Episode 09. Aku Harus Pulang

Meninggalkan seorang yang di cintai, itu sangat berat, apalagi bersama istrinya yang lain. Ada cemburu yang terselip, tapi dia tahu wanita yang tinggal serumah juga halal untuk suaminya.

“Kenapa kamu tidak masuk? Seperti orang asing saja,” Arumi heran melihat Andira berdiri seperti patung di depan pintu.

“Ah, tidak apa-apa, aku menunggu kamu,”

Merekapun masuk, sepi tidak ada siapapun, karena Alfin sudah ada di kamarnya. Arkhan dan Arumi duduk di ruang keluarga, sedangkan Andira kekamar untuk berkemas. Setelah di kamar, Andira melihat Alfin sholat, dia diam melihat suaminya dari belakang.

“Apa yang terjadi tadi malam Mas?” Batin Andira.

Setelah Alfin selesai sholat Andira menghampirinya, dan memeluknya dari belakang. Parfum yanh tidak asing, dan kali ini pasti tidak akan salah orang.

“Andira,” langsung Alfin berbalik dan memeluknya.

“Kamu membuatku hampir saja melakukan hal aneh kepada Hanin. Dia tadi membangunkan aku, dan aku pikit itu kamu, maafkan aku sudah memeluknya,” Ujar Alfin jujur.

“Aku sudah melihatnya Mas. Aku tidak boleh cemburu, dia juga halal untukmu,” Jawab Andira, tersenyum menguatkan diri.

“Kamu tahu, itu yang aku takutkan, jika aku di lihat bersama dia, aku takut menyakiti kamu dan takut membuat kamu terluka.”

“Mas, jika kita terus ikhlas dengan apa yang terjadi, maka akan tercipta ketenangan untuk keluarga kita.”

“Kamu selalu memberikan nasehat itu, tanpa berpikir jika kamu sebenarnya terluka. Mata kamu tidak bohong, tatapan kamu membuat aku yakin, jika didalam hatimu belum begitu ikhlas untuk semua ini.

“Cukup!!! jangan berdebat lagi, aku herus pergi.”

“kemana?” Tanya Alfin terkejut.

"Ibu menelepon tadi malam, aku disuruh ke Malang sekarang juga, sepertinya mendesak,”

“Ya sudah aku antar kamu,” Jawab Alfin.

“Tidak Mas, kalian baru menikah, hargai Hanin, aku di antar Arumi dan Arkhan.”

Alfin menatap Andira dengan tatapan marah, seakan ingin memukul Andira, tapi Andira menyikapi dengan senyum

“Kalau Mas menatapku seperti itu, Mas tambah ganteng,” Rayu Andira sambil mengelus pipi Alfin.

“Kamu berubah, biasanya minta antar aku kemanapun kamu mah pergi,”

“Tidak ada yang berubah Mas, hanya saja kamu bukan hanya imamku, kamu punya dua tanggung jawab sekarang, dan dia masih baru dan membutuhkan kamu, kalau Mas nanti libur, boleh susul aku.”

“Oke, aku izinkan kamu untuk pergi bersama Arumi, tapi terus kabari aku ya. Aku nanti nyusul kalau sudah libur.”

“Iya Mas, terimakasih sudah di izinkan.”

Alfin mencium Bibir Andira, sebentar saja mereka sudah melakukan hubungan tanpa syarat, menjadi satu dalam dekapan, dan akhirnya selesai. Mereka mandi bersama dan Andira berkemas, tanpa mereka sadari di luar menunggu mereka keluar.

“Andira tu lama banget, entar kenak macet tahu rasa,” Guman Arumi.

“Sabar, kayak gak tahu Alfin,”

“Iya sih.”

Tak lama Andira dan Alfin keluar, kedua sahabatnya melihatnya sedetail mungkin. Rambut Alfin yang basah, membuat tertawa Arkhan dan Arumi.

“Kamu pikir aku ini apa, di suruh menunggu, bilangnya buru-buru, tahunya masih sempetin bermesraan,” Ledek Arumi kesal.

“Ah, kalian ada-ada saja,” Jawab Alfin.

Andira langsung ke dapur, menemui Hanin. Dia sedang bersih-bersih dapur dan mencuci piring.

“Hanin,”

“Eh Mbak,”

“Mbak pergi dulu ya, dalam waktu agak lama, titip rumah dan Mas Alfin, kamu sudah menjadi istrinya jangan sungkan untuk bicara atau dekat dengannya. Ini uang bulanan kamu, kamu butuh apa ambil uang ini.” Andira yang dengan lemah lembut berbicara dengan Hanin.

