Tri gemetar berhadapan dengan Drakula yang semalam ia temui. Drakula itu jauh lebih besar dibandingkan saat pertama kali mereka bertemu. Di belakangnya terdapat pengikut drakula yang lain. Yang pastinya siap memangsa Tri yang masih berwujud manusia.
Tri berlutut dan menundukkan wajahnya. seraya menyerahkan Liana yang masih berada di dalam kotak. Masih di atas bukit Hutan Transylvania transaksi mulai dilakukan.
Drakula yang akrab dipanggil dengan sebutan Bos menyuruh Trivia berdiri kemudian ia mendekat. Dengan satu tangannya Bos menekan syaraf pernafasan wanita itu.
Tri mencoba melepaskan tangan drakula itu tetapi tidak bisa. Cengkeraman itu kuat dan kokoh. Wanita yang mulai kehabisan nafas itu terus memukul-mukul tangan drakula itu
"Aku mencium aroma penghianatan. Kau lupa? aku bisa membaca niatmu, jangan coba-coba melepaskan sahabatmu atau aku akan dengan mudah melenyapkan mu hahaha. Pergilah perjanjian mu dengan ku berakhir!" ucap Bos Drakula dan kemudian menghempaskan Tri hingga terlempar jauh.
Tri terbatuk-batuk seraya mengatur oksigen untuk ia hirup kembali.
Boscha Vladimir adalah nama drakula yang sering mereka sebut Bos saja . Drakula yang tega membunuh Ayahnya sekaligus Raja yang di hormati bangsanya itu. Boscha mendapatkan langsung kutukannya dari Ayahnya bersamaan saat nyawa Ayahnya direnggut.
Kutukan yang di dapat adalah Boscha Vladimir tidak dapat menginjakkan atau bahkan menyentuh tanah Transylvania dan juga tidak dapat memasuki kawasan kerajaan Drakula itu sendiri. Ia hanya bisa melayang di tanah kelahirannya sendiri dan tidak dapat menduduki tahta kerajaan meski banyak kaumnya yang memilihnya menjadi raja. Maka dari itu Bos selalu menaruh dendam pada keluarganya sendiri termasuk Tuan D.
Liana adalah satu-satunya manusia yang dapat menghancurkan kutukannya. Tetapi Liana sudah menjadi milik Tuan D. Jika Bos dapat melenyapkan Tuan D, Liana akan bebas kepemilikan dan disitulah Bos akan masuk menggantikan Tuan D.
Darah manusia Liana harus ia serap di malam purnama. Ketika Liana berubah menjadi drakula saat itu juga ia harus menikahi dan menjadikannya Ratu, setelah itu kutukan akan hilang.
Trivia salah membuat rencana. Segala rencananya sudah diketahui Bos. Awalnya Tri hanya ingin memutuskan rantai perjanjian dirinya dengan bos yaitu cukup dengan mengirimkan Liana ke tempat itu. Kemudian diam-diam dia akan melepaskan Liana. Tetapi Bos malah mengetahui rencananya. Tentu saja setelah ini Liana akan dijaga ketat olehnya.
Wanita itu berjalan mondar-mandir di dalam jet. Masih di kawasan Transylvania di bagian lainnya. Tri tidak bisa meninggalkan Liana begitu saja. Dia sudah salah dan kini makin merasa bersalah.
"Aku bodoh!! aargh," ucap Tri merutuki dirinya sendiri.
"Kalian ayo beri aku ide. Aku sudah membayar kalian di muka," hardik Tri seraya bertanya pada bodyguard-bodyguardnya.
"Kami tidak tahu jika kau berhubungan dengan mereka para drakula. Jika tahu, aku mungkin tidak akan mau mengambil risiko ini." ucap salah bodyguard.
"Ya benar, meskipun kami telah menerima uang di muka 10 juta. Jika tahu seperti ini aku tidak akan mau Nona, pantas saja nona mau membayar kami semahal itu," ujar bodyguard yang lain.
"Semua sudah terlanjur, ada baiknya kita membantu Nona Trivia, toh itu uang yang tidak sedikit," ujar Bodyguard yang bernama Steve
"Begini saja, saya ada ide tetapi permasalahannya itu ada pada hati kecil dan pikiran nona, maksud saya, selama pikiran anda kosong maka ia tidak akan tahu apa yang kita rencanakan. Saya memiliki ide tapi terserah Nona ingin memakai ide saya atau tidak." Timpal Steve lagi dan kemudian mulai menuturkan idenya.
