Hati Yang Tersakiti

Liana terkejut dengan spontan ia mendorong Tuan D dan menamparnya keras.

Saking kerasnya ia bahkan merasakan jari jemarinya memerah dan panas. Bahkan di pipi pucat Tuan D tercipta bentuk tangan Liana. Hasil tamparannya membekas berwarna merah.

Liana tak menyangka dia menampar pria berhati dingin yang sewaktu-waktu akan menerkamnya. Tangan kirinya memegangi tangan kanannya yang masih terasa jeram. Liana menggigit keras bibir bawahnya hingga berdarah saking takutnya ia berpikiran jika darahnya akan di hisap dan tubuhnya akan di makan saat itu juga.

Tuan D tidak merasakan sakit karena tamparan itu. Tetapi hatinya lah yang kini sakit. Dia kemudian duduk bersandar, kedua tangannya memegangi setir kemudi. Tuan D menahan amarahnya. Terlihat ia menggeram hingga tulang tahannya nampak mengeras.

"Pulanglah," ucap Tuan D dengan suara pelan, tanpa menatap Liana

Liana masih terpaku tak percaya jika Tuannya melepaskannya. Dia tidak segera turun, dirinya sangat lambat.

"Pulanglah, jangan sampai aku menghabisi mu," ucap Tuan D yang hanya menakut-nakutinya dengan suaranya yang besar dan berat seperti monster.

Mendengar itu Liana langsung bergegas turun dan cepat-cepat masuk kedalam.

"Huh, setakut itulah dirimu sayang. Ahh perasaan ini sangat tidak nyaman. Ini pertama kali aku merasakan cinta, pertama kali aku merasa hidup, dan pertama kali merasakan sakit hati," gumam Tuan D setelah Liana turun dari mobilnya.

Ia pun melajukan mobilnya dengan sangat kencang. Hingga terdengar suara mobilnya dari dalam rumah. Sementara Liana yang sudah masuk ke dalam rumah, langsung masuk kedalam kamar. Meletakkan buku dan tas di meja lalu berlari kecil ke dalam toilet.

Liana berkaca di depan wastafel dan mencuci mukanya. Ia pun merasakan bagian sakit di bibir karena ulahnya sendiri yang menggigit bibirnya hingga terluka. Karena perasaan takut yang mendalam.

Setelah itu Liana menghamburkan dirinya ke atas kasur dan mengeluarkan ponselnya. Begitu banyak pesan masuk dan notifikasi panggilan tidak terjawab dari sahabatnya Tri.

Setelah itu Liana menelepon Tri dan menceritakan segalanya lewat telepon dan dengan suara berbisik. Tentu saja harus berhati-hati karena rumahnya sangat penuh gosip yang diciptakan pembantu-pembantunya.

"Apa! Lian kamu gak bercanda kan?? Kamu...ahh aku gemes sama kamu. Semoga saja setelah kejadian ini Tuan D akan melepaskan mu. Aku yakin Tuan D itu juga punya malu. Masak iya sudah ditolak tetapi masih ngejar," imbuh Tri.

"Tapi Tri dia kan bukan manusia, mana punya sifat malu?" Jawab Liana.

"Eh sudah dulu ya sepertinya ada yang datang," timpal Liana yang mendengar bunyi bel rumah di depan lalu mematikan sambungan ponselnya.

Rumah Liana sangat sepi, karena semua orang sedang beraktivitas di luar. Ayahnya dan Ibunya seorang pekerja kantoran. Kakaknya juga masih kuliah. Sedangkan para pembantunya, bergosip keluar bahkan ada yang sibuk memainkan gadget mereka, jika tidak ada majikannya.

Mau tak mau Liana jugalah yang membukakan pintu. Rasa penasaran menyelimuti. Rumahnya tak pernah kedatangan tamu, kecuali tamu special atau penting.

Siapa yang datang ya? atau jangan-jangan pria dingin itu kembali lagi?.

Ceklek

Pintu dibuka dan terlihat seorang yang tidak ia harapkan datang. Sepupunya Dona dan Doni si kembar yang menyebalkan. Sikapnya sebelas dua belas dengan kakaknya.

"Hallo sepupu ku, lama sekali buka pintunya?" Ucap Doni

"Ya, Aku habis dari toilet tadi," jawab Liana sedikit bohong.

"Nih bawakan tas kami ke kamar tamu ya, awas jangan dibanting, karena aku gak mau peralatan make up ku pecah!" Ucap Dona yang langsung masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

"Memangnya aku pembantu mu!" Ucap Liana sembari menutup pintu dan menendang tas milik Dona.

