Elsa dan Tuan Dirja berjalan beriringan, mereka menghampiri Gia, Disty dan juga si kembar A yang terlihat sedang asik bercengkerama dengan Gia.
"Waah,, ada apa ini!?"
Tuan Dirja bertanya seraya duduk di sofa panjang yang langsung berhadapan dengan si kembar A dan juga Gia, begitu pun dengan Elsa, dia duduk tepat di samping Tuan Dirja.
Gia yang melihat kedatangan Daddynya bersama dengan Elsa, jadi bertanya-tanya. Tapi, tak bisa dipungkiri, jika Gia merasa bahagia saat melihat Elsa.
"Tidak apa-apa, Dad. Kami hanya sedang mengobrol, iya kan, Sayang?" ucap Gia seraya mengelus lembut puncak rambut si kembar A.
Aurora dan Aurelia hanya tersenyum canggung saat menerima perlakuan seperti itu dari Gia, sedangkan Elsa terlihat khawatir.
"Kalian sudah seperti Ayah dan anak, bagaimana kalau Om Gia jadi Ayah kalian?" tanya Tuan Dirja.
Jantung Elsa langsung berdebar dengan kencang saat mendengar pertanyaan dari Tuan Dirja. Sedangkan Gia, dan kedua putri Elsa, malah tersenyum penuh arti.
"Jangan bicara sembarang, Tuan. Aku, tidak mungkin menikah dengan anak anda. Lagian, saya ke sini hanya ingin mendengarkan kabar baik yang akan anda dan Disty sampaikan." ucap Elsa.
Gia dan Tuan Dirja nampak kecewa, sedangkan kedua putri Elsa nampak mengatupkan mulutnya menahan tawa.
Mereka merasa senang dengan apa yang di ucapkan oleh Bundanya, tapi, mereka juga sangat penasaran dengan kebenaran yang belum terungkap. Mereka sangat ingin mendengar, jika Gia itu memang Ayahnya atau bukan.
"Baiklah, sekarang kita akan membicarakannya." kata Tuan Dirja, tatapan matanya beralih pada Disty." Silahkan kamu jelaskan," titah Tuan Dirja.
Disty pun langsung menggulir layar ponselnya, kemudian Disty mulai menjelaskannya.
"Mulai besok kedua putri anda sudah mulai rekaman, selain menyelsaikan rekaman. Kedua putri anda juga mendapatkan tawaran film dan jadi model beberapa iklan. Kata Kak Mellow, kalau saat launcing penikmat musik memberikan respon bagus. Mereka akan melakukan tour keliling Asia. Karena baru mengupload cuplikan saat mereka latihan saja, responnya sangat baik." jelas Disty.
Aurora dan Aurelia terlihat sangat senang dengan apa yang mereka dengar, tapi mereka tidak bisa memutuskan. Karena semua keputusan, ada di tangan Elsa. Dan mereka percaya, jika apa pun keputusan Elsa, itulah yang terbaik untuk mereka.
"Kalau menurut saya, fokus sama rekaman saja. Mereka masih harus sekolah dan mempunyai waktu untuk bermain, kalau terlalu banyak menerima tawaran, takutnya mereka akan kewalahan." ucap Elsa.
"Ya, aku setuju. Jangan ngambil bayak tawaran, nanti mereka sakit karena kecapean." Gia tiba-tiba menimpali ucapan Elsa, tangannya juga menarik kedua putri Elsa ke dalam pelukannya.
Semua yang ada di sana langsung menatap Gia, bahkan Tuan Dirja dan Elsa jadi bertanya-tanya, sejak kapan Gia yang terkesan cuek jadi terkesan lebih peduli?
Menyadari tatapan semua mengarah padanya, Gia pun langsung tersenyum canggung.
"Maaf, kalau ucapan ku salah." ucap Gia.
"Tidak salah, hanya aneh saja. Sejak kapan kamu perduli sama orang lain?" tanya Tuan Dirja.
"Ngga tahu, Dad. Tapi, aku merasa begitu dekat dengan mereka, aku merasa perduli pada mereka, aku juga merasa ingin melindungi mereka." ucap Gia.
Gia memfokuskan matanya untuk menatap Elsa, tapi Elsa malah memalingkan wajahnya. Dia tak berani beradu pandang dengan lelaki yang telah menabur benih di dalam rahimnya, dia tak mau mengakui jika Gia lah Ayah kandung dari kedua putrinya.
Tuan Dirja jadi merasa tak enak hati, saat melihat Elsa yang terlihat sangat enggan dengan kehadiran Gia di sana. Tapi, Tuan Dirja juga tak mungkin mengusir putranya dari rumahnya sendiri.
Dering ponsel seakan menyelamatkan suasana yang terasa sangat canggung siang itu, Gia merogoh saku celana nya. Gia langsung bangun dan menerima panggilan tersebut.
"Ya, ada apa?" tanya Gia.
"..............."
"Ah, baiklah, aku akan ke sana sekarang." jawab Gia.
Gia segera memutuskan sambungan teleponnya, kemudian Dia menghampiri kedua putri Elsa dan mengecup kening mereka secara bergantian. Elsa sempat terpaku melihat pemandangan itu, terlihat sangat indah baginya.