Tri yang sedari tadi bingung dan tidak tahu langkah apa yang akan ia lakukan, kini tersenyum dan bersemangat kembali setelah mendengar ide dari Steve. Bersama tiga bodyguardnya ia akan kembali memasuki hutan terlarang itu.
Sementara itu Liana sudah di bawa ke dalam kamar di sebuah kastil yang lumayan besar meskipun tidak sebesar kastil kerajaan mereka. Beberapa jam di dalam peti membuat Liana pingsan karena tak cukup oksigen yang ia dapatkan. Liana direbahkan di ranjang dan dengan tangan di rantai di sisi kanan dan kiri.
Boscha berjalan melayang mendekati Liana yang terkulai lemas. Dalam dirinya penuh keinginan untuk menyantap wanita itu. Tetapi ia harus sabar menanti hingga purnama depan.
"Wanita ini memiliki paras yang sempurna cantiknya. Kulitnya mulus, kakinya panjang. Tubuhnya yang ideal kurasa dia akan cocok jika bersanding denganku hahaha," tawa drakula jahat yang sedari tadi berdiri memandangi Liana penuh ingin.
Ketertarikannya dengan Liana karena darahnya, bukan karena cinta. Tidak seperti Tuan D yang ingin menikahi Liana karena menyayangi wanita itu sepenuh hati.
"Apa jadinya jika ku sentuh ia sekarang? Tunjukan dirimu wahai kakak ku hahaha," ucapnya seraya tertawa penuh kemenangan
Pria itu mulai menyentuh Liana dari kepala kemudian sentuhan belaian itu turun ke pipi dan bibir merah Liana. Sentuhan itu membuat Liana tergerak sadar. Di kernyitkannya alis dan matanya menyipit mencoba untuk melihat jelas apa yang terjadi pada dirinya.
Mengetahui pria yang membelainya adalah drakula lain, Liana beranjak mundur.
"Rantai?" gumam Liana yang menarik tangan kiri dan kanannya agar rantai itu terlepas
Pria dihadapannya menatap penuh ***** membuat Liana jijik. Bukan hal pertama Liana dirantai seperti itu. Sebelumnya ia juga pernah bermimpi tangannya dirantai. Tetapi pria yang di hadapinya berbeda, bukan seperti pria di dalam mimpinya.
Wajah Boscha terlihat lebih tampan jika dibandingkan dengan Tuan D. Tentu saja darah manusia santapannya setiap hari dan itu yang membuatnya terus terlihat makin muda, tampan dan kekar.
Boscha tersenyum licik seraya mendekati Liana, wanita itu lalu membalasnya dengan tatapan penuh kebencian lalu meludahi Pria di depannya itu.
Amarah pria itu naik pitam hingga memukul wajah cantik Liana dengan keras, membuat tulang pipi dan rahang Liana menjadi kebas.
"Akhh, pipiku," ucap Liana menahan sakit.
Tamparan dari tangan Drakula itu membekas hingga pipi Liana memerah. Tak hanya itu pipinya juga sedikit tergores terkena kuku tajam dari drakula di hadapannya. Bukan Boscha Vladimir namanya jika tidak berlaku kejam.
Liana terus berteriak dan menangis, tak ada yang bisa dilakukannya karena tangan dan kakinya dirantai. Dalam hatinya selalu menyebut penolongnya, Tuan D.
"Tuan D di mana kau, hikss... hikss," gumam Liana.
Boscha makin kegirangan, karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan Tuan D, ia tahu persis watak kakaknya itu. Tak mungkin jika ia tak datang. Apalagi demi wanita yang dicintainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
⏤͟͟͞R🍌 ᷢ ͩ𝑚𝑖𝑠𝑡𝑒𝑟ᵇᵃⁿᵃⁿᵃ
wah kutukan yg hebat
2022-11-19
0
𝕎⃠𝕝𝕚𝕜𝕒🐊💯🌲 вoͨѕͤѕͦ✰͜͡v᭄
dasar boscha minta diruqyah 🙄🙄🙄
2022-01-08
1
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
si boscha mau ku timpuk apa ya
2021-11-19
1