Bertemu Gia

Hari yang ditunggu pun telah tiba, kini saatnya Elsa, Aurora, Aurelia dan juga Bu Anira untuk berangkat ke Jakarta.

Miss Andara dengan setia mengantarkan kepergian mereka ke Bandara, bahkan Miss Andara menunggu mereka sampai pesawat yang mereka tumpangi tak terlihat lagi.

Setelah melakukan perjalanan selama dua jam, kini mereka pun telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Saat mereka keluar dari Bandara, ternyata sudah ada supir yang menjemput mereka.

Elsa sangat bersyukur, karena ternyata semua sudah ditanggung dan dipersiapkan oleh pihak sekolah. Tak sia-sia, pikirnya, menyekolahkan kedua putrinya dengan biaya mahal.

Setelah satu jam perjalanan, mereka pun tiba di sebuah rumah sederhana di kawasan Jakarta pusat. Pak supir, nampak membantu membawakan barang bawaan Elsa dan juga keluarganya.

"Terimakasih, Pak." ucap Elsa.

"Sama-sama, Neng. Ini kunci rumahnya," ucap Pak supir.

Elsa pun langsung menerima kunci rumah tersebut dari tangan Pak supir, dengan cepat Elsa membuka pintu rumah tersebut.

Saat pitu rumah terbuka, suasananya terlihat sangat nyaman. Aurora dan Aurelia langsung berkeliling dan melihat-lihat isi dari rumah tersebut, sedangkan Elsa, langsung merapihkan barang-barang yang mereka bawa.

Tentunya, di bantu oleh Ibu Anira. Ibu Anira memang sudah tidak muda lagi, tapi soal kelincahan, wanita paruh baya itu masih terlihat cekatan dalam bekerja.

"Bun, rumahnya bagus Rara, suka." Aurora berjalan ke arah Elsa, lalu memeluk Bundanya.

Elsa nampak tersenyum hangat," Semoga dengan datangnya kita ke Jakarta, bisa menjemput impian yang begitu kalian dambakan."

"Semoga saja, Bun." ucap Aurelia yang tiba-tiba sudah berada di samping Bundanya.

Elsa pun langsung menarik putri keduanya ke dalam pelukannya, dia sangat bangga mempunyai dua putri yang cantik dan pintar seperti mereka.

"Eh, Nenek nyari kalian loh dari tadi. Kalian malah asik peluk-pelukan," protes Ibu Anira.

"Maaf, Bu." ucap Elsa.

"Nenek, kenapa mencari, kami?" tanya Aurora.

"Kita belum punya bahan makanan buat di masak, bagaimana kalau kita pergi ke Resto terdekat. Kemudian, pulangnya ke swalayan buat belanja bahan masakan." Ibu Anira duduk di samping Aurelia, lalu mengelus lembut puncak kepala cucunya.

"Kita ke Mall saja, kata Miss Andara, di dekat sini ada Mall yang besar." Aurora merentangkan kedua tangannya, wajahnya terlihat sangat menggemaskan.

"Bener, Bunda. Biar kami yang traktir," ucap Aurelia.

"Memangnya, kalian punya uang?" tanya Ibu Anira.

"Sebenarnya, kami punya uang dari hasil lomba minggu lalu. Maaf ya, Bunda." Aurora merasa sangat bersalah, dia pun tertunduk lesu.

Elsa tersenyum hangat," Tidak apa-apa, Sayang."

Aurora dan Aurelia nampak tersenyum senang, kemudian mereka langsung berlari mengambil tiga gepok uang dari dalam tas mereka.

"Yang ini, uang hadiah antar sekolah. Yang ini, hadiah antar kabupaten dan yang ini hadiah tingkat provinsi." ucap Aurelia dan Aurora secara bergantian.

"Wow, lima puluh juta!!" ucap Elsa memekik.

"Kalian keterlaluan, masih anak-anak bawa duit banyak-banyak!! " ucap Ibu Anira.

"Maaf, kemerin Rara belum sempat bilang ikut lomba," ucap Aurora.

"Jadi, Rere takut kalian akan marah." ucap Aurelia menimpali.