"Om, pergi dulu." pamit Gia, kedua putri Elsa pun mengangguk patuh." Dad, aku pergi." Gia menghampiri Tuan Dirja, lalu mengecup pipi kanan Daddynya.
Elsa nampak terdiam, dia tak menyangka jika pria arogan itu mampu bersikap manis.
"Aku pergi," ucap Gia seraya mencuil dagu Elsa.
"Astaga!!" Kesal Elsa sambil mengusap dagunya.
Selepas kepergian Gia, mereka langsung meneruskan obrolan mereka. Mereka berdiskusi tentang apa saja yang akan di lakukan oleh Aurora dan Aurelia kedepannya, mereka harus bisa mengatur jadwal dengan baik agar kedua putri Elsa tak kecapean atau bahkan mengabaikan sekolahnya.
Mereka juga harus berdiskusi tentang tour keliling Asia yang akan di selenggarakan setelah launcing album mereka selsai, karena memang libur semester tinggal satu bulan lagi.
Sedangkan Gia, kini sudah berada di dalam ruangannya. Di perusahaan yang kini sedang dia pimpin, Gia segera ke sana karena Ajun memberitahukan padanya, jika Melinda sedang menunggunya di sana.
Mantan kekasihnya itu mengancam akan membuat keributan, jika Gia tak mau menemuinya.
"Ah, Gia, Sayang. Aku yakin kamu masih mencintaiku, aku sangat yakin jika kamu akan datang menemuiku." ucap Melinda percaya diri.
"Mau apa kamu ke sini?! Setelah enam tahun meninggalkan ku demi selingkuhan mu, lalu dengan seenaknya kamu menemuiku!!" geram Gia.
Melinda mengahampiri Gia, dan langsung memeluknya. Gia bergeming, dia sudah merasa muak dengan Melinda. Rasanya, dia sudah sangat jijik dengan mantan kekasihnya itu.
"Pergilah Melinda, jangan sampai aku kehilangan kesabaran." titah Gia.
"Aku tidak akan pergi, sebelum kamu menerima ku. kembali." ucap Melinda.
Gia merasa sangat kesal, Gia langsung mendorong tubuh Melinda sampai hampir terjatuh. Beruntung ada meja kerja Gia, tubuh Melinda menabrak meja tersebut.
Melinda terlihat meringis kesakitan, tapi Gia seolah tak perduli.
Gia langsung pergi meninggalkan Melinda, dia sudah muak dan seakan tak sudi untuk berdekatan dengan Melinda.
Gia langsung masuk ke dalam mobilnya, dia bermaksud ingin menenangkan dirinya. Tanpa Gia duga, Melinda ikut masuk ke dalam mobilnya. Melinda langsung duduk di samping Gia.
Gia merasa sangat geram, dengan kekesalan yang sudah mencapai ubun-ubun, Gia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Melinda berteriak histeris, dia takut akan terjadi sesuatu yang akan menimpa mereka nantinya. Tapi, Gia seolah tak perduli.
"Hentikan mobilnya, Gia!!! Aku belum mau mati, aku justru datang untuk menawarkan kenikmatan pada mu." ucap Melinda.
"Kenikmatan?! Kenikmatan macam apa?!! Tubuhmu saja bekas banyak lelaki, aku jijik!!!" kesal Gia.
"Oh, Ayolah, Gia. Jangan seperti anak kecil, hentikan mobil nya. Aku janji tidak akan menghianati mu lagi, kita mulai dari awal." ucap Melinda dengan tubuhnya yang sudah mulai bergetar.
Gia tak menghiraukan ucapan Melinda, Gia malah menambahkan kecepatan lajunya. Melinda semakin ketakutan, Melinda langsung berusaha untuk memegang setir mobil dan berusaha untuk mengerem mobil tersebut.
Tapi, Melinda tak mampu mengimbangi tubuh Gia yang besar. Melinda terus mengumpat dan berusaha untuk mengambil alih kemudi, tapi Gia, tetap tak perduli.
"Dasar Gia, sialan!!! Berhenti, berengsek!! Aku belum mau mati, berhenti!!!" teriak Melinda.
Gia tak mengindahkan umpatan Melinda, dia tetap saja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Hingga akhirnya, malang tak bisa di hindari.
Mobil Gia, menabrak mobil dari arah berlawanan yang sedang berusaha untuk menyalip.
Brakk!!!
Mobil Gia terguling beberapa kali, hingga pada akhirnya, mobil Gia berhenti. Kepala Gia terbentur dengan sangat keras, kakinya bahkan terhimpit body mobil.
Sedangkan Melinda, setelah kepalanya terbentur. Dia langsung tak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Arin
dsar si jalng gak pnya malu,lagian ini Gia lemah bngt jdi ceo...pksa keluarin kan bisa huh,nanti btuh drah dan drhny yg dnorin si kembar semoga aj hehe
2022-02-23
1
perjuangan ✅
benci SM GIA Krn sudah sudah menabur benih,, tapi benih itu kau sayangi malah dpt uang dri benih itu,,sebagian orang kadang anak jadi korban Krn laki² GK mau tangung jwb,,ini sudah belasan tahun masa gia GK ada maaf apa lagi ada anak,,seolah kelihatan munafik Elsa
2022-02-13
2
nichic
ckck, murahan bgt mantannya
2021-12-27
1