"Heh dasar wanita udik! kalau barang-barang ku pecah akan ku buat kau membayarnya dua kali lipat," ancam Dona dengan menarik rambut Liana.

Liana kesakitan dan membalas menarik rambut Dona. Doni yang melihat itu semua memilih untuk tak terlibat. Dia pun membawa tasnya sendiri dan masuk ke kamar tamu. Setidaknya Doni jauh lebih baik meskipun sedikit.

Orang tua Dona dan Doni telah meninggal sehingga semua warisan jatuh ke tangan Dona. Dona yang tidak bisa menjaga uangnya terus berbelanja barang-barang mahal.

"Lepaskan tangan kotor mu itu!" Seru Dona yang menahan sakit di kepalanya.

"Setidaknya tanganku tahu mana yang baik dan buruk, tidak sepertimu yang bisanya menghabiskan uang," sahut Liana

"Haha, uang ku banyak tidak sepertimu. Jadi pantaslah aku merasakan kesenangan dari uangku itu."

"Tinggal tunggu saja jika uang itu habis, kau pasti akan mengharap belas kasih kepada keluarga lain!"

Dona melepaskan jambakannya, di susul Liana. Mereka lalu merapikan rambut masing-masing.

"Lihat saja, aku pasti akan mengadukan perbuatan mu pada Paman!" Ancam Dona dan berlalu ke kamar tamu lainnya.

Rumah Liana ada lima kamar tamu yang kosong. Dan itu di lantai dua. Kamar Liana ada di lantai bawah dekat dengan kamar pembantu dan sopir.

Huh ada berapa banyak saudara Ayah yang akan menginap disini. Sebaiknya aku menginap di rumah Tri untuk sementara.

Makan malam pun tiba, semua anggota keluarga sudah berkumpul di ruang makan. Liana yang datang paling akhir. Itu artinya dia boleh mengambil makanan setelah semuanya mengambil makanannya. Itu aturan yang berlaku di keluarga Yuan Ye keluarga kecil Liana.

Dona dan Doni yang mengetahui aturan itu segera melahap habis lauk yang ada di meja makan. Semua lauk itu mereka ambil. Selain nasi, hanya tersisa satu potongan tempe di meja itu.

Liana yang mengetahuinya tersenyum biasa saja. Dona dan Doni tidak tahu akibatnya jika mereka rakus mengambil semua lauk.

"Dona, Doni apa kalian dapat menghabiskan semua lauk itu?" Tanya Yuan Ye

"Tenang saja Paman, kita pasti akan menghabiskannya," ucap Dona.

"Baguslah, akan tetapi jika kalian tidak dapat menghabiskannya. Hukumannya adalah membersihkan kandang kuda ku," ucap Yuan Ye.

Liana menahan tawanya. Rupanya Dona dan Doni tak tahu hukuman jika makanan yang mereka ambil berlebihan dan bersisa maka hukumannya bisa membersihkan kandang kuda, atau membersihkan seluruh rumah.

Karena hukumannya itu Dona jadi lupa jika ia harus mengadu tentang kejadian siang tadi. Dan itu menguntungkan Liana.

Setelah makan malam Liana pamit akan menginap di rumah Tri karena tugas sekolah. Sebelum mengijinkannya Yuan Ye menelepon Tri untuk memastikan, setelah itu ia baru mengijinkan karena itu berhubungan dengan tugas sekolah dan anaknya tidak bohong. Padahal sebenarnya bohong. Untung saja sang Ayah tidak menelepon dosen yang bersangkutan.

Liana berjalan kaki dari rumahnya ke rumah Tri. Meskipun tidak begitu jauh tetapi arah jalan ke rumah Tri sangatlah sepi dan gelap. Keluarga Liana tidak mengijinkan Liana membawa mobil atau motor. Hanya anak pertama yang diperbolehkan.

Sepanjang perjalanan Liana merasa seperti ada yang mengawasi. Ia melihat sekelilingnya. Tak ada siapapun. Trauma kembali terjadi. Ia takut jika itu preman atau penjahat lainnya dan yang lebih menakutkan jika ada drakula lainnya.

Terdengar suara rintihan dan tangisan, lalu teriakan. Samar dan tidak jelas. Liana berlari agar cepat sampai, sesekali ia melihat kebelakang.

Bruk

Liana menabrak seorang wanita cantik. Segera ia meminta maaf dan ingin melanjutkan perjalanannya. Tetapi wanita itu meminta Liana untuk menemaninya berjalan beberapa blok.

"Temani aku ya, aku takut jalan ke blok itu, tempat itu lebih gelap dan ponselku yang biasa untuk meneranginya juga kebetulan habis baterainya. Tolong ya kak," ucap wanita yang sebaya dengan Liana.

