Pukul tiga dini hari, Liana terbangun dari tidurnya karena ingin buang air kecil. Di lihatnya jam di nakas, kemudian melemparkan pandangannya ke tempat tidur. Wanita cantik itu baru sadar jika ternyata sahabatnya Tri belum juga beristirahat di kamar. Karena jika Tri sudah berada di kasurnya, maka kasur itu akan berantakan.
Segera ia masuk ke dalam toilet yang terletak di dalam kamar setelah itu Liana keluar menuju dapur untuk mengambil air minum.
"Kemana Tri? Apakah dia tidur dengan Lee, astaga pikiranku," gumam Liana.
Ketika Liana membuka pintu kamar, angin berhembus kencang menerpanya. Rupanya jendela ruang tengah itu belum tertutup. Ia pun segera menutupnya.
Sangat teledor, jendela ini kenapa di biarkan terbuka? Jikapun asisten rumah tangganya lupa, setidaknya tuan rumahnya juga mengecek. Tapi selama aku di dalam kamar, tak ada suara dari orang tua Tri? Kemana mereka?
Setelah jendela tertutup, Liana berbalik kembali menuju dapur. Rumah Tri yang besar dan hanya di terangi lampu malam yang remang. Membuat rumah itu terlihat lebih menyeramkan. Pasalnya dinding rumah Tri dibentuk dengan arsitektur bangunan kuno yang cukup unik. Terlihat bayang-bayang pohon di dalam rumah, bayangan itu terpantul dari sinar teras yang masuk ke jendela. Beberapa saat Liana merasa ada yang mengawasinya. Sekelebat bayangan seperti berkeliaran dibelakangnya. Mendadak bulu romanya berdiri.
Liana menyentuh punggung lehernya lalu ia membayangkan jika beberapa drakula yang dihadapinya tadi malam itu memasuki kediaman Tri. Liana meraih gelas dan menuangkan air dari dalam teko. Lalu meneguknya dengan cepat berharap segera kembali ke kamar.
Terdengar bunyi suara di belakang rumah. Setelah memuaskan dahaganya, Liana mengambil spatula yang tergantung di dinding dekat kompor. Kemudian ia mulai menelusuri asal suara di belakang.
Liana berhati-hati agar langkahnya tidak berisik. Kemungkinan itu adalah penyusup atau pencuri karena mengingat soal kaca jendela ruang tengah yang tadi terbuka. Suara gaduh itu semakin terdengar setelah Liana mendekat.
"Hiiyyyyyyyaaaaaa ... ." Liana berteriak kemudian berhenti setelah tau siapa yang membuat asal suara itu.
"Non, ini saya Marni," ucap Marni, asisten rumah tangga Tri.
"Astaga Mbak Marni, untung belum kena sudip ini. Coba kalau kena udah benjol tuh kepala hehe," ujar Liana.
"Ya mbak Lian, kok sudah bangun sepagi ini," tanya Marni, mimik muka gelisah seperti ada yang disembunyikan.
"Saya tadi ambil minum. Harusnya saya yang tanya mbak Marni jam segini ngapain di belakang rumah?" Sahut Liana seraya mengamati Marni yang sedang berkeringat.
"Saya mau mandi Non, setelah itu ke pasar. Nanti jam 5 sudah mulai masak. Tapi saat mau ke kamar mandi. Ada tikus, saya kejar tikusnya. Nah itu tikusnya masuk ke situ tapi pas di lihat udah gak ada. Nyonya tuh paling gak suka dirumahnya ada tikus. Jadi saya terus ngejar tikusnya," ucap Marni panjang lebar.
Liana masih mencari titik yang di sembunyikan. Terlihat Marni yang berbicara dengannya seraya memainkan kedua jarinya di depan dan itu membuat Liana mencurigainya. Karena tidak ada bukti yang kuat untuk memeriksa Marni, Liana kembali ke kamar.
"Inilah akibatnya jika terlalu banyak membaca novel genre horor, misteri, detective. Semua di curigai dan di takuti," ucap Liana berbicara pada dirinya sendiri.
Sementara itu Tri juga terbangun. Saat dia menyadari kejadian sebelumnya, segera ia bangkit dan menyalakan lampu terang. Mata Tri melihat seluruh ruangan hingga luar balkon, tidak ada yang berbeda. Semua barang-barang masih tersusun rapi di tempatnya termasuk teropong bintang yang masih ada di posisinya.
"Benda mahal ini masih disini? Lalu siapa yang membiusku dan kenapa Lee menghilang begitu saja. Apa tujuannya membius ku," ucap Tri bertanya pada dirinya sendiri.
Tri melihat ke bawah di depan balkon, sisi kanan dan sisi kiri.
"Tidak ada apa pun," gumamnya seraya pergi. Tetapi Tri kembali lagi melihat sekali lagi di sisi kiri untuk memastikan.
"Tidak terlihat apapun kalau dari sudut ini karena ada sambungan genteng di sebelah itu. Untuk memastikannya aku harus ke bawah," gumamnya lagi.
Tri turun dan keluar menuju pintu belakang melewati dapur, sebelum benar-benar keluar ia pun pergi mengambil air minum sebentar. Dia masih memikirkan keberadaan Lee yang hilang secara misterius, jika Lee belum pulang pasti masih ada kendaraan terparkir dirumahnya. Tri beranggapan jika drakulalah yang menculiknya.