"Kami hanya ingin, kita bisa hidup layak seperti orang lain." Aurora duduk di samping Bundanya.

"Kami juga tak mau, terus-terusan menyusahkan kalian." ucap Aurelia.

"Makanya, kami sudah bertekad untuk menjadi penyanyi dan pemain musik yang terkenal. Siapa tahu kalau kami terkenal, uang akan mengalir deras dan keluarga kita tidak akan susah lagi." ucap Aurora.

Elsa dan Ibu Anira nampak menghela nafas kasar," Kami memaafkan kalian."

Elsa dan Ibu Anira nampak berbicara secara bersamaan, mereka tidak menyangka jika anak sekecil Aurora dan Aurelia sudah memikirkan tentang masa depan.

"Baiklah, sekarang kalian bersiap. Kita akan jalan-jalan ke Mall, kita makan, kita belanja, kita bersenang-senang di sana." Elsa mengambil uangnya, dan menyimpannya ke dalam lemari.

Aurora dan Aurelia nampak kegirangan, mereka bahkan langsung melompat saking senangnya.

...****************...

Kini Elsa beserta Ibu Anira, dan kedua putri cantiknya sudah berada di salah satu Mall terbesar di Jakarta pusat.

Senyuman indah terus mengembang dari wajah kedua putri cantik Elsa, Elsa bahkan bisa melihat dengan jelas rona bahagia di wajah putrinya.

"Mau kemana dulu?" tanya Elsa.

"Kita main ya, Bun?" pinta Aurora, Aurelia nampak mengangguk setuju.

Elsa nampak menimbang-nimbang permintaan kedua putrinya, menurutnya sangat bagus jika bermain terlebih dahulu, saat cape pasti lapar.

"Baiklah, Bunda setuju." ucap Elsa.

Kedua putrinya pun langsung melompat senang, Elsa dan Ibu Anira pun ikut tersenyum senang.

Tiba di arena permainan, Aurora dan Aurelia terlihat sangat bersemangat. Bahkan, hampir semua permainan mereka coba.

Ibu Anira dan Elsa terlihat sangat kelelahan mengikuti kedua putri cantik itu, tapi rasa cape yang mereka rasakan, hilang begitu saja saat melihat tawa lepas dari kedua putrinya.

"Sudah cape?" tanya Elsa.

Aurora dan Aurelia nampak mengangguk, Elsa pun tersenyum.

"Laper?" tanya Ibu Anira.

"Banget," jawab keduanya.

Ibu Anira dan Elsa sempat saling pandang, lalu mereka pun nampak tertawa renyah.

"Kalau begitu, tunjuk Resto mana yang mau kalian singgahi." titah Elsa.

"Kata Miss Andara, di Mall ini ada Resto yang menyediakan makanan Jepang yang enak. Namanya Resto XX, " ucap Aurora.

"Terus?" tanya Elsa.

"Kami, mau mencicipinya." ucap Aurelia.

"Baiklah, Bunda sudah dengar dari para pengunjung. Katanya Resto jepang yang enak ada di sana," tunjuk Elsa.

Wajah Aurelia dan Aurora langsung berbinar, mereka pun langsung berlari menuju Resto yang ditunjuk oleh Bundanya.

Elsa sempat kaget melihat kedua putrinya yang langsung berlari begitu saja, baru saja Elsa akan mengingatkan kedua putrinya jika mereka tidak boleh berlari, tapi ternyata kedua putrinya sudah terlebih dahulu menabrak seorang lelaki yang sedang berdiri dan hendak masuk ke dalam Resto tersebut.

Brugh!!

"Aww,," jerit Aurora dan Aurelia bersamaan.

Bukannya orang yang ditabrak yang merasa kesakitan, malah Aurora dan Aurelia yang terlihat terpental karena menabrak lelaki tinggi besar tersebut.

Lelaki tersebut langsung membalikkan badannya, dia melihat dua orang anak kecil berwajah sama yang sedang meringis kesakitan.

Lelaki itu langsung berjongkok dan berusaha untuk mensejajarkan tubuhnya dengan kedua anak tersebut, Dia langsung bertanya kepada Aurora dan juga Aurelia.

