Episode 15. Salah Paham

......Saat kesabaran di uji, Saat itu kita benar-benar sakit. Ingin melawan tapi sudah taqdir, ingin menjerit, tapi sudah kehendak. Dan saat itu kita tahu, bahwa sabar tidak ada batasnya.

......

“Mas, tiba-tiba saja, ada rindu yang datang, rindu ketidak sengajaan kita, yang tiba-tiba bersama dalam satu hasrat yang ada. Kamu memberikan aku bukti bahwa kini aku benar-benar menjadi istri seutuhnya, seperti Mbak Andira juga. Aku tahu ini tidak benar, tapi aku yakin Allah ingin menunjukkan bahwa aku juga wanita yang punya hak atas dirimu. Cepat kembali Mas, sungguh aku merindukan semua yang pernah terjadi.”

Isi pesan Hanin.

Andira meletakkan Handphonen, Alfin. Dia tahu sudah bersalah melihat pesan itu. Karena merasa bersalah akhirnya Andira meletakkan Handphonenya dan keluar. Rasa sakit masih datang, Andira masih di uji. Dirinya masih belum sepenuhnya ikhlas.

“Maafkan aku Mas, sudah lancang melihat handphonenmu. Dan maaf aku belum bisa menjadi wanita penyabar,” Batin Andira.

Alfin yang sudah selesai mandi, langsung berganti baju dan keluar, dia tidak melihat pesan itu. Sesampainya diruang keluarga, ada Alex yang duduk menunggu Alfin.

“Lex...’”

“Eh, Mas Alfin,” Alfin langsung menyalami Alex.

Hubungan Alfin dan Alex sangat baik. Dia sangat akrab dan dekat sekali, sering bercanda ketika bertemu.

“Mas Alex, bagaimana kabar?”

“Sangat baik, kamu juga bagaimana? Tambah gemuk dan mmm tambah ganteng aja ni adikku,”

“Ketularan Mas Alfin, tambah ganteng. Hahahaha,” suara Alfin dan Alex terdengar sampai ke dapur, tertawa bahagia

Karena Alfin sudah keluar kamar, Andira segera memanggil keduanya, menyuruhnya makan, karena memang sudah sangat lapar semua. Dengan lahap ketiganya makan,

“Masakan kakak memang tidak pernah berubah, semoga kelak Alex bisa mendapatkan istri yang pintar masak.” Ujar Alex.

“Amin,” jawab Alfin dan Andira.

“Kenapa nunggu kelak, kamu sudah cukup untuk menikah, cepat cari calon pendamping. Agar ada yang merawat kamu, dan ada yang bantu jagain Umik disini,” Ujar Alfin tersenyum.

“Belum siap Mas. Masih mau banyak uang dulu, banyak tabungan. Karena Alex takut tidak bisa membahagiakan istri nantinya.”

“Berumah tangga itu tidak dituntut banyak uang, tapi bagaimana kita menjalaninya. Kaya pun bukan jaminan, karena bisa saja setelah menikah harta kita gak berkah, habis dengan berbagai macam cobaan. Intinya kita sudah kerja, tabungan tidak harus banyak, asal cukup buat modal, udah gitu aja. Karena kebahagiaan itu tidak di ukur dengan banyaknya harta kita. Cukup saling percaya dan jujur kepada pasangan kita.” Ujar Andira menasehati Alex, yang tanpa sadar membuat mata Alfin berkaca-kaca.

Andira wanita yang tidak banyak menuntut, pintar dan sangat hati-hati memgelola keuangan Alfin. Sampai Alfin tidak sadar jika sudah banyak tabungan yang terkumpul. Tapi Andira rahasiakan itu semua, karena Andira ingin menjaga dari hal buruk dalam rumah tangganya. Karena pernikahan itu tidak sesimpel melipat kertas, butuh peran yang exstra hati-hati. Apalagi Alfin mempunyai istri lagi, dia hanya ingin menjaga semua milik Alfin. Dan memberikan pada anak-anaknya kelak saat sudah membutuhkannya.

Alex menganggukkan kepalanya, bertanda dia memahami apa yang di katakan Andira, tersenyum tulus. Tapi, saat melihat kearah Alfin, Alex terkejut, ada sedih di mata Alfin, yang membuat Alex heran.

“Mas Alfin, kok sedih mendengar Kak Andira bicara seperti itu!!”

“Ah tidak apa-apa, Mas hanya kagum saja pada kakakmu yang luar biasa ini.” Jawab Alfin, yang menyadari kesalahannya.

“Sudah jangan memujiku, kalian cepat selesaikan makan, setelah itu kita kerumah sakit.”