Setelah itu Tri membuka pintu belakang dan mulai menyusuri sisi rumah bagian kanan, lalu ke bagian depan dan berbelok ke kiri. Namun ketika Tri tiba di rumah sisi kirinya, betapa terkejutnya dia hingga ke dua bola matanya ingin keluar dari tempatnya. Mulutnya menganga dan segera di tutupi dengan kedua tangannya. Dirinya sangat tercengang dan tak bisa berkata-kata. Bahkan berteriak pun tak bisa.
Tri melihat Lee yang sudah tergeletak dengan posisi terlentang dan bersimbah darah. Gadis itu mematung cukup lama baru kemudian mendekat.
Dengan tangan gemetar Tri memeriksa keadaan Lee. Perlahan Tri memeriksa nafas dan denyut nadi Lee. Lalu kemudian di dekatkannya telinganya ke dada Lee untuk merasakan detak jantungnya.
Tri mulai panik ketika tahu Lee sudah tak bernyawa. Ia pun mengguncang-guncangkan tubuh Lee dan mulai menangis. Perasaannya hancur seketika. Keinginannya untuk menjadi pacar Lee sirna begitu saja.
Kemudian datang pria bersepatu fantofel. Menawarkan sebuah perjanjian.
"Siapa kamu! Mau apa kamu!" Hardik Tri seraya bangun dari duduknya.
Pria misterius itu makin mendekat dan tertawa.
"Haha ... . Tenanglah Aku ke sini menawarkan sesuatu agar dia bisa berada disisimu lagi," tawar pria itu seraya tertawa.
"Berada di sisinya, maksudnya kamu akan membuatku mati dan berakhir seperti dia?" TanyaTri kembali seraya menunjuk Lee.
"Tidak cantik, tidak seperti itu. Justru aku akan menghidupkan dia kembali, asalkan kau menjadi pengikut ku hingga kematian membawamu," ucap Pria itu lagi memperlihatkan taringnya yang tidak terlalu panjang.
Saat pria itu semakin mendekat, taringnya pun terlihat. Tri memundurkan langkahnya begitu melihat gigi taring pria itu. Kemudian dia mengangkat pot bunga, bersiap melempar jika pria itu akan mencelakainya.
"Hah memangnya kamu Tuhan? Pergi dan jangan ganggu hidupku," ucap Tri seraya melemparkan pot bunga itu ke arah pria drakula di hadapannya.
Drakula itu menghancurkan pot bunga yang melayang hanya dengan melihatnya.
"Jangan meremehkan ku atau kau akan ku buat seperti pot bunga itu. Bukankah dia cinta pertamamu? Pasti kau juga ingin mempunyai kesempatan untuk menjadi kekasihnya kan? Sangat mudah bagiku. Asalkan kau mengabdi padaku selamanya dan menuruti keinginan ku hahaha ... ."
Tri mulai tergoyahkan, dalam hatinya bertanya apakah bisa Drakula itu dapat menghidupkan kembali Lee? Tanpa berpikir panjang Tri akhirnya menyetujuinya karena perasaan sukanya pada Lee dan juga ia tak ingin kehilangan Lee selamanya. Cinta itu membuatnya buta.
"Ba-baiklah Aku akan menjadi pengikut mu dan menuruti keinginan mu, tapi ada syaratnya. Aku tetaplah menjadi manusia, serta lindungi aku dan keluargaku jika drakula lain menyerang ku," ucap Tri.
"Cih permintaan apa itu! Hanya aku yang menentukan seperti apa hidupmu! Kau baru saja menyetujuinya. Ada tugas untukmu anggap saja ini permintaan pertamaku. Jika kamu menolak dan tidak menurutinya. Maka nyawamu akan jadi taruhannya," ucap drakula kejam.
Seketika Tri baru sadar dia baru saja menjual jiwanya. Ketakutan mulai menyeruak. Pria Drakula itu memenuhi janjinya dan membangkitkan Lee kembali.
Tri yang awalnya tak percaya kemudian segera mendekat ke arah Lee untuk memastikan. Pria drakula itu menghilang tak menampakkan dirinya, Lee yang baru tersadar kemudian duduk. Menatap Tri dengan penuh keanehan. Kemudian ada sesuatu yang berbisik di telinga Tri.
"Aku ingin kau membawa Liana kepadaku besok di hutan Transylvania bagaimanapun caranya," bisik drakula itu kemudian menghilang.
"Apa? Itu hutan terlarang," gumam Tri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
🍁MulaiSukaSamaKamu(tyas)✅
kenapa Tri yg malah buat perjanjajian sama drakula kan kamu sendiri yg melarang Liana untuk jangan ada perjanjian dengan Drakula
2022-11-19
0
⏤͟͟͞R🍌 ᷢ ͩ𝑚𝑖𝑠𝑡𝑒𝑟ᵇᵃⁿᵃⁿᵃ
lah dia yg larang dia pula yg langgar😴
2022-11-09
0
𓆩ve📴𓆪࿐
demi Lee ..tri buat perjanjian....iish
2022-06-17
0