Episode 20

Aku tertawa keras membuat Do Jian dan pengawal lain bingung. "Aku pikir ditengah malam ini akan mendapat lawan yang hebat. Ternyata,hanya mantan putra mahkota yang kalah." Do Jian menggatupkan rahang menahan amarah. Dengan cepat aku menendang perut nya membuat goresan luka ku semakin dalam.

Darah berceceran dilantai pengawal bergidik ngeri. Do Jian menyeringai tersenyum puas melihat aku kesakitan.

Do Jian mengayunkan pedang nya ke arahku. Aku menghindar dan menghilang Do Jian mencari. Aku muncul dan mengayunkan pedang ke arahnya membuat dia refleks mundur.

Belum sempat Do Jian menyerangku balik aku menghilang dan muncul di belakangnya. Mau tak mau aku menggunakan sihir padanya. Membuat Do Jian tidak bisa bergerak. Do Jian terduduk lemas menatap ku sadis.

"Sudah ku bilang jangan melawan dengan ilmu yang sedikit sebaiknya kamu berlatih lagi." Ujarku Do Jian berdecih. "Cih,aku tak sudi mendengar nasihatmu." Aku mengangkat bahu tidak peduli. "Itu terserah padamu Do Jian. Aku tak pernah menasehatimu atau bahkan peduli. Pengawal bereskan semua nya termasuk Do Jian. Bawa dia keluar dari ruanganku."

Aku melangkah meninggalkan nya yang masih marah padaku. Malam ini aku harus tidur di kamar lain.

"Dayang Han,apakah ada kamar kosong lain?" Dayang Han mengangguk dan mengantarkan ku ke kamar kosong yang terletak didekat aula istana.

"Disini tuan." Ujarnya aku menatap pintu besar yang berdiri kokoh. Aku membuka pintu memasuki kamar tua yang sepertinya tidak terawat aku menoleh ke dayang Han. "Kenapa kamu meletakkan ku di kamar ini?" Tanyaku menatap dia tajam.

"Maaf tuan kamar ini merupakan kamar raja terdahulu. Beliau adalah ayah dari tuan Do Jian sayang nya saat usia tuan 12 tahun ayahnya.." Aku mengangkat tangan membuat dayang Han terdiam.

"Pergilah,aku tak mau dengar ocehanmu." Dayang Han membungkuk lalu pergi aku menghela napas panjang. Aku tau apa yang terjadi dengan ayah Do Jian. Ayah Do Jian adalah raja yang tak terkalahkan dengan ilmu sihir hitam tingkat tinggi.

Namun,suatu hari dia bertarung dengan ayahku yang merupakan raja vampire sekaligus panglima perang. Ayah Do Jian tewas terbunuh membuat rakyat Qia Lian Do berduka.

Do Jian yang masih dalam masa pendidikan tidak tau soal kematian ayahnya. Yang dia tau ayahnya tewas karena ikut perang.

Mungkin Do Jian tidak pernah tau aku hanya pembawa malapetaka buatnya. Aku kasihan melihatnya keluarga nya habis di tanganku dan kekasih yang pergi untuk selama lamanya.

Aku jadi semakin membenci diriku. Kutatap telapak tangan mengeratkan nya membuat darahnya mengalir.

"Sakit ini belum terasa menyakitkan dibanding luka yang kamu rasakan." Batinku. "Tuan,bisa saya masuk?" Suara yang tak asing kudengar. "Iya masuklah." Jawabku Yuen membawa obat obatan luka ku. "Tuan,ini saya bawakan obat untuk luka anda." Ujarnya Yuen tersenyum meletakkan obat obatan didepanku.

"Tuan,ulurkan tangan anda biar saya obati." Bujuknya aku menggeleng. "Letakkan saja disitu biar aku obati sendiri." Sahutku kesal. Yuen tetap tersenyum membungkuk.

"Maaf jika saya menganggu. Saya pamit dulu." Yuen keluar dari ruangan aku mengepalkan tangan memukul meja dengan keras.

BUK!

Aku menghela napas panjang ada rasa yang menyesakkan di dada. Aku berbaring di ranjang.

Memejamkan mata merubah diriku menjadi vampire. Kulihat telapak tanganku yang sudah berubah menjadi mulus tanpa ada luka sedikitpun.

Aku mengerakkan tanganku. "Heh,sembuh seperti sedia kala." Aku menghela napas memutuskan tidur sejenak.

.....

Aku menemui Do Weiheng di bukit Tian Chen tentu saja diikuti Do Jian. Meski semula dia mengumpat tapi mendengar membahas tentang strategi perang dia ikut juga.