“Siap ibu ratu.” Jawab Alfin dan Alex.

“Tapi aku duluan ya Kak, karena masih ke rumah teman, mau mengantarkan titipan dari pesantren.”

Andira mengangguk begitu juga Alfin, semua fokus pada makanan yang terhidang. Setelah selesai Alex pergi terlebih dahulu. Dan Andira membersihkan meja makan di bantu Alfin.

“Sudah Mas, biar Andira, inikan tugasku,”

“Biar cepat selesai kita cepat berangkat kerumah sakit.” Jawab Alfin.

Andira hanya tersenyum, mereka membawa piring kotor kebelakang dan mencucinya. Setelah selesai mereka kembali keruang makan. Menutup sisa makanan dengan tutup saji.

“Mas, maafin aku, sudah lancang, tanpa sengaja melihat isi pesanmu.” Ujar Andira menunduk.

Alfin menghampiri Andira memegang tangan Andira, tersenyum sambil mengelus pipi Andira.

“Aku tidak pernah menyembunyikan apapun di Handphonenku, kamu berhak melihatnya. Kenapa kamu seperti ketakutan seperti itu!” Ujar Alfin penuh kasih sayang.

“Iya, Mas. Aku harap, Mas benar-benar memaafkan aku,”

“Iyaa, aku tidak marah, dan memaafkanmu,”

“Makasih Mas,”

Alfin mengangguk dan memeluk Andira. Tidak tega melihat Andira yang sangat merasakan salah. Setelah itu mereka siap-siap untuk kerumah sakit.

Tiga puluh menit kemudian, mereka berdua berangkat kerumah sakit, Andira banyak diam, masih ingat kata-kata yang di kirim oleh Hanin, meski tidak terbaca sampai selesai, tapi jelas pesan itu membuat dada Andira terasa sekit, jantungnya seperti mau pecah.

“Mulai dari rumah, kamu banyak diam, ada apa?” Pertanyaan Alfin membuat Andira terkejut.

“Iya, Mas. A,ada a apa?” jawab Andira gugup.

Alfin heran dengan sikap Andira yang gugup.

“Kamu kenapa, sayang? Sepertinya ada yang kamu sembunyikan?” Tanya Alfin penasaran.

“Ah, aku baik-baik saja Mas. Kamu jangan khawatir ya.”

“Tapi sejak tadi aku perhatikan kamu seperti menyembunyikan sesuatu hal yang penting.”

“Gak ada Mas.”

“Benar?”

Andira mengangguk sambil tersenyum, karena ingin membuat Alfin percaya. Meski sebenarnya masih terus bertanya dalam hati, kenapa Alfin menyembunyikan kedekatannya dengan Hanin, apa tidak ingin Andira sakit hati atau apa itu, membuat Andira bingung.

Alfin mengemudi mobil dengan perasaan cemas, melihat tingkah Andira yang banyak diam. Tak lama kemudian mereka sampai di parkiran rumah sakit. Sebelum turun, Alfin melihat layar Handphonenya, karena ada pesan dari rekan kerjanya, Alfin melihatnya terlebih dahulu. Tanpa sengaja mata Alfin tertuju pada pesan yang ada di bawah pesan dari rekan kerjanya.

Membaca dari isi pesan itu, setelah itu melihat kearah Andira, yang masih duduk membisu.

“Apa yang kamu baca tidak seperti apa yang terjadi. Aku memilih diam tanpa bercerita dan berkata apapun, karena aku tidak ingin kamu sakit hati dan salah paham. Sungguh diluar kendaliku, aku seperti orang mengigau yang tiba-tiba dan tanpa sadar aku sudah berada di kamarnya. Padahal jelas waktu malamnya ada Mama dan Papa, begitu pulang aku langsung masuk kamar dan mengunci pintu. Tapi, saat pagi aku melihat diriku sudah berada di kamarnya.” Jelas Alfin menatap Andira.

Andira tidak menjawab, antar percaya atau tidak, apa yang di bicarakan Alfin seperti sebuah cerita yang dirancang sebelumnya. Andira menatap suaminya, Alfin sangat takut kehilangan Andira, dia menunggu jawaban Andira seperti apa.