"Apakah kalian baik-baik saja?"

Aurelia dan Aurora langsung mendongakkan kepala mereka, mereka melihat pria yang bertanya kepada mereka.

Saat mata mereka bertemu, baik Aurora, Aurelia ataupun Pria tersebut malah saling tatap tanpa berkedip.

Elsa yang melihat kejadian itu langsung berlari menghampiri kedua putrinya, Elsa segera membangunkan kedua putrinya tersebut.

"Kalian tidak apa-apa kan, Sayang?" tanya Elsa.

"Tidak apa-apa, Bun." jawab Aurora dan Aurelia bersamaan.

Pria yang sejak tadi terdiam, langsung bangun saat melihat Elsa di dekatnya.

"Elsa," panggil nya.

Elsa langsung menoleh ke arah suara, mata Elsa langsung membulat sempurna, dia tak menyangka, jika di hari pertamanya datang ke Jakarta, akan bertemu dengan lelaki yang telah merenggut kesuciannya.

Hati Elsa jadi kalut, antara takut, sedih, marah dan semua rasa berkecamuk jadi satu.

"Sayang, kita pergi saja. Makannya jangan di sini, di tempat lain saja." Elsa berucap dengan tegas, kedua putrinya tak mampu untuk membantah.

Elsa segera menuntun kedua putrinya agar segera pergi dari sana, sedangkan Gia, dia berusaha untuk mencegahnya.

"Tunggu, Elsa!!!" Gia langsung menggenggam tangan Elsa dengan erat.

Elsa pun dengan sekuat tenaga, langsung menghempaskan tangannya.

"Maaf, Tuan. Saya tidak mengenal anda," ucap Elsa.

Dengan langkah tergesa Elsa pergi dari sana, Ibu Anira pun langsung mengekori putrinya. Dia tahu, jika keadaannya sedang tak baik-baik saja.

Gia dengan cepat mengejar Elsa dan menghalangi langkah mereka, Gia penasaran dengan Elsa. Setelah sekian lama, kini mereka bertemu dengan Elsa yang membawa dua malaikat cantik di sampingnya.

"Siapa, mereka?" tanya Gia.

"Mereka, putriku." jawab Elsa tanpa melihat ke arah Gia.

"Apa mereka--? "

"Bukan," jawab Elsa cepat.

Elsa tak mau jika Gia tahu, jika kedua putrinya adalah anak hasil dari perbuatannya yang menjijikkan. Ulahnya, kegilaan yang Gia lakukan padanya.

"Apakah benar?"

"Ya, mereka putriku!!" jawab Elsa tegas.

"Lalu, di mana Ayah mereka?"

Deg!!

Pertanyaan Gia, bagai batu besar yang menghantam jantung nya.

"Bukan urusan anda, mau dengan siapa pun aku menikah." ucap Elsa.

Elsa segera membawa kedua putrinya untuk pergi, Elsa sudah tak sanggup lagi berhadapan dengan lelaki jahat itu, pikir Elsa.