Liana merasa wanita itu sama sepertinya, juga takut. Sebelum memutuskan menemaninya Liana mengamati wanita itu.

Tidak ada yg aneh darinya, sepertinya dia betul seorang manusia

"Baiklah akan ku temani kamu, tapi cepat ya, sebaiknya kita lari," ucap Liana menyarankan.

"Oh ok, baiklah," senyum wanita itu merekah lebar.

Mereka berlari hingga sampai di sebuah rumah milik wanita itu

"Ah sudah sampai, terimakasih ya. Kamu mau minum tidak? kelihatannya sangat capek," tawar wanita itu.

"Tidak terimakasih, kalau begitu aku duluan saja ya, bye," belum lama Liana pamit.

Terdengar suara lengkingan dari dalam rumah wanita itu. Lengkingan itu lebih nyaring. Lalu seorang wanita berlari dari rumah itu dengan darah yang mengucur dari lehernya. Wanita berdarah itu berlari keluar dan menghampiri Liana.

"Tolong...Mereka Drakula," teriak wanita yang sudah kesakitan itu.

Liana masih mematung, sungguh lamban pikirannya. Dua pemuda dan seorang wanita yang diantar Liana tadi tertawa terbahak-bahak. Mereka bersekongkol, yang perempuan bertugas membawa mangsa dan yang lain menangkapnya.

"Ka..kalian.." ucap Liana yang tak sanggup meneruskan kata-katanya.

"Kalian apa? ayo kita masuk dan minum dulu, kamu pasti lelah berlari kan?" ucap wanita itu dan kemudian menunjukkan taringnya.

"Pergi kamu, pergi ...ahh aku...aku sakiit sekali... kamu pergi sebelum terlambat," ucap wanita itu pada Liana seraya menahan sakit luka yang berdarah.

Liana berlari, tetapi dua pria drakula itu menghadangnya hingga Liana jatuh terpeleset.

"Hikss...Siapapun tolong...!" Ucap Liana yang terjebak.

Terpopuler

Comments

Rangga Putra

Rangga Putra

tenang Liana, tuan D gak akan makan darah kamu. dia kan pernah bilang dia hanya makan darah kalo lagi bulan purnama