Terpopuler

Comments

Mesra Jenahara

Mesra Jenahara

Okk lanjut thor cantik 🤗🤗😘😘

2021-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01: Awal Poligami Itu Terjadi
2 Episode 02. Ikhlas Berbagai
3 Episode 03. Mengikhlaskan Suami Menikah Lagi
4 Episode 04. Sahabatku Tidak Izinkan Alfin Berpoligami
5 Episode 05. Ikhlas Atau Hanya Karena Tekanan
6 Episode 06. Mengantar Calon Istri Suamiku Kebutik
7 Episode 07. Hari Pernikahan Suami-ku
8 Episode 08. Kegelisahan Andira
9 Episode 09. Aku Harus Pulang
10 Episode 10. Seperti Burung Tanpa Sayap
11 Episode 11. Tanggung Jawab Seorang Istri
12 Episode 12. Ini Hak-Ku
13 Episode 13. Kemarahan Alfin
14 Episode 14. Terasa Sakit
15 Episode 15. Salah Paham
16 Episode 16. Aku Ikhlas
17 Episode 17. Benar-benar Terenggut
18 Episode 18. Kebohongan Hanin
19 Episode 19. Satu Masalah Banyak Kebohongan
20 Episode 20. Kesedihan Andira
21 Episode 21. Harus Siap Berbagi Jiwa Raga
22 Episode 22. Kesaksian Arman
23 Episode 23. Rencana Arman
24 Episode 24. Syarat Untuk Hanin
25 Episode 25. Kabar Duka
26 Episode 26. Terlihat Senang Tapi Tertekan
27 Episode 27. Saat Yang Tidak Tepat
28 Episode 28. Semua Adalah Kehendak
29 Episode 29. Kesedihan Arkhan
30 Episode 30. Diminta Jujur
31 pengumuman penting
32 Episode 31. Izin Dari Alfin
33 Episode 32. Merasa Iri
34 Episode 33. Bahagia Atau Sedih
35 Episode 34. Tak Ingan Ada Yang Tahu
36 Episode 35. Aku seperti Musuhmu
37 Episode 36. Selalu Salah
38 Episode 37. Ketabahan Andira
39 Episode 38. Hanya mimpi
40 Episode 39. Pasrah
41 Episode 40. Arti Sebuah Kejujuran
42 Episode 41. Kabar Menyakitkan
43 pengumuman
44 Episode 42. Kepura-puraan Hanin
45 Episode 43. Terungkap
46 Episode 44. Demi Kesehatan Abah
47 Episode 45. Satu Kebohongan Yang Terungkap
48 Episode 48. Akhir dari sebuah Masalah
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Episode 01: Awal Poligami Itu Terjadi
2
Episode 02. Ikhlas Berbagai
3
Episode 03. Mengikhlaskan Suami Menikah Lagi
4
Episode 04. Sahabatku Tidak Izinkan Alfin Berpoligami
5
Episode 05. Ikhlas Atau Hanya Karena Tekanan
6
Episode 06. Mengantar Calon Istri Suamiku Kebutik
7
Episode 07. Hari Pernikahan Suami-ku
8
Episode 08. Kegelisahan Andira
9
Episode 09. Aku Harus Pulang
10
Episode 10. Seperti Burung Tanpa Sayap
11
Episode 11. Tanggung Jawab Seorang Istri
12
Episode 12. Ini Hak-Ku
13
Episode 13. Kemarahan Alfin
14
Episode 14. Terasa Sakit
15
Episode 15. Salah Paham
16
Episode 16. Aku Ikhlas
17
Episode 17. Benar-benar Terenggut
18
Episode 18. Kebohongan Hanin
19
Episode 19. Satu Masalah Banyak Kebohongan
20
Episode 20. Kesedihan Andira
21
Episode 21. Harus Siap Berbagi Jiwa Raga
22
Episode 22. Kesaksian Arman
23
Episode 23. Rencana Arman
24
Episode 24. Syarat Untuk Hanin
25
Episode 25. Kabar Duka
26
Episode 26. Terlihat Senang Tapi Tertekan
27
Episode 27. Saat Yang Tidak Tepat
28
Episode 28. Semua Adalah Kehendak
29
Episode 29. Kesedihan Arkhan
30
Episode 30. Diminta Jujur
31
pengumuman penting
32
Episode 31. Izin Dari Alfin
33
Episode 32. Merasa Iri
34
Episode 33. Bahagia Atau Sedih
35
Episode 34. Tak Ingan Ada Yang Tahu
36
Episode 35. Aku seperti Musuhmu
37
Episode 36. Selalu Salah
38
Episode 37. Ketabahan Andira
39
Episode 38. Hanya mimpi
40
Episode 39. Pasrah
41
Episode 40. Arti Sebuah Kejujuran
42
Episode 41. Kabar Menyakitkan
43
pengumuman
44
Episode 42. Kepura-puraan Hanin
45
Episode 43. Terungkap
46
Episode 44. Demi Kesehatan Abah
47
Episode 45. Satu Kebohongan Yang Terungkap
48
Episode 48. Akhir dari sebuah Masalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!