Terpopuler

Comments

uutarum

uutarum

dasar GIAnto brenks*k

2022-07-25

3

Syifa Romadhon

Syifa Romadhon

seruuuuu

2022-03-03

2

perjuangan ✅

perjuangan ✅

ko umur 5 tahun kaya bicara seperti orang dewasa

2022-02-13

4

lihat semua
Episodes
1 Hamil ?
2 Cek
3 Pulang Kampung
4 Aurora dan Aurelia
5 Bertemu Gia
6 Bertemu Dengan Tuan Dirja
7 Jalan-Jalan
8 Lomba
9 Kecurigaan Gia
10 Menutupi
11 Kenyataan
12 Mulai Beraksi
13 Penyesalan
14 Tes DNA
15 Mendekatkan Diri
16 Kecelakaan
17 Butuh Donor Darah
18 Ungkapan Hati
19 Cemburu?
20 Kejujuran Gia
21 Permintaan Maaf Tuan Dirja
22 Promo
23 Meminta Bantuan
24 Persiapan Tour
25 Menuju Negara S
26 Akurat
27 Jujurlah
28 Bukan Anak Yatim
29 Saingan
30 Lamaran Romantis
31 Kesempatan
32 Cemburu'Nya Gia
33 Jangan Takut
34 Panggil 'Sayang'
35 Rasa Yang Tulus
36 Bertemu Melinda 1
37 Bertemu Melinda 2
38 Pengganggu
39 Perawatan
40 Selangkah Lagi
41 Resmi
42 Malam Kebersamaan
43 Mencoba Keberuntungan
44 Akhirnya
45 Encok
46 Ramai
47 Efek Obat
48 Demam
49 Mie Instan
50 Kenangan Mantan
51 Usaha
52 Usaha VB
53 Beneran Pengen
54 Makan Siang
55 Kacau Balau
56 Dasar VB
57 Tak Sabar
58 Konferensi Pers
59 Mengembalikannya
60 Kado
61 Isi Kado
62 Sold Out
63 Gagal
64 Mabuk Berat
65 Balasan Untuk VB
66 Mencari
67 Mencari Lagi
68 Meminta
69 Buka Segel
70 Ngga Cukup Satu Kali
71 Jalan-Jalan Sore
72 Obat Anti Nyeri
73 Hilang
74 Saudara Sepupu
75 Tertembak
76 Operasi
77 Belum sadar
78 Kejamnya Elias
79 Dibekuk
80 Pulang
81 Periksa
82 Hasil Pemeriksaan
83 Libur Lama
84 Tidur Terpisah
85 Tersiksa Rasa
86 Penderitaan Gia
87 Kembali Bersama
88 Terhalang
89 Masuk Juga
90 Malang Sekali
91 Gadis Berliana
92 Dia Lagi
93 Boleh
94 Pertemuan Dina Dengan Gia
95 Kesal
96 Jajan
97 Brlum Bayar
98 Benci
99 Cilok Lagi Aja
100 Sugar Daddy
101 Seperti Bocah
102 Periksa
103 Kado Kejutan
104 Pergi Jauh
105 Menyusul
106 Pingsan
107 Minta Maaf
108 Kebersamaan
109 Gadis Bar-bar
110 Manusia Atau Malaikat?
111 Suka Minum Susu
112 Rujak Cingur
113 Merepotkan
114 Selalu Saja Terluka
115 Di Balik Kaos Tipis
116 Gelisah
117 Menolong Gadis
118 Ada Aku
119 Rayuan
120 Repot
121 Om Ajun
122 Pilihan
123 Pulangkan
124 Sudah Ridu
125 Tatapan
126 Ngga Romantis
127 Pertemuan
128 Tamu Tak Di Sangka
129 Flash Back
130 Flash Back 2
131 Album Foto
132 Menenagkan Diri
133 Dia Ayah Kandung Kamu
134 Kejutan Dari Gia
135 Meminta Izin
136 Terkejut
137 Tersadar
138 Panas Dingin
139 Gempa
140 Permintaan Tuan Alfonso
141 Acara Pernikahan
142 Pelepasan Pertama
143 Pelepasan Kedua
144 Melahirkan
145 Riuh Bahagia
146 Jalan-Jalan
147 Ada Syaratnya
148 Adelia Putri Pranadtja
149 Nasihat Ibu Mertua
150 Kekonyolan Gia
151 Bulan Madu
152 Menahan
153 Mencarikan Babysitter
154 Setuju
155 Belum Boleh
156 Buka Puasa
157 Ajun Bau
158 Ke Rumah Sakit
159 Gadis Hamil
