul, maka informasinya akan langsung diterima Asosiasi Hunter di tiap kota kemudian disebar pada seluruh perusahaan Guild. Pintupun ada tingkatan bahaya tersendiri, berkat teknologi yang sudah canggih, tingkat bahaya gerbang sudah bisa digolongkan menjadi A sampai D, tapi kalau tingkatnya sangat bahaya bisa sampai S. Namun pintu tingkat S sangat jarang dan bahkan mungkin akan muncul setiap beberapa tahun sekali saja.
Kemudian setiap perusahaan Guild akan membeli ijin untuk memasuki pintu-pintu tersebut, harganya juga sesuai tingkat kesulitan, karena semakin sulit gerbangnya maka keuntungan yang diperoleh akan semakin banyak.
Tiap gerbang juga mempunya minimal berapa yang boleh masuk, kalau tingkat D sih paling tidak harus sekitar 20 orang pemburu. Rank paling tinggi akan melawan monster, ada pula bagian penyembuh, lalu yang paling lemah ranknya seperti Lino akan mengumpulkan batu kristal sihir. Batu kristal sihir itu mudah diambil oleh tangan jika itu pemburu, namun jika manusia biasa sangat sulit jadi biasanya memakai alat bantuan. Tapi tentu saja setiap perusahaan akan mempekerjakan penambang manusia biasa, karena sekali masuk bayarannya lumayan.
Namun, untuk memasuki sebuah pintu tentu saja resikonya sangat tinggi. Selain ada berbagai monster yang mengancam, kadang pola rumit labirin juga membuat pemburu mengalami kesusahan. Intinya, memasuki pintu sebenarnya taruhannya adalah nyawa.
Tapi apa Lino punya pilihan lain? Tentu saja tidak. Lagipula sekali masuk pintu meski dia hanyalah rank F bayarannya juga lumayan. Yah walaupun sangat sedikit jika dibandingkan dengan Bobby yang ranknya B. Tapi paling tidak, Lino sudah bisa membiayai sekolah adik perempuannya. Lalu bayaran Lino kerja paruh waktu di mini market juga bisa untuk makan sehari-hari juga.
Oh iya, sebagai seorang pemburu, perusahaan juga menyediakan tempat tinggal berupa apartemen untuk setiap pemburu yang tidak memiliki tempat tinggal. Itu sudah kebijakan dari asosiasi Hunter di negara ini.
Meski apartemen yang Lino dapatkan sangat kecil dan sederhana, namun dia pikir itu sangatlah cukup. Lagipula dia juga cuma berdua dengan adiknya.
Perusahaan guild yang menungi Lino pemiliknya adalah pemburu rank A, orangnya sangat baik dan ramah. Namun karena dia hanya rank A jadi pintu yang bisa dibelinya hanya tingkat B, C atau D saja. Kebetulan Bobby juga berada di perusahaan yang sama, namun dia menempati apartemen lain yang jauh lebih besar.
Orangtua Lino sudah tiada, Lino tidak ingat mengapa mereka meninggal, yang pasti kakek –neneknya mengatakan mereka kecelakaan. Saat itu Lino masih sekitar sepuluh tahunan, lalu adiknya Felly juga masih delapan tahun. Lalu saat Lino telah menginjak usia 17 tahunan, kakek–nenek yang menaungi mereka telah tiada.
Namun saat itu Lino bersyukur karena dia telah dibangkitkan menjadi pemburu, waktu itu dia memiliki banyak harapan.
Meski kemudian semua harapan itu dihempaskan begitu saja, Lino jatuh sejatuh-jatuhnya setelah tau dia hanya rank F. Padahal banyak orang yang mengira Lino pasti rank A atau B karena penampilannya yang tampan, tinggi, dan sangat berkharisma.
Dia menerima banyak cacian dan hinaan setelah tau ranknya hanya F.
Namun Lino dan Felly masih bersyukur, karena dengan begitu paling tidak Lino masih punya penghasilan dan tempat tinggal. Karena rumah kakek mereka dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh paman dan bibinya. Mereka hanya menyisakan sedikit sekali untuk Lino dan Felly, padahal ayah Lino dan Felly adalah anak pertama. Setelah Lino pindah di tempat yang sekarang, mereka sudah tidak peduli lagi dengan Lino dan Felly, apalagi setelah Lino lulus SMA.
Lino baru saja lulus SMA, umurnya sekarang menginjak 19 tahunan sedangkan adiknya yang sudah kelas duan SMA masih umur 17 tahunan.
“Kau akan menerima tawaran Bobby?” tanya rekan kerja Lino, Suci, perempuan itu setahun lebih tua dari Lino. Keadaan Suci tidak lebih baik dari Lino, dia sudah menikah namun belum punya anak, dan suaminya hanya bekerja serabutan, karena itu Suci memilih kerja sambilan di mini market.
Lino mengangguk pelan “Hmm”
“Hati-hati ya, kalau ada sesuatu yang buruk terjadi padamu kan kasihan Felly” kata Suci
“Kalau ada sesuatu yang buruk... apa mbak Suci mau menemani Felly?”
Suci berdecak kesal mendengar ucapan Lino “Apaan kamu ini, kamu itu kuat Lino... pasti bisa melawan semua monster! Kamu bahkan jauh lebih kuat dan bertanggung jawab dari pada suamiku, semangat aja!” kata Suci sambil menepuk bahu Lino.
Suci benar, Lino tidak boleh kenapa-napa, karena ada Felly adiknya. Tidak mungkin Lino membiarkan Felly sendirian di kota Malang yang besar ini.
Sebuah pesan masuk ke ponselnya, ada pesan dari Bobby yang memberitahukan tempat dan waktu untuk memasuki pintu.
Nanti malam.
Ini hanya pintu tingkat D, semua pasti baik-baik saja.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Muhammad dafin Arrifad
kok kayak anime solo leveling ya/Doubt/
2024-04-25
4
Mz_Nana
wow
2024-04-23
0
Raysonic™
sistem
2023-07-20
0