Selesai menyantap makanannya, Liana dan Tri pergi menuju kelas mereka yang berada di lantai tiga. Saat menaiki anak tangga, ada seorang pemuda yang berlari berlawanan arah, hingga tak sengaja menyenggol lengan Liana dan membuatnya kehilangan keseimbangan.
Liana jatuh tetapi ada seorang pemuda di belakangnya yang dengan sigap menahan tubuh Liana agar tidak jatuh. Pemuda itu sangat tampan, berwajah korea mirip artis Lee Min Ho.
"Maaf, Kamu gak apa-apa?" Tanya pemuda itu yang ternyata fasih berbahasa Rumania.
Tri yang ingin menolong Liana kalah cepat dengan pemuda itu. Ia sampai tertegun melihat paras tampannya.
"Terimakasih, iya gak apa-apa, seharusnya saya yang minta maaf," jawab Liana.
"Kamu anak baru ya? aku belum pernah lihat," tanya Tri.
Mereka lanjut kembali berjalan menaiki tangga.
"Hehe iya, ini hari pertamaku di kelas bisnis," ucap pemuda itu.
"Wajah kamu mirip Lee Min Ho, makannya aku sedikit terkejut. Ku pikir kamu benar si Lee itu haha," ucap Tri terus terang.
"Hehe namaku memang Lee tapi bukan Lee Min Ho," jawabnya seraya terkekeh dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Wow nama yang kebetulan. Lee, Aku Tri dan dia Liana," ucap Tri sembari mengulurkan tangannya dan disambut uluran tangan oleh Lee.
"Liana," ucap Liana dengan sedikit senyum tipis sembari mengulurkan tangan juga.
"Kayaknya Kita sekelas nih kamu Bisnis Management kan?" Tanya Tri
"Wah tebakan kamu benar ya, kayak dukun aja haha," sahut Lee
"Haha Aku emang anak dukun, dukun pelet haha. Kamu mau pelet siapa? Aku punya jurusnya nih," ujar Tri
"Coba peletin aku sama dia," ucap Lee menunjuk gadis yang berjalan di sampingnya, yang tak lain adalah Liana.
"Wah beres, gampang itu. Lihat ya perhatikan dengan seksama caranya seperti ini," ucap Tri lalu mempraktekkan cara pelet seseorang.
Liana yang tahu Tri akan melakukan apa, ia pun sedikit menahan tawanya. Tri mulai menunjukkan aksi peletnya dan berhenti sejenak di anak tangga itu. Lalu ia menyuruh Liana menatap matanya. Tri mulai menatap mata Liana dan berkata,
"Tatap mata saya,"
Liana ikut berperan seolah-olah terhipnotis dan mulai melihat Tri lalu tak berapa lama setelah Liana melihat mata sahabatnya itu, kini giliran Tri. Dia kemudian menjulurkan lidahnya dan membuat gerakan seperti menjilati eskrim.
"Nah seperti itu pelet seseorang hahaha," ucap Tri
"Haha astaga aku kira beneran bisa pelet, ternyata cuma melet hahahaha," ucap Lee yang tertawa sembari memegangi perutnya.
"Haha kamu termakan candaan dia, hahaha lain kali jangan terlalu serius kalau sama dia." ucap Liana.
"Heehee tapi kalau bisa jangan pelet Liana ya, aku gak akan izinkan itu!" ucap Tri yang kemudian berbicara serius.
"Iya, lagian tadi aku cuma bercanda kok," jawab Lee.
"Tapi kalau kamu mau, kamu boleh kok pelet aku," ucap Tri sambil mengedip-ngedipkan matanya.
Pemuda yang bernama Lee itu tertawa lagi. Sangat menyenangkan berteman dengan Tri dan Liana. Tak terasa mereka sudah sampai di kelas Bisnis. Lee yang juga datang bersama kawan barunya itu menjadi sorotan mahasiswi lainnya. Semuanya terpesona dengan ketampanan Lee. Dalam hitungan detik, Lee sudah di kerumuni gadis-gadis yang ingin berkenalan dan menanyakan perihal nomer teleponnya.
Tri dan Liana keluar dari kerumunan menghamburkan dirinya ke tempat duduknya.
"Hemm capek ya berteman sama cowok yang banyak fansnya," ucap Tri yang sedikit kecewa. Liana tau jika Tri tertarik dengan pemuda baru itu.
"Semangat Tri, kalau kamu suka, kamu kejar dia jangan pasrah gitu aja," Liana memberi dukungan penuh.