160 Tak Bisa Bersentuhan
161 Mengantarkan Melani Pulang
162 Pertanyaan Tuan Alfonso
163 Membuntuti
164 Menyerahkan Bukti
165 Mencari Tahu Sendiri
166 Mencari Bukti
167 Bersiap
168 Servis Terakhir
169 Meminta Bantuan
170 Memutuskan Untuk Berpisah
171 Yakin
172 Kesempatan Yang Disia-siakan
173 Ketahuan
174 Ketakutan Aldino
175 Perdebatan
176 Permohonan Maaf Aldino
177 Obrolan Anak Dan Bunda
178 Kebodohan Gia
179 Efek Obat
180 Gugatan Cerai
181 Kesiangan
182 VB Pingsan
183 Dina Melahirkan
184 Menjenguk Baby Tampan
185 Berhenti Dari Dunia Keartisan
186 Menjual Perhiasan
187 Tetangga Baru
188 Bahagianya VB Dan Dina
189 Lapar Tengah Malam
190 Diledekin
191 Usaha Aldino
192 Fajri Demam
193 Pertolongan Cepat
194 Ingin Menjenguk Fajri
195 Merrisa Ulang Tahun
196 Diantar Pulang
197 Tak Enak Hati
198 Resmi Bercerai
199 Ikut Bekerja
200 Salah Tingkah
201 Mau Punya Anak Banyak
202 Males
203 Permintaan Maaf Melinda
204 Ajakan Andrew
205 Janji Di Masa Lalu
206 Berondong Gila
207 Menyebalkan
208 Permintaan Maaf Aldino
209 Tak Enak Hati
210 Dapat Juga
211 Pergi Bersama Dengan Andrew
212 Kejutan Atau Kejutan
213 Satu Bulan
214 Salah Duga
215 Rindu
216 Hari Bahagia
217 Nego
218 Yang Penting Bangun
219 Rencana Bulan Madu
220 Merajuk
221 Kaget
222 Memanfaatkan Situasi
223 Salah Mengenali
224 Sepenggal Kisah Lalu
225 Pikirkanlah
226 Kekesalan Anita
227 Anita Terkejut
228 Ayo
229 Menemui Calon Mertua 1
230 Menemui Calon Mertua 2
231 Setuju
232 Manten Anyar
233 Makan Malam Bersama
234 Pendekatan
235 Di Kompres
236 Tinggal Satu Atap
237 Baby Adelia Sakit
238 Menghabiskan Waktu Bersama
239 Bukan Aku Yang Mengundangnya
240 Salah Mengira
241 Perubahan Rencana
242 Otewe
243 Tidak Boleh
244 Resepsi Pernikahan
245 Obrolan Pengantar
246 Takut di Ceraikan
247 Membujuk Clarista
248 Pengertian
249 Terkejut
250 Keputusan Untuk Clarista
251 Memilikinya
252 Waktu Terus Berputar
253 Rengekan Manja Ibu Hamil
254 Lebih Segar
255 Martabak
256 Berpulang
257 Duka
258 Elsa Koma
259 Suamiku Tampan Tidak Buruk Rupa
260 Kerinduan
261 Bahagia
262 Bahagianya Elsa
263 Rencana Liburan
264 Otewe Pulau B
265 Bermain di Pantai
266 Ambruk
267 Bertumbuh
268 Tentang Keinginan
269 Salah Menduga
270 Canggung
271 Kesepakatan
272 Pergi Ke Butik
273 Menolong Pria Asing
274 Pesta 1
275 Pesta 2
276 Obrolan 1
277 Obrolan 2
278 Rayuan Cristian
279 Tamu Di Hari Minggu
280 Seperti Mimpi
281 Pagi
282 Mengantar
283 Pergi Bersama
284 Rasa Iri Aurelia
285 Tamu Untuk Aurelia
286 Menunggu Kamu
287 Ingin Menikahimu
288 Kebahagiaan Gia
289 Terlihat Menggemaskan
290 Mencobanya
291 Permintaan Bu Anira
292 Kebahagiaan
293 Takut
294 Lampu Merah
295 Resepsi Pernikahan
296 Jebol
297 Akhir Cerita (TAMAT)
298 Pemberitahuan Novel Baru
299 Pemberitahuan Novel Baru
300 Pemberitahuan Novel Baru
Episodes