2022-11-21

0

🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠

🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠

tuan D kemana sih.. noh kasihan liana dihadang drakula

2022-11-19

0

𝐀⃝🥀👙༄𝐄𝐥𝐥𝖘𝖍𝖆𝖓 E𝆯⃟🚀

𝐀⃝🥀👙༄𝐄𝐥𝐥𝖘𝖍𝖆𝖓 E𝆯⃟🚀

Baru taw drakula jatuh cinta kek gmna 🤭🤣

2022-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Ketakutan
3 Mereka Tak Percaya
4 Sahabat Baik
5 Tuan D Menemui Liana
6 Sulit Bersikap Lembut
7 Hati Yang Tersakiti
8 Pelindung
9 Hilangnya Lee
10 Tri
11 Sikap Aneh Tri
12 Tuan D Sebenarnya
13 Mengundang Tuan D
14 Tingkah Aneh Lee
15 Rahasia Kecil
16 Perasaan Yang Sama
17 Drakula Bucin
18 Jebakan
19 Firasat Buruk
20 Boscha Vladimir
21 Menyelamatkan Liana
22 Pertarungan Sengit
23 Rumah Sakit
24 Tuan D Beraksi
25 Visual Bonus
26 Perasaan Rey
27 Tuan D Dipaksa Menikah
28 Misi Penyelamatan ( Part 1)
29 Misi Penyelamatan ( Part 2 )
30 Ungkapan Cinta
31 Kabar Buruk
32 Setengah Manusia
33 Malam Yang Panjang
34 Perkelahian Di Rumah Sakit.
35 The Moussaieff Red Diamond
36 Kalung Yang Di Rebutkan
37 Klien Besar
38 Nyaman
39 Pengikut Baru
40 Sebastian Bebas
41 Supermoon
42 Mencari Jejak Stefani
43 Pilihan Sulit
44 Rey Memutuskan Tunangannya
45 Kakek Ye Di rumah Sakit
46 Lebih Mengenalnya
47 Diserang Drakula Jahat
48 Paranoid
49 Teror Musuh
50 Teror Masih Berlanjut
51 Teror Yang Meresahkan
52 Salah Orang
53 Musnahnya Tuan Bos
54 Arin Hamil
55 Amnesia
56 Rahasia Masa Lampau
57 Ingatan Yang Kembali
58 Dimensi Lain
59 Kehamilan Arin Terbongkar.
60 Tuan D Datang Melamar
61 Resmi Bertunangan
62 Perbincangan
63 Ajakan Kencan
64 Sewa Rumah
65 Memanggil Lee
66 Arin Bikin Ulah
67 Menjodohkan Lee
68 Kencan
69 Pelajaran
70 Teror Drakula Berlanjut
71 Arin Jatuh Cinta
72 Menjalin Cinta
73 Kekuatan Cinta
74 Resah
75 Meminta Restu
76 Isi Hati Liana
77 Tingkah Arin
78 Sendiri
79 Ketulusan Hati Pangeran Drakula
80 Asal Usul Perjanjian Mistis
81 Mengungkap Jati Diri
82 Perjanjian Mistis Dihapuskan
83 Monster Sakit Jiwa
84 Persiapan Penikahan Liana Dan Pangeran Drakula
85 Kemelut Cinta
86 Janji Suci
87 Pembalasan Dendam
88 Bertemu Alexandra
89 Kau Milikku
90 Permainan Ranjang
91 Penobatan Raja dan Ratu Drakula
92 Dendam Lidah Belati
93 With You
94 At Lee's house
95 Problematika Cinta
96 Love Is...
97 Akhir Yang Bahagia
98 Buah Hati (Part Tambahan 1)
99 Berakhir (Part Tambahan 2)
100 Thanks To Reader
101 Next Novel
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal Kisah
2
Ketakutan
3
Mereka Tak Percaya
4
Sahabat Baik
5
Tuan D Menemui Liana
6
Sulit Bersikap Lembut
7
Hati Yang Tersakiti
8
Pelindung
9
Hilangnya Lee
10
Tri
11
Sikap Aneh Tri
12
Tuan D Sebenarnya
13
Mengundang Tuan D
14
Tingkah Aneh Lee
15
Rahasia Kecil
16
Perasaan Yang Sama
17
Drakula Bucin
18
Jebakan
19
Firasat Buruk
20
Boscha Vladimir
21
Menyelamatkan Liana
22
Pertarungan Sengit
23
Rumah Sakit
24
Tuan D Beraksi
25
Visual Bonus
26
Perasaan Rey
27
Tuan D Dipaksa Menikah
28
Misi Penyelamatan ( Part 1)
29
Misi Penyelamatan ( Part 2 )
30
Ungkapan Cinta
31
Kabar Buruk
32
Setengah Manusia
33
Malam Yang Panjang
34
Perkelahian Di Rumah Sakit.
35
The Moussaieff Red Diamond
36
Kalung Yang Di Rebutkan
37
Klien Besar
38
Nyaman
39
Pengikut Baru
40
Sebastian Bebas
41
Supermoon
42
Mencari Jejak Stefani
43
Pilihan Sulit
44
Rey Memutuskan Tunangannya
45
Kakek Ye Di rumah Sakit
46
Lebih Mengenalnya
47
Diserang Drakula Jahat
48
Paranoid
49
Teror Musuh
50
Teror Masih Berlanjut
51
Teror Yang Meresahkan
52
Salah Orang
53
Musnahnya Tuan Bos
54
Arin Hamil
55
Amnesia
56
Rahasia Masa Lampau
57
Ingatan Yang Kembali
58
Dimensi Lain
59
Kehamilan Arin Terbongkar.
60
Tuan D Datang Melamar
61
Resmi Bertunangan
62
Perbincangan
63
Ajakan Kencan
64
Sewa Rumah
65
Memanggil Lee
66
Arin Bikin Ulah
67
Menjodohkan Lee
68
Kencan
69
Pelajaran
70
Teror Drakula Berlanjut
71
Arin Jatuh Cinta
72
Menjalin Cinta
73
Kekuatan Cinta
74
Resah
75
Meminta Restu
76
Isi Hati Liana
77
Tingkah Arin
78
Sendiri
79
Ketulusan Hati Pangeran Drakula
80
Asal Usul Perjanjian Mistis
81
Mengungkap Jati Diri
82
Perjanjian Mistis Dihapuskan
83
Monster Sakit Jiwa
84
Persiapan Penikahan Liana Dan Pangeran Drakula
85
Kemelut Cinta
86
Janji Suci
87
Pembalasan Dendam
88
Bertemu Alexandra
89
Kau Milikku
90
Permainan Ranjang
91
Penobatan Raja dan Ratu Drakula
92
Dendam Lidah Belati
93
With You
94
At Lee's house
95
Problematika Cinta
96
Love Is...
97
Akhir Yang Bahagia
98
Buah Hati (Part Tambahan 1)
99
Berakhir (Part Tambahan 2)
100
Thanks To Reader
101
Next Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!