"Tubuhku baik-baik saja, bahkan tak ada perbedaan yang terlihat atau yang mencurigakan lalu kenapa aku tadi meminum darah ayam. Sungguh menjijikkan dan membuatku mual. Terlebih lagi aku melakukan itu dihadapan Tri dan Ayahnya." gumam Lee pada dirinya sendiri.
Tok Tok Tok..
"Tuan Lee saya meninggalkan pakaian ganti dan handuk di depan pintu ini ya, saya permisi," ucap Marni kemudian buru-buru pergi.
"Terimakasih Mbak!" balas Lee.
Kemudian Lee membuka pintu dan melihat pakaian gantinya ada di atas kursi yang ditaruh di depan pintu. Lee keluar dan mengambilnya seraya memegangi area sensitif nya.
Di ruang kerja Sebastian, Tri sudah tahu pasti Ayahnya akan menyuruhnya untuk tidak berteman dengan Lee. Hilang sudah untuk mendapatkan persetujuan menikah dengan Lee. Jangankan menikah bahkan berteman saja pasti sudah tak boleh.
"Tri, Ayah tidak ingin kamu berteman dengan Lee lagi. Dan.."
"Benar saja dugaan ku, pasti Ayah akan berkata seperti itu." Batin Tri
"Dan apa Yah?" tanya Tri.
"Dan ini undangan pertunangan Arin. Kamu pergi menggantikan Ayah ya, karena Ayah harus menemani Mama mu ke Jerman."
"Yah, Mama itu sudah besar tidak perlu ditemani. Lagian ngapain sih ke Jerman? dan kenapa akhir-akhir ini Mama dan Ayah jarang pulang ke rumah?" tanya Tri yang selalu merasa kesepian.
"Tri ada hal yang harus kamu tahu. Sebenarnya Ayah tidak ingin kamu tahu. Karena Ayah selalu optimis akan kesembuhan Mama kamu,"
"Mama kenapa?!" tanya Tri ingin tahu.
"Gejala Mama mu seperti Lee, Ayah juga tidak tahu kenapa? tapi Ayah akan mengupayakan yang terbaik untuk kesembuhan Mama."
"Hah??" pekik Tri yang terdiam dan berpikir.
Apakah Mama pernah meninggal sebelumnya dan di hidupkan kembali oleh Drakula itu. Dan apakah itu efeknya?
"Ayah... apa ayah sudah tau jika wilayah kita sudah kedatangan Drakula?"
"Drakula? tidak, Ayah tidak tahu,"
Tri mendapati pupil mata Ayahnya yang membesar. Ia lalu mendekat dan menggebrak meja.
Brak
"Bohong!" pekiknya
"Ayah! Apakah Ayah sudah bertemu dengan Bos Drakula itu? Apakah Ayah membuat perjanjian dengannya?! Jawab Ayah!?" tanya Tri dengan nada penuh selidik.
Sebastian menunduk, kedua tangannya menyatu hingga terlihat keringat yang keluar dari telapak tangannya. Dahinya mulai berkeringat, padahal ruang kerja itu ber-AC. Bibirnya mengatup dan seperti ingin berbicara mengatakan sesuatu.
"Maafkan Ayah, Trivia." Lirihnya
Tak perlu dikatakan lagi, sudah jelas baginya ucapan dari Ayahnya. Lututnya melemas hingga Tri jatuh terduduk di kursi. Kenapa Nasib keluarganya harus berada di Drakula itu.
Seketika itu juga Sebastian juga tersadar dengan apa yang terjadi dengan Lee pagi itu.
"Apakah tingkah Lee pagi ini juga ada hubungannya dengan mu? Trivia, jangan katakan kamu juga menjual jiwamu pada Drakula itu?"
Tri menatap Ayahnya kemudian menganggukkan kepala kemudian menangis. Ayahnya kesal hingga menggebrak meja. Rupanya ayah dan anak ini mempunyai sifat yang sama yaitu menggebrak meja.
"Tri, kenapa kamu begitu bodoh? Siapa Lee sampai kamu rela mengorbankan dirimu sendiri?" ucap Ayahnya.
"Aku tidak tahu kenapa Ayah...Hikss..semua terjadi begitu saja..." ucap Tri seraya menangis.
"Aku merasa Lee berhak menjalani kehidupannya,"
"Kehidupan katamu? kalau dia sudah menjadi suamimu kamu berhak mempertahankannya. Tapi dia bukan siapa-siapa!?" Pekik Sebastian yang sangat kesal terhadap putrinya.
"Aku mencintainya Lee Ayah, Aku juga tidak perduli jika dia membalas cintaku atau tidak, karena cinta tidak membutuhkan Alasan," ucap Tri dan berlalu pergi meninggalkan ruangan kerja Sebastian.
Lee terdiam di depan ruang kerja Sebastian. Ia mendengar percakapan Ayah dan Anak itu. Sejenak ia berpikir apa yang terjadi sebenarnya hingga Tri mengorbankan dirinya menjual jiwanya kepada Drakula.
Ketika Tri membuka pintu dan mendapati Lee berada di depannya, ia pun terkejut kemudian dengan cepat menghapus sisa buliran bening di matanya.
"Lee, kamu sudah selesai mandi? hemmm kalau gitu gantian aku juga mau mandi, permisi." sahut Tri berusaha menghindar karena baru saja menangis.
Namun langkah Tri terhenti, Lee memegangi lengannya dan ingin mencari kebenaran langsung dari mulut wanita itu.
"Apa yang sebenarnya terjadi Tri? dan..." ucapan Lee terhenti
Tri mencoba melepaskan tangan Lee yang memegangi lengannya.
"Tidak terjadi apa pun, sudahlah jangan dipikirkan. Aku harus ke kampus. Dan sebaiknya kamu pulang saja," ucap Tri seraya berlari kecil ke kamarnya.
Aku harus segera ke kampus dan menyelesaikan misi ku. Liana maafkan aku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Iin Karmini
hobi yg sama...berarti mejanya hrs brbahan yg kuat klo ga yaa stok meja banyak"🤣🤣
2023-02-16
0
❤️⃟Wᵃfᴍ᭄ꦿⁱˢˢᴤᷭʜͧɜͤіͤιιᷠа ツ
nah loh ternyata semua ini adalah perbuatan ayah Tri sendiri
2022-11-19
0
❤️⃟Wᵃfᴍ᭄ꦿⁱˢˢᴤᷭʜͧɜͤіͤιιᷠа ツ
duh kok Mama Tri jadi drakula juga sih, emang perjanjian apa yang udah dilakukan ayah Tri
2022-11-19
0