Updated 300 Episodes

1
Hamil ?
2
Cek
3
Pulang Kampung
4
Aurora dan Aurelia
5
Bertemu Gia
6
Bertemu Dengan Tuan Dirja
7
Jalan-Jalan
8
Lomba
9
Kecurigaan Gia
10
Menutupi
11
Kenyataan
12
Mulai Beraksi
13
Penyesalan
14
Tes DNA
15
Mendekatkan Diri
16
Kecelakaan
17
Butuh Donor Darah
18
Ungkapan Hati
19
Cemburu?
20
Kejujuran Gia
21
Permintaan Maaf Tuan Dirja
22
Promo
23
Meminta Bantuan
24
Persiapan Tour
25
Menuju Negara S
26
Akurat
27
Jujurlah
28
Bukan Anak Yatim
29
Saingan
30
Lamaran Romantis
31
Kesempatan
32
Cemburu'Nya Gia
33
Jangan Takut
34
Panggil 'Sayang'
35
Rasa Yang Tulus
36
Bertemu Melinda 1
37
Bertemu Melinda 2
38
Pengganggu
39
Perawatan
40
Selangkah Lagi
41
Resmi
42
Malam Kebersamaan
43
Mencoba Keberuntungan
44
Akhirnya
45
Encok
46
Ramai
47
Efek Obat
48
Demam
49
Mie Instan
50
Kenangan Mantan
51
Usaha
52
Usaha VB
53
Beneran Pengen
54
Makan Siang
55
Kacau Balau
56
Dasar VB
57
Tak Sabar
58
Konferensi Pers
59
Mengembalikannya
60
Kado
61
Isi Kado
62
Sold Out
63
Gagal
64
Mabuk Berat
65
Balasan Untuk VB
66
Mencari
67
Mencari Lagi
68
Meminta
69
Buka Segel
70
Ngga Cukup Satu Kali
71
Jalan-Jalan Sore
72
Obat Anti Nyeri
73
Hilang
74
Saudara Sepupu
75
Tertembak
76
Operasi
77
Belum sadar
78
Kejamnya Elias
79
Dibekuk
80
Pulang
81
Periksa
82
Hasil Pemeriksaan
83
Libur Lama
84
Tidur Terpisah
85
Tersiksa Rasa
86
Penderitaan Gia
87
Kembali Bersama
88
Terhalang
89
Masuk Juga
90
Malang Sekali
91
Gadis Berliana
92
Dia Lagi
93
Boleh
94
Pertemuan Dina Dengan Gia
95
Kesal
96
Jajan
97
Brlum Bayar
98
Benci
99
Cilok Lagi Aja
100
Sugar Daddy
101
Seperti Bocah
102
Periksa
103
Kado Kejutan
104
Pergi Jauh
105
Menyusul
106
Pingsan
107
Minta Maaf
108
Kebersamaan
109
Gadis Bar-bar
110
Manusia Atau Malaikat?
111
Suka Minum Susu
112
Rujak Cingur
113
Merepotkan
114
Selalu Saja Terluka
115
Di Balik Kaos Tipis
116
Gelisah
117
Menolong Gadis
118
Ada Aku
119
Rayuan
120
Repot
121
Om Ajun
122
Pilihan
123
Pulangkan
124
Sudah Ridu
125
Tatapan
126
Ngga Romantis
127
Pertemuan
128
Tamu Tak Di Sangka
129
Flash Back
130
Flash Back 2
131
Album Foto
132
Menenagkan Diri
133
Dia Ayah Kandung Kamu
134
Kejutan Dari Gia
135
Meminta Izin
136
Terkejut
137
Tersadar
138
Panas Dingin
139
Gempa
140
Permintaan Tuan Alfonso
141
Acara Pernikahan
142
Pelepasan Pertama
143
Pelepasan Kedua
144
Melahirkan
145
Riuh Bahagia
146
Jalan-Jalan
147
Ada Syaratnya
148
Adelia Putri Pranadtja
149
Nasihat Ibu Mertua
150
Kekonyolan Gia
151
Bulan Madu
152
Menahan
153
Mencarikan Babysitter
154
Setuju
155
Belum Boleh
156
Buka Puasa
157
Ajun Bau
158
Ke Rumah Sakit
159
Gadis Hamil
160
Tak Bisa Bersentuhan
161
Mengantarkan Melani Pulang
162
Pertanyaan Tuan Alfonso
163
Membuntuti
164
Menyerahkan Bukti
165
