Episode 07. Hari Pernikahan Suami-ku

......Setegar apapun dirinya, jika harus melihat, menyaksikan pernikahan suami sendiri, itu akan seperti karang di hantam ombak besar, terlihat kuat tapi sebenarnya rapuh jika terus di hantam.

......

Musim kemarau panjang, tidak terlihat seperti kemarau, yang ada seperti musim hujan dengan petir yang mengelegar, seakan menghantam tubuh Andira bertubi-tubi. Sakit yang luar biasa dia rasakan, tidak terlihat tapi nyata membuatnya sulit berdiri.

Kakinya seperti di serang sakit penyakit struk, seakan lumpuh, tidak mampu berdiri. Matanya sudah penuh dengan air, yang siap mengalir seperti hujan. Dia hanya sendiri tidak ada teman yang menguatkannya. Duduk di antara tamu undangan yang akan menjadi saksi ijab kabul Alfin dan Hanin. Kesabaran Andira mengahadapi semua itu sudah di tahan sejak merias Hanin dan membantu mengganti bajunya. Dan dengan sengaja membiarkan Alfin berganti baju sendiri. Bukan tidak cinta, tapi Andira tidak akan sanggup jika harus membantu merapikan baju Alfin yang akan menikah lagi.

Dua insan yang tidak saling kenal sudah duduk beriringan, di hadapan Pak Penghulu, dengan wajah sama-sama menunduk, ada kesedihan yang mendalam di diri Alfin. Dia tidak sanggup menoleh kebelakang melihat wanita yang di cintai berduka dan tentunya dengan seribu cara menahan tangisnya.

“Ya Allah, kuatkan Hamba, beri keikhlasan kepada Hamba,” batin Andira, hingga ada tangan yang tiba-tiba menggenggam tangan Andira. Sontak Andira terkejut, menoleh.

“Aku tidak akan biarkan kamu menghadapi ini sendiri, meski aku marah, bukan berarti aku tidak memikirkan dirimu, kamu tidak boleh melalui ini sendiri, dan kamu tidak boleh berjuang melawan ini sendiri. Aku akan selalu ada di belakangmu, menjagamu, dan menguatkan dirimu.” Suara lembut yang membuat Andira langsung memeluknya.

Arumi, ternyata hadir untuk memberikan semangat dan ingin menemani Andira di saat keterpurukannya.

“Aku tahu kamu tidak akan membiarkan aku sendiri, karena aku dan kamu seperti adik kakak yang mempunyai ikatan batin yang kuat. Terimakasih sudah mau datang untuk menemani aku disaat aku merasa tidak punya siapa-siapa.”

Andira lebih tenang dia sudah tidak merasa sedih lagi. Mungkin masih terluka, tapi kedatangan Arumi, membuat rasa yang beda. Lebih tenang, dan lebih kuat menghadapi permasalahan yang ada.

Saat janji suci di ucap, nama Alfin, Hanin terdengar nyaring di telinga Andira, saat itu semua sudah berubah, kini Alfin bukan hanya satu-satunya milik Andira, dia juga milik Hanin milik berdua, ada dua wanita dalam satu kepala rumah tangga.

“Bagaimana saksi!” Ujar penghulu.

“Sah,” Jawab para undangan, tapi mereka masih melihat kearah Andira, lebih tepatnya mereka iba kepada Andira.

Meski tidak ada resepsi besar-besaran, tapi cukup membuktikan kalau Alfin sudah punya istri lagi. Dan tetangga sudah tahu jika dirumah Alfin ada dua wanita.

Hanin menyalami Ibu Ani setelah itu menyalami Andira, memeluk Andira. Seakan mempunyai salah, telah ada di antar keluarganya.

“Maafkan Hanin, Mbak.”

“Jalani, dan jadilah wanita sholehah, perjuanganmu baru di mulai untuk menjadi wanita ahli surga nantinya. Mempunyai madu itu tidak mudah, perlu perjuangan agar tidak saling menyakiti satu sama lain. Jika di dalam keluarga kita bisa menjalani dengan sabar tanpa ada iri atau rasa ingin memiliki seutuhnya. InsyaAllah surga yang kita dapat.” Nasehat Andira, Hanin mengangguk. Setelah itu kembali duduk.

Jam menunjukkan pukul 20.00, acara selesai, semua tamu pulang. Ibu Ani dan Bapak Ilyas menghampiri Andira.

“Kamu sebaiknya beri Alfin waktu bersama Hanin, biar mereka bisa saling kenal, karena ibu tidak mau Hanin marah dan akan melaporkan tindakan keluarga kita dan menghukum Alfin.” Ujar Ibu Ani, tanpa memikirkan perasaan Andira. Ibu Ani terlalu takut Alfin di penjara, nama baik yang di jaga, tanpa sadar menyakiti wanita yang sedang mengandung anak Alfin.

“Mama tenang saja, semua akan berjalan seusai keinganan Mama.”