"Do Jian apa kamu menyukai putri Li Shuwang?" Tanya ku memecah kelengganan diantara kami. Dia melirik ku kemudian tersenyum samar. "Untuk apa kamu menanyakannya, bukan kah putri Shuwang tidak memiliki hubungan dengan mu." Ujarnya tajam.

"Dia adalah adikku." Sahutku Do Jian menoleh sorot matanya menatapku penuh arti. Aku mengangkat bahu seraya tersenyum.

"Dia hanya adik angkatku dan juga adik seperguruan." Do Jian menghentikan langkahnya. "Apa maksudmu putri Shuwang ahli pedang?" Tanya Do Jian memastikan aku menganggukkan kepala.

"Saat dia menyentuh pedang iris nya yang zamrud akan berkilau dan surai kelabu nya akan bercahaya. Aku sangat mengaguminya."

"Tapi,dia juga membantu kaisar menyelesaikan masalah politik. Dia wanita sekaligus pemimpin sempurna." Puji Do Jian tulus.

"Lalu,bagaimana kabarnya sekarang?" Tanyaku lebih dalam Do Jian menunduk. "Dia menghilang pergi begitu saja. Terakhir,aku bertemu dengannya. Aku..." Kalimat nya terpotong kami mendongak.

BUM! BUM!

Suara ledakan terdengar di langit aku melirik Do Jian. Do Jian mengangguk kami pun berlari dengan cepat mencari asal suara.

Untung saja lahannya landai tidak ada satupun pohon jadi mudah untuk menemukan asal suara ledakan. Dari balik bebatuan Do Weiheng napasnya tersengal keringat mengucur di dahinya seorang pria tua renta terduduk dibelakangnya dengan tubuh lemas.

Di depan Do Weiheng aku bisa melihat vampire. Vampire klan Xieede mereka adalah vampire penghisap darah manusia yang terkenal kejam dan bengis.

"Sial,kenapa mereka bisa sampai disini." Gumamku Do Jian menatapku. Vampire itu menunjukkan taring nya berusaha melukai Do Weiheng.

Vampire itu menghilang aku dengan cepat berubah tanpa sadar kalau ada tiga orang yang melihat dan juga hari masih siang.

Otomatis saja mereka melihat perubahanku. Aku muncul di sisi Do Weiheng. Do Weiheng kaget melihatku muncul di sisi kirinya mengeluarkan pedang menghadang tubuh vampire yang berusaha mendekat.

Membuat tubuh vampire itu terpental jauh. "Anda tuan Li Shang?" Aku terdiam tak menjawab pertanyaan Do Weiheng. Do Jian menyusul kami dia melihat ku lekat.

Vampire itu bangkit mata nya yang merah mengkilat. "Heh,pengkhianat telah tiba rupanya membalaskan kematian ayahnya." Ujar vampire itu menatapku.

Aku mengacungkan pedang ke arahnya. "Taring Shang ternyata menjadi pelindungmu dan dia.." Mata vampire itu menatap Do Jian yang berdiri di sisi Do Weiheng.

"Segel kekuatanmu,kan?" Vampire itu menyeringai aku mulai curiga kalau dia adalah Jienji pemimpin Xieede.

"Jangan bilang kamu adalah Jienji." Sahutku vampire itu tersenyum senang. "Akhirnya,kamu mengingat ku. Aku pikir kita tidak akan bertemu lagi." Jienji tertawa pelan menunjukkan taring nya yang tajam.

Do Jian melirikku bibirnya bergumam pasti perkataan Jienji. "Bagaimana bisa vampire seperti mu bertahan di pagi terik ini?"

"Tentu saja karena kami mempunyai kekuatan khusus yang sama dengan mu." Aku membulatkan mata tak percaya.

"Kamu tidak tau ya? Ramalan akan lahir seorang anak perempuan yang memiliki dua darah dalam dirinya. Ketika dia menjadi vampire saat bulan purnama melakukan kesalahan maka sang korban adalah jodohnya sekaligus segel kekuatannya."

"Putri Li Shuwang." Bibir Do Jian bergetar aku menatapnya. Memang aku tidak bisa membunuh Do Jian karena darahnya menyatu dengan ku. Jienji tertawa keras membuat kami semua menatapnya. "Do Jian apakah kamu mau tau siapa Li Shuwang dan Li Shang?"

Terpopuler

Comments

Xiaowujie

Xiaowujie

penasaraaaaannn kaaaa😣


lanjut lanjut lanjut😀😁

btw semangat yah ka

2019-11-10

2

wina fahira

wina fahira

ahhhh thor kamu bikin aku pnsaran.....up yg bnyk ya thor..aku tau kamu bisa...semangt...

2019-11-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!