Mencari Tahu Sendiri
166
Mencari Bukti
167
Bersiap
168
Servis Terakhir
169
Meminta Bantuan
170
Memutuskan Untuk Berpisah
171
Yakin
172
Kesempatan Yang Disia-siakan
173
Ketahuan
174
Ketakutan Aldino
175
Perdebatan
176
Permohonan Maaf Aldino
177
Obrolan Anak Dan Bunda
178
Kebodohan Gia
179
Efek Obat
180
Gugatan Cerai
181
Kesiangan
182
VB Pingsan
183
Dina Melahirkan
184
Menjenguk Baby Tampan
185
Berhenti Dari Dunia Keartisan
186
Menjual Perhiasan
187
Tetangga Baru
188
Bahagianya VB Dan Dina
189
Lapar Tengah Malam
190
Diledekin
191
Usaha Aldino
192
Fajri Demam
193
Pertolongan Cepat
194
Ingin Menjenguk Fajri
195
Merrisa Ulang Tahun
196
Diantar Pulang
197
Tak Enak Hati
198
Resmi Bercerai
199
Ikut Bekerja
200
Salah Tingkah
201
Mau Punya Anak Banyak
202
Males
203
Permintaan Maaf Melinda
204
Ajakan Andrew
205
Janji Di Masa Lalu
206
Berondong Gila
207
Menyebalkan
208
Permintaan Maaf Aldino
209
Tak Enak Hati
210
Dapat Juga
211
Pergi Bersama Dengan Andrew
212
Kejutan Atau Kejutan
213
Satu Bulan
214
Salah Duga
215
Rindu
216
Hari Bahagia
217
Nego
218
Yang Penting Bangun
219
Rencana Bulan Madu
220
Merajuk
221
Kaget
222
Memanfaatkan Situasi
223
Salah Mengenali
224
Sepenggal Kisah Lalu
225
Pikirkanlah
226
Kekesalan Anita
227
Anita Terkejut
228
Ayo
229
Menemui Calon Mertua 1
230
Menemui Calon Mertua 2
231
Setuju
232
Manten Anyar
233
Makan Malam Bersama
234
Pendekatan
235
Di Kompres
236
Tinggal Satu Atap
237
Baby Adelia Sakit
238
Menghabiskan Waktu Bersama
239
Bukan Aku Yang Mengundangnya
240
Salah Mengira
241
Perubahan Rencana
242
Otewe
243
Tidak Boleh
244
Resepsi Pernikahan
245
Obrolan Pengantar
246
Takut di Ceraikan
247
Membujuk Clarista
248
Pengertian
249
Terkejut
250
Keputusan Untuk Clarista
251
Memilikinya
252
Waktu Terus Berputar
253
Rengekan Manja Ibu Hamil
254
Lebih Segar
255
Martabak
256
Berpulang
257
Duka
258
Elsa Koma
259
Suamiku Tampan Tidak Buruk Rupa
260
Kerinduan
261
Bahagia
262
Bahagianya Elsa
263
Rencana Liburan
264
Otewe Pulau B
265
Bermain di Pantai
266
Ambruk
267
Bertumbuh
268
Tentang Keinginan
269
Salah Menduga
270
Canggung
271
Kesepakatan
272
Pergi Ke Butik
273
Menolong Pria Asing
274
Pesta 1
275
Pesta 2
276
Obrolan 1
277
Obrolan 2
278
Rayuan Cristian
279
Tamu Di Hari Minggu
280
Seperti Mimpi
281
Pagi
282
Mengantar
283
Pergi Bersama
284
Rasa Iri Aurelia
285
Tamu Untuk Aurelia
286
Menunggu Kamu
287
Ingin Menikahimu
288
Kebahagiaan Gia
289
Terlihat Menggemaskan
290
Mencobanya
291
Permintaan Bu Anira
292
Kebahagiaan
293
Takut
294
Lampu Merah
295
Resepsi Pernikahan
296
Jebol
297
Akhir Cerita (TAMAT)
298
Pemberitahuan Novel Baru
299
Pemberitahuan Novel Baru
300
Pemberitahuan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!