“Mbak, maaf kan Hanin,”

“Tidak perlu minta maaf, kamu tidak salah. Jaga diri baik-baik ya, Mbak pergi dulu.”

“Mbak hati-hati ya.”

“Iya,”

Andira pun pergi, berat sebenarnya, tapj lebih penting lagi menjeguk Bapak Ahmad. Setelah pamit ke Alfin, mereka pun berangkat.

Tidak banyak yang di bicarakan, Andira terlihat diam, dan Arumi hanya melihatnya. Mungkin membiarkan diam lebih baik, dari pada di nasehati tapi nantinya membuat Andira tambah sedih.

Alfin berangkat kekantor tanpa pamit Hanin, dia masih belum terbiasa dengan keberadaan Hanin di rumah itu. Masih penuh tanda tanya besar, kepulangan Andira ke rumah orang tuanya, karena menghindar atau karena memang di telepon orang tuanya untuk pulang. Sangat membuat Alfin khawatir akan itu.

Di ambil Handphonenya mencari lagu kesukaan Andira, mendengarkan menghayati lagu itu. Tanpa terasa Alfin menangis.

Lagu Muhasabah Cinta, yang setiap saat di dengarkan oleh Andira, membuat Alfin semakin rindu kepada Andira.

...Wahai pemilik nyawaku

...

...Betapa lemah diriku ini

...

...Berat ujian dari-Mu

...

...Kupasrahkan semua pada-Mu

...

...Tuhan, baru kusadar

...

...Indah nikmat sehat itu

...

...Tak pandai aku bersyukur

...

...Kini 'ku harapkan cinta-Mu

...

...Kata-kata cinta terucap indah

...

...Mengalir berzikir di kidung doaku

...

...Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku

...

...Butir-butir cinta air mataku

...

...Teringat semua yang Kau beri untukku

...

...Ampuni khilaf dan salah selama ini

...

...Ya Ilahi, Muhasabah cintaku

...

...Tuhan, kuatkan aku

...

...Lindungiku dari putus asa

...

...Jika ku harus mati

...

...Pertemukan aku dengan-Mu

...

...Kata-kata cinta terucap indah

...

...Mengalir berzikir di kidung doaku

...

...Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku

...

...Butir-butir cinta air mataku

...

...Teringat semua yang Kau beri untukku

...

...Ampuni khilaf dan salah selama ini

...

...Ya Ilahi, Muhasabah cintaku

...

...Kata-kata cinta terucap indah

...

...Mengalir berzikir di kidung doaku

...

...Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku

...

...Butir-butir cinta air mataku

...

...Teringat semua yang Kau beri untukku

...

...Ampuni khilaf dan salah selama ini

...

......Ya Ilahi, Muhasabah cintaku.

......

Pada bait terakhir, Alfin semakin tidak bisa membendung air matanya. Merasa dirinya begitu banyak dosa, sehingga dengan apa yang terjadi adalah pengganti khilaf dan salahnya. Berjanji dalam hati bahwa akan berubah menjadi lebih baik lagi, demi Andira, dan demi wanita yang tanpa sengaja datang di kehidupannya.

“Aku merindukanmu Andira, sebentar saja kamu pergi aku seakan hilang kekuatanku untuk bangkit.” Masih dalam kesedihan.

Sekuat apapun menolaknya, jika yang datang adalah takdir yang sudah Allah kirim, maka pasti akan sampai juga. Manusia hanya bisa mengeluh, tanpa melihat sisi baiknya. Allah itu maha adil, jika yang terbaik, maka akan menjadi lebih baik, jika akan buruk, maka akan menjadi pelajar untuk kita bagaimana menyikapi masalah yang datang pada hidup kita.

Semua perlu proses, bisa mudah, bisa juga sulit, tergantung Allah bagaimana ingin memberikan ujian itu. Jika kita mampu melewati, maka akan banyak kebahagiaan dan kebaikan yang akan di gantikan kepada kita oleh Allah.

Jam menunjukkan pukul 12.00 Alfin tahu tidak akan ada yang mengantar makanan kepadanya, dia pun pergi untuk makan siang terlebih dahulu. Setelah hendak keluar, ada seorang menghampirinya.

“Pak ada titipan Makan siang untuk Bapak,”

Alfin terkejut, siapa yang menitipkan makanan itu, kenapa waktunya sangat pas sekali.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

Pasti Hanin yg kirim makanan utk Alfin....