Hanin sudah berada di kamar yang dihias, untuk malam pertama Alfin dan Hanin. Sedangkan Alfin masih enggan untuk masuk kekamar Hanin. Dia masih duduk bersama Arkhan di taman belakang.

Tidak ada yang bisa menerima secepat mungkin, jika menikah secara tiba-tiba dengan wanita yang tidak di kenal, apalagi sudah mempunyai istri yang sangat di sayang.

“Andira, kita bermalam di hotel saja, kamu tidur bersamaku, biar Mas Arkhan pesan kamar lain. Aku tidak mau membiarkan kamu sedih di kesendirian kamu.”

“Terimakasih Arumi, ayo kita cepat pergi. Aku pamit dulu sama Mas Alfin.”

Andira pergi ke taman belakang menemui Alfin yang sedang bersama Arkhan.

“Mas, aku pergi keluar ya sama Arumi, kamu temui Hanin. Ingat berbuat adil, dia istrimu juga. Kamu harus bisa menerima kenyataan, bahwa bukan hanya aku istrimu.”

“Apakah harus kamu pergi, tetap disini, aku lebih tenang jika kamu menemani aku,”

“Kamu harus belajar Mas, kalau aku disini yang ada kamu akan terus bersamaku. Untuk satu malam saja, izinkan aku bersama Arum.”

“Kenapa kita harus seperti ini Andira,” Alfin tidak dapat menahan tangisnya, dia menangis memeluk Andira, akhirnya tangis Andira juga pecah. Yang di tahan sejak tadi.

“Lepaskan Mas, biarkan aku pergi. Besok aku akan kembali secepatnya.”

“Pergilah, kamu akan tahu bahwa aku sangat mencintaimu, dan menunggumu besok pagi.”

Andira langsung pergi, tanpa menoleh, langsung keluar kamar tidak membawa apapun, hanya tas kecilnya. Alfin duduk dengan lesu, dia tidak percaya dengan apa yang terjadi. Arkhan juga sudah pergi.

Andira terus menangis, Arumi memeluknya memberi semangat untuk sahabatnya yang sedang di rudung duk itu.

“Kamu berhenti menangis, ingat bayi dalam kandungan kamu, jika kamu terus sedih dan stres, maka akan berpengaruh pada kehamilanmu, kamu mau anakmu jadi taruhannya.” Nasehat Arumi menyadarkan Andira.

“Kamu benar, hanya ini yang akan menguatkan hubungan aku dan Mas Alfin. Buah hati kita, kalau sampai terjadi apa-apa, pasti aku akan di abaikan oleh Mama dan Papa.”

“Maka dari itu, kamu harus kuat, dan harus menerima kenyataan. Hidup itu penuh drama, anggap saja saat ini kamu sedang berdrama. Dan akan berakhir dengan baik.”

“Iya, Arumi. Kamu memang sahabat yang bisa memberikan ketenangan untukku. Terimakasih untuk waktunya, kamu sebenarnya tidak tega meninggalkan aku waktu itu, dan aku tahu itu.”

“Kita tidak jadi ke jogja, aku dan Arumi memilih di hotel dekat perumahan kamu, biar bisa memantau kamu.” Jawab Arkhan.

“Terimakasih ya, Arkhan."

“Mulai tadi terimakasih terus, entar kecapean loh.”

Ada tawa yang tiba-tiba hadir di dalam mobil itu, membuat Arumi bahagia melihat Andira tertawa.

Tiba-tiba saja, Handphone Andira berdering, segera Andira ambil, dan menerimanya.

“Apaaaa,???”

Entah siapa yang menelpon, secara tiba-tiba wajah Andira sedih, dan tanpa sengaja Handphonenya terjatuh.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Yuk terus ikuti jangan lupa like dan komenny

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

Astagfirullah...ingin rasanya aku memaki mertuamu Andira, apakah mereka tak punya hati ya..... Bu Ani bagaimana perasaanmu bila yg menikah itu suamimu, apakah bisa ikhlas dan kuat seperti Andira????? iiiihhhhh greget aku thor😡😡😡😡😡

2021-10-21

1

Eqy Qomsiyah - hwi

Eqy Qomsiyah - hwi

mertua yg mnekan dan tdk sabar krn keinginan memiliki cucu, terng2n mnyakiti hati menantunya, pdhal dia jg wamita
wahai mertua begitu picik hatimu
moga kau cpt dpt hidayah walau sdh terlmbat

2021-10-04

2

Mesra Jenahara

Mesra Jenahara

Knp firasatku terjadi sesuatu sm Alfin..