Ketika dosen datang, kerumunan itu pun bubar. Pak Dosen memperkenalkan mahasiswa baru itu dan menyuruhnya untuk duduk di kursi kosong yang berada di kursi samping Liana. Pelajaran pun di mulai.
Selama pelajaran Lee selalu mencuri pandang ke arah Liana. Hal itu diketahui Tri dan membuatnya mundur perlahan.
"Baru saja naksir orang, eh orang itu malah naksir yang lain, begini nasib jadi orang jelek," batin Tri.
Setelah semua mata kuliah selesai. Liana dan Tri pulang bersama. Mereka akan berjalan ke halte untuk menunggu Bus. Tetapi saat melewati gerbang kampus, Liana merasa ada yang memperhatikannya dan perasaanya menjadi tidak enak.
Untuk membuktikan firasatnya itu dia melihat ke kiri, kanan, belakang dan depan. Segala penjuru ia amati dan tertangkap. Sebuah pemandangan yang tak asing baginya. Di seberang gerbang kampus ada seseorang yang bersandar pada mobil yang terparkir di tepi jalan. Seorang pria tampan dan bertubuh besar sedang menghisap rokok.
Apakah dia orang yang ada di mimpiku, dan pemandangan ini seperti sosok orang yang ku temui semalam. Jika itu benar, gawat! Dia kan bukan manusia, haduh aku harus apa?
"Tri, buruan jalannya perasaan aku gak enak," ucap Liana sambil menarik pelan tangan Tri untuk berjalan cepat.
Namun aksi yang di lakukan Liana sia-sia. Pria yang dilihatnya tadi. Melirik kan tatapannya ke arah Liana. Dia sudah menangkap keberadaan gadis yang ingin dicarinya.
Liana terus berjalan cepat dan terburu-buru sambil terus menarik tangan Tri.
"Lian kamu kenapa sih? pelan dong tanganku sakit nih!" Ujar Tri sedikit kesal.
"Buruan aku takut sesuatu yang buruk akan terjadi, nanti aku jelaskan," ucap Liana.
Liana terus berjalan hingga tak sengaja menabrak dada seorang pria di hadapannya.
"Maaf, saya buru-buru," ucap Liana sambil mengusap kepalanya dengan membungkukkan kepala dan melanjutkan perjalanannya.
Namun bukannya pria itu minggir, dia malah terus menghalangi jalan Liana.
"Hey, awas dong! kita mau lewat, gimana sih ini orang! mau ngajak berantem?" Sahut Tri dengan nada tinggi.
Liana menengadahkan wajahnya dan menatap pria tinggi tersebut. Seketika Liana terkejut, tubuhnya langsung mematung tak dapat bergerak lantaran shock yang baru saja di dapat. Ia kemudian memundurkan langkahnya perlahan.
Saat ini perasaan Liana sangat ketakutan. Bagaimana tidak yang ia lihat adalah pria yang membunuh preman itu semalam, Tuan D. Meskipun samar tapi dia dapat merasakan hawa dingin mematikan di sekujur tubuhnya.
Pria itu tak menghiraukan ucapan Tri dan terus menatap Liana dengan tatapan tajam. Tanpa bersuara Tuan D mengajaknya untuk segera beranjak dari tempat itu. Tuan D berbalik dan berharap Liana segera mengikutinya.
"Kamu kenal Dia?" Tanya Tri yang menatap Liana penuh tanya. Tri bisa membaca gerakan tubuh Tuan D, jika Pria itu ingin Liana mengikutinya.
"A...anu Tri.. hemmm sudahlah nanti aku ceritakan. Kamu pulang saja ya. Dia sepertinya ingin berbicara serius," ucap Liana lalu segera menyusul Tuan D.
"Hah tadi dia ngajak aku, sekarang aku yang di tinggal? huh dasar Lian, siapa pria itu ya. Ganteng banget sih tapi tatapannya serem," ucap Tri.
Sementara itu Liana mengikuti Tuan D. Pria itu sudah menunggunya di tepi jalan untuk menyeberang bersama. Jantung Liana berdetak kencang ketika dirinya sudah berada di samping Pria itu.
Tuan D meraih tangan Liana begitu gadis itu sampai dan mereka menyeberang tanpa melihat kiri kanan.
Astaga nyeberang aja santai banget sampe gak liat kiri kanan. Tolong aku masih ingin hidup.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Lionel
gua pernah ada diposisi lo🗿
2023-06-03
1
Rangga Putra
apa ini tuan D? tapi kok Liana gak kenalin wajah tuan D kalo emang dia atau emang bukan
2022-11-21
0
🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠
tenang aja ko g bakaln ketabrak... sans liana 🤭
2022-11-19
0