2021-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01: Awal Poligami Itu Terjadi
2 Episode 02. Ikhlas Berbagai
3 Episode 03. Mengikhlaskan Suami Menikah Lagi
4 Episode 04. Sahabatku Tidak Izinkan Alfin Berpoligami
5 Episode 05. Ikhlas Atau Hanya Karena Tekanan
6 Episode 06. Mengantar Calon Istri Suamiku Kebutik
7 Episode 07. Hari Pernikahan Suami-ku
8 Episode 08. Kegelisahan Andira
9 Episode 09. Aku Harus Pulang
10 Episode 10. Seperti Burung Tanpa Sayap
11 Episode 11. Tanggung Jawab Seorang Istri
12 Episode 12. Ini Hak-Ku
13 Episode 13. Kemarahan Alfin
14 Episode 14. Terasa Sakit
15 Episode 15. Salah Paham
16 Episode 16. Aku Ikhlas
17 Episode 17. Benar-benar Terenggut
18 Episode 18. Kebohongan Hanin
19 Episode 19. Satu Masalah Banyak Kebohongan
20 Episode 20. Kesedihan Andira
21 Episode 21. Harus Siap Berbagi Jiwa Raga
22 Episode 22. Kesaksian Arman
23 Episode 23. Rencana Arman
24 Episode 24. Syarat Untuk Hanin
25 Episode 25. Kabar Duka
26 Episode 26. Terlihat Senang Tapi Tertekan
27 Episode 27. Saat Yang Tidak Tepat
28 Episode 28. Semua Adalah Kehendak
29 Episode 29. Kesedihan Arkhan
30 Episode 30. Diminta Jujur
31 pengumuman penting
32 Episode 31. Izin Dari Alfin
33 Episode 32. Merasa Iri
34 Episode 33. Bahagia Atau Sedih
35 Episode 34. Tak Ingan Ada Yang Tahu
36 Episode 35. Aku seperti Musuhmu
37 Episode 36. Selalu Salah
38 Episode 37. Ketabahan Andira
39 Episode 38. Hanya mimpi
40 Episode 39. Pasrah
41 Episode 40. Arti Sebuah Kejujuran
42 Episode 41. Kabar Menyakitkan
43 pengumuman
44 Episode 42. Kepura-puraan Hanin
45 Episode 43. Terungkap
46 Episode 44. Demi Kesehatan Abah
47 Episode 45. Satu Kebohongan Yang Terungkap
48 Episode 48. Akhir dari sebuah Masalah
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Episode 01: Awal Poligami Itu Terjadi
2
Episode 02. Ikhlas Berbagai
3
Episode 03. Mengikhlaskan Suami Menikah Lagi
4
Episode 04. Sahabatku Tidak Izinkan Alfin Berpoligami
5
Episode 05. Ikhlas Atau Hanya Karena Tekanan
6
Episode 06. Mengantar Calon Istri Suamiku Kebutik
7
Episode 07. Hari Pernikahan Suami-ku
8
Episode 08. Kegelisahan Andira
9
Episode 09. Aku Harus Pulang
10
Episode 10. Seperti Burung Tanpa Sayap
11
Episode 11. Tanggung Jawab Seorang Istri
12
Episode 12. Ini Hak-Ku
13
Episode 13. Kemarahan Alfin
14
Episode 14. Terasa Sakit
15
Episode 15. Salah Paham
16
Episode 16. Aku Ikhlas
17
Episode 17. Benar-benar Terenggut
18
Episode 18. Kebohongan Hanin
19
Episode 19. Satu Masalah Banyak Kebohongan
20
Episode 20. Kesedihan Andira
21
Episode 21. Harus Siap Berbagi Jiwa Raga
22
Episode 22. Kesaksian Arman
23
Episode 23. Rencana Arman
24
Episode 24. Syarat Untuk Hanin
25
Episode 25. Kabar Duka
26
Episode 26. Terlihat Senang Tapi Tertekan
27
Episode 27. Saat Yang Tidak Tepat
28
Episode 28. Semua Adalah Kehendak
29
Episode 29. Kesedihan Arkhan
30
Episode 30. Diminta Jujur
31
pengumuman penting
32
Episode 31. Izin Dari Alfin
33
Episode 32. Merasa Iri
34
Episode 33. Bahagia Atau Sedih
35
Episode 34. Tak Ingan Ada Yang Tahu
36
Episode 35. Aku seperti Musuhmu
37
Episode 36. Selalu Salah
38
Episode 37. Ketabahan Andira
39
Episode 38. Hanya mimpi
40
Episode 39. Pasrah
41
Episode 40. Arti Sebuah Kejujuran
42
Episode 41. Kabar Menyakitkan
43
pengumuman
44
Episode 42. Kepura-puraan Hanin
45
Episode 43. Terungkap
46
Episode 44. Demi Kesehatan Abah
47
Episode 45. Satu Kebohongan Yang Terungkap
48
Episode 48. Akhir dari sebuah Masalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!