Aahhh dasar nenek lampir tuuhh bu Ani aku doa kan moga pak Ilham menikah lagi..biar sadar sakit nya bgmn ada d posisi Andira..

dan buat Hanin seharusnya tolak ajaa itu pernikahan mw ajaa jadi istri kedua..Kan ngga perlu nikah juga cukup d nafkahi ajaa si Hanin..
kt liat ntar bgmn sikap dan sifat Hanin setelah jadi istri kedua Alfin..apa masih sm atw berubah..
Hhuuaa ngga sanggup jadi Andira 😭😭😭😭

2021-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01: Awal Poligami Itu Terjadi
2 Episode 02. Ikhlas Berbagai
3 Episode 03. Mengikhlaskan Suami Menikah Lagi
4 Episode 04. Sahabatku Tidak Izinkan Alfin Berpoligami
5 Episode 05. Ikhlas Atau Hanya Karena Tekanan
6 Episode 06. Mengantar Calon Istri Suamiku Kebutik
7 Episode 07. Hari Pernikahan Suami-ku
8 Episode 08. Kegelisahan Andira
9 Episode 09. Aku Harus Pulang
10 Episode 10. Seperti Burung Tanpa Sayap
11 Episode 11. Tanggung Jawab Seorang Istri
12 Episode 12. Ini Hak-Ku
13 Episode 13. Kemarahan Alfin
14 Episode 14. Terasa Sakit
15 Episode 15. Salah Paham
16 Episode 16. Aku Ikhlas
17 Episode 17. Benar-benar Terenggut
18 Episode 18. Kebohongan Hanin
19 Episode 19. Satu Masalah Banyak Kebohongan
20 Episode 20. Kesedihan Andira
21 Episode 21. Harus Siap Berbagi Jiwa Raga
22 Episode 22. Kesaksian Arman
23 Episode 23. Rencana Arman
24 Episode 24. Syarat Untuk Hanin
25 Episode 25. Kabar Duka
26 Episode 26. Terlihat Senang Tapi Tertekan
27 Episode 27. Saat Yang Tidak Tepat
28 Episode 28. Semua Adalah Kehendak
29 Episode 29. Kesedihan Arkhan
30 Episode 30. Diminta Jujur
31 pengumuman penting
32 Episode 31. Izin Dari Alfin
33 Episode 32. Merasa Iri
34 Episode 33. Bahagia Atau Sedih
35 Episode 34. Tak Ingan Ada Yang Tahu
36 Episode 35. Aku seperti Musuhmu
37 Episode 36. Selalu Salah
38 Episode 37. Ketabahan Andira
39 Episode 38. Hanya mimpi
40 Episode 39. Pasrah
41 Episode 40. Arti Sebuah Kejujuran
42 Episode 41. Kabar Menyakitkan
43 pengumuman
44 Episode 42. Kepura-puraan Hanin
45 Episode 43. Terungkap
46 Episode 44. Demi Kesehatan Abah
47 Episode 45. Satu Kebohongan Yang Terungkap
48 Episode 48. Akhir dari sebuah Masalah
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Episode 01: Awal Poligami Itu Terjadi
2
Episode 02. Ikhlas Berbagai
3
Episode 03. Mengikhlaskan Suami Menikah Lagi
4
Episode 04. Sahabatku Tidak Izinkan Alfin Berpoligami
5
Episode 05. Ikhlas Atau Hanya Karena Tekanan
6
Episode 06. Mengantar Calon Istri Suamiku Kebutik
7
Episode 07. Hari Pernikahan Suami-ku
8
Episode 08. Kegelisahan Andira
9
Episode 09. Aku Harus Pulang
10
Episode 10. Seperti Burung Tanpa Sayap
11
Episode 11. Tanggung Jawab Seorang Istri
12
Episode 12. Ini Hak-Ku
13
Episode 13. Kemarahan Alfin
14
Episode 14. Terasa Sakit
15
Episode 15. Salah Paham
16
Episode 16. Aku Ikhlas
17
Episode 17. Benar-benar Terenggut
18
Episode 18. Kebohongan Hanin
19
Episode 19. Satu Masalah Banyak Kebohongan
20
Episode 20. Kesedihan Andira
21
Episode 21. Harus Siap Berbagi Jiwa Raga
22
Episode 22. Kesaksian Arman
23
Episode 23. Rencana Arman
24
Episode 24. Syarat Untuk Hanin
25
Episode 25. Kabar Duka
26
Episode 26. Terlihat Senang Tapi Tertekan
27
Episode 27. Saat Yang Tidak Tepat
28
Episode 28. Semua Adalah Kehendak
29
Episode 29. Kesedihan Arkhan
30
Episode 30. Diminta Jujur
31
pengumuman penting
32
Episode 31. Izin Dari Alfin
33
Episode 32. Merasa Iri
34
Episode 33. Bahagia Atau Sedih
35
Episode 34. Tak Ingan Ada Yang Tahu
36
Episode 35. Aku seperti Musuhmu
37
Episode 36. Selalu Salah
38
Episode 37. Ketabahan Andira
39
Episode 38. Hanya mimpi
40
Episode 39. Pasrah
41
Episode 40. Arti Sebuah Kejujuran
42
Episode 41. Kabar Menyakitkan
43
pengumuman
44
Episode 42. Kepura-puraan Hanin
45
Episode 43. Terungkap
46
Episode 44. Demi Kesehatan Abah
47
Episode 45. Satu Kebohongan Yang Terungkap
48
Episode 48. Akhir dari sebuah Masalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!